Pagi ini semua sedang sarapan di meja makan. Di sana ada Rehan dan Siska juga. Mereka datang pagi-pagi ke kediaman Delamo untuk bertemu dengan Baby Gara.''Bagaimana persiapan pernikahan kalian?'' tanya Mama Indah.''Sudah beres, Tan," jawab Rehan''Oh ya Dis, aku juga undang keluarga kamu, Termasuk Kakak kamu.''Uhuk! Uhuuk!Gadis tersedak nasi gorengnya, saat mendengar ucapan Rehan.Alex segera memberikan air pada istrinya itu. Kemudian menepuk nepuk punggung Gadis. Setelah di rasa tenggorokan nya membaik, Gadis menatap pria di hadapan nya dengan heran.''Kenapa kamu undang Kak Bas?'' ''... Loh, kenapa memangnya? Aku ingin supaya dia tahu, jika yang dia sia-siakan selama ini adalah seseorang yang berharga,'' jawab Rehan.Sementara Siska tersipu malu saat Rehan menggenggam tangannya dan memuji dirinya.''Bodoh!'' Gadis berdecak.''Apa kau bilang? Kenapa aku bodoh? Justru aku ingin membuktikan padanya kalau Siska itu berharga!" ketus Rehan tak terima saat dirinya di sebut bodoh.''He
Hari ini adalah hari pernikahan Rehan dan Siska. Semua keluarga sudah berada di tempat acara. Mereka semua datang untuk menghadiri acara ijab kobul Rehan. Semua wajah dari keluarga Rehan nampak sangat bahagia.''Bagaimana?'' tanya Gadis pada seseorang di hadapannya.''Tuan Bas sudah ada di parkiran, Nona.''Gadis mengangguk, lalu menuju parkiran dimana kakaknya baru saja turun dari mobil. Gadis tahu jika saat ini kakak nya sudah menyiapkan seseorang untuk menembak Rehan dan Siska.Itu dia ketahui sebab Gadis menyadap telepon genggam Bas. Hingga apapun yang Bas lakukan maka Gadis mengetahui semuanya. Termasuk rencana Bas yang menyuruh seseorang, untuk menghabisi Rehan dan Siska.Flash back off.Gadis baru saja selesai menyusui Baby Gara, kemudian dia mendengar nada dering hp-nya. Dan setelah Gadis lihat, itu adalah panggilan di aplikasi hijau yang dia sadap. Gadis segera menggeser tombol hijau itu.''Hallo, Bos.'' Suara asing di sebrang sana.''Ya, bagaimana? Kau sudah siap?'' suara Ba
''Kami ....''''Kalau kalian menunggu teman kalian memadamkan lampu di sini, maka kalian buang-buang waktu saja. Teman dan Bos kalian sudah ku ringkus," tutur Gadis dengan tegas.Mereka terperangah kaget mendengar ucapan Gadis. Mereka tak menyangka jika Bos dan teman mereka sudah di ringkus.Mau tak mau mereka meletakan pistol di bawah. Mereka tak mau mati sia-sia di tangan sang Dewi kematian, sebab mereka tahu siapa Gadis dan bagaimana kepintaran nya.Gadis memberi kode pada anak buahnya untuk membawa 2 orang itu. Lalu mereka di ringkus dan di bawa ke markas James, untuk di beri pelajaran.Acara pun kembali ceria setelah terjadi insiden yang menegangkan tadi. Kemudian Tante Amel dan Om Rudi melangkah kearah Gadis. Mereka mengucapkan banyak terima kasih padanya sebab karena dia acara itu dan anak mereka selamat.''Istri Mas memang is the best!'' puji Alex sambil merangkul pinggang sang istri.''Jangan aneh-aneh. Ini di tempat umum.'' ingat Gadis saat tangan Alex mulai nakal.Mama Inda
Bas melenguh merasakan pusing di kepala nya. Dia menatap bingung pada ruangan itu.''Aku dimana?'' gumam Bas sambil memegang kepala nya yang sangat pusing.Dia kemudian mengingat ingat kejadian kenapa dia ada di sana. Dan seketika matanya membulat sempurna. Dia ingat, kalau terakhir bersama Gadis di kamar itu. Lalu saat Bas akan berbalik ke luar tiba-tiba dia merasakan sesuatu menusuk lehernya. Setelah itu Bas tak ingat apa-apa lagi.''Ya, aku yakin pasti Gadis yang membiusku," lirih Bas dengan kepalan tangan nya.Bas sangat marah pada Gadis. dia benar-benar murka pada adik nya itu. Apalagi jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Bas kemudian keluar dari kamar hotel itu dan menuju parkiran untuk pulang ke Mansion. Dia yakin jika acara nya sudah selesai.Sedangkan anak buah yang Gadis perintahkan menjaga Bas sudah pulang, karena Gadis yang memintanya. Gadis memang sengaja menyuruh anak buah yang menjaga Kakak nya untuk pulang karena dia yakin Kakak nya akan sadar tengah malam.Bas mengemu
