Di sebuah restoran mewah, seorang gadis sedang mengantarkan minuman kepada salah satu meja di sana. Dan saat minuman itu di taruh di meja gadis itu sangat terkejut melihat perempuan yang duduk di hadapan nya.''No-na!"''Hai Fel. Apa kabar?'' sapa GadisYa, gadis yang mengantarkan minuman tadi adalah Feli. Mantan pekerja GadisGadis memang sengaja mau mampir ke restoran sahabatnya dan dia juga mau bertemu dengan Feli. Dia hanya ingin tahu kabar gadis yang pernah berniat menghancurkan kebahagiaan nya itu.''Ba-baik Nona. Maaf Nona, makanan nya akan segera datang," ucap Feli dengan sedikit gugup.Feli sangat gugup ketika melihat Gadis di hadapannya. Dia takut jika nanti akan di pecat dari restoran yang sudah 4 tahun ini dia jadikan sandaran untuk bertahan hidup. Sebab Feli tahu jika Gadis adalah sahabat dari pemilik restoran tempat dia bekerja.''Tak perlu gugup. Santai saja Fel! sini duduk dulu, temani saya!'' ajak Gadis sambil menepuk kursi sebelahnya.Feli terlihat ragu, dengan ajaka
Feli saat ini sedang membantu temannya untuk membersihkan meja. Dia bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 20.00malam. Feli tak pernah mengeluhkan hal itu, karena menurutnya pekerjaan ini sudah jauh membantu keuangan orang tuanya.Setiap bulan James akan mentransfer uang ke ATM Feli sebesan 3 juta. Dan uang itu selalu Feli kirimkan ke kampung guna kebutuhan ibu dan ayahnya. Dan tentunya untuk berobat sang Ayah tercinta.''Fel, kamu di panggil ke ruangan Bos tuh,'' ucap salah satu teman Feli.''Hah? mau apa?'' Tapi temannya hanya mengedipkan bahunya. Tanda tak tahu.Feli segera menaruh lap kain di dapur dan berjalan ke ruangan Bos nya dengan hati berdebar. Dia takut jika di panggil karena akan di pecat. Karena tadi James melihat Feli mengobrol dengan teman Gadis, apalagi James selalu memperhatikan dirinya.'Ya Tuhan, tolong aku. Semoga Tuan James tak memecatku.'Pintu di buka secara perlahan. Feli memasukan kepalanya mengintip keadaan di dalam, dan ternyata James sedang duduk di kursi kebe
Gas BeracunSetelah melakukan pemanasan pada bibir mereka, Feli segera melepas dan mendorong tubuh James, hingga membuat James terdorong beberapa langkah.Feli menatap pria tampan di hadapannya. Rasanya masih tak percaya saat mendengar pria itu melamar dirinya. Rasa, masih tak mungkin bila di pikir secara logika.''Kenapa Anda mau saya menikah dengan Anda?'' heran Feli.''Karena aku jatuh cinta padamu. Aku tak pernah merasakan perasaan ini, pada siapapun. Kecuali satu orang,'' jujur James.Feli mengerutkan keningnya saat mendengarJames pernah merasakan nya pada seseorang selain dirinya. Ada rasa penasaran di hati Feli.''Siapa?'' tanya Feli dengan ragu.''Ada. Aku tak mau membahasnya. Yang pasti sekarang apa jawaban mu?'' James melipat tangannya di dada, lalu tatapan matanya memandang gadis yang sedang bingung di hadapan nya itu. Membuat James tak sabar dengan jawaban gadis itu.''Huuuhh ... mau ku tolak juga percuma. Kau akan memaksa," ujar Feli tak punya pilihan.''Anak pintar.'' Ja
Siapa Pria Itu''Dad, aku ikut lagi ya ke kantol,'' pinta Gara saat sudah selesai sarapan.''No! Gak boleh. Kemarin juga kan kamu bete disana?'' tolak Alex dengan tegas.''Tapi Dad ....''''Sayang, kamu sama Momy saja ya! Momy sama Oma mau jalan-jalan nanti ke Mall,'' bujuk Gadis agar anaknya tak ikut bersama Alex, sebab ia tahu jika saat ini Alex sedang bad-mood.''Benelan Mom? Kita jalan-jalan ke Mall.''''Iya sayang."Jam menunjukan pukul 10.00 pagi, Gadis, Mama dan Gara sudah siap ke Mall. Mereka berjalan kearah mobil, namun baru saja mereka akan masuk mobil tiba-tiba ada sebuah mobil masuk kedalam Mansion.Keluarlah pasangan suami istri dan seorang anak perempuan umur 3 tahun turun dari dalam mobil mewah berwarna putih itu. Mereka lalu menghampiri ketiganya.''Siska. Hey, apa kabar?'' Gadis memeluknya.''Kabar baik. Gimana kandungan kamu?'' tanya Siska sambil mengelus perut Gadis.'' Alhamdulillah baik juga.''''Hallo Keyla! Apa kabar?'' Gadis berjongkok di hadapan anak perempuan
