"Hahaha! Lex, Lex. Ternyata kamu di dorong sampai tuh pinggang patah, cuma gara-gara Gadis gak mau di sentuh kamu, gara-gara badan kamu bau dan keteknya asem? Hahaha!" ledek papa Jhon sambil tertawa geli, bahkan air matanya sampai keluar dari sudut mata.''Bos, Bos. Ya jelas Nona Muda dorong lah, haha!" timpal Asoka sambil memegang perutnya, karena sedari tadi tertawa terbahak-bahak.''Diam kamu! Sudah, kita berangkat sekarang, atau gajimu aku potong 80%!'' ancam Alex dengan tatapan tajamnya.''Dan kamu! Awas saja, tunggu hukuman ku nanti! Kamu sudah membuat harga diri ku jatuh berkeping-keping!" tunjuknya pada Gadis.Yang di tunjuk malah santai saja memakan sarapannya. Gadis tidak memperdulikan omongan Alex.''Nak, kamu gak sarapan dulu?" tanya Mama Indah.''Nggak Ma. Seleraku dah hilang. Tiap hari selalu hilang selera makan gara-gara nih cewek alien, bisa-bisa badanku tinggal tulang semua," cetus Alex, lalu beranjak meninggalkan meja makan.Sedangkan Gadis tersenyum tipis melihat ke
Saat ini di kantor DELAMO GROUP sedang ramai oleh tatapan kasihan pada salah satu karyawan di sana.Bagaimana tidak, saat ini di depan kantor DELAMO GROUP sedang berdiri seseorang di bawah terik matahari, menghadap bendera merah putih dengan kaki di angkat satu, dan kedua tangan di telinga.Orang itu tak lain dan tak bukan adalah Asoka, asisten Alex, CEO di perusahaan itu.Asoka di hukum oleh Alex karena dia sudah meledeknya tadi pagi. Asoka di minta berdiri di bawah panasnya matahari yang mulai meninggi, dengan kaki di angkat satu dan kedua tangan di telinga.Di balik jendela Alex tersenyum puas melihat Asoka menekuk wajahnya kesal. Dia tahu pasti Asoka saat ini sedang kepanasan, tapi Alex membiarkan pria itu di sana, bahkan dia meminta satu security untuk mengawasinya."Itulah hukuman untukmu, Sok. makanya jangan macam-macam kepadaku, hahaha!" tawanya dengan puas.Jam menunjukan pukul 11.00 siang, Asoka sudah sangat gosong berjemur di bawah terik matahari. Dia bahkan tak di berikan
"Jadi benar kalau Gadis adalah menantu dari kediaman Delamo?" tanya Bastian memastikan.''Betul. Dan Anda ada urusan apa, Tuan?" tanya Mama Indah lagi.''Sebenarnya saya kesini untuk bertemu Gadis, sebab saya yakin kalau dia adalah orang yang selama ini saya cari."''Orang yang Anda cari?" heran Mama Indah.''Benar Nyonya. Gadis adalah adik saya yang kabur dari rumah, dan kami sedang mencarinya sudah 5 tahun ini," jelas Bastian dengan wajah sendu.Mama Indah dapat melihat raut kesedihan dari wajah pria di hadapannya itu.''Tapi Tuan, Gadis itu adalah anak sahabat saya, dan orang tuanya pun masih ada. Bahkan ayahnya baru beberapa bulan yang lalu meninggal, itu kenapa Gadis saya nikah kan dengan anak saya, Alex.'' bohong mama Indah.Dia tak mungkin mengatakan yang sebenarnya.''Meninggal? Orang tua? Maaf Nyonya, kalau boleh tahu orang tuanya bernama siapa?" Bas penasaran.''Nama ayahnya Hendra dan Ibunya Hasna." Mama Indah terpaksa berbohong, sebab ia ingin tahu terlebih dahulu sampai
