Hari ini adalah hari pernikahan Sandra dan Asok. Tepat sudah satu bulan usia baby Gara. Kini Gadis sudah berada kembali di kediaman Delamo satu minggu yang lalu, dan dia sedang bersiap untuk keacara Ijab kabul di rumah Sandra.Alex turun menggandeng Gadis, sedangkan Mama menggendong cucunya. Alex pun menyalami kedua orang tua Sandra dan di ikuti oleh sang istri.''Nak Alex, apa kabar?'' tanya Tante Mala Mama Sandra.''Alhamdulillah Tan, baik. Kenalkan ini istri saya, Gadis." Lalu Gadis mencium tangan Tante mala.''Gadi, Tan."''Saya Tante Mala. Waaah, istri kamu cantik sekali Lex. Pintar kamu dalam memilih," puji nya.''Iya dong Tan, udah cantik servis-nya juga bagus,'' celetuk Alex."Aawwh!".Gadis menginjak kaki Alex dengan hels-nya, membuat pria itumeringis dan menatap tajam sang istri. Tapi Gadis menatap lebih tajam dari Alex. Sedang Tante Mala, hanya terkekeh melihat pasangan suami istri itu.''Maaf Tan, suami saya memang otaknya lagi konslet, jadi agak geser separuh."Akex mele
Malam ini Gadis menggunakan gaun merah dengan berlian di lehernya, membuat kecantikannya kian memukau. Dia dan Alex pergi ke pesta resepsi pernikahan Asoka dan Sandra. Sementara baby Gara di rumah bersama kedua mertuanya.''Sis, apa kabar?'' tanya Gadis yang terkejut saat melihat Siska datang bersama Rehan.''Baik. Kamu apa kabar?''''Baik juga. Gimana, kalian akan menyusul Sandra?'' tanya Gadis.''Iya, nanti 2 minggu lagi rencananya,'' jawab Rehan.''Baby kalian mana? Duh sory, gue belum sempat jenguk. Maklum sibuk banget. Rencana besok mau ke Mansion sama Siska, sambil ngasih undangan," ucap Rehan.''Gak papa Kak. Santai aja. Yaudah yuk masuk!" Mereka pun masuk dan menuju pelaminan untuk memberi selamat. Setelah itu Gadis dan Siska pergi mengambil minuman. Sedangkan Alex dan Rehan menemui semua teman kolega bisnisnya.''Oh ya Sis, aku senang kamu sudah menemukan tambatan hati," ucap Gadis saat mereka duduk di sebuah meja.''Iya Dis. Aku lagi menata hatiku kembali.''''Apa kamu cin
Asoka mulai melakukan tugasnya sebagai suami, dia menuntun tubuh Sandra agar mengimbangi permainan nya.Sandra yang baru saja melakukannya untuk pertama kali. Meringis sakit saat merasakan sesuatu yang besar tengah memaksa memasuki tubuhnya. Air mata jatuh saat Sandra merasakan perih pada intinya.Tapi Sandra bangga, sebab ia membaerikan itu pada suaminya. Bahkan Sandra bisa menjaganya di saat semua teman-teman nya, meminta ia untuk melepaskan mahkota nya. Sandra tersenyum menatap wajah tampan di atas tubuhnya.Peluh pun membanjiri keduanya, hingga pagi menjelang Asoka baru selesai melakukan ritualnya bersama Sandra. Mereka tersenyum puas satu sama lain.''Makasih sayang sudah menjaganya untukku,'' ucap Asoka sambil mengecup bibir Sandra sekilas.''Kamu minum obat ya Sayang?'' tebak Sandra saat mengingat ganasanya Asoka di permainan mereka. Namun Asoka menggeleng.''Lalu, kenapa kamu sangat kuat?'' heran Sandra.''Kenapa? Apa kamu gak puas?'' tatapan Asok menyipit.''Nggak sayang. Jus
