Alex menatap wajah cantik Gadis, di elusnya wajah cantik itu, tapi ia melihat sepasang mata indah di hadapannya berembun.''Sayang kamu kenapa?"''Maaf ya Mas,'' lirih Gadis.''Maaf untuk apa, sayang? Kamu itu gak salah apa-apa sayang.''''Maaf karena aku kabur, badan kamu jadi kurus begini,'' sesalnya sambil menunduk.Alex mengusap air mata yang mengalir dari mata indah istrinya itu, lalu ia mengecup kedua mata indah Gadis, mulai dari kening, kedua pipinya, hidungnya, dan terakhir bibirnya.''Sayang, apa selama ini kamu gak kangen sama aku?'' tanyanya dengan tatapan damba.''Ya kangen Mas, tapi ya harus ditahan dulu,'' jawab Gadis sambil menyenderkan kepalanya di bahu sang suami.''Kenapa kamu menyiksaku seperti ini sayang? Kamu tahu, aku mencari kamu selama sebulan ini. Aku bagaikan hidup tanpa nyawa kalau gak ada kamu.'' jujur Alex.Gadis mencubit gemas perut suaminya itu.''Sakit sayang.'' ringis Alex.''Ya lagian kamu ada-ada aja ... kalau kamu hidup tanpa nyawa berarti kamu udah
Sudah dua hari Alex berada di Mansion keluarga Gadis, hari ini ia akan pulang ke Indonesia membawa serta sang istri.Mereka berdua sudah siap dan turun menggunakan lift untuk sarapan. Semua orang bahkan sudah berkumpul, dan ada Vino juga di sana. Vino adalah Asisten pribadi Bastian, tapi sebelum itu Vino adalah asistennya Gadis.''Kalian jadi hari ini pulang ke indo?'' tanya Papa.''Iya Pa, saya izin membawa Gadis ya Pa!'' jawab Alex.''Iya bawalah Gadis, karena walau gimana pun dia itu sudah menjadi tanggung jawabmu. Tapi ingat,! Sekali saja kamu menyakiti putri Papa, maka jangan harap Papa akan melepaskan kamu paham!" tegas Papa.''Iya Pa, saya akan jaga Gadis. Jika saya melanggar maka nyawa saya taruhannya.'' Alex berkata dengan nada yang begitu yakin.Semua melanjutkan makannya, bahkan Gadis tak segan-segan menyuapi Alex di hadapan semua orang yang ada di ruang makan.''Eekhm! Enak ya pasutri mah bisa suap-suapan. Apa gak kasihan ma yang jomblo?'' sindir Bas.''Yee ... suruh siapa
Saat ini Alex, Gadis dan Reha. sudah berada di kediaman Delamo. Tak lama Asoka dan papa Jhon pun datang dan duduk di ruang tamu.''Pa, Sok, aku sudah tau keberadaan Mama. Kita akan selamatkan Mama!"''Tapi Bos, darimana Anda tahu? Kan cctv di sana juga mati?'' heran Asoka."Iya Lex, bagaimana bisa?" timpal papa Jhon.''Semua karena Gadis." Liriknya pada sang istri."Hah? Bagaimana bisa?" jawab papa Jhon dan Asok serempak."Nanti saja aku ceritanya, Pah. Setelah menyelamatkan mama, aku akan cerita siapa Gadis sebenarnya." Papa Jhon semakin di buat bingung.Namun, ia tak mau banyak tanya. Walau sejujurnya ia penasaran. Apalagi saat melihat sikap dan penampilan Gadis yang jauh berbeda.Malam ini tepat pukul 19.00 malam, Alex, Gadis, Rehan dan Asoka sudah siap. Mereka mengenakan pakaian serba hitam. Tapi Asoka sangat heran karena Gadis juga akan ikut.''Maaf Bos, apa Nona akan ikut? Apa gak sebaiknya Nona di rumah saja Bos? Takutnya nanti--''''Takut jika saya akan merepotkan?'' potong Ga
Sudah dua hari sejak kejadian Mama Indah diculik, saat ini dia masih syok atas kejadian yang menimpanya. Sehingga membuat keadaannya drop. Tetapi Gadis dengan telaten merawat mertuanya itu.Mama Indah menjadi lebih pendiam semenjak kejadian itu. Alex, Gadis dan papa Jhon sudah berusaha membuat mama Indah agar kembali ceria tapi nihil. Dia hanya diam dengan tatapan kosong. Tentu Alex sangat khawatir melihat kondisi Mama tercintanya.''Mas, bagaimana? Apa kamu sudah menyelidiki motif Angga menculik Mama?'' tanya Gadis saat mereka berada di kamar dan bersender di dada bidang Alex.Pria itu menghela napasnya kasar, dan Gadis tahu kalau masalah ini pasti membuat suaminya pusing.''Mas, bagaimana kalau Mama aku bawa dulu ke Mansion ku di Swiss?'' sarannya.''Kenapa harus kesana?'' jawab Alex dengan heran.Dia menatap wajah Gadis yang sekarang duduk di pangkuannya.''Mas dengerin aku! Mama saat ini butuh ketenangan, dia sangat syok atas kejadian 2 hari yang lalu. Kita harus membuat jiwa dan b
