Malam ini Alex pulang lebih lambat, dia masih memikirkan kejadian tadi siang di restoran. Alex sangat kesal, karena kartu nama yang di berikan pria itu hilang, padahal dia sudah menaruhnya di kantung celana.Dia memasuki Mansion dengan lesu, melangkah ke kamar melewati ruang tamu.Tapi saat dia hendak naik tangga, Alex di panggil Mama Indah dan mereka pun menuju ruang keluarga untuk mengobrol.Mama Indah melihat wajah kusut anak semata wayangnya itu, sangat terlihat jika Alex sangat banyak pikiran.''Nak, kamu kenapa? Apa ada yang mengganggu pikiran kamu?''''Iya Ma, aku kepikiran sama kejadian tadi siang.''''Nak, percayalah dengan istrimu. Walaupun Mama juga merasa ada yang Gadis sembunyikan.Tapi Lex, kita jangan memaksanya. Tunggulah sampai dia bercerita."''Itu Ma yang bikin aku pusing, kalau Gadis saja gak tau ayahnya siapa, lalu siapa Papa yang pria itu maksud?''"Kalau saran papa sih, jangan menekannya dulu. Lama-lama juga kamu akan tahu apa yang pria itu maksud," timpal papa Jh
Saat ini Alex berjalan menghampiri semua orang yang ada di meja makan, semua mata tertuju padanya, betapa tidak, saat ini dia berjalan dengan memegangi pinggangnya.''Lex, kamu kenapa? Kok pinggangnya di pegangin begitu sih?'' tanya Mama Idah dengan khawatir.''Mama tanya aja noh, sama mantu alien-nya Mama, dia apain nih pinggang aku," jawab Alex setelah mendudukan bokongnya di kursi.Semua mata tertuju pada Gadis, mereka penasaran, terutama Asoka dan papa Jhon.''Loh, kok Gadis? Memang dia yang buat kamu begini?'' heran Mama Indah. "Nak, Alex di apain? Kok sampe begini?'' tanya papa Jhon penasaran.''Aku gak ngapa-bgapain kok Pah. Aku cuma dorong Mas Alex aja dari tempat tidur," jawab Gadis santai.'Mampus gw kalau sampai dia bilang dia dorong gw karena gw belum mandi dan ketek gw bau. Bisa malu nih, turun sudah harga diri gw sebagai CEO ternama.' cemas Alex dalam hati.''E-eh nggak kok Pah. Gadis gak sengaja. Iya kan sayang?'' Alex mengedipkan sebelah matanya pada Gadis.Kedua oran
"Hahaha! Lex, Lex. Ternyata kamu di dorong sampai tuh pinggang patah, cuma gara-gara Gadis gak mau di sentuh kamu, gara-gara badan kamu bau dan keteknya asem? Hahaha!" ledek papa Jhon sambil tertawa geli, bahkan air matanya sampai keluar dari sudut mata.''Bos, Bos. Ya jelas Nona Muda dorong lah, haha!" timpal Asoka sambil memegang perutnya, karena sedari tadi tertawa terbahak-bahak.''Diam kamu! Sudah, kita berangkat sekarang, atau gajimu aku potong 80%!'' ancam Alex dengan tatapan tajamnya.''Dan kamu! Awas saja, tunggu hukuman ku nanti! Kamu sudah membuat harga diri ku jatuh berkeping-keping!" tunjuknya pada Gadis.Yang di tunjuk malah santai saja memakan sarapannya. Gadis tidak memperdulikan omongan Alex.''Nak, kamu gak sarapan dulu?" tanya Mama Indah.''Nggak Ma. Seleraku dah hilang. Tiap hari selalu hilang selera makan gara-gara nih cewek alien, bisa-bisa badanku tinggal tulang semua," cetus Alex, lalu beranjak meninggalkan meja makan.Sedangkan Gadis tersenyum tipis melihat ke
Saat ini di kantor DELAMO GROUP sedang ramai oleh tatapan kasihan pada salah satu karyawan di sana.Bagaimana tidak, saat ini di depan kantor DELAMO GROUP sedang berdiri seseorang di bawah terik matahari, menghadap bendera merah putih dengan kaki di angkat satu, dan kedua tangan di telinga.Orang itu tak lain dan tak bukan adalah Asoka, asisten Alex, CEO di perusahaan itu.Asoka di hukum oleh Alex karena dia sudah meledeknya tadi pagi. Asoka di minta berdiri di bawah panasnya matahari yang mulai meninggi, dengan kaki di angkat satu dan kedua tangan di telinga.Di balik jendela Alex tersenyum puas melihat Asoka menekuk wajahnya kesal. Dia tahu pasti Asoka saat ini sedang kepanasan, tapi Alex membiarkan pria itu di sana, bahkan dia meminta satu security untuk mengawasinya."Itulah hukuman untukmu, Sok. makanya jangan macam-macam kepadaku, hahaha!" tawanya dengan puas.Jam menunjukan pukul 11.00 siang, Asoka sudah sangat gosong berjemur di bawah terik matahari. Dia bahkan tak di berikan