Seketika raut wajah Alex terkejut, dia masih tak percaya kalau foto yang di ponsel Bastian adalah Istrinya, sebab dari penampilan pun sungguh jauh berbeda.''Iya, memang mirip, tapi mereka berbeda. Lihatlah! Adik Anda ini modis sedangkan Istri saya ndeso.'' ucap Alex.Gadis ang mendengar Alex mengatakannya ndeso, tidak terima, dia menginjak kaki suaminya.Sontak pria itu meringis sakit.''Heh cewek alien! Bisa gak sih gak usah nginjek kaki, hah! Sakit tau gak! Gak cukup kamu bikin pinggangku patah, sekarang mau bikin kaki ku patah juga!'' kesal Alex pada Istrinya itu.''Ya lagian kamu ngapain ngatain aku ndeso? Bikin sebel aja," cetus Gadis.''Heh cewek alien. Kamu itu memang ndeso tahu ..." menoyor keningnya, "gak nyadar ya?"Saat Gadis ingin menginjak kakinya lagi, Alex segera menghindar ke samping.''Berani kamu injek kaki ku lagi, akan ku buat kamu gak bisa tidur sampai subuh, mau!'' ancam Alex pada Istri alien-nya itu.Pertengkaran mereka tak luput dari pandangan Bastian, dia h
Saat Alex sampai di kantor dia di sambut dengan tatapan heran semua karyawannya.Bagaimana tidak, saat ini hidung pria itu di tempeli plaster karena patah akibat tonjokan maut sang istri. Untung saja dia memakai kacamata sehingga mata pandanya tidak terlihat, kalau sampai terlihat oleh para karyawannya bisa di ketawain dia.Alex masuk kedalam ruangan lalu tak lama pintu di ketuk. Asoka masuk membawa berkas, tapi saat dia masuk Asoka begitu terkejut melihat keadaan Bosnya.''Bos, itu kenapa mata bisa biru begitu? Kayak mata Panda aja Bos. Terus tuh hidung kenapa pula Bos?'' tanya Asoka penasaran.''Kau ini banyak nanya sekali sih, ini tuh kerjaan tuh cewek alien bin somplak itu!'' kesal Alex sambil menandatangani berkas yang di bawa asistennya.''Maksud Bos itu ... Nona Muda?" jelas Asoka dan di balas anggukan oleh Alex.''Ya ampun Bos, tega amat sih, istri sendiri di namain somplak."''Heh, gimana aku gak namain dia somplak coba, Kamu lihat nih, hah! Pinggang, mata dan hidung ku
Satu minggu sudah sejak kejadian itu, kini Gadis sedang makan siang di sebuah restoran yang lumayan ramai. Setelah memesan makanan dia pun mengeluarkan ponselnya.Gadis tahu bahwa selama satu minggu ini ada orang yang sedang mengikutinya, tapi dia mencoba untuk bersikap cuek.Tak lama makanan pesanannya datang, dia pun langsung menyantapnya dengan santai, saat matanya mengawasi setiap sudut restoran tiba-tiba mata Gadis menangkap sosok yang dia kenal sedang makan bersama dengan seorang wanita.Dia mempertajam penglihatannya, dan ternyata benar dia adalah Alex, suaminya. Alex sedang makan bersama seorang wanita sexy. Mereka sepertibya tidak menyadari keberadaan Gadis saat ini. Alex terlihat bahagia bersama wanita di hadapannya, bahkan dia tak segan mengelap bibir wanita itu. Mereka sangat mesra layaknya sepasang kekasih.Gadis melihat itu tentu sangat marah, bahkan tangannya terkepal menahan amarah. Dia mempertajam penglihatannya dan dia menyadari jika wanita itu bukanlah Sandra, manta
''Kenapa Kaka berada di sini?" tanya Gadis pada orang di sebelahnya.'' Aku tadi tidak sengaja melihat mu bertengkar dengan Alex. Aku ingin makan di restoran itu, tapi saat aku baru keluar dari mobil melihatmu dan Alex bertengkar,'' ujar seseorang yang ada di samping Gadis.Gadis tersenyum tipis ''Bukannya Kaka senang ya jika aku dan Mas Alex bertengkar?" tatapannya menyipit tajam.''Heh cewek aneh. Aku tidak munafik kalau aku masih mencintai suamimu. Tapi aku gak bakal merebutnya darimu,'' tukas orang itu.Orang yang saat ini duduk di samping Gadis adalah Sandra. ''Ck! Kaka jangan bohong! Kan Kaka selama ini gacor mendekati Mas Alex?'' sindir Gadis.''Ya, kamu benar. Terakhir waktu aku bertemu Alex di kantor, dimana kami hampir berciuman itu. Aku sadar kalau Alex sudah tidak mencintaiku lagi, dia mencintaimu Gadis,'' jelas Sandra.Gadis dapat melihat kejujuran di mata Sandra saat ini, wanita itu tidak sedang bsrbohong padanya.''Eeuum ... benarkah, Kak? Tapi kurasa tidak," ucap Ga
