Alex pulang kerumahnya dengan wajah kusut. Jam menunjukan pukul 22:00 tapi dia belum juga menemukan Gadis. Dia seharian berkeliling kota bahkan sampai gang-gang kecil pun dia susuri tapi tak menemukan Istrinya.Saat Alex masuk, kedua orang tuanya mencegah pria itu saat melewati ruang tamu.''Lex, katakan dimana Gadis berada, hah! Kenapa dari tadi pagi kamu Mama telpon gak di angkat-angkat?'' curiga mama Indah.Alex diam tak menjawab, dia bingung harus menjelaskan apa pada mamanya. Dia yakin jika kedua orang tuamya tahu Gadis pergi dari rumah karena ulahnya, pasti dia kena omel dan amarah.'Lex, kenapa diam saja? Jawab Mama!" bentak Mama Indah dengan geram."Ma ... Gadis ... dia ... dia pergi dari rumah," ucapnya dengan lirih.Mama Indah dan Papa Jhon sangat kaget, bahkan mama Indah hampir ambruk ke lantai, kalau saja suaminya tidak menahan tubuhnya.''Bagaimana bisa, Lex? Bagaimana bisa Gadis pergi? Pasti kamu sudah membuatnya pergi kan? Jawab!" bentak papa Jhon tak habis pikir.Alex
Hm ... aku pikir kau tau Lex, tidak usah ku jelaskan bukan? Sudahlah aku akan bantu kau untuk mencari dia,'' ucap Asoka memberi semangat.''Terimakasih."Setelah mengatakan itu Alex melanjutkan langkahnya kembali. Membuka pintu kamar dengan lesu, menatap setiap sudut kamar dimana Gadis biasa beraktifitas.Dia menatap siluet tubuh istrinya di luar balkon, seketika dia berlari menuju balkon membuka pintu kaca itu dengan senyum lebarnya.''Sayang kamu su--''Ternyata dia hanya berhalusinasi saja, dia tidak menemukan istrinya disana. Alex pun keluar ke arah balkon menatap langit gelap yang biasa Gadis lihat setiap malam.'Sayang, kamu diamana? Jangan menyiksa Mas seperti ini sayang. Aku gak sanggup hidup tanpamu. Kemana aku harus mencarimu lagi? Apa kamu gak kasihan pada Mama, Sayang? Dia sangat terpukul atas kehilangan kamu. Harusnya aku tidak menerima Farah saat itu, mungkin saat ini kamu masih ada di sini dan aku masih bisa memasuki lubang belutmu itu.'Setelah dia puas menatap langit
Senyum Asoka menyeringai melihat mobil Sandra yang mulai menjauh, saat dia berjalan ke arah mobilnya dengan kaki sedikit pincang tiba-tiba Hp nya berbunyi.Kriiiing!''Halo Bos.''''Iya Bos, saya kembali ke kantor sekarang.''Asoka pun masuk kedalam mobilnya, pergi meninggalkan Cafe itu.''Sial banget dah gue hari ini. Udah ketemu sama Nenek lampir jadul? Terus si bos marah-marah pula. Lagian sih suruh siapa main belakang sama cewek lain, udah tau punya istri malah coba-coba main belakang. Sekarang istrinya kabur baru nyaho kan!" gerutu Asoka.Alex sudah satu minggu ini mencari Gadis tapi masih belum menemukan titik keberadaannya. Bahkan mamanya pun masih marah padanya, dan selama satu minggu ini pula Mama Indah dan papa Jhon tidak berbicar padanya. Mereka mendiamkan anaknya sampai Gadis ketemu dan kembali.Itu malah membuat Akex semakin frustasi saja, bahkan sudah seminggu ini dia tidak menjaga pola makannya. Sehingga badannya turun 2 kilo.Alex sudah menyewa seorang detektif handal
