Mobil melaju membelah jalan yang tidak begitu macet. Gadis baru saja selesai makan siang di sebuah Restoran ternama di Swiss.Dia melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, membuka atap mobil dan menikmati udara dingin Swiss, angin sepoi-sepoi menerpa wajah cantik Gadis, membuat rambutnya bergerak seirama angin meniupnya.Kriiing! krriing!Dia segera mengambil hedset dan di taruh di telinganya.''Hallo Mam.''"Hallo sayang, kamu lagi dimana?'' suara Mama Intan di sebrang sana.''Aku lagi di jalan Mam, nih baru mau pulang! Emang kenapa Mam?''''?amu ke mall xxxx ya! Mama dan Mama mertuamu lagi di sini. Mau beli hantaran mahar juga buat Siska.''''Iya Mam, aku otw ke sana."Setelah telpon terputus, Gadis membelokan mobilnya menuju arah mall yang di maksud Mamanya.Setelah sampai, dia memarkirkan mobilnya di area parkir gedung itu, lalu mengirim pesan pada Mamanya. Setelah tahu keberadaan Mama dan Mertuanya, Gadis menaiki lift menuju lantai 3.Matanya menelisik ke segala arah mencari 2
''Kamu belum pakai baju kan sayang?'' tanya Alex dan di jawab anggukan oleh istrinya.''Kalau begitu ... kamu buka ya! Aku mau melihat tubuh kamu sayang!'' pintanya dengan sorot mata yang sudah di liputi hasrat.''Hah? Maksud kamu aku telanjang gitu?'' Alex mengangguk.''Tapi Mas, itu percuma saja. Yang ada nanti ular kamu gak mau tidur lagi, karena tidak bisa menyemburkan lahar nya?'' ledek Gadis.''Aku akan memainkan nya sayang, tapi sambil melihat tubuh indah kamu.''''Pliiiss!" sambung ya lagi dengan wajah mengiba.Gadis pun mengangguk, dia pikir tidak ada salahnya karena Alex juga sudah melihat setiap inci tubuhnya. Dia kemudian membuka tali handuknya lalu berbaring di ranjang dengan keadaan polos.Wajahnya sudah merah merona, saat kamera hp-nya di arahkan pada buah semangka yang begitu menantang. Bahkan masih terlihat jejak cinta Alex di area dada nya.Dia menggelengkan kepalanya, dia sungguh tidak habis pikir pada suaminya itu. Menurut Gadis yang dilakukannya tadi itu adalah id
Brayn melangkah menghampiri istrinya setelah memakai baju. Dia menyunggingkan senyum mengejek pada wanita di hadapan nya. Lalu mencengkram dagu Siska dengan erat, sehingga membuat sang empu meringis kesakitan.''Kamu dengar ya! Jangan kamu pikir, kamu sudah menjadi istriku, kamu bisa seenaknya di sini. Aku akan membuatmu hidup bagaikan di neraka.'' Bastian menghempaskan wajah Siska sehingga membuat Siska sedikit mundur.Air mata Siska mengalir tanpa bisa di bendung lagi, dia tidak percaya jika Bas bisa sekasar itu padanya.''Apa salahku sayang? Kenapa kamu berubah begini? Kenapa kamu jadi sangat kasar padaku? Apa kau tidak mencintai aku, hiks?'' tanya Siska dengan air mata yang sudah mengalir deras.Hatinya sakit saat Bas, laki-laki yang dia sangat cintai memperlakukannya dengan sangat kasar. Padahal selama ini hubungan mereka baik-baik saja, tapi kenapa setelah menikah Bas menjadi orang yang sangat kasar.Bastian kemudian menjambak rambut Siska sampai membuat Siska mendongak ke atas.