Jam menunjukan pukul 21:00 malam. Alex baru saja sampai di rumah, dia membuka pintu kamarnya yang masih terang, tanda kalau Gadis belum tidur.Dia melihat siluet tubuh istrinya di luar balkon, dia tidak memperdulikannya. Alex melangkah menuju kamar mandi, setelah 15 menit dia pun selesai membersihkan dirinya. Tapi Gadis masih di luar balkon menatap langit yang di penuhi bintang.''Kau kenapa belum tidur? Angin malam tidak bagus untuk tubuhmu,'' ucap Alex saat dirinya berada di samping Gadis.''Tidak apa Mas, aku senang dengan keindahan malam," jawab Gadis.''Mas, apa aku boleh bertanya sesuatu padamu? Tapi ku mohon jawablah dengan jujur.'' sambungnya.'Apa dia akan menanyakan soal tadi siang?' batin Alex.''Hm, apa?''''Mas, apa benar kalau kamu dan Farah berpacaran sekarang?"''Kenapa kau bertanya seperti itu?''''Tidak papa, aku hanya mau memastikannya saja."''E-eum, itu ...'' Alex bingung harus menjawab apa pada Gadis.''Tidak apa Mas, kalau pun benar, cinta pertama memang sangat
.12 tahun sudah berlalu, kini keluarga Gadis dan Alex sudah bahagia bersama kedua anaknya, bahkan saat ini Gadis sedang mengandung anak ketiga dan baru menginjak 5 bulan.Gara saat ini sudah dewasa, dia sudah kuliah di salah satu Univercity di Amerika, yaitu UNSAN tempat Gadis kuliah dulu dan menimba ilmu di sana.Dan Cesa adik Gara, kini berusia 14 thun kelas 3 SMP. Dan sebentar lagi akan lulus dan masuk ke SMA.Semua sudah bahagia bersama pasangannya masing masing, begitu pun dengan Bas dan Vio, mereka juga sudah mempunyai 2 anak yang 1 sudah kelas 1 SMP dan yg kedua kelas 5 SD. Vio tinggal di rumah yang Bas pernah tempati Dulu bersama Siska.🍀🍀🍀🍀🍀🍀2 Tahun sudah Gara tak pulang ke indonesia, sebab kuliahnya dan pekerjaannya sangatlah membuat dia sibuk, hingga tak sempat untuk pulang ke rumah.Pesawat mendarat dengan mulus di bandara Soekarno Hatta. Seorang pria tampan yang menjadi idola banyak wanita turun dari pesawat dan langsung keluar bandara, dimana seorang supir sudah
Tidak terasa Vio sudah bekerja dengan Bas selama 3 bulan lamanya. Bahkan mereka semakin dekat, dan Bas juga mulai membuka hatinya kembali, hingga ia pun melamar Vio beberapa hari yang lalu . Bahkan Vio diminta Bas untuk menempati salah satu apartemennya...Pagi ini Vio sudah bangun dan menyiapkan sarapan yang akan dia bawa ke kantornya untuk Bas. Vio memasak nasi goreng dengan telur dadar. Setelah semua siap Vio pun berangkat, tapi baru saja ia sampai loby Apartemen, tiba-tiba Bas muncul di balik mobil mewahnya.Bas kemudian mengajak Vio untuk masuk kedalam mobil. ''Queen, itu apa?'' tunjuknya ke arah kotak yang di pegang Vio.''Ini aku buatin hubby sarapan. Sebagai ucapan terimakasih karena sudah ngizinin aku tinggal di apartemen.'' jelas Vio.''Wah kebetulan dong! Aku belum sarapan sayang.''''Yasudah, nanti makan di kantor ya," ujar Vio.Bas menggeleng dengan cepat. ''Aku mau di sini saja. Kamu suapi aku.'' Vio pun mengangguk, lalu membuka kotak itu dan mulai menyuapi Bas dengan