Alex dan Asoka sangat bingung dengan pertanyaan Gadis. Mereka melihatnya menarik napas dengan wajah sendu.''Maaf Nona, apa maksud pertanyaan dan ucapan Nona barusan?" bingung Asok.''Hem, tidak papa Tuan Asok. Aku hanya ingin memastikan sesuatu,'' ujar nya lalu berdiri dan melangkah ke arah meja Gara.Namun Asoka memegang lengan Gadis dan menghentikan langkahnya. Dia benar-benar penasaran dengan pertanyaan wanita itu barusan. Asok yakin jika Gadis menyembunyikan sesuatu.Bughh!Alex menonjok pipi asistennya. Dia tak terima Asoka memegang tangan istrinya, membuat ia marah dan cemburu.''Bos, apa apaan sih! Kenapa nonjok saya.'' kesal Asok sambil memegang pipinya yang terasa sakit karena bogeman dari bosnya.''Salah sendiri, kenapa kamu megang tangan istri saya, hah!" marah Alex.Asoka menggaruk kepalanya. ''Maaf Bos, saya refleks tadi, sebab saya penasaran dengan pertanyaan Nona. Saya yakin jika Nona Gadis menyembunyikan sesuatu," ujar Asok sambil melirik Gadis.''Sudah, sudah. Kita m
Asoka memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Saat ini, di pikirannya hanya ingin cepat sampai di tempat dimana Sandra dan pria itu tinggal. Dia saat ini benar-benar di kuasai api amarah. Bahkan beberapa kali Asoka menerobos lampu merah.Dia tak terima jika Sandra menduakannya. Asoka selama ini selalu setia walaupun hubungannya dan Sandra sedang tak harmonis. Tapi dia tak pernah mengingkari atau mengotori janji suci pernikahan.Bagi Asok pernikahan itu sakral dan suci. Tapi jika di antara mereka berani mengotori janji suci itu, maka Asoka tak akan tinggal diam.''Kurang apa aku padamu, Sandra? Apa kurangku selama ini? Aku selalu menuruti apa yang kau mau. Aku selalu mengalah untukmu. Bahkan aku kehilangan anaku karena mu. Tapi kenapa kau tega mendua? Kenapa kau tega menghianatiku? Apa kurangnya aku, wanita sial*n!'' teriak nha dengan geram sambil memukul setir mobil.Mobil sampai di apartemen yang Sandra tempati. Asoka langsung melangkah dengan cepat ke lantai 15. Sebab alamat yang G
Asoka mengerjapkan matanya berkali-kali. Mencoba menetralkan cahaya yang masuk pada kedua mata tegasnya. Dia mencoba untuk bangun, tapi kepalanya begitu terasa pusing hingga kembali ambruk.Asoka memandang ruangan kecil itu. Dia heran, sebab tak tahu sekarang ada dimana. Tapi dari setiap barang barang yang di lihatnya di sebuah kamar kecil itu, ua tahu, jika itu adalah kamar seorang wanita.Bingung dengan apa yang terjadi semalam. Yang Asok ingat adalah penghianatan Sandra dan pria bule itu. Tapi setelah beberapa saat berpikir, akhirnya iabingat jika dia hampir menabrak seorang wanita, tapi tak ingat lagi setelah itu.'Apa aku berada di tempat wanita yang hampir ku tabrak? Apa yang sudah ku lakukan padanya? Apa aku dan dia ....'Saat Asoka sedang sibuk dengan dugaannya. Tiba-tiba pintu kamar terbuka, nampaklah seorang gadis cantik nan imut dengan badan langsing, kulit putih bersih. Membawa sebuah nampan yang berisi makanan dan minuman.''Anda sudah bangun, Tuan?'' tanya Gadis itu deng
Siang ini Gadis dan Mama Indah sedang membuat kue di dapur. Mereka sedang membuat kue khas kota ambon. Yaitu bika ambon, kue kesukaan Mama dan Alex. Sedangkan Gara sedang tidur siang di kamarnya.Saat mereka sedang sibuk dengan tepung di mana mana. Tiba tiba, dari arah ruang tamu datanglah sepasang kekasih. Yaitu, James dan Feli.Feli sebenarnya rada sungkan menginjakan kakinya kembali ke Mansion itu. Tapi James terus memaksanya. Dan pada akhirnya dia mau. Tapi selama dari gerbang Feli terus menunduk.''Waah! Ternyata lagi pada sibuk,'' ujar James saat melihat dapur yang begitu berantakan.''Tau nih James, Mama tiba-tiba mau bika ambon. Kayak lagi ngidam," ucap Gadis sambil mencuci tangannya.Mama Indah melihat mantan babysitter cucunya itu duduk di sebelah James. Dahinya mengkerut heran saat tangan James menggenggam tangan Feli.''Kalian pacaran?'' tebak Mama.James langsung mengangguk, sementara Feli semakin menunduk.''Iya Tante. Bahkan kami akan menikah," jelas James.''Wooow! sec