Malam ini Gadis menggunakan gaun merah dengan berlian di lehernya, membuat kecantikannya kian memukau. Dia dan Alex pergi ke pesta resepsi pernikahan Asoka dan Sandra. Sementara baby Gara di rumah bersama kedua mertuanya.''Sis, apa kabar?'' tanya Gadis yang terkejut saat melihat Siska datang bersama Rehan.''Baik. Kamu apa kabar?''''Baik juga. Gimana, kalian akan menyusul Sandra?'' tanya Gadis.''Iya, nanti 2 minggu lagi rencananya,'' jawab Rehan.''Baby kalian mana? Duh sory, gue belum sempat jenguk. Maklum sibuk banget. Rencana besok mau ke Mansion sama Siska, sambil ngasih undangan," ucap Rehan.''Gak papa Kak. Santai aja. Yaudah yuk masuk!" Mereka pun masuk dan menuju pelaminan untuk memberi selamat. Setelah itu Gadis dan Siska pergi mengambil minuman. Sedangkan Alex dan Rehan menemui semua teman kolega bisnisnya.''Oh ya Sis, aku senang kamu sudah menemukan tambatan hati," ucap Gadis saat mereka duduk di sebuah meja.''Iya Dis. Aku lagi menata hatiku kembali.''''Apa kamu cin
Asoka mulai melakukan tugasnya sebagai suami, dia menuntun tubuh Sandra agar mengimbangi permainan nya.Sandra yang baru saja melakukannya untuk pertama kali. Meringis sakit saat merasakan sesuatu yang besar tengah memaksa memasuki tubuhnya. Air mata jatuh saat Sandra merasakan perih pada intinya.Tapi Sandra bangga, sebab ia membaerikan itu pada suaminya. Bahkan Sandra bisa menjaganya di saat semua teman-teman nya, meminta ia untuk melepaskan mahkota nya. Sandra tersenyum menatap wajah tampan di atas tubuhnya.Peluh pun membanjiri keduanya, hingga pagi menjelang Asoka baru selesai melakukan ritualnya bersama Sandra. Mereka tersenyum puas satu sama lain.''Makasih sayang sudah menjaganya untukku,'' ucap Asoka sambil mengecup bibir Sandra sekilas.''Kamu minum obat ya Sayang?'' tebak Sandra saat mengingat ganasanya Asoka di permainan mereka. Namun Asoka menggeleng.''Lalu, kenapa kamu sangat kuat?'' heran Sandra.''Kenapa? Apa kamu gak puas?'' tatapan Asok menyipit.''Nggak sayang. Jus
Alex sedang berada di meja makan untuk meminum kopinya. Sedangkan Gadis sedang di kamar Gara untuk memberikan asi. Namun, dari kejauhan ada yang tersenyum bahagia saat melihat Alex duduk sendirian di dapur, apalagi keadaan dapur sudah gelap dan para pelayan sudah pada tidur. Siapa lagi, kalau bukan Feli.Feli berjalan ke arah Alex. Di genggaman tangannya ada sesuatu yang dia pegang. Setelah sampai di dekat pria itu, Feli pura-pura terlonjak kaget. Hingga membuat Alex mengangkat kepalanya menatap wanita itu.''Ada apa?'' bingung Alex.''Itu Tuan, ada tikus di bawah meja Tuan!'' ujar Feli dengan pura-pura takut.''Apa? tikus? Mana mungkin?'' heran nya.Sebab di rumah itu sangat bersih, jadi sangat tidak mungkin jika ada tikus.''Kalau Tuan tak percaya, coba lihat saja!''Alex kemudian menunduk kebawah meja untuk melihat tikusnya. Sedangkan Feli, buru-buru menabur cairan kedalam kopi milik Alex.''Mana? Gak ada?''''Mungkin sudah pergi, Tuan!''Feli berjalan kearah wastafel, sedangkan A
Pagi ini semua sedang sarapan di meja makan. Di sana ada Rehan dan Siska juga. Mereka datang pagi-pagi ke kediaman Delamo untuk bertemu dengan Baby Gara.''Bagaimana persiapan pernikahan kalian?'' tanya Mama Indah.''Sudah beres, Tan," jawab Rehan''Oh ya Dis, aku juga undang keluarga kamu, Termasuk Kakak kamu.''Uhuk! Uhuuk!Gadis tersedak nasi gorengnya, saat mendengar ucapan Rehan.Alex segera memberikan air pada istrinya itu. Kemudian menepuk nepuk punggung Gadis. Setelah di rasa tenggorokan nya membaik, Gadis menatap pria di hadapan nya dengan heran.''Kenapa kamu undang Kak Bas?'' ''... Loh, kenapa memangnya? Aku ingin supaya dia tahu, jika yang dia sia-siakan selama ini adalah seseorang yang berharga,'' jawab Rehan.Sementara Siska tersipu malu saat Rehan menggenggam tangannya dan memuji dirinya.''Bodoh!'' Gadis berdecak.''Apa kau bilang? Kenapa aku bodoh? Justru aku ingin membuktikan padanya kalau Siska itu berharga!" ketus Rehan tak terima saat dirinya di sebut bodoh.''He
