Siang telah berganti malam, matahari telah bergulir di ganti indahnya bulan.Gadis menatap bulan yang semakin terang menyinari malam yang gelap. Dia sedang menunggu Alex pulang, karena jam sudah menunjukan pukul 8 malam, tapi pria itu belum juga kembali.Sedangkan di tempat lain, Alex masih duduk di kursi kebesarannya. Dia ingin pulang tapi dia masih banyak kerjaan dan juga memikirkan cara bagaimana untuk memulai malam pertama.Jam sudah menunjukan pukul 22.p00 malam, dan mobil Alex baru terparkir di halaman Mansion.Dia turun dan melangkah menuju kamarnya, di buka pintu itu dengan perlahan. Saat kepalanya menyembul dari pintu, Ale, melihat kamarnya dalam keadaan gelap. Dia berpikir mungkin saja Gadis sudah tertidur.Dia pun melangkah dengan perlahan menuju sofa di kamar itu, menaruh jas dan membuka kemejanya. Alex tidak menyalakan lampu kamarnya, karena dia pikir takut akan membangunkan sang istri.Setelah 15 menit membersihkan diri, Alex melangkah menuju ranjang. Tapi pas dia naik k
"Pah, kata mas Alex belum sempat," potong Gadis.''Iya, Pa, Ma. Aku dan Sandra tidak berciuman, sungguh. Aku dan dia tidak sampai berciuman," jelas Alex dengan takut.''Tidak, kamu bilang? Tapi hampir kan.?" sentak tajam Mama Indah.Alex hanya diam saja, pandangannya melirik ke arah Gadis dengan tajam.'Nih anak bisa gak sih, gak nanya di saat kayak gini. Mama dan Papa kan jadi marah sama aku. Awas ya kau cewek Alien, tunggu pembalasan ku nanti!' geramnya mengumpat.''Ma, Pa, kok kalian marahin Mas Alex sih?" tanha Gadis pura-pura bingung.''Sayang, Alex sudah salah, jadi Mama akan hukum dia!'' ujar Mama Indah sambil menjewer telinga Alex.''Aaawh! Aduuh ... aduuh Ma ... sakit! Telinga aku jangan di jewer. Ampun!'' ringis Alex saat Mama Indah menjewer telinganya.Asoka dan Gadis hanya terkekeh melihat Alex menahan sakit. Lalu Gadis melangkah menuju Mama mertuanya.''Ma, udah ya! Kasian tuh Mas Alex." Mohon Gadis pada mertuanya itu.''Tapi, dia ini sudah berciuman dengan Sandra, Nak! D
Malam ini Alex pulang lebih larut, dia sudah menyiapkan rencana jika dirinya akan meng-unboxing Gadis. Mau atau tidak, wanita itu akan jatuh dalam genggamannya.Sesampainya di dalam kamar tidak disangka Gadis baru saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian tidurnya. Namun, entah kenapa kali ini wanita itu terlihat sangat cantik dan begitu seksi.Setelah melepas jas dan juga dasinya, Alex berjalan mendekat ke arah Gadis sambil melepas beberapa kancing kemeja. Dia menatap lapar ke arah wanita itu, membuat Gadis yang melihatnya pun menegak ludahnya dengan kasar."Kamu mau apa, Mas?" tanyanya dengan gugup.Tetapi Alex tak menjawab, tatapannya tajam penuh ingin. Kemudian dia mendorong tubuh Gadis hingga terlentang di atas ranjang lalu menindih tubuh wanita itu. "Bukankah kita sudah sepakat akan memulainya dari awal? Jadi kenapa tidak sekalian kita melakukannya?""Melakukannya? Maksud kamu?" bingung Gadis yang memang belum mengerti dengan ucapan Alex."Tadi pagi kamu bilang bahwa kamu akan
Hari ini Alex masuk kedalam kantor dengan wajah yang begitu bahagia, bahkan senyum indah selalu terukir di wajah tampannya.Asoka yang melihat bosnya seperti itu merasa heran, tidak biasanya Alex bersikap seperti itu, bahkan dia tidak pernah menyapa karyawannya. ex terkenal dingin dan cuek pada semua karyawan, walaupun dia sangat teliti dan tegas soal kerjaan.'Ini si Bos kenapa dah? Gak biasanya kayak gini. Senyum-senyum sendiri, kayak orang gelo. Apa si Bos abis kepentok mulutnya Nona muda ya, sampai otaknya geser begitu? Iiiih ... Nona muda ternyata serem juga ya, masa ke pentok mulutnya bisa bikin orang jadi gelo?' Asoka sibuk dengan pemikirannya sendiri, sampai Alex memanggilnya dari tadi pun dia tidak dengar.Alex yang kesal karena Asoka malah melamun di saat dirinya berbicara, akhirnya pulpen pun mendarat di kening pria itu.''Waah, gelo-gelo, Bos."Asoka terkejut saat sebuah pulpen mendarat di keningnnya, dia bahkan belum sadar sudah menyebut Bosnya dengan sebutan 'gelo.Mata
