Gadis mengerjapkan matanya, dia meraba samping kasurnya tapi kosong. Padahal jam baru menunjukan pukul 06.00 pagi. Gadis pun melangkah ke westafel untuk mencuci muka lalu beranjak keluar kamar menuju dapur.
Mama Indah sepertinya belum bangun, karena Gadis belum melihatnya. Dia menuju dapur dan memasak sarapan pagi.Alex baru pulang joging dan mendengar kegaduhan di dapur. Saat dia sampai di sana sontak kedua matanya membulat. Dia terkejut saat melihat dapur bagaikan kapal roboh dari langit.''Ada apa ini? Kenapa berantakan sekali?'' tanya Alex pada pelayan di sana.''Maaf Tu-Tuan, Nona muda sedang memasak sarapan, padahal kami sudah melarangnya, tapi Nona memaksa, Tu-tuan," jawab pelayan itu gugup.''Yeeay! Akhirnya nasi gorengku siap!'' seru Gadis dengan gembira.Tak terasa sudut bibir Alex tertarik ke atas, entah kenapa sekarang dia sangat suka dengan tingkah konyol istrinya itu. Mendekat ke arah Gadis dan bertanya, "kamu lagi apa?'' tanyanya berbasa-basi, padahal dia tau istrinya sedang memasak.''Ini Om, aku habis bikin sarapan," jawab Gadis sambil menunjukan nasi goreng dan telur ceplok.''Oh, rupanya kamu bisa masak," ledek Alex, "mendingan sekarang kamu mandi dulu sana! Badannya bau bawang tau." Gadis mengangguk tanpa komplain, tapi saat dia melangkah Alex menahan tanganya."Ada apa, Om?" bingung Gadis."Panggil aku Mas! Apa kau mau ku cium?" ancam Alex dengan tajam. Sontak Gadis membekap mulutnya, dia lupa jika harus memanggil Alex dengan sebutan 'mas."Iya Mas," jawab lirih Gadis, lalu dia pergi dari sana."Kenapa aku sangat suka ya saat dia memanggilku dengan sebutan itu?" gumam Alex sambil tersenyum simpul.Dia tak menyadari jika dirinya sudah jatuh cinta pada Gadis. Hanya saja Alex kurang peka dengan perasaanya."Apa yang kalian lihat, hah!" bentak Alex pada pelayannya, membuat semua pelayan menunduk takut.Setelah semua siap Gadis dan Alex melangkah menuruni tangga ke bawah untuk sarapan. Dan Mama Indah sudah berada di meja makan bersama Asoka dan papa Jhon.Gadis segera menyiapkan kopi untuk Alex, setelah selesai dia pun duduk di samping suaminya.''Nak, kata pelayan ini semua kamu yang masak, iya?" tanya Mama Indah dengan mata berbinar.''Iya Ma, aku pengen sesekali memasak buat Mas Alex dan Mama,'' jawab Gadis.''Ya udah, mending sekarang kita makan yuk! Mama gak sabar pengen cobain masakan kamu.''Gadis segera mengambilkan makanan untuk kedua mertuanya dan Alex, tapi Asoka mengambilnya sendiri, maklum jomblo.Sedangkan para pelayan yang berdiri tak jauh dari meja makan, hanya bisa menelan ludah. Bahkan wajah mereka seketika tegang.Asoka, Alex dan kedua orang tuanya segera memakan nasi goreng itu. Tapi seketika mereka memuntahkan kembali nasi goreng buatan Gadis.Gadis yang melihat masakannya di muntahkan kembali, dia sangat sedih. Dia berpikir mungkin masakannya tidak enak.''Ma, Pa, Mas, Tuan Asok, kenapa makanannya di muntahin? Apa masakan Gadis gak enak ya?'' ucapnya dengan sedih.''Ng-nggak kok sayang, masakannya enak kok, tapi ada baiknya kamu cobain sendiri, biar kamu gak salah paham," jawab Mama Indah dengan bahu bergidik.'Gila bener nih nasi goreng, manis banget. Ini sih bukan nasi goreng, tapi teh manis goreng.' batin Asoka mual.Sedangkan Alex, sedari tadi terus meminum air putih sampai habis