Saat Alex sampai di kantor dia di sambut dengan tatapan heran semua karyawannya.Bagaimana tidak, saat ini hidung pria itu di tempeli plaster karena patah akibat tonjokan maut sang istri. Untung saja dia memakai kacamata sehingga mata pandanya tidak terlihat, kalau sampai terlihat oleh para karyawannya bisa di ketawain dia.Alex masuk kedalam ruangan lalu tak lama pintu di ketuk. Asoka masuk membawa berkas, tapi saat dia masuk Asoka begitu terkejut melihat keadaan Bosnya.''Bos, itu kenapa mata bisa biru begitu? Kayak mata Panda aja Bos. Terus tuh hidung kenapa pula Bos?'' tanya Asoka penasaran.''Kau ini banyak nanya sekali sih, ini tuh kerjaan tuh cewek alien bin somplak itu!'' kesal Alex sambil menandatangani berkas yang di bawa asistennya.''Maksud Bos itu ... Nona Muda?" jelas Asoka dan di balas anggukan oleh Alex.''Ya ampun Bos, tega amat sih, istri sendiri di namain somplak."''Heh, gimana aku gak namain dia somplak coba, Kamu lihat nih, hah! Pinggang, mata dan hidung ku
Satu minggu sudah sejak kejadian itu, kini Gadis sedang makan siang di sebuah restoran yang lumayan ramai. Setelah memesan makanan dia pun mengeluarkan ponselnya.Gadis tahu bahwa selama satu minggu ini ada orang yang sedang mengikutinya, tapi dia mencoba untuk bersikap cuek.Tak lama makanan pesanannya datang, dia pun langsung menyantapnya dengan santai, saat matanya mengawasi setiap sudut restoran tiba-tiba mata Gadis menangkap sosok yang dia kenal sedang makan bersama dengan seorang wanita.Dia mempertajam penglihatannya, dan ternyata benar dia adalah Alex, suaminya. Alex sedang makan bersama seorang wanita sexy. Mereka sepertibya tidak menyadari keberadaan Gadis saat ini. Alex terlihat bahagia bersama wanita di hadapannya, bahkan dia tak segan mengelap bibir wanita itu. Mereka sangat mesra layaknya sepasang kekasih.Gadis melihat itu tentu sangat marah, bahkan tangannya terkepal menahan amarah. Dia mempertajam penglihatannya dan dia menyadari jika wanita itu bukanlah Sandra, manta
''Kenapa Kaka berada di sini?" tanya Gadis pada orang di sebelahnya.'' Aku tadi tidak sengaja melihat mu bertengkar dengan Alex. Aku ingin makan di restoran itu, tapi saat aku baru keluar dari mobil melihatmu dan Alex bertengkar,'' ujar seseorang yang ada di samping Gadis.Gadis tersenyum tipis ''Bukannya Kaka senang ya jika aku dan Mas Alex bertengkar?" tatapannya menyipit tajam.''Heh cewek aneh. Aku tidak munafik kalau aku masih mencintai suamimu. Tapi aku gak bakal merebutnya darimu,'' tukas orang itu.Orang yang saat ini duduk di samping Gadis adalah Sandra. ''Ck! Kaka jangan bohong! Kan Kaka selama ini gacor mendekati Mas Alex?'' sindir Gadis.''Ya, kamu benar. Terakhir waktu aku bertemu Alex di kantor, dimana kami hampir berciuman itu. Aku sadar kalau Alex sudah tidak mencintaiku lagi, dia mencintaimu Gadis,'' jelas Sandra.Gadis dapat melihat kejujuran di mata Sandra saat ini, wanita itu tidak sedang bsrbohong padanya.''Eeuum ... benarkah, Kak? Tapi kurasa tidak," ucap Ga
Jam menunjukan pukul 21:00 malam. Alex baru saja sampai di rumah, dia membuka pintu kamarnya yang masih terang, tanda kalau Gadis belum tidur.Dia melihat siluet tubuh istrinya di luar balkon, dia tidak memperdulikannya. Alex melangkah menuju kamar mandi, setelah 15 menit dia pun selesai membersihkan dirinya. Tapi Gadis masih di luar balkon menatap langit yang di penuhi bintang.''Kau kenapa belum tidur? Angin malam tidak bagus untuk tubuhmu,'' ucap Alex saat dirinya berada di samping Gadis.''Tidak apa Mas, aku senang dengan keindahan malam," jawab Gadis.''Mas, apa aku boleh bertanya sesuatu padamu? Tapi ku mohon jawablah dengan jujur.'' sambungnya.'Apa dia akan menanyakan soal tadi siang?' batin Alex.''Hm, apa?''''Mas, apa benar kalau kamu dan Farah berpacaran sekarang?"''Kenapa kau bertanya seperti itu?''''Tidak papa, aku hanya mau memastikannya saja."''E-eum, itu ...'' Alex bingung harus menjawab apa pada Gadis.''Tidak apa Mas, kalau pun benar, cinta pertama memang sangat