Pagi ini semua sudah bersiap untuk pulang ke indonesia. Bahkan mobil pun telah di siapkan untuk mengantar mereka ke bandara.Gadis baru saja selasai bersiap. Tiba-tiba Bas masuk kedalam kamarnya. Dia hanya menatap Kakak nya lewat pantulan cermin saja, melihat sepertinya Bas ingin mengungkapkan sesuatu padanya.''Ada apa, Kak?''''Eum, ini ... kakak mau tanya. Anak buah Kakak kamu habisi?''''Nggak, tapi ... gak tahu deh James ngapain mereka."''Hah? Kamu serahkan mereka pada James?'' kaget Bas.Gadis mengangguk. ''Ya, karena dalam kejadian kemarin aku di bantu James.''Bas terlihat membuang napasnya dengan kasar. Bukan apa, hanya saja anak buahnya itu adalah anak buah terbaiknya, dan dia sudah janji pada mereka kalau mereka tak akan celaka.''Kenapa Kak?'' heran Gadis saat melihat wajah lesu sang Kakak.''Gak papa. Hanya saja, Kakak sudah berjanji, jika mereka tak akan mati,'' ujar nya''Tenang saja. Mereka hanya di beri pelajaran sedikit kok. James tidak akan membunuh mereka.''Bas m
''Loh, Tante gak tahu siapa Princess?'' Mami Rosa menggeleng cepat.''Sebenarnya Princess itu ... bisa di bilang seorang dokter juga."''Hah? Dokter?'' ucap Alex dan Mama serempak.James mengangguk. "Dulu sewaktu kuliah, Princess itu adalah murid yang memiliki IQ yang sangat tinggi. Dia bahkan mengambil 11 semester sekaligus. Dan Mengambil 4 jurusan. Yaitu, menegemen bisnis, sains, ekonomi dan juga kedokteran. Princess ini, adalah mahasiswa terbaik, dan mahasiswa kesayangan para dosen. Tentu, karena kepintaran nya. Princess, memang sering jadi relawan bagian medis, kami selalu di tugaskan ke beberapa posko penginapan dan penanggulangan bencana untuk membantu para korban bencana. Princess, selalu mengobati para korban yang terluka parah. Walaupun terkadang, selera makan nya hilang karena terbayang luka-luka para korban yang dia tangani," jelas James.Mama dan Alex mendengarkan penjelasan James lalu memandang Gadis dengan tatapan takjub. Alex tak menyangka jika istri yang dia kira polo
''Tuan, kita mau kemana?'' tanya Feli saat mobil melaju membelah jalanan yang lumayan ramai. Tapi pria di sebelah Feli tak menjawab nya sama sekali. Dia terus fokus menyetir membuat Feli berdecak sebal.''Tuan, kalau Anda mau nyulik saya. Percuma saja. Saya bukan orang kaya.'' ketus FeliPria itu menarik tipis sudut bibirnya. "Saya gak minat buat nyulik kamu."''... Lah, terus kita mau kemana?'' tanya Feli lagi.Tapi pria itu malah kembali terdiam, membuat Feli semakin kesal dan menghentakan kakinya. Dia pun diam saja pada akhirnya, membiarkan pria di sampingnya memberhentikan mobil mewah itu di sebuah apartemen.'Dia mau apa ya bawa aku ke apartemen? Jangan-jangan dia ...?'Feli berpikir kalau pria itu membawanya ke apartemen karena ingin melecehkan dirinya. Seketika wajah Feli ketakutan, keringat dingin mulai menetes di dahinya.Pria itu melihat ke arah Feli dan mengeryit heran saat melihat wajah ketakutan nya.''Kau kenapa?''''Tu-tuan, Anda mau apa bawa saya kesini? Anda gak berma
4 tahun sudah berlalu. Kini Gadis tengah megandung anak kedua. Semua berjalan normal selama 4 tahun ini, membuat dia dan keluarga kecilnya bahagia.''Momy, oma nakal. Dia malahin Gala, Mom," adu anak kecil dengan suara cadel nya.''Oma marahin kamu, karena kamu nakal, Gara,"' ujar Mama Indah.Ya, anak itu adalah Sagara Gent Delamo. Dia kini berusia empat tahun. Dan Gara tumbuh menjadi anak yang tampan dan juga genius. Kepintaran dan ke geniusan nya, menurun dari Momynya, yaitu Gadis.''Memang Gara nakal kenapa sama Oma?'' tanya Gadis dengan lembut.''Gala gak sengaja Mom jatuhin keleleng, telus Oma jatuh deh. Noh, pinggangnya patah kata Oma,'' jelas Gara dengan suara cadel nya.''Benar Mam?''Mama mengangguk cepat.''Ya sudah, Gara minta maaf gih sama Oma! Ingat pesan Momy, kalau salah itu harus ....''''Minta maaf Mom," sambung Gara.''Anak pintar." Gadis mengusap rambut putranya dengan gemas.''Oma, Gala minta maaf ya! Janji deh, Gala akan hati-hati lagix,'' ucap Gara sambil menunju