Pagi ini Gadis, Alex dan kedua orang tuanya sedang sarapan di meja makan. Walaupun awalnya Mama Indah menolak, tapi Gadis berhasil membujuknya. Namun saat mereka sedang makan tiba-tiba Asoka datang dengan wajah tegangnya.''Ada apa, Sok? Kenapa dengan raut wajahmu?'' tanya Alex sambil memakan sarapannya.''Bos lihat ini! KUSUMA COMPANY bangkrut Bos. Mereka kehilangan dana 10 triliun dalam semalam, kata berita yang beredar kalau data perusahaannya di retas Bos.'' Sedangkan Gadis hanya tersenyum miring mendengar itu, Alex pun tersenyum lebar mendengar kabar bahagia tersebut. Ternyata perkataan istrinya semalam itu benar-benar terjadi. Amazing.''Biarkan saja. Itu balasan buat mereka," ucap Alex santai.''Tapi Bos, bagaimana data perusahaan itu bisa di retas, sedangkan itu adalah private dan sangat sulit di bobol? Kecuali ...'' Asoka menggantungkan ucapannya membuat Alex penasaran.''Apa?''''Kecuali peretas itu anggota CIA Bos, atau dia peretas terbaik di dunia Bos. Karena tidak semua
''Saat kita melakukannya pertama kali, bahkan beberapa kali, sebenarnya aku mengkonsumsi pil kb Mas.'' jujur Gadis.Alex terkejut matanya membulat tak percaya, dia hendak membuka mulutnya tapi Gadis segera membekap nya.''Kamu jangan marah dulu Mas. Aku melakukan itu bukan karena aku tidak mau anak dari kamu. Tapi karena saat itu Papa dan keluargaku belum tahu pernikahan kita, aku berjanji pada diri ini kalau setelah keluargaku tahu maka aku akan mengandung anak kamu Mas. Setelah kaburnya aku dari sini 1 bulan yang lalu, aku sudah tidak meminumnya lagi. Bahkan waktu kita melakukannya di Mansion aku di atap itu, aku sudah tidak meminumnya," jelasnya.Alex tadinya ingin marah, tapi saat mendengar penjelasan Istrinya itu, ia pun paham akan situasi Gadis. Lalu dia mengecup kening istrinya dengan penuh cinta.''Nanti aku akan bilang pada Asoka supaya memesankan tiket untuk kamu dan Mama."''Jangan. Aku akan bawa Mama dengan Jet pribadiku. Aku juga sudah telpon pilot ku untuk keberangkatan
''Heh! Lo kok bawa-bawa polisi sih? Gue kan mana tahu kalau lo itu ngikutin. Ya bukan salah gue lah ... Jadi gue gak salah. Gue kan cuma melindungi diri,'' bela Sandra.''Kalau lo gak mau tanggung jawab, gue bakal laporin lo ke polisi, dengan tuduhan rencana pembunuhan. Terus lo di penjara deh, karir lo nanti hancur beres kan,'' ucap Asoka dengan enteng.Sandra menatap tajam pria itu, dia tidak mau sampai masuk kedalam penjara dan karirnya sampai hancur. Sandra pun mau tidak mau harus menuruti untuk merawat Asoka, agar Pria di sampingnya itu tidak melaporkan dirinya pada polisi.''Ok, ok. Gue bakal tanggung jawab. Gue bakal rawat lo. Lagian luka kayak gitu aja lebay banget.'' cebik Sandra.''Eh Nelam. Ini tuh letak nyawa laki-laki tahu! Kalau barang ini sampai kenapa-napa, maka nyawa taruhannya paham!" Sandra akhirnya memapah Asoka ke mobilnya, dengan Sandra yang duduk di kursi kemudi. Asoka meminta Sandra membawanya ke rumah sakit untuk periksa, dia takut jika burungnya kenapa-napa.