Orang itu pun keluar dari balik pohon, berjalan menghampiri Gadia dengan bingung.''Bagaimana Anda tahu kalau saya mengikuti Anda, Nona?"''Haha! Kau pikir aku bodoh? Aku tau kalau kau mengikutiku dari seminggu yang lalu.''Orang itu hanya bisa diam sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.''Diamana dia?'' tanya Gadis to the point.''Maksud Anda Nona?'' bingung orang itu.''Aku tak menyangka jika ka Bastian mempekerjakan orang lemot sepertimu.'' ketus Gadis.Orang itu paham dengan ucapannya, lalu dia mngajak Gadis menuju tempat dimana Bosnya tinggal.Setelah menempuh 40 menit, mobil pun sampai di sebuah hotel bintang lima. Orang itu membawa Gadis ke sebuah kamar VVIP. Setelah memencet bel pintu pun di buka dari dalam, dan keluarlah seorang pria tampan dari balik pintu. Pria itu langsung memeluk Gadis saat melihatnya di depan mata, lalu dia mengajak Gadis masuk kedalam sedangkan orang yang membawa Gadis tadi pamit undur diri.Di kediaman Delamo, Alex baru saja bangun. Dia melihat
Di sebuah hotel bintang lima, Gadis selesai memakan sarapannya.''Kaka senang Dek, akhirnya kamu mau mengakui Kaka. Walaupun Kaka sempat sedih saat kamu tak mengakui Kaka," ucap pria tampan di hadapan Gadis.''Gak usah lebay, Kak. Lagian kan aku bukan bagian dari kalian lagi. So, untuk apa Kaka mencariku selama ini?" sindirnya.''Dek ... kamu kan tahu kalau Papa itu marahnya cuma bentaran aja. Lalu kenapa kamu sampai menghilang, bahkan memutus koneksi sampai Kaka dan orang-orang Papa gak bisa nemuin kamu," jelas Bastian.Pria yang saat ini bersama Gadis adalah Bastian Bramatyo Ternyata Bas adalah Kaka kandung Gadis, karena suatu hal membuat Gadis di usir dari rumahnya di Swiss.''Ya, aku tahu itu Kak, tapi apa Kaka dan Papa tahu setelah aku di usir dan pasilitas ku semua di cabut. Apa kalian tahu keadaan aku bagaimana, hah?" kesal Gadis.''Dek, Papa sakit-sakitan memikirkan kamu. Bahkan Papa setiap hari selalu sibuk dengan pencarian kamu. Dia sangat menyesal karena terbawa emosinya
Alex terlihat gelisah di kantornya, dia meminta Asoka menyewa orang untuk mencari istrinya.Saat Alex sedang prustasi karena memikirkan Gadis tiba-tiba pintu ruangannya terbuka. Ternyata dia adalah Farah.''Mau apa kau kesini," ucap Alex malas.''Ya ampun sayang, kamu kok jutek amat sih. Pacar kesini harusnya di sambut dong,'' manja Farah sambil mencoba mencium Alex, tapi malah tubuhnya di dorong oleh pria itu.Farah kesal melihat sikap Alex yang kasar padanya. Untung Farah pegangan meja kalau tidak dia sudah terjungkal ke belakang gara-gara dorongan itu.''Sebaiknya kau pergi dari sini! Aku sedang tak ingin di ganggu!'' tegasnya.Tapi Farah malah mendekat kearahnya. "Sayang, ada apa? Apa ada masalah?''''Gadis pergi dari rumah, dan dia pergi karena hubungan kita," sesal Alex.''Bagus dong, sayang. Jadi kita bebas donk untuk bersatu," kata Farah dengan senang sambil menyeringai jahat.''Apa kau bilang, hah? Kau dengar ya! Aku mau berpacaran denganmu karena penyakitmu itu, kau paham! A
Alex pulang kerumahnya dengan wajah kusut. Jam menunjukan pukul 22:00 tapi dia belum juga menemukan Gadis. Dia seharian berkeliling kota bahkan sampai gang-gang kecil pun dia susuri tapi tak menemukan Istrinya.Saat Alex masuk, kedua orang tuanya mencegah pria itu saat melewati ruang tamu.''Lex, katakan dimana Gadis berada, hah! Kenapa dari tadi pagi kamu Mama telpon gak di angkat-angkat?'' curiga mama Indah.Alex diam tak menjawab, dia bingung harus menjelaskan apa pada mamanya. Dia yakin jika kedua orang tuamya tahu Gadis pergi dari rumah karena ulahnya, pasti dia kena omel dan amarah.'Lex, kenapa diam saja? Jawab Mama!" bentak Mama Indah dengan geram."Ma ... Gadis ... dia ... dia pergi dari rumah," ucapnya dengan lirih.Mama Indah dan Papa Jhon sangat kaget, bahkan mama Indah hampir ambruk ke lantai, kalau saja suaminya tidak menahan tubuhnya.''Bagaimana bisa, Lex? Bagaimana bisa Gadis pergi? Pasti kamu sudah membuatnya pergi kan? Jawab!" bentak papa Jhon tak habis pikir.Alex