Alex sedang berada di meja makan untuk meminum kopinya. Sedangkan Gadis sedang di kamar Gara untuk memberikan asi. Namun, dari kejauhan ada yang tersenyum bahagia saat melihat Alex duduk sendirian di dapur, apalagi keadaan dapur sudah gelap dan para pelayan sudah pada tidur. Siapa lagi, kalau bukan Feli.Feli berjalan ke arah Alex. Di genggaman tangannya ada sesuatu yang dia pegang. Setelah sampai di dekat pria itu, Feli pura-pura terlonjak kaget. Hingga membuat Alex mengangkat kepalanya menatap wanita itu.''Ada apa?'' bingung Alex.''Itu Tuan, ada tikus di bawah meja Tuan!'' ujar Feli dengan pura-pura takut.''Apa? tikus? Mana mungkin?'' heran nya.Sebab di rumah itu sangat bersih, jadi sangat tidak mungkin jika ada tikus.''Kalau Tuan tak percaya, coba lihat saja!''Alex kemudian menunduk kebawah meja untuk melihat tikusnya. Sedangkan Feli, buru-buru menabur cairan kedalam kopi milik Alex.''Mana? Gak ada?''''Mungkin sudah pergi, Tuan!''Feli berjalan kearah wastafel, sedangkan A
Pagi ini semua sedang sarapan di meja makan. Di sana ada Rehan dan Siska juga. Mereka datang pagi-pagi ke kediaman Delamo untuk bertemu dengan Baby Gara.''Bagaimana persiapan pernikahan kalian?'' tanya Mama Indah.''Sudah beres, Tan," jawab Rehan''Oh ya Dis, aku juga undang keluarga kamu, Termasuk Kakak kamu.''Uhuk! Uhuuk!Gadis tersedak nasi gorengnya, saat mendengar ucapan Rehan.Alex segera memberikan air pada istrinya itu. Kemudian menepuk nepuk punggung Gadis. Setelah di rasa tenggorokan nya membaik, Gadis menatap pria di hadapan nya dengan heran.''Kenapa kamu undang Kak Bas?'' ''... Loh, kenapa memangnya? Aku ingin supaya dia tahu, jika yang dia sia-siakan selama ini adalah seseorang yang berharga,'' jawab Rehan.Sementara Siska tersipu malu saat Rehan menggenggam tangannya dan memuji dirinya.''Bodoh!'' Gadis berdecak.''Apa kau bilang? Kenapa aku bodoh? Justru aku ingin membuktikan padanya kalau Siska itu berharga!" ketus Rehan tak terima saat dirinya di sebut bodoh.''He
Hari ini adalah hari pernikahan Rehan dan Siska. Semua keluarga sudah berada di tempat acara. Mereka semua datang untuk menghadiri acara ijab kobul Rehan. Semua wajah dari keluarga Rehan nampak sangat bahagia.''Bagaimana?'' tanya Gadis pada seseorang di hadapannya.''Tuan Bas sudah ada di parkiran, Nona.''Gadis mengangguk, lalu menuju parkiran dimana kakaknya baru saja turun dari mobil. Gadis tahu jika saat ini kakak nya sudah menyiapkan seseorang untuk menembak Rehan dan Siska.Itu dia ketahui sebab Gadis menyadap telepon genggam Bas. Hingga apapun yang Bas lakukan maka Gadis mengetahui semuanya. Termasuk rencana Bas yang menyuruh seseorang, untuk menghabisi Rehan dan Siska.Flash back off.Gadis baru saja selesai menyusui Baby Gara, kemudian dia mendengar nada dering hp-nya. Dan setelah Gadis lihat, itu adalah panggilan di aplikasi hijau yang dia sadap. Gadis segera menggeser tombol hijau itu.''Hallo, Bos.'' Suara asing di sebrang sana.''Ya, bagaimana? Kau sudah siap?'' suara Ba
''Kami ....''''Kalau kalian menunggu teman kalian memadamkan lampu di sini, maka kalian buang-buang waktu saja. Teman dan Bos kalian sudah ku ringkus," tutur Gadis dengan tegas.Mereka terperangah kaget mendengar ucapan Gadis. Mereka tak menyangka jika Bos dan teman mereka sudah di ringkus.Mau tak mau mereka meletakan pistol di bawah. Mereka tak mau mati sia-sia di tangan sang Dewi kematian, sebab mereka tahu siapa Gadis dan bagaimana kepintaran nya.Gadis memberi kode pada anak buahnya untuk membawa 2 orang itu. Lalu mereka di ringkus dan di bawa ke markas James, untuk di beri pelajaran.Acara pun kembali ceria setelah terjadi insiden yang menegangkan tadi. Kemudian Tante Amel dan Om Rudi melangkah kearah Gadis. Mereka mengucapkan banyak terima kasih padanya sebab karena dia acara itu dan anak mereka selamat.''Istri Mas memang is the best!'' puji Alex sambil merangkul pinggang sang istri.''Jangan aneh-aneh. Ini di tempat umum.'' ingat Gadis saat tangan Alex mulai nakal.Mama Inda