Hari ini Gadis tengah bersiap-siap untuk pergi bersama Mama mertuan ya ke Swiss. Setelah sarapan dia naik ke atas untuk mengambil tas nya, Gadis tidak membawa pakaiannya sebab di mansionnya sudah ada.Asoka datang bersama Sandra untuk mengantar Gadis dan Mama Indah ke bandara. Tak lama Alex dan istrinya turun dari lift menghampiri semua orang yang sudah berkumpul di ruang tamu. Gadis sempat terkejut saat melihat Sandra di samping asisten suaminya.'Untuk apa dia kesini?' batin nya.''Eh Kaka cantik ada di sini? Mau jadi supir juga Kak, buat aku sama Mama?'' tanya Gadis pura-pura dengan wajah polosnya.Kedua bola mata Sandra menajam mendengar ucapan Gadis, sedangkan Asoka dan Alex hanya terkekeh.''Aku sih gak mau, tapi nih ular conda maksa-maksa aku, kalau nggak bakal di laporin aku!'' kesal Sandra.Pasangan suami istri itu saling melirik heran.''Di laporin kenapa, San?'' tanya Alex penasaran.''Itu bos, kemarin dia nendang pisang emas saya, ya dia harus tanggung jawab lah," sela Aso
.12 tahun sudah berlalu, kini keluarga Gadis dan Alex sudah bahagia bersama kedua anaknya, bahkan saat ini Gadis sedang mengandung anak ketiga dan baru menginjak 5 bulan.Gara saat ini sudah dewasa, dia sudah kuliah di salah satu Univercity di Amerika, yaitu UNSAN tempat Gadis kuliah dulu dan menimba ilmu di sana.Dan Cesa adik Gara, kini berusia 14 thun kelas 3 SMP. Dan sebentar lagi akan lulus dan masuk ke SMA.Semua sudah bahagia bersama pasangannya masing masing, begitu pun dengan Bas dan Vio, mereka juga sudah mempunyai 2 anak yang 1 sudah kelas 1 SMP dan yg kedua kelas 5 SD. Vio tinggal di rumah yang Bas pernah tempati Dulu bersama Siska.🍀🍀🍀🍀🍀🍀2 Tahun sudah Gara tak pulang ke indonesia, sebab kuliahnya dan pekerjaannya sangatlah membuat dia sibuk, hingga tak sempat untuk pulang ke rumah.Pesawat mendarat dengan mulus di bandara Soekarno Hatta. Seorang pria tampan yang menjadi idola banyak wanita turun dari pesawat dan langsung keluar bandara, dimana seorang supir sudah
Tidak terasa Vio sudah bekerja dengan Bas selama 3 bulan lamanya. Bahkan mereka semakin dekat, dan Bas juga mulai membuka hatinya kembali, hingga ia pun melamar Vio beberapa hari yang lalu . Bahkan Vio diminta Bas untuk menempati salah satu apartemennya...Pagi ini Vio sudah bangun dan menyiapkan sarapan yang akan dia bawa ke kantornya untuk Bas. Vio memasak nasi goreng dengan telur dadar. Setelah semua siap Vio pun berangkat, tapi baru saja ia sampai loby Apartemen, tiba-tiba Bas muncul di balik mobil mewahnya.Bas kemudian mengajak Vio untuk masuk kedalam mobil. ''Queen, itu apa?'' tunjuknya ke arah kotak yang di pegang Vio.''Ini aku buatin hubby sarapan. Sebagai ucapan terimakasih karena sudah ngizinin aku tinggal di apartemen.'' jelas Vio.''Wah kebetulan dong! Aku belum sarapan sayang.''''Yasudah, nanti makan di kantor ya," ujar Vio.Bas menggeleng dengan cepat. ''Aku mau di sini saja. Kamu suapi aku.'' Vio pun mengangguk, lalu membuka kotak itu dan mulai menyuapi Bas dengan
