Gadis mematut dirinya di depan cermin, dia sangat deg-degan saat Rehan menelponnya bahwa Alex akan ke rumah nya malam ini. Hati wanita itu berdetak dengan kencang, dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan suaminya. Tapi Gadis juga sangat nervous takut Alex akan kecewa karena merasa di bohongi.Rehan dan Alex baru sampai di halaman kediaman Bramantyo, terlihat raut wajah bingung dari Alex. Dia sangat bingung sebab Rehan membawanya ke sebuah Mansion mewah. Bahkan lebih mewah dari rumahnya.''Han, tunggu dulu! Kenapa kau membawaku ke sebuah Mansion? Apa Gadis bekerja disini?'' bingungnya saat mereka turun dari mobil.Bahkan dia juga melihat begitu banyak penjaga dia tidak bisa menghitung nya.Rehan menarik tangan Alex untuk masuk, saat sudah di dalam mereka di sambut oleh Bastian. Tentu saja Alex sangat kaget saat melihat Bas ada di hadapannya. Dia sangat ingat kalau Bas selalu mengaku jika Gadis adalah adiknya.''K-kau! Kenapa kau ada di sini?'' tanya Alex bingung.''Selamat datang di
"Alex, saya ingin bertanya sama kamu?" Papa Wahyu berkata setelah pasangan suami istri itu duduk di hadapannya.''Iya Tu-tuan," gugup Alex.Dia menggenggam tangan Gadis, mencoba mencari kekuatan dari istrinya. Dan Gadis paham akan hal itu, dia menggenggam tangan suaminya mengelusnya, menyalurkan kekuatan agar Alex tidak gugup.''Apa kamu benar-benar mencintai putri saya?''Alex diam, dia berpikir kalau yang di alaminya sekarang bukanlah mimpi. Gadis benar-benar putri dari keluarga Baramantyo, dan sekarang ia sedang berhadapan dengan mertuanya. Sungguh Alex sangat takut jika Papanya Gadis tidak merestui mereka, sebab ia sangat tahu siapa keluarga itu dan siapa dirinya. Mereka bagaikan langit dan bumi.Alex memejamkan matanya, menarik nafas dan membuangnya perlahan, mengeluarkan sesak dan gugup yang ada di diri dan hatinya.''Iya Tuan, saya sangat mencintai Gadis dengan seluruh jiwa raga saya,'' jelas Alex dengan suara yang tegas tanpa ragu.Gadis melirik ke arah Alex, melihat kesungg
Gadis terlihat tegang, pasalnya dia tahu kalau lawan Alex adalah pengawal terbaik di Mansion itu, sekaligus pemegang 50 sabuk hitam. Dia takut jika Alex akan babak belur dan akan kalah oleh Tison.''Mas, kamu yakin bisa ngalahin dia? Fia itu pengawal terbaik di sini Mas, dan dia pemegang 50 sabuk hitam," khawatir Gadis.Terlihat jelas ke khawatiran di wajah istri polosnya itu, lalu Alex memegang wajah Gadis dan menggenggam tangan lembutnya.''Kamu do'a kan ya sayang, supaya aku bisa mengalahkannya. Aku akan buktikan pada Papa kamu kalau aku mampu menjadi suami kamu," ucap Alex lalu mengecup kening sang istri.Alex melangkah ke depan, membuat ancang-ancang. Dan pertarungan pun di mulai.Rehan sangat miris melihat sepupunya itu, dia khawatir kalau sepupunya tidak akan menang. Sebab lawan Alex 5x lipat lebih besar badannya, dan pasti dia sangat lah kuat.Alex terus menghindar dari serangan Tison, saat ada kesempatan dia memukul wajah Tison.Bugh!Tapi sayang, serangannya tidak membuat Ti
Alex menatap wajah cantik Gadis, di elusnya wajah cantik itu, tapi ia melihat sepasang mata indah di hadapannya berembun.''Sayang kamu kenapa?"''Maaf ya Mas,'' lirih Gadis.''Maaf untuk apa, sayang? Kamu itu gak salah apa-apa sayang.''''Maaf karena aku kabur, badan kamu jadi kurus begini,'' sesalnya sambil menunduk.Alex mengusap air mata yang mengalir dari mata indah istrinya itu, lalu ia mengecup kedua mata indah Gadis, mulai dari kening, kedua pipinya, hidungnya, dan terakhir bibirnya.''Sayang, apa selama ini kamu gak kangen sama aku?'' tanyanya dengan tatapan damba.''Ya kangen Mas, tapi ya harus ditahan dulu,'' jawab Gadis sambil menyenderkan kepalanya di bahu sang suami.''Kenapa kamu menyiksaku seperti ini sayang? Kamu tahu, aku mencari kamu selama sebulan ini. Aku bagaikan hidup tanpa nyawa kalau gak ada kamu.'' jujur Alex.Gadis mencubit gemas perut suaminya itu.''Sakit sayang.'' ringis Alex.''Ya lagian kamu ada-ada aja ... kalau kamu hidup tanpa nyawa berarti kamu udah
