Share

Masa Lalu

"Aku tidak tahu, dan aku tidak mau tahu. Mau Anda Presiden, mau kau pejabat sekalipun, tidak ada hubungannya dengan hidupku. Sudahlah, minggir aku mau masuk!" Wanita itu menyenggol bahu Vano.

Bahkan dia tidak peduli dengan tatapan tajam dari pria tampan tersebut, dan lebih mengherankan bagi Vano adalah ... wanita itu berani menggertaknya, padahal selama ini tidak ada yang berani kepadanya.

"Tuan, apakah saya perlu memberi pelajaran kepada wanita tadi?" tanya Samuel dengan tatapan tajamnya kepada wanita yang baru saja masuk ke dalam Cafe tersebut.

"Tidak usah. Ayo kita pulang! Mama sudah menunggu," ajak Vano sambil membenarkan kacamatanya kembali kemudian mereka masuk di dalam mobil.

'Siapa wanita tadi? Aku jadi penasaran, dia sampai tidak tergila-gila dengan ketampananku, padahal wanita manapun akan terpesona dengan W

wibawa dan juga parasku yang terlampau melebihi Dewa.' batin Vano dengan begitu pedenya.

Entah kenapa dia merasa penasaran dengan wanita yang baru saja menabraknya, di m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status