''Ma, aku mau nanya sesuatu deh sama Mama?'' tanya Gadis saat mereka berada di restoran ''Apa sayang?''''Itu Ma, kak Bas apa belum punya calon lagi ya?"''Eum, kayaknya sih belom. Soalnya dia gak pernah tuh bawa atau ngenalin ceweknya sama Papa Mama," jelas Mama Intan.Gadis manggut manggut. ''Emang kenapa sih sayang?'' heran Mama.''Nggak apa-apa sih Ma. Cuma penasaran aja sama percintaan kakak tersayang ku itu."Mama menggelengkan kepalanya dengan heran. Dari dulu Gadis selalu saja kepo dengan urusan percintaan Bas.Gadis mengedarkan pandangannya ke segala sisi restoran. Saat matanya tertuju ke pintu masuk, dia kaget sebab Kakaknya masuk dengan seorang perempuan cantik. Tapi melihat dari interaksi keduanya sepertinya mereka bukan sepasang kekasih, tapi lebih ke atasan dan bawahan.''Kak!'' teriaknya memanggil Bas.Bas menoleh ke sumber suara, soalnya dia seperti mengenali suara tersebut. Dan benar saja, saat Bas menengok ternyata ada Mama dan adiknya yang sedang berada di retoran
Malam ini semua sudah berkumpul di ruang tamu, bahkan Bas dan pak Hendrik, pengacara keluarga Bramantyo pun sudah hadir di sana. Sedangkan Gara dan Cesa sedang bermain di taman belakang bersama Mama dan Bik Irah.''Pa, ayo katakan ada apa?'' tanya Gadis dengan nada tak sabar.''Kamu ini Dek, gak sabaran sekali sih," ledek Bas sambil menggelengkan kepalanya.''Yeee Kakak. Bukannya gitu Kak, aku hanya penasaran saja."''Sudah, sudah. Papa akan bicara ... jadi begini, Papa kan sudah tua, umur Papa sudah tak muda lagi, dan cuma kalianlah anak anak Papa. Dan kalian tentu tahu kekayaan Papa seberapa banyak,'' ujar Papa.Gadis dan Bas mengerutkan dahinya bersamaan. ''Jadi, apa hubungannya dengan kami?'' tanya Bas dengan heran.''Papa akan membagi warisan untuk kalian. Itu sebabnya, Papa meminta Gadis untuk pulang ke Mansion.'' "Oooowwwhh," ucap Gadis dan Bas bersamaan.''Papa akan membagi adil bagian kalian! 50% untuk Gadis dan 50% untuk Bas."''Papa akan memberikan perusahaan BM Group pada
''Cucu Oma!" seru Mama Intan saat melihat Gara dan Cesa sampai di Swiss.Gadis mencium tangan kedua orang tuanya, lalu memeluk mereka. Dan Alex pun melakukan hal yg sama, setelah itu mereka ke ruang tamu.''Pa, sebenarnya ada apa? Kenapa Papa sampai nyuruh aku pulang?'' tanya Gadis dengan tak sabar.Papa terkekeh pelan mendengar pertanyaan putrinya. ''Kamu ini, gak sabaran amat sih? Baru aja dateng, masa udah nanya aja?'' heran Papa''Ya habis aku penasaran tahu Pa. Ayolah Pa, katakan saja.'' pinta Gadis sambil bergelayut manja di lengan Papanya.''Iya nanti ya. Kamu kan baru sampai. Sebaiknya istirahat dahulu," ujar Papa sambil mengecup kening putri kesayangan nya itu.''Momy kayak anak kecil deh? Masa manja banget sama Opa?'' ucap Gara dengan gelengan kepala, saat melihat Gadis begitu manja pada Papa.''Memangnya kenapa? Apa cuma kamu dan Cesa saja yang bisa manja Boy, sama Momy? Momy juga bisa dong," ledek Gadis.''Tapi, kenapa gak sama Dady?'' tanya Gara kembali dengan mata yg mas
Siang ini Gadis, Alex dan Gara bersama Cesa sudah berada di bandara. Mereka akan menjemput Mama yang baru saja pulang dari liburannya di rumah Rehan yang berada di jerman.''Oma!" seru Gara dan Cesa, saat Mama Indah masuk kedalam mobil.'' lHallo cucu-cucu kesayangan Oma. Bagaimana kabar kalian?'' tanya Oma sambil memangku Cesa di jok belakang.''Baik Oma, Gara kangen banget sama Oma.''''Oma juga sayang. Kamu gimana Baby, kangen gak sama Oma?'' tanya Oma menjawil pipi Cesa.Cesa mengangguk. ''Kangen Oma.''Mobil pun melaju meninggalkan bandara. Dan selama di dalam mobil, Gara dan Cesa selalu bertanya pada Mama Indah, sehingga membuat wanita itu sedikit pusing di buatnya.Sedangkan Gadis dan Alex tersenyum melihat kebahagiaan keluarga kecilnya. Mereka berharap kalau kebahagiaan itu, akan mereka rasakan selamanya.Tiba tiba ponsel Gadia berbunyi, dan ternyata dari Papa Wahyu.''Hallo, Pa.''''Emang ada apa, Pa?''''Eum, begitu ... Ya sudah, nanti aku usahakan secepatnya untuk pulang Pa