Alex akhirnya keluar menyusul Gadis ke bawah, dia menghampiri sang Istri yang sedang terduduk kesal di meja makan dengan 2 Momy itu.''Lex, kamu apain Gadis sih? Pagi-pagi sudah cemberut saja, mana nih Gadis matanya sembab kayak habis nangis. Kamu apain menantu Mama, hah?'' tanya Mama Indah sambil menatap tajam putranya.''Mama apaan sih. Aku aja bingung kenapa dia menangis? Dia keluar dari kamar mandi, eh tahu-tahu sudah nangis. Nih gara-gara benda sialan ini.'' kesalnya sambil menaruh benda putih itu di hadapan Mamanya.Maman Indah dan Mama Intan melihat benda itu, mereka tahu itu apa. Dan seketika mata mereka melotot bahkan sebelah tangan menutup mulutnya tak percaya.Kemudian 2 Momy itu berpelukan dengan bahagia. Gadis tersenyum melihat itu. Tapi tidak dengan Alex, dia menggaruk kepalanya dengan bingung, dia sangat heran pada 2 Momy di hadapan nya itu. Mereka sangat bahagia saat melihat benda aneh itu.''Ma, ada apa sih? Kenapa kelihatan bahagia gitu, setelah melihat benda aneh it
Saat ini Alex dan Gadis sedang berada di rumah sakit milik keluarga Bramantyo. Mereka langsung masuk tanpa harus mengantri terlebih dahulu.Dokter menumpahkan gel dingin ke permukaan perut Gadis, kemudian mulai menggerakan alat itu di perut yang masih rata tersebut. Alex mengeryit menatap layar komputer di hadapannya.'''Dok, anak saya mana? Kok gambarnya hitam putih begitu sih? Saya kesini karena mau lihat bentuk anak saya, Dok!'' kesal pria tampan itu.Gadis langsung mencubit pinggang Alex yang berdiri di sampingnya."Aawh!" ringisnya.''Sayang apaan sih, kenapa coba malah nyubit?'' protes Alex sambil mengusap pinggang nya.''Maaf Tuan Muda, anak Anda belum terlihat Tuan, ini hanya kantung nya saja, sebab kandungan Nona Muda baru memasuki minggu ke 3 Tuan, jadi belum terbentuk. Dan kandungannya sangat sehat Tuan,'' jelas dokter Maya.''Jadi belum jadi bayi ya?'' tanyanya memastikan.Gadis menepuk jidatnya, mendengar pertanyaan konyol suami tampannya itu.''Belum Tuan.'' Dokter Maya
Siska segera menutup luka itu dengan rambutnya.''Eum ... i-ini gak papa kok. Hanya kejedot pintu.'' bohong Siska.Gadis bisa melihat kebohongan di mata Siska, dia curiga kalau itu adalah perbuatan Kakaknya. Gadis berpikir dia akan menanyakannya pada Bas nanti.''Gimana tadi? Apa kata dokter Maya?'' tanya Papa.Gadis pun menjelaskan apa yang dokter Maya bilang tadi saat pemeriksaan. Semua tersenyum bahagia mendengar itu.''Tuh Lex kamu harus tahan dulu ya! Jangan main gaspol saja.'' ingat Mama Indah.Alex mengerucut mendengar Mamanya, semua terkekeh geli melihat wajah kesal pria itu. Kemudian Gadis pamit ke kamar untuk istirahat. Setelah mengantar Istrinya ke kamar, Alex keluar kamar untuk membuatkan jus buah naga pesanan Gadis. Dia ingin jus dari tangan suaminya.Gadis melangkah ke arah balkon, lalu menelpon seseorang. Tak lama telpon itu pun tersambung.''Hallo Kak, apa Kakak lagi sibuk?'' Saat ini dia sedang menelpon Bas untuk menanyakan perihal luka di dahi Siska.''Nggak Dek, ema
"I-iya Ma, aku sangat bahagia. Mas Bas sangat mencintai juga menyayangiku.'' bohong Siska.Mama tersenyum mendengar ucapan menantunya itu. Sedangakan Siska sangat lah hancur saat kata-kata itu terucap dari bibirnya. Padahal kenyataannya tidak begitu, dia tidak mau sampai mertuanya membenci apalagi memarahi Bas, sebab pasti Bas akan semakin menyiksa dirinya.Seperti tadi pagi, dia di bangunkan dengan di guyur air oleh Bas, karena telat bangun dan menyiapkan keperluan kantornya. Padahal Siska telat tidur juga karena ulah Bas semalam yang meminta dirinya untuk memijit kakinya sampai jam 3 pagi.Siska tidak pernah menyangka jika rumah tangga yang dia impikan bahagia, ternyata malah sebaliknya. Dia malah sangat menderita bahkan badan nya selalu di siksa jika tidak menuruti keinginan Bas.Pernah terbersit di hatinya untuk mengadu pada Gadis, tapi Siska sadar jika dia dulu sangatlah jahat pada wanita itu, sampai berencana membunuhnya dengan mendorongnya dari tebing.Siska sadar jika penderit
'emoga anak ku tidak mencret ya, karena sudah makan bubur di tempat beginian.' batinnya sambil melirik gerobak bubur di hadapannya.Setelah selesai ia segera pulang, dan membawa bubur ayam itu kedalam kamar.Gadis sangat senang karena keinginan nya tercapai, dia memakan bubur ayam itu dengan sangat lahap. Dan 2 bungkus bubur itu tandas tidak tersisa. Alex sampai bengong melihat istrinya yang begitu lahap memakan bubur, persis seperti orang yang 3 bulan tidak di kasih makan.''Sayang, kamu doyan apa rakus?'' goda Alex menggelengkan kepalanya.''Hehehe ... dua-dua nya Mas. Maksih ya, kamu sudah nurutin mau aku.'' Alex mengangguk kemudian mencium kening istrinya.''Sekarang kamu istirahat ya! Aku mau siap-siap ke kantor.''Gadis membaringkan tubuhnya di kasur lalu memejamkan mata dengan lelap.**********''Makasih ya Sok, kamu sudah anterin aku pulang," ucap Sandra.''Iya sama-sama. Kamu langsung istirahat ya!''Sandra mengangguk, lalu membuka pintu mobil. Tapi tangannya di tahan oleh A