dua gelas.''Ya ampun, istriku benar-benar pintar memasak. Sejak kapan nasi goreng jadi gula goreng sih? Apa dia memasukan gula 100 sendok, sampai nasinya begitu manis? Ampun Tuhan, berikan aku 1000 nyawa, agar aku bisa kuat saat menghadapi istri Alienku dari planet pluto ini." gumam Alex di dalam hatinya.Sedangkan Gadis mulai memasukan nasi kedalam mulutnya. Seketika matanya terbelalak, lalu memuntahkan kembali nasi goreng itu.''Uuweekk! Kok nasi gorengnya manis sih, sejak kapan nasi goreng ku jadi cokelat goreng?" bingungnya.Semua yang ada disana hanya menggeleng, melihat Gadis heran dengan masakannya sendiri.''Nak, apa kamu masukin gula ke nasi gorengnya?'' tanya papa Jhon.''Nggak kok Pa, masa gula sih? Kan aku bukan bikin teh manis goreng Pa, jadi gak mungkin gula,'' yakin Gadis, namun wajah herannya tak bisa berbohong.''Lah, kalau bukan gula, lalu apa? Kalau nasi goreng asin aku sih masih masuk akal, nah ini ... seumur umur baru kali ini aku makan nasi goreng rasanya manis banget,'' timpal Alex kesal.''Sudah, sudah. Sebaiknya kita sarapan roti saja," usul Mama Indah.Seketika Alex dan Asoka berdiri, selera makan mereka sudah hilang. Mereka pamit untuk ke kantor. Mama, papa dan Gadis yang melihat itu heran, bahkan Mama Indah menggaruk kepalanya yang tak gatal.Di dalam mobil.''Duh Sok, kayaknya setelah ini aku gak bakal doyan nasi goreng deh," ucap Alex pada Asistennya itu.Asoka yang sedang menyetir pun mengangguk.''Betul Tuan, kayaknya saya juga trauma sama makanan itu," jawab Asoka setuju, "entah kenapa perut saya langsung mual. Nasi goreng yang melebihi manisan. Kayaknya Nona muda pakai gula 100 sendok deh, Tuan.'' jelas Asoka panjang lebar.Alex mengangguk meng'iya kan ucapan Asoka. Mereka sepertinya akan trauma sama makanan, gara-gara Gadis, si Nona gesrek.Bersambung...Jam 19.00 Alex pulang, tapi dia cukup terkejut saat melihat penampilan istrinya yang sangat cantik. Pria itu sampai tak mengedipkan matanya, bahkan tangannya terhenti saat membuka dasi.'Kenapa dia bisa seberubah itu?' batin Alex penasaran.Gadis tersenyum tipis, lalu dia mendekat ke arah Alex dan membantu pria itu membuka jasnya. Alex hanya diam saja, bahkan harum rambut Gadis begitu menusuk indera penciumannya.'Hahaha! Terpana kan kamu Mas,' kekeh Gadis di dalam hatinya.Entah kenapa Alex tak bisa berkutik, dia benar-benar terpana seperti melihat bidadari. Sampai-sampai ia tak sadar jika jas dan kemejanya sudah terlepas."Udah kali Mas ngeliatinnya. Aku tahu kok, kalau aku ini cantik, tapi jangan ngiler juga," ledek Gadis sambil terkekeh kecil.Alex segera mengelap bibirnya, tapi ternyata tak ada apapun. Dia menatap tajam Gadis karena sudah berani mengerjainya. "Siapa juga yang terpesona. Kau pikir, kau secantik apa? Tidak ada perubahan apapun. Bahkan kau lebih jelek," sanggahnya s