Hari ini Gadis sudah siap dengan rok selutut di padu baju lengan panjang, membuat kecantikannya terpancar. Dia turun menaiki lift di Mansion itu, saat dia sampai di bawah Gadis langsung menuju meja makan.Bik Irah sudah menyiapkan susu kacang hijau hangat dan sebuah roti panggang. Gadis kemudian duduk di kursi dan mulai meminum susunya.''Dek, kamu mau bareng Kakak atau nggak?'' tanya Bastian.''Nggak Kak. Aku naik mobil ku saja. Lagian kita beda arah Kak.''Bas mengangguk lalu melanjutkan makannya dengan sedikit tergesa-gesa. '' Bas, kamu kalau makan pelan-pelan sih," ucap Mama Intan.''Duh Mah, aku buru-buru ada meeting penting pagi ini,'' jawab Bas.''Tapi kan bukannya sudah di handle adik kamu meeting-nya?'' timpal Papa Wahyu.''Iya kan ada dua Pah, aku yang di luar kotanya, sedangkan Gadis yang satu lagi, Pah.''''Iya Pah, lagian aku free time. Jadi gak apa kalau aku bantu Kakak,'' ucap Gadis.Setelah sarapan selesai kakak beradik itu melangkah menuju halaman depan dimana mobil
''Soalnya apa, Kak?''''Soalnya siapa yang tidak kenal dengan putri dari keluarga Bramantyo. Dia terkenal dengan kecantikannya, kepintarannya, ke geniusan-nya, beladirinya, bahkan dia terkenal dengan penakluk para pria, hehe ..." jelas Rehan.''Haha! Kakak nih ada-ada saja. Aku tidak pernah merasa seperti itu, Kak.'' rendahnya.''Ternyata benar ya. Kalau kamu itu pribadi yang baik dan tidak sombong. Pantas saja semua pria tergila-gila sama kamu."Gadis hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.''Tapi Di, kenapa di media cetak atau di berita tak pernah muncul wajah kamu ya? Aku sampai penasaran loh sama princes si primadona UNSAN?'' heran Rehan.''Itu ... aku memang sengaja Kak, aku gak mau media memunculkan wajahku."''But why?''''Tanpa aku kasih tahu pasti Kak Rehan paham kan? Kalau orang seperti Papa itu sangat berpengaruh, dan pastinya ada saja orang yang tak suka.'' ''Ya, ya ... aku paham.''''Dan aku dengar kamu itu kuliah cuma 1 tahun saja? Dan sudah lulus benarkah?''Gad
'I'm fine, how are you?""I'm fine, really-really fine," ucap Angel sambil memeluk sahabatnya itu.Sahabat Gadis yang datang ada enam orang. Tiga cewe dan tiga cowo. Mereka bernama, Angel, Karen, Katty, Boy, James dan Wiliam.Gadis sudah menyiapkan helikopter buat mereka, sedangkan dia menaiki mobil mewahnya bersama James. Gadis dan James adalah sahabat, tapi banyak yang menjodohkan mereka, karena mereka sangat serasi.James sendiri adalah keturunan dari Barnett Company, perusahaan sekaligus orang terkaya no 2 di dunia.James menanyakan soal hilangnya kabar Gadis selama 8 bulan, tapi wanita itu tidak mau memberitahunya dulu, dia akan mengatakannya saat semua sahabatnya sudah kumpul di Mansion.37 menit sudah akhirnya mobilnya sampai di rumah mewah kediaman Bramantyo sedangkan sahabatnya yang lain sudah sampai 10 menit yang lalu. Gadis masuk bersama James, dan ternyata para sahabatnya sedang mengobrol bersama kedua orang tuanya.Setelah cukup berbasa basi, Mama dan Papa Gadis pun pami
Malam ini Gadis, orang tuanya, Bas dan semua sahabat Gadis sedang berada di meja makan. Semua makanan tersaji sempurna, tapi semua makanan berjenis lokal, karena Gadis dan keluarganya asli Indonesia, jadi mereka juga mempekerjakan Chef dari indonesia juga.Gadis bahagia melihat senyum dan tawa dari wajah kedua orang tuanya malam ini. Dia tidak bisa membayangkan kemarahan Papa dan Mamanya saat tahu kalau dirinya sudah menikah tanpa restu mereka. Sungguh dalam hati terdalamnya Gadis menyesal dan merasa bersalah, tapi dia juga saat itu tidak bisa menolak karena keadaan.Setelah selesai makan malam, dia berencana akan berbicara di ruang keluarga dengan orang tuanya. Bahkan Gadis makan hanya sedikit malam ini, karena memikirkan hal besar yang akan membuat kedua orang tuanya kaget.Kegelisahan Gadis terlihat jelas oleh sang kakak, dia heran dengan adik satu-satunya itu. Pasalnya Bas sangat tahu, kalau Gadis terlihat seperti itu pasti ada yang mengganggu pikirannya saat ini. Dia ingin bertan