Sontak Ale, tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan Asoka, bahkan dia sampai memegang perutnya karena sakit.Sedangkan Asok yang di tertawakan, malah manyun dengan kesal, dia berniat bertanya malah di tertawakan oleh Bosnya.''Apaan sih Bos, orang nanya kok malah di ketawain? Emang pertanyaan saya ada yang lucu ya, bos?" kesal Asoka.''Hahah! Iya, iya ... gimana saya gak ketawa, kamu nanyainnya begituan.''''Lah, kan saya nanya bos, sebab saya tidak tahu arti dan maksud lubang belut itu apa? Tadi pagi Bos bilang lubang belut itu nikmat. Apanya yang nikmat Bos? Yang ada di gigit mah, iya.''''Kamu mau tau Sok, arti dan maksudbya lubang belut itu apa?''''Mau, mau, Bos. Biar saya gak kayak orang bego. Kalau sudah tau kan lega.''''Kamu memang sudah bego Sok, hahaha!"Sedangkan Asok merengut kesal mendengar ocehan Bosnya, bukannya menjawab tapi Alex malah meledek dirinya.''Baiklah, baiklah. Saya akan kasih tau kamu apa itu lubang belut yang membuatmu penasaran.''Alex pun mendekat
Gadis berdiri menatap pria di hadapannya, ada raut kerinduan terpancar dari kedua matanya.''Maaf Tuan, Anda siapa ya?" tanya Gadis pada pria itu.''Gadis, kamu jangan pura-pura gak kenal sama kaka. Ayo kita pulang!'' ajak pria itu sambil memegang tangan Gadis.''Lepas Tuan! Anda salah orang. Saya benar-benar tak mengenal Anda,'' ucap Gadis sambil melapas kasar tangan itu.''Maaf Tuan, sepertinya Anda salah orang. Fia ini adalah Gadis, menantu saya," timpal Mama Indah.Pria itu tampak kaget dengan ucapan Mama Indah, dia menatap Gadis dengan tajam.''Gadis, jelaskan sama kaka, apa benar kamu sudah menikah?" Pria itu pikir, saat di pesta semu kebohongan jika Gadis sudah menikah, ternyata benar.''Maaf, kita tidak saling mengenal. Anda tidak perlu tahu. Ayo Ma kita pulang! Sepertinya orang ini gila," ujar Gadis sambil menarik tangan mertuanya.Mama Indah yang bingung hanya menurut, dia benar-benar bingung dengan pria itu yang ngotot mengenal Gadis. Saat mereka akan melangkah, pria itu me
Malam ini Alex pulang lebih lambat, dia masih memikirkan kejadian tadi siang di restoran. Alex sangat kesal, karena kartu nama yang di berikan pria itu hilang, padahal dia sudah menaruhnya di kantung celana.Dia memasuki Mansion dengan lesu, melangkah ke kamar melewati ruang tamu.Tapi saat dia hendak naik tangga, Alex di panggil Mama Indah dan mereka pun menuju ruang keluarga untuk mengobrol.Mama Indah melihat wajah kusut anak semata wayangnya itu, sangat terlihat jika Alex sangat banyak pikiran.''Nak, kamu kenapa? Apa ada yang mengganggu pikiran kamu?''''Iya Ma, aku kepikiran sama kejadian tadi siang.''''Nak, percayalah dengan istrimu. Walaupun Mama juga merasa ada yang Gadis sembunyikan.Tapi Lex, kita jangan memaksanya. Tunggulah sampai dia bercerita."''Itu Ma yang bikin aku pusing, kalau Gadis saja gak tau ayahnya siapa, lalu siapa Papa yang pria itu maksud?''"Kalau saran papa sih, jangan menekannya dulu. Lama-lama juga kamu akan tahu apa yang pria itu maksud," timpal papa Jh
Saat ini Alex berjalan menghampiri semua orang yang ada di meja makan, semua mata tertuju padanya, betapa tidak, saat ini dia berjalan dengan memegangi pinggangnya.''Lex, kamu kenapa? Kok pinggangnya di pegangin begitu sih?'' tanya Mama Idah dengan khawatir.''Mama tanya aja noh, sama mantu alien-nya Mama, dia apain nih pinggang aku," jawab Alex setelah mendudukan bokongnya di kursi.Semua mata tertuju pada Gadis, mereka penasaran, terutama Asoka dan papa Jhon.''Loh, kok Gadis? Memang dia yang buat kamu begini?'' heran Mama Indah. "Nak, Alex di apain? Kok sampe begini?'' tanya papa Jhon penasaran.''Aku gak ngapa-bgapain kok Pah. Aku cuma dorong Mas Alex aja dari tempat tidur," jawab Gadis santai.'Mampus gw kalau sampai dia bilang dia dorong gw karena gw belum mandi dan ketek gw bau. Bisa malu nih, turun sudah harga diri gw sebagai CEO ternama.' cemas Alex dalam hati.''E-eh nggak kok Pah. Gadis gak sengaja. Iya kan sayang?'' Alex mengedipkan sebelah matanya pada Gadis.Kedua oran