Share

"Ingat, tugasmu meminta maaf! Dimaafkan atau tidak itu bukan hakmu dan urusanmu."

Di sebuah pondok pesantren di pinggiran kota surabaya kini aku tinggal. Di tempat ini hatiku merasa lebih tentram, jiwaku pun lebih damai. Udara yang segar dan suasana yang sepi jauh dari kebisingan kota membuat bisa berpikir lebih jernih.

Merenungi semua peristiwa dalam hidupku dan mengambil hikmahnya. Di sini aku juga melakukan penebusan dosa dengan pertaubatan nasuhah.

"Bebaskan Veronica dan kembalikan pekerjaan dan karirnya," perintahku pada Putra seminggu yang lalu saat pria itu datang untuk meminta tanda tanganku.

"Untuk Olivia, bawa dia mansion. Biarkan dia tinggal di sana sampai akhir hayatnya." Suatu saat aku pasti akan menemuinya untuk meminta maaf. Dia bersalah padaku tapi aku membalasnya terlalu kejam.

Kini aku sadar arti dari ucapan Shilla, 'Balaslah setimpal tapi akan lebih baik tidak membalas.'

Saat sakit hati, orang cenderung lepas kendali dan tidak bisa mengontrol emosi sehingga membalas lebih sakit dari yang dirasakan.

Hari demi hari berlalu dengan mendek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status