Mama Intan berdiri lalu menghambur memeluk Gadis dengan erat, dia menangis dengan pilu. Bagaimana tidak, Gadis adalah anak kebanggaan mereka dan dia menikah tanpa mereka tahu dan tanpa meminta restu.Ruangan itu tampak sunyi, hanya ada suara nafas saja yang terdengar. Lalu tak lama Papa Wahyu angkat bicara.''Papa memang kaget mendengar cerita kamu sayang. Jujur Papa marah, kamu putri satu-satunya dari keluarga Bramantyo. Tapi kamu menikah dengan seseorang, dan Papa Mama tidak tahu sama sekali. Papa marah bukan padamu sayang. Papa marah pada diri Papa sendiri, andai saja waktu itu Papa bisa mengontrol emosi Papa dan tidak mengusir kamu dari rumah, mungkin kamu tak akan menikah dengannya. Dan tidak akan mempunyai balas budi pada orang lain. Tapi Papa sangat bersyukur karena kamu selamat dan masih ada orang baik yang mau menolong kamu. Maafkan Papa, Nak! Ini semua terjadi karena Papa," tutur Papa Wahyu sambil memeluk Gadis, bahkan terlihat air mata penyesalan keluar dari mata tegasnya.
.12 tahun sudah berlalu, kini keluarga Gadis dan Alex sudah bahagia bersama kedua anaknya, bahkan saat ini Gadis sedang mengandung anak ketiga dan baru menginjak 5 bulan.Gara saat ini sudah dewasa, dia sudah kuliah di salah satu Univercity di Amerika, yaitu UNSAN tempat Gadis kuliah dulu dan menimba ilmu di sana.Dan Cesa adik Gara, kini berusia 14 thun kelas 3 SMP. Dan sebentar lagi akan lulus dan masuk ke SMA.Semua sudah bahagia bersama pasangannya masing masing, begitu pun dengan Bas dan Vio, mereka juga sudah mempunyai 2 anak yang 1 sudah kelas 1 SMP dan yg kedua kelas 5 SD. Vio tinggal di rumah yang Bas pernah tempati Dulu bersama Siska.🍀🍀🍀🍀🍀🍀2 Tahun sudah Gara tak pulang ke indonesia, sebab kuliahnya dan pekerjaannya sangatlah membuat dia sibuk, hingga tak sempat untuk pulang ke rumah.Pesawat mendarat dengan mulus di bandara Soekarno Hatta. Seorang pria tampan yang menjadi idola banyak wanita turun dari pesawat dan langsung keluar bandara, dimana seorang supir sudah
Tidak terasa Vio sudah bekerja dengan Bas selama 3 bulan lamanya. Bahkan mereka semakin dekat, dan Bas juga mulai membuka hatinya kembali, hingga ia pun melamar Vio beberapa hari yang lalu . Bahkan Vio diminta Bas untuk menempati salah satu apartemennya...Pagi ini Vio sudah bangun dan menyiapkan sarapan yang akan dia bawa ke kantornya untuk Bas. Vio memasak nasi goreng dengan telur dadar. Setelah semua siap Vio pun berangkat, tapi baru saja ia sampai loby Apartemen, tiba-tiba Bas muncul di balik mobil mewahnya.Bas kemudian mengajak Vio untuk masuk kedalam mobil. ''Queen, itu apa?'' tunjuknya ke arah kotak yang di pegang Vio.''Ini aku buatin hubby sarapan. Sebagai ucapan terimakasih karena sudah ngizinin aku tinggal di apartemen.'' jelas Vio.''Wah kebetulan dong! Aku belum sarapan sayang.''''Yasudah, nanti makan di kantor ya," ujar Vio.Bas menggeleng dengan cepat. ''Aku mau di sini saja. Kamu suapi aku.'' Vio pun mengangguk, lalu membuka kotak itu dan mulai menyuapi Bas dengan