"Jadi benar kalau Gadis adalah menantu dari kediaman Delamo?" tanya Bastian memastikan.''Betul. Dan Anda ada urusan apa, Tuan?" tanya Mama Indah lagi.''Sebenarnya saya kesini untuk bertemu Gadis, sebab saya yakin kalau dia adalah orang yang selama ini saya cari."''Orang yang Anda cari?" heran Mama Indah.''Benar Nyonya. Gadis adalah adik saya yang kabur dari rumah, dan kami sedang mencarinya sudah 5 tahun ini," jelas Bastian dengan wajah sendu.Mama Indah dapat melihat raut kesedihan dari wajah pria di hadapannya itu.''Tapi Tuan, Gadis itu adalah anak sahabat saya, dan orang tuanya pun masih ada. Bahkan ayahnya baru beberapa bulan yang lalu meninggal, itu kenapa Gadis saya nikah kan dengan anak saya, Alex.'' bohong mama Indah.Dia tak mungkin mengatakan yang sebenarnya.''Meninggal? Orang tua? Maaf Nyonya, kalau boleh tahu orang tuanya bernama siapa?" Bas penasaran.''Nama ayahnya Hendra dan Ibunya Hasna." Mama Indah terpaksa berbohong, sebab ia ingin tahu terlebih dahulu sampai
Seketika raut wajah Alex terkejut, dia masih tak percaya kalau foto yang di ponsel Bastian adalah Istrinya, sebab dari penampilan pun sungguh jauh berbeda.''Iya, memang mirip, tapi mereka berbeda. Lihatlah! Adik Anda ini modis sedangkan Istri saya ndeso.'' ucap Alex.Gadis ang mendengar Alex mengatakannya ndeso, tidak terima, dia menginjak kaki suaminya.Sontak pria itu meringis sakit.''Heh cewek alien! Bisa gak sih gak usah nginjek kaki, hah! Sakit tau gak! Gak cukup kamu bikin pinggangku patah, sekarang mau bikin kaki ku patah juga!'' kesal Alex pada Istrinya itu.''Ya lagian kamu ngapain ngatain aku ndeso? Bikin sebel aja," cetus Gadis.''Heh cewek alien. Kamu itu memang ndeso tahu ..." menoyor keningnya, "gak nyadar ya?"Saat Gadis ingin menginjak kakinya lagi, Alex segera menghindar ke samping.''Berani kamu injek kaki ku lagi, akan ku buat kamu gak bisa tidur sampai subuh, mau!'' ancam Alex pada Istri alien-nya itu.Pertengkaran mereka tak luput dari pandangan Bastian, dia h
Saat Alex sampai di kantor dia di sambut dengan tatapan heran semua karyawannya.Bagaimana tidak, saat ini hidung pria itu di tempeli plaster karena patah akibat tonjokan maut sang istri. Untung saja dia memakai kacamata sehingga mata pandanya tidak terlihat, kalau sampai terlihat oleh para karyawannya bisa di ketawain dia.Alex masuk kedalam ruangan lalu tak lama pintu di ketuk. Asoka masuk membawa berkas, tapi saat dia masuk Asoka begitu terkejut melihat keadaan Bosnya.''Bos, itu kenapa mata bisa biru begitu? Kayak mata Panda aja Bos. Terus tuh hidung kenapa pula Bos?'' tanya Asoka penasaran.''Kau ini banyak nanya sekali sih, ini tuh kerjaan tuh cewek alien bin somplak itu!'' kesal Alex sambil menandatangani berkas yang di bawa asistennya.''Maksud Bos itu ... Nona Muda?" jelas Asoka dan di balas anggukan oleh Alex.''Ya ampun Bos, tega amat sih, istri sendiri di namain somplak."''Heh, gimana aku gak namain dia somplak coba, Kamu lihat nih, hah! Pinggang, mata dan hidung ku
Satu minggu sudah sejak kejadian itu, kini Gadis sedang makan siang di sebuah restoran yang lumayan ramai. Setelah memesan makanan dia pun mengeluarkan ponselnya.Gadis tahu bahwa selama satu minggu ini ada orang yang sedang mengikutinya, tapi dia mencoba untuk bersikap cuek.Tak lama makanan pesanannya datang, dia pun langsung menyantapnya dengan santai, saat matanya mengawasi setiap sudut restoran tiba-tiba mata Gadis menangkap sosok yang dia kenal sedang makan bersama dengan seorang wanita.Dia mempertajam penglihatannya, dan ternyata benar dia adalah Alex, suaminya. Alex sedang makan bersama seorang wanita sexy. Mereka sepertibya tidak menyadari keberadaan Gadis saat ini. Alex terlihat bahagia bersama wanita di hadapannya, bahkan dia tak segan mengelap bibir wanita itu. Mereka sangat mesra layaknya sepasang kekasih.Gadis melihat itu tentu sangat marah, bahkan tangannya terkepal menahan amarah. Dia mempertajam penglihatannya dan dia menyadari jika wanita itu bukanlah Sandra, manta