Share

Menyusul ke Frankfurt.

Sampai di rumah pikiranku makin tidak tenang. Sejak tadi aku hanya duduk di atas kursi di depan jendela kamar.

Apa benar yang dikatakan Devon? Puluhan kali pertanyaan itu muncul di dalam otakku. Namun tak sekalipun aku berniat membuka amplop coklat yang diberikan Devon tadi.

Entah sudah berapa kali aku menghela nafas namun sesak di dada ini tak kunjung hilang. Semakin dipikirkan semakin membuat resah pikiran.

"Berjanjilah kamu tidak akan meninggalkan Elgar apapun yang terjadi." Kembali permintaan Papa Leonard menggema di ingatan.

Permintaan yang membuatku sampai hari ini tidak pernah mengajukan gugatan cerai. Janji yang berusaha aku tepati meski dalam keadaan terluka.

Aku tidak pernah meninggalkan Elgar tapi pria itu yang mengusirku. Memintaku pergi menjauh darinya. Setelah pria itu tahu keberadaanku di sini aku juga tidak pernah mencoba pergi karena janji itu.

Bahkan saat aku mengetahui jika mommy Rosa adalah alasan ketidakadilan yang aku dan Mamaku alami aku masih berusa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
salah paham lagi hehhe,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status