''Ma, aku mau nanya sesuatu deh sama Mama?'' tanya Gadis saat mereka berada di restoran ''Apa sayang?''''Itu Ma, kak Bas apa belum punya calon lagi ya?"''Eum, kayaknya sih belom. Soalnya dia gak pernah tuh bawa atau ngenalin ceweknya sama Papa Mama," jelas Mama Intan.Gadis manggut manggut. ''Emang kenapa sih sayang?'' heran Mama.''Nggak apa-apa sih Ma. Cuma penasaran aja sama percintaan kakak tersayang ku itu."Mama menggelengkan kepalanya dengan heran. Dari dulu Gadis selalu saja kepo dengan urusan percintaan Bas.Gadis mengedarkan pandangannya ke segala sisi restoran. Saat matanya tertuju ke pintu masuk, dia kaget sebab Kakaknya masuk dengan seorang perempuan cantik. Tapi melihat dari interaksi keduanya sepertinya mereka bukan sepasang kekasih, tapi lebih ke atasan dan bawahan.''Kak!'' teriaknya memanggil Bas.Bas menoleh ke sumber suara, soalnya dia seperti mengenali suara tersebut. Dan benar saja, saat Bas menengok ternyata ada Mama dan adiknya yang sedang berada di retoran
Malam ini semua sudah berkumpul di ruang tamu, bahkan Bas dan pak Hendrik, pengacara keluarga Bramantyo pun sudah hadir di sana. Sedangkan Gara dan Cesa sedang bermain di taman belakang bersama Mama dan Bik Irah.''Pa, ayo katakan ada apa?'' tanya Gadis dengan nada tak sabar.''Kamu ini Dek, gak sabaran sekali sih," ledek Bas sambil menggelengkan kepalanya.''Yeee Kakak. Bukannya gitu Kak, aku hanya penasaran saja."''Sudah, sudah. Papa akan bicara ... jadi begini, Papa kan sudah tua, umur Papa sudah tak muda lagi, dan cuma kalianlah anak anak Papa. Dan kalian tentu tahu kekayaan Papa seberapa banyak,'' ujar Papa.Gadis dan Bas mengerutkan dahinya bersamaan. ''Jadi, apa hubungannya dengan kami?'' tanya Bas dengan heran.''Papa akan membagi warisan untuk kalian. Itu sebabnya, Papa meminta Gadis untuk pulang ke Mansion.'' "Oooowwwhh," ucap Gadis dan Bas bersamaan.''Papa akan membagi adil bagian kalian! 50% untuk Gadis dan 50% untuk Bas."''Papa akan memberikan perusahaan BM Group pada
''Cucu Oma!" seru Mama Intan saat melihat Gara dan Cesa sampai di Swiss.Gadis mencium tangan kedua orang tuanya, lalu memeluk mereka. Dan Alex pun melakukan hal yg sama, setelah itu mereka ke ruang tamu.''Pa, sebenarnya ada apa? Kenapa Papa sampai nyuruh aku pulang?'' tanya Gadis dengan tak sabar.Papa terkekeh pelan mendengar pertanyaan putrinya. ''Kamu ini, gak sabaran amat sih? Baru aja dateng, masa udah nanya aja?'' heran Papa''Ya habis aku penasaran tahu Pa. Ayolah Pa, katakan saja.'' pinta Gadis sambil bergelayut manja di lengan Papanya.''Iya nanti ya. Kamu kan baru sampai. Sebaiknya istirahat dahulu," ujar Papa sambil mengecup kening putri kesayangan nya itu.''Momy kayak anak kecil deh? Masa manja banget sama Opa?'' ucap Gara dengan gelengan kepala, saat melihat Gadis begitu manja pada Papa.''Memangnya kenapa? Apa cuma kamu dan Cesa saja yang bisa manja Boy, sama Momy? Momy juga bisa dong," ledek Gadis.''Tapi, kenapa gak sama Dady?'' tanya Gara kembali dengan mata yg mas
Siang ini Gadis, Alex dan Gara bersama Cesa sudah berada di bandara. Mereka akan menjemput Mama yang baru saja pulang dari liburannya di rumah Rehan yang berada di jerman.''Oma!" seru Gara dan Cesa, saat Mama Indah masuk kedalam mobil.'' lHallo cucu-cucu kesayangan Oma. Bagaimana kabar kalian?'' tanya Oma sambil memangku Cesa di jok belakang.''Baik Oma, Gara kangen banget sama Oma.''''Oma juga sayang. Kamu gimana Baby, kangen gak sama Oma?'' tanya Oma menjawil pipi Cesa.Cesa mengangguk. ''Kangen Oma.''Mobil pun melaju meninggalkan bandara. Dan selama di dalam mobil, Gara dan Cesa selalu bertanya pada Mama Indah, sehingga membuat wanita itu sedikit pusing di buatnya.Sedangkan Gadis dan Alex tersenyum melihat kebahagiaan keluarga kecilnya. Mereka berharap kalau kebahagiaan itu, akan mereka rasakan selamanya.Tiba tiba ponsel Gadia berbunyi, dan ternyata dari Papa Wahyu.''Hallo, Pa.''''Emang ada apa, Pa?''''Eum, begitu ... Ya sudah, nanti aku usahakan secepatnya untuk pulang Pa