''Ma, aku mau nanya sesuatu deh sama Mama?'' tanya Gadis saat mereka berada di restoran ''Apa sayang?''''Itu Ma, kak Bas apa belum punya calon lagi ya?"''Eum, kayaknya sih belom. Soalnya dia gak pernah tuh bawa atau ngenalin ceweknya sama Papa Mama," jelas Mama Intan.Gadis manggut manggut. ''Emang kenapa sih sayang?'' heran Mama.''Nggak apa-apa sih Ma. Cuma penasaran aja sama percintaan kakak tersayang ku itu."Mama menggelengkan kepalanya dengan heran. Dari dulu Gadis selalu saja kepo dengan urusan percintaan Bas.Gadis mengedarkan pandangannya ke segala sisi restoran. Saat matanya tertuju ke pintu masuk, dia kaget sebab Kakaknya masuk dengan seorang perempuan cantik. Tapi melihat dari interaksi keduanya sepertinya mereka bukan sepasang kekasih, tapi lebih ke atasan dan bawahan.''Kak!'' teriaknya memanggil Bas.Bas menoleh ke sumber suara, soalnya dia seperti mengenali suara tersebut. Dan benar saja, saat Bas menengok ternyata ada Mama dan adiknya yang sedang berada di retoran
Malam ini semua sudah berkumpul di ruang tamu, bahkan Bas dan pak Hendrik, pengacara keluarga Bramantyo pun sudah hadir di sana. Sedangkan Gara dan Cesa sedang bermain di taman belakang bersama Mama dan Bik Irah.''Pa, ayo katakan ada apa?'' tanya Gadis dengan nada tak sabar.''Kamu ini Dek, gak sabaran sekali sih," ledek Bas sambil menggelengkan kepalanya.''Yeee Kakak. Bukannya gitu Kak, aku hanya penasaran saja."''Sudah, sudah. Papa akan bicara ... jadi begini, Papa kan sudah tua, umur Papa sudah tak muda lagi, dan cuma kalianlah anak anak Papa. Dan kalian tentu tahu kekayaan Papa seberapa banyak,'' ujar Papa.Gadis dan Bas mengerutkan dahinya bersamaan. ''Jadi, apa hubungannya dengan kami?'' tanya Bas dengan heran.''Papa akan membagi warisan untuk kalian. Itu sebabnya, Papa meminta Gadis untuk pulang ke Mansion.'' "Oooowwwhh," ucap Gadis dan Bas bersamaan.''Papa akan membagi adil bagian kalian! 50% untuk Gadis dan 50% untuk Bas."''Papa akan memberikan perusahaan BM Group pada
''Cucu Oma!" seru Mama Intan saat melihat Gara dan Cesa sampai di Swiss.Gadis mencium tangan kedua orang tuanya, lalu memeluk mereka. Dan Alex pun melakukan hal yg sama, setelah itu mereka ke ruang tamu.''Pa, sebenarnya ada apa? Kenapa Papa sampai nyuruh aku pulang?'' tanya Gadis dengan tak sabar.Papa terkekeh pelan mendengar pertanyaan putrinya. ''Kamu ini, gak sabaran amat sih? Baru aja dateng, masa udah nanya aja?'' heran Papa''Ya habis aku penasaran tahu Pa. Ayolah Pa, katakan saja.'' pinta Gadis sambil bergelayut manja di lengan Papanya.''Iya nanti ya. Kamu kan baru sampai. Sebaiknya istirahat dahulu," ujar Papa sambil mengecup kening putri kesayangan nya itu.''Momy kayak anak kecil deh? Masa manja banget sama Opa?'' ucap Gara dengan gelengan kepala, saat melihat Gadis begitu manja pada Papa.''Memangnya kenapa? Apa cuma kamu dan Cesa saja yang bisa manja Boy, sama Momy? Momy juga bisa dong," ledek Gadis.''Tapi, kenapa gak sama Dady?'' tanya Gara kembali dengan mata yg mas
Siang ini Gadis, Alex dan Gara bersama Cesa sudah berada di bandara. Mereka akan menjemput Mama yang baru saja pulang dari liburannya di rumah Rehan yang berada di jerman.''Oma!" seru Gara dan Cesa, saat Mama Indah masuk kedalam mobil.'' lHallo cucu-cucu kesayangan Oma. Bagaimana kabar kalian?'' tanya Oma sambil memangku Cesa di jok belakang.''Baik Oma, Gara kangen banget sama Oma.''''Oma juga sayang. Kamu gimana Baby, kangen gak sama Oma?'' tanya Oma menjawil pipi Cesa.Cesa mengangguk. ''Kangen Oma.''Mobil pun melaju meninggalkan bandara. Dan selama di dalam mobil, Gara dan Cesa selalu bertanya pada Mama Indah, sehingga membuat wanita itu sedikit pusing di buatnya.Sedangkan Gadis dan Alex tersenyum melihat kebahagiaan keluarga kecilnya. Mereka berharap kalau kebahagiaan itu, akan mereka rasakan selamanya.Tiba tiba ponsel Gadia berbunyi, dan ternyata dari Papa Wahyu.''Hallo, Pa.''''Emang ada apa, Pa?''''Eum, begitu ... Ya sudah, nanti aku usahakan secepatnya untuk pulang Pa