Bas melenguh merasakan pusing di kepala nya. Dia menatap bingung pada ruangan itu.''Aku dimana?'' gumam Bas sambil memegang kepala nya yang sangat pusing.Dia kemudian mengingat ingat kejadian kenapa dia ada di sana. Dan seketika matanya membulat sempurna. Dia ingat, kalau terakhir bersama Gadis di kamar itu. Lalu saat Bas akan berbalik ke luar tiba-tiba dia merasakan sesuatu menusuk lehernya. Setelah itu Bas tak ingat apa-apa lagi.''Ya, aku yakin pasti Gadis yang membiusku," lirih Bas dengan kepalan tangan nya.Bas sangat marah pada Gadis. dia benar-benar murka pada adik nya itu. Apalagi jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Bas kemudian keluar dari kamar hotel itu dan menuju parkiran untuk pulang ke Mansion. Dia yakin jika acara nya sudah selesai.Sedangkan anak buah yang Gadis perintahkan menjaga Bas sudah pulang, karena Gadis yang memintanya. Gadis memang sengaja menyuruh anak buah yang menjaga Kakak nya untuk pulang karena dia yakin Kakak nya akan sadar tengah malam.Bas mengemu
.12 tahun sudah berlalu, kini keluarga Gadis dan Alex sudah bahagia bersama kedua anaknya, bahkan saat ini Gadis sedang mengandung anak ketiga dan baru menginjak 5 bulan.Gara saat ini sudah dewasa, dia sudah kuliah di salah satu Univercity di Amerika, yaitu UNSAN tempat Gadis kuliah dulu dan menimba ilmu di sana.Dan Cesa adik Gara, kini berusia 14 thun kelas 3 SMP. Dan sebentar lagi akan lulus dan masuk ke SMA.Semua sudah bahagia bersama pasangannya masing masing, begitu pun dengan Bas dan Vio, mereka juga sudah mempunyai 2 anak yang 1 sudah kelas 1 SMP dan yg kedua kelas 5 SD. Vio tinggal di rumah yang Bas pernah tempati Dulu bersama Siska.🍀🍀🍀🍀🍀🍀2 Tahun sudah Gara tak pulang ke indonesia, sebab kuliahnya dan pekerjaannya sangatlah membuat dia sibuk, hingga tak sempat untuk pulang ke rumah.Pesawat mendarat dengan mulus di bandara Soekarno Hatta. Seorang pria tampan yang menjadi idola banyak wanita turun dari pesawat dan langsung keluar bandara, dimana seorang supir sudah
Tidak terasa Vio sudah bekerja dengan Bas selama 3 bulan lamanya. Bahkan mereka semakin dekat, dan Bas juga mulai membuka hatinya kembali, hingga ia pun melamar Vio beberapa hari yang lalu . Bahkan Vio diminta Bas untuk menempati salah satu apartemennya...Pagi ini Vio sudah bangun dan menyiapkan sarapan yang akan dia bawa ke kantornya untuk Bas. Vio memasak nasi goreng dengan telur dadar. Setelah semua siap Vio pun berangkat, tapi baru saja ia sampai loby Apartemen, tiba-tiba Bas muncul di balik mobil mewahnya.Bas kemudian mengajak Vio untuk masuk kedalam mobil. ''Queen, itu apa?'' tunjuknya ke arah kotak yang di pegang Vio.''Ini aku buatin hubby sarapan. Sebagai ucapan terimakasih karena sudah ngizinin aku tinggal di apartemen.'' jelas Vio.''Wah kebetulan dong! Aku belum sarapan sayang.''''Yasudah, nanti makan di kantor ya," ujar Vio.Bas menggeleng dengan cepat. ''Aku mau di sini saja. Kamu suapi aku.'' Vio pun mengangguk, lalu membuka kotak itu dan mulai menyuapi Bas dengan