James memacu mobil menuju aprtemennya. Tapi di tengah jalan ada panggilan masuk dari Gara.''Hallo, bocah! Ada apa?'' tanya James.''Apa kau yakin?''''Hem, baiklah. Kita ketemu dimana?''''Okey, Om kesana.''Telpon pun terputus. James segera memutar balikan mobilnya, menuju tempat dimana ia dan Gara akan bertemu.Setelah 15 menempuh perjalanan, James pun sampai di sebuah restoran. Lalu ia masuk kedalam ruang VVIP yang sudah di sewa Gara.''Ada apa?'' tanya James, saat dia duduk di hadapan anak itu.Gara menyerahkan tabletnya pada James, lalu memutar rekaman video. James sangat terkejut, saat melihat pria yang ada di video itu. Wajahnya tiba-tiba tegang.''Om kenal dia?'' tanya Gara dengan mimik wajah penasaran.''Kau, dapat darimana video itu?'' tanya James.''Ck, bukannya jawab, malah balik nanya!'' gerutu Gara.''Sudah, kau jawab saja!"''Tadi waktu aku antar Momy ke Mall, aku tak sengaja melihat dia mengintai kami di balik pohon. Pas aku perhatikan, dia malah pergi.''James mengan
''Kalian darimana saja? Kenapa lama sekali?'' tanya Gadis dengan wajah galaknya, menatap Gara dan James yang baru saja sampai Mansion.''Hehe ... maaf Mom! Aku tadi terlalu seru sama Aldi, terus Om James juga ketemu klien nya.'' tutur Gara dengan bohong.James mengangguk, tanda iya dengan jawaban GaraGadis menghela napasnya. Kemudian ia menyuruh Gara untuk bersih bersih. Lalu makan siang, sedangkan James berlalu ke kamar tamu, untuk menemui istrinya.'Maaf Mom. Aku tak bermaksud bohong. Aku hanya tak mau, membuat Momy cemas.' batin Gara.Gara dan James memang sudah kongkalikong, saat di mobil tadi. Mereka sudah menyiapkan jawaban, untuk pertanyaan Gadid. Sebab mereka tahu, pasti Gadis akan bertanya kenapa mereka lama.**********''Bagaimana sayang? Apa sudah ada berita, jika pernikahan mereka hancur atau gedungnya roboh?'' tanya perempuan di sebelah seorang pria bule.Bule itu menggeleng. ''Belum Beib. Sepertinya, gagal," jawabnya.''Hah, gagal? Bagaimana bisa? Tak mungkin, jika ada
James dan Gara berlari cepat menaiki tangga ke lantai 2. Sebab lift sangat lama. Setelah sampai Gara mengarahkan jam tangannya ke segala arah dan bunyi di jam tangan Gara semakin keras.Gara dan James terus mengikuti arah titik di jam itu.Hingga mereka berhenti di toilet laki-laki. James dan Gara mencari sesuatu yang mereka sedang cari, dan Gara menemukannya.''Om, di sini.'' tunjuk Gara pada bawah westafel.James segera berlari ke arah Gara lalu mengecek bawah westacel. Dan ternyata benar, sebuah Bom berukuran kepalan tangan di pasang di bawah tempat pencuci tangan.''Bagaimana Om? Ini Bom yang mampu meledakan satu gedung dalam satu kali ledakan Om,'' cemas Gara.''Ya, Om tahu itu. Kita harus segera mematikannya sebelum meledak. Jika tidak, maka akan banyak korban jiwa.'' ''Om, waktunya 15 menit lagi!" panik GaraJames mencoba meneliti kabel bom itu, tapi sangat rumit. Dia tak mampu untuk mematikannya. Akhirnya James menelpon seseorang lalu melakukan video Call.''Hai Bro! Tumben ka