James memacu mobil menuju aprtemennya. Tapi di tengah jalan ada panggilan masuk dari Gara.''Hallo, bocah! Ada apa?'' tanya James.''Apa kau yakin?''''Hem, baiklah. Kita ketemu dimana?''''Okey, Om kesana.''Telpon pun terputus. James segera memutar balikan mobilnya, menuju tempat dimana ia dan Gara akan bertemu.Setelah 15 menempuh perjalanan, James pun sampai di sebuah restoran. Lalu ia masuk kedalam ruang VVIP yang sudah di sewa Gara.''Ada apa?'' tanya James, saat dia duduk di hadapan anak itu.Gara menyerahkan tabletnya pada James, lalu memutar rekaman video. James sangat terkejut, saat melihat pria yang ada di video itu. Wajahnya tiba-tiba tegang.''Om kenal dia?'' tanya Gara dengan mimik wajah penasaran.''Kau, dapat darimana video itu?'' tanya James.''Ck, bukannya jawab, malah balik nanya!'' gerutu Gara.''Sudah, kau jawab saja!"''Tadi waktu aku antar Momy ke Mall, aku tak sengaja melihat dia mengintai kami di balik pohon. Pas aku perhatikan, dia malah pergi.''James mengan
''Kalian darimana saja? Kenapa lama sekali?'' tanya Gadis dengan wajah galaknya, menatap Gara dan James yang baru saja sampai Mansion.''Hehe ... maaf Mom! Aku tadi terlalu seru sama Aldi, terus Om James juga ketemu klien nya.'' tutur Gara dengan bohong.James mengangguk, tanda iya dengan jawaban GaraGadis menghela napasnya. Kemudian ia menyuruh Gara untuk bersih bersih. Lalu makan siang, sedangkan James berlalu ke kamar tamu, untuk menemui istrinya.'Maaf Mom. Aku tak bermaksud bohong. Aku hanya tak mau, membuat Momy cemas.' batin Gara.Gara dan James memang sudah kongkalikong, saat di mobil tadi. Mereka sudah menyiapkan jawaban, untuk pertanyaan Gadid. Sebab mereka tahu, pasti Gadis akan bertanya kenapa mereka lama.**********''Bagaimana sayang? Apa sudah ada berita, jika pernikahan mereka hancur atau gedungnya roboh?'' tanya perempuan di sebelah seorang pria bule.Bule itu menggeleng. ''Belum Beib. Sepertinya, gagal," jawabnya.''Hah, gagal? Bagaimana bisa? Tak mungkin, jika ada
James dan Gara berlari cepat menaiki tangga ke lantai 2. Sebab lift sangat lama. Setelah sampai Gara mengarahkan jam tangannya ke segala arah dan bunyi di jam tangan Gara semakin keras.Gara dan James terus mengikuti arah titik di jam itu.Hingga mereka berhenti di toilet laki-laki. James dan Gara mencari sesuatu yang mereka sedang cari, dan Gara menemukannya.''Om, di sini.'' tunjuk Gara pada bawah westafel.James segera berlari ke arah Gara lalu mengecek bawah westacel. Dan ternyata benar, sebuah Bom berukuran kepalan tangan di pasang di bawah tempat pencuci tangan.''Bagaimana Om? Ini Bom yang mampu meledakan satu gedung dalam satu kali ledakan Om,'' cemas Gara.''Ya, Om tahu itu. Kita harus segera mematikannya sebelum meledak. Jika tidak, maka akan banyak korban jiwa.'' ''Om, waktunya 15 menit lagi!" panik GaraJames mencoba meneliti kabel bom itu, tapi sangat rumit. Dia tak mampu untuk mematikannya. Akhirnya James menelpon seseorang lalu melakukan video Call.''Hai Bro! Tumben ka