Hari ini adalah hari pernikahan Rehan dan Siska. Semua keluarga sudah berada di tempat acara. Mereka semua datang untuk menghadiri acara ijab kobul Rehan. Semua wajah dari keluarga Rehan nampak sangat bahagia.''Bagaimana?'' tanya Gadis pada seseorang di hadapannya.''Tuan Bas sudah ada di parkiran, Nona.''Gadis mengangguk, lalu menuju parkiran dimana kakaknya baru saja turun dari mobil. Gadis tahu jika saat ini kakak nya sudah menyiapkan seseorang untuk menembak Rehan dan Siska.Itu dia ketahui sebab Gadis menyadap telepon genggam Bas. Hingga apapun yang Bas lakukan maka Gadis mengetahui semuanya. Termasuk rencana Bas yang menyuruh seseorang, untuk menghabisi Rehan dan Siska.Flash back off.Gadis baru saja selesai menyusui Baby Gara, kemudian dia mendengar nada dering hp-nya. Dan setelah Gadis lihat, itu adalah panggilan di aplikasi hijau yang dia sadap. Gadis segera menggeser tombol hijau itu.''Hallo, Bos.'' Suara asing di sebrang sana.''Ya, bagaimana? Kau sudah siap?'' suara Ba
''Kami ....''''Kalau kalian menunggu teman kalian memadamkan lampu di sini, maka kalian buang-buang waktu saja. Teman dan Bos kalian sudah ku ringkus," tutur Gadis dengan tegas.Mereka terperangah kaget mendengar ucapan Gadis. Mereka tak menyangka jika Bos dan teman mereka sudah di ringkus.Mau tak mau mereka meletakan pistol di bawah. Mereka tak mau mati sia-sia di tangan sang Dewi kematian, sebab mereka tahu siapa Gadis dan bagaimana kepintaran nya.Gadis memberi kode pada anak buahnya untuk membawa 2 orang itu. Lalu mereka di ringkus dan di bawa ke markas James, untuk di beri pelajaran.Acara pun kembali ceria setelah terjadi insiden yang menegangkan tadi. Kemudian Tante Amel dan Om Rudi melangkah kearah Gadis. Mereka mengucapkan banyak terima kasih padanya sebab karena dia acara itu dan anak mereka selamat.''Istri Mas memang is the best!'' puji Alex sambil merangkul pinggang sang istri.''Jangan aneh-aneh. Ini di tempat umum.'' ingat Gadis saat tangan Alex mulai nakal.Mama Inda
Bas melenguh merasakan pusing di kepala nya. Dia menatap bingung pada ruangan itu.''Aku dimana?'' gumam Bas sambil memegang kepala nya yang sangat pusing.Dia kemudian mengingat ingat kejadian kenapa dia ada di sana. Dan seketika matanya membulat sempurna. Dia ingat, kalau terakhir bersama Gadis di kamar itu. Lalu saat Bas akan berbalik ke luar tiba-tiba dia merasakan sesuatu menusuk lehernya. Setelah itu Bas tak ingat apa-apa lagi.''Ya, aku yakin pasti Gadis yang membiusku," lirih Bas dengan kepalan tangan nya.Bas sangat marah pada Gadis. dia benar-benar murka pada adik nya itu. Apalagi jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Bas kemudian keluar dari kamar hotel itu dan menuju parkiran untuk pulang ke Mansion. Dia yakin jika acara nya sudah selesai.Sedangkan anak buah yang Gadis perintahkan menjaga Bas sudah pulang, karena Gadis yang memintanya. Gadis memang sengaja menyuruh anak buah yang menjaga Kakak nya untuk pulang karena dia yakin Kakak nya akan sadar tengah malam.Bas mengemu
Pagi ini semua sudah bersiap untuk pulang ke indonesia. Bahkan mobil pun telah di siapkan untuk mengantar mereka ke bandara.Gadis baru saja selasai bersiap. Tiba-tiba Bas masuk kedalam kamarnya. Dia hanya menatap Kakak nya lewat pantulan cermin saja, melihat sepertinya Bas ingin mengungkapkan sesuatu padanya.''Ada apa, Kak?''''Eum, ini ... kakak mau tanya. Anak buah Kakak kamu habisi?''''Nggak, tapi ... gak tahu deh James ngapain mereka."''Hah? Kamu serahkan mereka pada James?'' kaget Bas.Gadis mengangguk. ''Ya, karena dalam kejadian kemarin aku di bantu James.''Bas terlihat membuang napasnya dengan kasar. Bukan apa, hanya saja anak buahnya itu adalah anak buah terbaiknya, dan dia sudah janji pada mereka kalau mereka tak akan celaka.''Kenapa Kak?'' heran Gadis saat melihat wajah lesu sang Kakak.''Gak papa. Hanya saja, Kakak sudah berjanji, jika mereka tak akan mati,'' ujar nya''Tenang saja. Mereka hanya di beri pelajaran sedikit kok. James tidak akan membunuh mereka.''Bas m