''Ma, aku mau nanya sesuatu deh sama Mama?'' tanya Gadis saat mereka berada di restoran ''Apa sayang?''''Itu Ma, kak Bas apa belum punya calon lagi ya?"''Eum, kayaknya sih belom. Soalnya dia gak pernah tuh bawa atau ngenalin ceweknya sama Papa Mama," jelas Mama Intan.Gadis manggut manggut. ''Emang kenapa sih sayang?'' heran Mama.''Nggak apa-apa sih Ma. Cuma penasaran aja sama percintaan kakak tersayang ku itu."Mama menggelengkan kepalanya dengan heran. Dari dulu Gadis selalu saja kepo dengan urusan percintaan Bas.Gadis mengedarkan pandangannya ke segala sisi restoran. Saat matanya tertuju ke pintu masuk, dia kaget sebab Kakaknya masuk dengan seorang perempuan cantik. Tapi melihat dari interaksi keduanya sepertinya mereka bukan sepasang kekasih, tapi lebih ke atasan dan bawahan.''Kak!'' teriaknya memanggil Bas.Bas menoleh ke sumber suara, soalnya dia seperti mengenali suara tersebut. Dan benar saja, saat Bas menengok ternyata ada Mama dan adiknya yang sedang berada di retoran
Malam ini semua sudah berkumpul di ruang tamu, bahkan Bas dan pak Hendrik, pengacara keluarga Bramantyo pun sudah hadir di sana. Sedangkan Gara dan Cesa sedang bermain di taman belakang bersama Mama dan Bik Irah.''Pa, ayo katakan ada apa?'' tanya Gadis dengan nada tak sabar.''Kamu ini Dek, gak sabaran sekali sih," ledek Bas sambil menggelengkan kepalanya.''Yeee Kakak. Bukannya gitu Kak, aku hanya penasaran saja."''Sudah, sudah. Papa akan bicara ... jadi begini, Papa kan sudah tua, umur Papa sudah tak muda lagi, dan cuma kalianlah anak anak Papa. Dan kalian tentu tahu kekayaan Papa seberapa banyak,'' ujar Papa.Gadis dan Bas mengerutkan dahinya bersamaan. ''Jadi, apa hubungannya dengan kami?'' tanya Bas dengan heran.''Papa akan membagi warisan untuk kalian. Itu sebabnya, Papa meminta Gadis untuk pulang ke Mansion.'' "Oooowwwhh," ucap Gadis dan Bas bersamaan.''Papa akan membagi adil bagian kalian! 50% untuk Gadis dan 50% untuk Bas."''Papa akan memberikan perusahaan BM Group pada
''Cucu Oma!" seru Mama Intan saat melihat Gara dan Cesa sampai di Swiss.Gadis mencium tangan kedua orang tuanya, lalu memeluk mereka. Dan Alex pun melakukan hal yg sama, setelah itu mereka ke ruang tamu.''Pa, sebenarnya ada apa? Kenapa Papa sampai nyuruh aku pulang?'' tanya Gadis dengan tak sabar.Papa terkekeh pelan mendengar pertanyaan putrinya. ''Kamu ini, gak sabaran amat sih? Baru aja dateng, masa udah nanya aja?'' heran Papa''Ya habis aku penasaran tahu Pa. Ayolah Pa, katakan saja.'' pinta Gadis sambil bergelayut manja di lengan Papanya.''Iya nanti ya. Kamu kan baru sampai. Sebaiknya istirahat dahulu," ujar Papa sambil mengecup kening putri kesayangan nya itu.''Momy kayak anak kecil deh? Masa manja banget sama Opa?'' ucap Gara dengan gelengan kepala, saat melihat Gadis begitu manja pada Papa.''Memangnya kenapa? Apa cuma kamu dan Cesa saja yang bisa manja Boy, sama Momy? Momy juga bisa dong," ledek Gadis.''Tapi, kenapa gak sama Dady?'' tanya Gara kembali dengan mata yg mas
Siang ini Gadis, Alex dan Gara bersama Cesa sudah berada di bandara. Mereka akan menjemput Mama yang baru saja pulang dari liburannya di rumah Rehan yang berada di jerman.''Oma!" seru Gara dan Cesa, saat Mama Indah masuk kedalam mobil.'' lHallo cucu-cucu kesayangan Oma. Bagaimana kabar kalian?'' tanya Oma sambil memangku Cesa di jok belakang.''Baik Oma, Gara kangen banget sama Oma.''''Oma juga sayang. Kamu gimana Baby, kangen gak sama Oma?'' tanya Oma menjawil pipi Cesa.Cesa mengangguk. ''Kangen Oma.''Mobil pun melaju meninggalkan bandara. Dan selama di dalam mobil, Gara dan Cesa selalu bertanya pada Mama Indah, sehingga membuat wanita itu sedikit pusing di buatnya.Sedangkan Gadis dan Alex tersenyum melihat kebahagiaan keluarga kecilnya. Mereka berharap kalau kebahagiaan itu, akan mereka rasakan selamanya.Tiba tiba ponsel Gadia berbunyi, dan ternyata dari Papa Wahyu.''Hallo, Pa.''''Emang ada apa, Pa?''''Eum, begitu ... Ya sudah, nanti aku usahakan secepatnya untuk pulang Pa