Cuaca panas menyinari kota yang padat dengan penduduk itu, banyak orang berlalu lalang di bawah panas terik matahari.Siang ini Gadis akan berangkat ke kantor Alex untuk mengantarkan makan siang untuknya. Dia mengenakan drres selutut dengan rambut di gerai.Mobil melaju meninggalkan kediaman Delamo, membelah jalanan yang macet, entah karena ojek online atau lalu lalang lainnya.Gadis melihat jalanan yang begitu ramai, menatap semua objek yang bisa di jangkau oleh mata. Menerawang ke dalam sebuah kenangan indah dan pahit.Ada kesedihan terpancar di kedua mata indahnya, memancarkan kesedihan dan kerinduan akan sesuatu yang membuat nya rindu.Air matanya jatuh tanpa bisa di bendung lagi, dia merasakan kerinduan yang teramat sangat. Tapi juga tersirat kesedihan dalam air matanya.35 menit sudah, akhirnya mobil sampai di depan gedung kantor Alex. Gadis melangkah menuju resepsionis untuk menanyakan apakah Alex ada di kantor atau tidak.Kemudian menaiki lift sampai ke lantai 15. Karena ruang
''Loh kaka cantik, kok namain aku stres sih? Aku ini gak stres ka, aku masih sehat tau,'' jawab Gadis dengan muka polosnya.''Heh, gara-gara kamu tau aku sama Alex gagal ciuman, hah!" sungutnya pada Gadis.Wanita itu tersenyum tipis, lalu berdiri menghampiri Sandra.''Hah, ciuman? Ciuman itu yang biasa aku dan Mas Alex lakukan ya, Kak? Yang bibirnya di hisap itu, kan?" bohong Gadis memanas manasi Sandra.Sontak Alex melotot kaget, mendengar pertanyaan dari mulut istri polosnya itu. Bahkan mereka belum pernah berci uman sama sekali, sebab Alex takut Gadis menolaknya.''Iya, itu kamu tahu. Dan kamu sudah mengagalkan nya!'' kesal Sandra sambil menghentakan kakinya.''Eum, maaf Kak, aku kan gak tahu," sesal Gadis pura-pura.''Lagian kok Kaka mau sih? itu ... apa namanya?'' bingung Gadis sambil mengetuk dagunya, pura-pura lupa.''Ciuman!" jengkel Sandra.''Nah, itu. Kenapa Kaka cantik mau? '' tanya Gadis kembali.''Ya, memang kenapa? Toh kami mau sama mau ini,'' jawab Sandra dengan angkuh.
Gadis mendiamkan Alex saat pria itu sudah pulang. Biasanya dia akan sangat banyak bicara tapi kali ini diam seribu bahasa.Jujur saja Gadis sangat kecewa kepada Alex, karena walau bagaimanapun dia sudah mulai membuka hati yang untuk menerima pria itu, tapi Alex malah langsung menghancurkan hatinya.Pagi hari.Gadis bangun lebih awal, dia tersenyum tipis saat melihat wajah tampan suaminya yang masih terlelap tidur.'Lihat saja Tuan arrogant. Aku akan membalas rasa sakitku.' Tersenyum menyeringai dengan ide gila di benaknya.Saat wanita itu akan bangkit dari ranjang, tiba-tiba Alex menariknya dari belakang hingga membuat Gadis seketika terjatuh kembali dengan posisi menghadap ke arah iya tampan tersebut."Apa kau masih marah kepadaku? Kenapa kau diam saja? Jangan terus mendiamkanku seperti itu. Aku merasa ada yang kurang dari dirimu kalau kau tidak mengoceh terus-menerus," ucap Alex dengan mata yang masih tertutup.'Dasar Tuan Arogan. Sudah tahu aku sedang marah, pakai bertanya lagi. P
Siang telah berganti malam, matahari telah bergulir di ganti indahnya bulan.Gadis menatap bulan yang semakin terang menyinari malam yang gelap. Dia sedang menunggu Alex pulang, karena jam sudah menunjukan pukul 8 malam, tapi pria itu belum juga kembali.Sedangkan di tempat lain, Alex masih duduk di kursi kebesarannya. Dia ingin pulang tapi dia masih banyak kerjaan dan juga memikirkan cara bagaimana untuk memulai malam pertama.Jam sudah menunjukan pukul 22.p00 malam, dan mobil Alex baru terparkir di halaman Mansion.Dia turun dan melangkah menuju kamarnya, di buka pintu itu dengan perlahan. Saat kepalanya menyembul dari pintu, Ale, melihat kamarnya dalam keadaan gelap. Dia berpikir mungkin saja Gadis sudah tertidur.Dia pun melangkah dengan perlahan menuju sofa di kamar itu, menaruh jas dan membuka kemejanya. Alex tidak menyalakan lampu kamarnya, karena dia pikir takut akan membangunkan sang istri.Setelah 15 menit membersihkan diri, Alex melangkah menuju ranjang. Tapi pas dia naik k