Sudah dua hari Alex berada di Mansion keluarga Gadis, hari ini ia akan pulang ke Indonesia membawa serta sang istri.Mereka berdua sudah siap dan turun menggunakan lift untuk sarapan. Semua orang bahkan sudah berkumpul, dan ada Vino juga di sana. Vino adalah Asisten pribadi Bastian, tapi sebelum itu Vino adalah asistennya Gadis.''Kalian jadi hari ini pulang ke indo?'' tanya Papa.''Iya Pa, saya izin membawa Gadis ya Pa!'' jawab Alex.''Iya bawalah Gadis, karena walau gimana pun dia itu sudah menjadi tanggung jawabmu. Tapi ingat,! Sekali saja kamu menyakiti putri Papa, maka jangan harap Papa akan melepaskan kamu paham!" tegas Papa.''Iya Pa, saya akan jaga Gadis. Jika saya melanggar maka nyawa saya taruhannya.'' Alex berkata dengan nada yang begitu yakin.Semua melanjutkan makannya, bahkan Gadis tak segan-segan menyuapi Alex di hadapan semua orang yang ada di ruang makan.''Eekhm! Enak ya pasutri mah bisa suap-suapan. Apa gak kasihan ma yang jomblo?'' sindir Bas.''Yee ... suruh siapa
Saat ini Alex, Gadis dan Reha. sudah berada di kediaman Delamo. Tak lama Asoka dan papa Jhon pun datang dan duduk di ruang tamu.''Pa, Sok, aku sudah tau keberadaan Mama. Kita akan selamatkan Mama!"''Tapi Bos, darimana Anda tahu? Kan cctv di sana juga mati?'' heran Asoka."Iya Lex, bagaimana bisa?" timpal papa Jhon.''Semua karena Gadis." Liriknya pada sang istri."Hah? Bagaimana bisa?" jawab papa Jhon dan Asok serempak."Nanti saja aku ceritanya, Pah. Setelah menyelamatkan mama, aku akan cerita siapa Gadis sebenarnya." Papa Jhon semakin di buat bingung.Namun, ia tak mau banyak tanya. Walau sejujurnya ia penasaran. Apalagi saat melihat sikap dan penampilan Gadis yang jauh berbeda.Malam ini tepat pukul 19.00 malam, Alex, Gadis, Rehan dan Asoka sudah siap. Mereka mengenakan pakaian serba hitam. Tapi Asoka sangat heran karena Gadis juga akan ikut.''Maaf Bos, apa Nona akan ikut? Apa gak sebaiknya Nona di rumah saja Bos? Takutnya nanti--''''Takut jika saya akan merepotkan?'' potong Ga
Sudah dua hari sejak kejadian Mama Indah diculik, saat ini dia masih syok atas kejadian yang menimpanya. Sehingga membuat keadaannya drop. Tetapi Gadis dengan telaten merawat mertuanya itu.Mama Indah menjadi lebih pendiam semenjak kejadian itu. Alex, Gadis dan papa Jhon sudah berusaha membuat mama Indah agar kembali ceria tapi nihil. Dia hanya diam dengan tatapan kosong. Tentu Alex sangat khawatir melihat kondisi Mama tercintanya.''Mas, bagaimana? Apa kamu sudah menyelidiki motif Angga menculik Mama?'' tanya Gadis saat mereka berada di kamar dan bersender di dada bidang Alex.Pria itu menghela napasnya kasar, dan Gadis tahu kalau masalah ini pasti membuat suaminya pusing.''Mas, bagaimana kalau Mama aku bawa dulu ke Mansion ku di Swiss?'' sarannya.''Kenapa harus kesana?'' jawab Alex dengan heran.Dia menatap wajah Gadis yang sekarang duduk di pangkuannya.''Mas dengerin aku! Mama saat ini butuh ketenangan, dia sangat syok atas kejadian 2 hari yang lalu. Kita harus membuat jiwa dan b
Pagi ini Gadis, Alex dan kedua orang tuanya sedang sarapan di meja makan. Walaupun awalnya Mama Indah menolak, tapi Gadis berhasil membujuknya. Namun saat mereka sedang makan tiba-tiba Asoka datang dengan wajah tegangnya.''Ada apa, Sok? Kenapa dengan raut wajahmu?'' tanya Alex sambil memakan sarapannya.''Bos lihat ini! KUSUMA COMPANY bangkrut Bos. Mereka kehilangan dana 10 triliun dalam semalam, kata berita yang beredar kalau data perusahaannya di retas Bos.'' Sedangkan Gadis hanya tersenyum miring mendengar itu, Alex pun tersenyum lebar mendengar kabar bahagia tersebut. Ternyata perkataan istrinya semalam itu benar-benar terjadi. Amazing.''Biarkan saja. Itu balasan buat mereka," ucap Alex santai.''Tapi Bos, bagaimana data perusahaan itu bisa di retas, sedangkan itu adalah private dan sangat sulit di bobol? Kecuali ...'' Asoka menggantungkan ucapannya membuat Alex penasaran.''Apa?''''Kecuali peretas itu anggota CIA Bos, atau dia peretas terbaik di dunia Bos. Karena tidak semua