Share

Buang!

"Aku, apa?" Umi menatap tajam Satria.

"Umi, sudahlah ... kitamau sarapan. Jangan memulai keributan!" Abi mengusap pundak sang istri yang terlihat kesal.

Umi duduk di kursi dengan wajah di tekuk, dia hanya memperhatikan Fatma yang melayani Satria. Sementara pria itu tak bisa berkutik.

Sepanjang sarapan itu berlangsung Satria hanya bisa diam, dia benar-benar tersentil dengan ucapan Umi Khaira. Dia merasa memang sedikit tidak adil kepada Fatma, tetapi Satria juga tak bisa menyalahkan dirinya sendiri karena walau bagaimanapun, Azizah sedang mengandung dan sudah pasti kesehatan wanita itu penting karena dia tengah berbadan dua.

Fatma hanya diam melihat kesalahan di wajah Uminya, dia bukan menjadi wanita lemah yang tidak bisa melawan, akan tetapi selagi Satria tidak bermain tangan, selagi Satria tidak membentaknya, tidak memarahinya, maka Fatma akan terus memaafkan.

Mungkin jika di dunia nyata ada yang seperti itu, sudah pasti akan menjadi wanita bodoh, karena mau bertahan dengan seorang pr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
Fatma2.... sedar dong, suami muncemburu tp x mau mencintai mu.....SIS tlg sandarkan Fatma akan hakikat suami nya akan semakin jauh ketika Azizah sudah melahirkan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status