James memacu mobil menuju aprtemennya. Tapi di tengah jalan ada panggilan masuk dari Gara.''Hallo, bocah! Ada apa?'' tanya James.''Apa kau yakin?''''Hem, baiklah. Kita ketemu dimana?''''Okey, Om kesana.''Telpon pun terputus. James segera memutar balikan mobilnya, menuju tempat dimana ia dan Gara akan bertemu.Setelah 15 menempuh perjalanan, James pun sampai di sebuah restoran. Lalu ia masuk kedalam ruang VVIP yang sudah di sewa Gara.''Ada apa?'' tanya James, saat dia duduk di hadapan anak itu.Gara menyerahkan tabletnya pada James, lalu memutar rekaman video. James sangat terkejut, saat melihat pria yang ada di video itu. Wajahnya tiba-tiba tegang.''Om kenal dia?'' tanya Gara dengan mimik wajah penasaran.''Kau, dapat darimana video itu?'' tanya James.''Ck, bukannya jawab, malah balik nanya!'' gerutu Gara.''Sudah, kau jawab saja!"''Tadi waktu aku antar Momy ke Mall, aku tak sengaja melihat dia mengintai kami di balik pohon. Pas aku perhatikan, dia malah pergi.''James mengan
''Kalian darimana saja? Kenapa lama sekali?'' tanya Gadis dengan wajah galaknya, menatap Gara dan James yang baru saja sampai Mansion.''Hehe ... maaf Mom! Aku tadi terlalu seru sama Aldi, terus Om James juga ketemu klien nya.'' tutur Gara dengan bohong.James mengangguk, tanda iya dengan jawaban GaraGadis menghela napasnya. Kemudian ia menyuruh Gara untuk bersih bersih. Lalu makan siang, sedangkan James berlalu ke kamar tamu, untuk menemui istrinya.'Maaf Mom. Aku tak bermaksud bohong. Aku hanya tak mau, membuat Momy cemas.' batin Gara.Gara dan James memang sudah kongkalikong, saat di mobil tadi. Mereka sudah menyiapkan jawaban, untuk pertanyaan Gadid. Sebab mereka tahu, pasti Gadis akan bertanya kenapa mereka lama.**********''Bagaimana sayang? Apa sudah ada berita, jika pernikahan mereka hancur atau gedungnya roboh?'' tanya perempuan di sebelah seorang pria bule.Bule itu menggeleng. ''Belum Beib. Sepertinya, gagal," jawabnya.''Hah, gagal? Bagaimana bisa? Tak mungkin, jika ada
James dan Gara berlari cepat menaiki tangga ke lantai 2. Sebab lift sangat lama. Setelah sampai Gara mengarahkan jam tangannya ke segala arah dan bunyi di jam tangan Gara semakin keras.Gara dan James terus mengikuti arah titik di jam itu.Hingga mereka berhenti di toilet laki-laki. James dan Gara mencari sesuatu yang mereka sedang cari, dan Gara menemukannya.''Om, di sini.'' tunjuk Gara pada bawah westafel.James segera berlari ke arah Gara lalu mengecek bawah westacel. Dan ternyata benar, sebuah Bom berukuran kepalan tangan di pasang di bawah tempat pencuci tangan.''Bagaimana Om? Ini Bom yang mampu meledakan satu gedung dalam satu kali ledakan Om,'' cemas Gara.''Ya, Om tahu itu. Kita harus segera mematikannya sebelum meledak. Jika tidak, maka akan banyak korban jiwa.'' ''Om, waktunya 15 menit lagi!" panik GaraJames mencoba meneliti kabel bom itu, tapi sangat rumit. Dia tak mampu untuk mematikannya. Akhirnya James menelpon seseorang lalu melakukan video Call.''Hai Bro! Tumben ka