"Pah, kata mas Alex belum sempat," potong Gadis.''Iya, Pa, Ma. Aku dan Sandra tidak berciuman, sungguh. Aku dan dia tidak sampai berciuman," jelas Alex dengan takut.''Tidak, kamu bilang? Tapi hampir kan.?" sentak tajam Mama Indah.Alex hanya diam saja, pandangannya melirik ke arah Gadis dengan tajam.'Nih anak bisa gak sih, gak nanya di saat kayak gini. Mama dan Papa kan jadi marah sama aku. Awas ya kau cewek Alien, tunggu pembalasan ku nanti!' geramnya mengumpat.''Ma, Pa, kok kalian marahin Mas Alex sih?" tanha Gadis pura-pura bingung.''Sayang, Alex sudah salah, jadi Mama akan hukum dia!'' ujar Mama Indah sambil menjewer telinga Alex.''Aaawh! Aduuh ... aduuh Ma ... sakit! Telinga aku jangan di jewer. Ampun!'' ringis Alex saat Mama Indah menjewer telinganya.Asoka dan Gadis hanya terkekeh melihat Alex menahan sakit. Lalu Gadis melangkah menuju Mama mertuanya.''Ma, udah ya! Kasian tuh Mas Alex." Mohon Gadis pada mertuanya itu.''Tapi, dia ini sudah berciuman dengan Sandra, Nak! D
Malam ini Alex pulang lebih larut, dia sudah menyiapkan rencana jika dirinya akan meng-unboxing Gadis. Mau atau tidak, wanita itu akan jatuh dalam genggamannya.Sesampainya di dalam kamar tidak disangka Gadis baru saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian tidurnya. Namun, entah kenapa kali ini wanita itu terlihat sangat cantik dan begitu seksi.Setelah melepas jas dan juga dasinya, Alex berjalan mendekat ke arah Gadis sambil melepas beberapa kancing kemeja. Dia menatap lapar ke arah wanita itu, membuat Gadis yang melihatnya pun menegak ludahnya dengan kasar."Kamu mau apa, Mas?" tanyanya dengan gugup.Tetapi Alex tak menjawab, tatapannya tajam penuh ingin. Kemudian dia mendorong tubuh Gadis hingga terlentang di atas ranjang lalu menindih tubuh wanita itu. "Bukankah kita sudah sepakat akan memulainya dari awal? Jadi kenapa tidak sekalian kita melakukannya?""Melakukannya? Maksud kamu?" bingung Gadis yang memang belum mengerti dengan ucapan Alex."Tadi pagi kamu bilang bahwa kamu akan
Hari ini Alex masuk kedalam kantor dengan wajah yang begitu bahagia, bahkan senyum indah selalu terukir di wajah tampannya.Asoka yang melihat bosnya seperti itu merasa heran, tidak biasanya Alex bersikap seperti itu, bahkan dia tidak pernah menyapa karyawannya. ex terkenal dingin dan cuek pada semua karyawan, walaupun dia sangat teliti dan tegas soal kerjaan.'Ini si Bos kenapa dah? Gak biasanya kayak gini. Senyum-senyum sendiri, kayak orang gelo. Apa si Bos abis kepentok mulutnya Nona muda ya, sampai otaknya geser begitu? Iiiih ... Nona muda ternyata serem juga ya, masa ke pentok mulutnya bisa bikin orang jadi gelo?' Asoka sibuk dengan pemikirannya sendiri, sampai Alex memanggilnya dari tadi pun dia tidak dengar.Alex yang kesal karena Asoka malah melamun di saat dirinya berbicara, akhirnya pulpen pun mendarat di kening pria itu.''Waah, gelo-gelo, Bos."Asoka terkejut saat sebuah pulpen mendarat di keningnnya, dia bahkan belum sadar sudah menyebut Bosnya dengan sebutan 'gelo.Mata