James memacu mobil menuju aprtemennya. Tapi di tengah jalan ada panggilan masuk dari Gara.''Hallo, bocah! Ada apa?'' tanya James.''Apa kau yakin?''''Hem, baiklah. Kita ketemu dimana?''''Okey, Om kesana.''Telpon pun terputus. James segera memutar balikan mobilnya, menuju tempat dimana ia dan Gara akan bertemu.Setelah 15 menempuh perjalanan, James pun sampai di sebuah restoran. Lalu ia masuk kedalam ruang VVIP yang sudah di sewa Gara.''Ada apa?'' tanya James, saat dia duduk di hadapan anak itu.Gara menyerahkan tabletnya pada James, lalu memutar rekaman video. James sangat terkejut, saat melihat pria yang ada di video itu. Wajahnya tiba-tiba tegang.''Om kenal dia?'' tanya Gara dengan mimik wajah penasaran.''Kau, dapat darimana video itu?'' tanya James.''Ck, bukannya jawab, malah balik nanya!'' gerutu Gara.''Sudah, kau jawab saja!"''Tadi waktu aku antar Momy ke Mall, aku tak sengaja melihat dia mengintai kami di balik pohon. Pas aku perhatikan, dia malah pergi.''James mengan
''Kalian darimana saja? Kenapa lama sekali?'' tanya Gadis dengan wajah galaknya, menatap Gara dan James yang baru saja sampai Mansion.''Hehe ... maaf Mom! Aku tadi terlalu seru sama Aldi, terus Om James juga ketemu klien nya.'' tutur Gara dengan bohong.James mengangguk, tanda iya dengan jawaban GaraGadis menghela napasnya. Kemudian ia menyuruh Gara untuk bersih bersih. Lalu makan siang, sedangkan James berlalu ke kamar tamu, untuk menemui istrinya.'Maaf Mom. Aku tak bermaksud bohong. Aku hanya tak mau, membuat Momy cemas.' batin Gara.Gara dan James memang sudah kongkalikong, saat di mobil tadi. Mereka sudah menyiapkan jawaban, untuk pertanyaan Gadid. Sebab mereka tahu, pasti Gadis akan bertanya kenapa mereka lama.**********''Bagaimana sayang? Apa sudah ada berita, jika pernikahan mereka hancur atau gedungnya roboh?'' tanya perempuan di sebelah seorang pria bule.Bule itu menggeleng. ''Belum Beib. Sepertinya, gagal," jawabnya.''Hah, gagal? Bagaimana bisa? Tak mungkin, jika ada
James dan Gara berlari cepat menaiki tangga ke lantai 2. Sebab lift sangat lama. Setelah sampai Gara mengarahkan jam tangannya ke segala arah dan bunyi di jam tangan Gara semakin keras.Gara dan James terus mengikuti arah titik di jam itu.Hingga mereka berhenti di toilet laki-laki. James dan Gara mencari sesuatu yang mereka sedang cari, dan Gara menemukannya.''Om, di sini.'' tunjuk Gara pada bawah westafel.James segera berlari ke arah Gara lalu mengecek bawah westacel. Dan ternyata benar, sebuah Bom berukuran kepalan tangan di pasang di bawah tempat pencuci tangan.''Bagaimana Om? Ini Bom yang mampu meledakan satu gedung dalam satu kali ledakan Om,'' cemas Gara.''Ya, Om tahu itu. Kita harus segera mematikannya sebelum meledak. Jika tidak, maka akan banyak korban jiwa.'' ''Om, waktunya 15 menit lagi!" panik GaraJames mencoba meneliti kabel bom itu, tapi sangat rumit. Dia tak mampu untuk mematikannya. Akhirnya James menelpon seseorang lalu melakukan video Call.''Hai Bro! Tumben ka