Plak!Kirana merasakan pipinya begitu perih dan panas. Dia baru saja mendapatkan tamparan yang bigitu keras dari mamah mertunya. “Tega sekali kamu membohongi kami!”Mirna baru saja mengetahui kebenaran tentang Andreas yang dibohongi oleh Kirana setelah dia tidak sengaja mendengar percakapan Aldi dengan Yusuf di rumahnya tadi pagi. Karena sudah sangat emosi, akhirnya Mirna mengajak Aldi untuk menuju apartemen Andreas, dan akhirnya hal ini terjadi.Plak!Mirna kembali menampar pipi Kirana yang satunya lagi. Rasanya dia ingin sekali membuat wanita yang ada didepannya ini masuk rumah sakit sekarang juga. “Ternyata benar dugaan saya, kamu bukanlah wanita yang baik-baik Kirana. Nyesel saya menyetujui pernikahan kalian, dasar wanita tidak tau diri!”Mirna hendak menampar Kirana kembali namun tangannya di tahan oleh Aldi. “Sudah cukup mah!” Aldi berusaha untuk meredam emosi istrinya.Mirna berusaha untuk melepaskan tangannya, “Lepas mas! Wanita ini sudah menipu kita semua!” tunjuk Mirna pada K
Eligo semakin mengencangkan langkahnya dan menemukan Gibran yang sedang duduk, sedangkan Kirana dia tampak memegangi kepalanya. “Lo berdua ngapain kesini?”Gibran dan Kirana menatap Eligo dengan tatapan sangat terkejut. Mereka tidak menyangka kalau Eligo bakalan ada di tempat ini. “Lo sakit apa Go?” tanya Kirana balik. Dia hanya berusaha untuk mengalihkan pertanyaan dari Eligo.Eligo menatap Kirana dengan tatapan penuh curiga, “Kenapa lo malah nanya balik? Gue nanya lo sama Gibran ngapain disini berdua lagi?” tanya Eligo dengan nada tinggi sehingga mengundang semua orang untuk menatapnya.Gibran yang menyadari kalau sekarang semua orang yang ada disana menatap kearahnya, dia langsung berusaha memberitahu Eligo agar mengecilkan suaranya. “Kalau lo lupa, sekarang kita berada di rumah sakit!” tegur Gibran.Eligo pun melihat kesekitar, “Gue tanya sekali lagi apa yang lo berdua lakuin disini?” tanya Eligo.Belum sempat Kirana dan Gibran menjawab pertanyaan dari Eligo. Dia mendengar Riana m
Kirana melihat ayahnya yang sedang terdiam, dia sangat menyakini kalau kediaman ayahnya karena sebuah alasan. Apa Eligo memberitahu ayahnya?. Lalu Kirana menatap Eligo yang sedang menatapnya sinis.“Kalian berdua duduk!” perintah ayah Kirana tanpa melihat kearah Kirana maupun Eligo.Kirana dan Gibran pun duduk didepan ayah Kirana, dan Eligo masih tetap berada diposisinya semula yaitu disamping ayah Kirana.Kirana sangat khawatir, perasaannya sekarang sangat campur aduk. Dia hanya takut kalau ayahnya akan membenci dirinya. “Ayah a….”Ayah Kirana langsung menatap Kirana, “Apa semuanya itu benar?” tanya Ayah Kirana tanpa ekspresi sama sekali.∞∞∞∞“Kamu ngapain sih ngajak aku kesini?” gerutu Riana, setelah perdebatan dari Riana kembali dibuat sebal oleh mantan suaminya ini karena dia mengajak Riana ke kampus tanpa menanyakan Riana mau atau tidak. “Aku malu tau gak!” ucap Riana sambil mendudukkan dirinya di sofa. Andreas yang sedang mengambil berkas dalam laci mejanya pun hanya terkekeh
Ayah Kirana sangat kecewa pada Kirana, karena dengan begitu Kirana secara tidak langsung membohonginya dan mencoreng nama keluarga. PlakKirana menangis setelah ditampar oleh ayahnya sendiri. “Om, jangan tampar Kirana lagi. Tadi dia sudah mendapatkan tamparan dari mamah mertuanya!” Gibran berusaha untuk menahan ayah Kirana yang hendak menamparnya balik.Lalu ayah Kirana menampar Gibran berkali-kali. “Kamu siapa berani menghamili anak saya, hah?” Ayah Kirana kembali menampar Gibran sampai keluar darah dari sudut bibir Gibran. “Kamu bahkan tau kalau anak saya sudah menikah, tapi kamu menghamilinya sialan!”Kirana memeluk ayahnya, “Sudah ayah! Ini semuanya salah aku, aku yang awalnya memanfaatkan Gibran ayah, aku mohong jangan pukul dia lagi. Pukul aku, karena disini aku yang salah ayah!”“Udahlah om, percuma juga kalau misalnya om terus-terusan menampar mereka berdua pun gak akan bikin keadaan seperti semula lagi, “Eligo merasa kasian pada mereka berdua, walaupun dia yang melaporkan ha
Riana tersenyum gembira, akhirnya permasalahannya dengan Kirana sudah selesai. Riana sangat senang ketika hubungannya dengan Kirana kembali seperti semula. Bahkan hari ini dia mengajak Riana untuk kembali cek kehamilan mereka. Namun, hari ini Riana tidak bisa karena dia sudah berjanji akan bertemu dengan orang tua Andreas.Riana sempat menolak ajakan Andreas semalam, hanya saja Mirna mamahnya Andreas kembali meneleponnya dan mengajak Riana untuk makan malam bersama. Mau tidak mau Riana menerima ajakan tersebut karena dia menghormati kedua orang tua Andreas seperti orang tuanya sendiri.Riana kini sudah selesai berdandan dan tengah menunggu Andreas di tengah rumah, Riana menggerutu dirinya sendiri karena tidak ada baju yang menurutnya bagus karena kondisi badannya yang tengah hamil membuatnya melebar ke samping. Dengan terpaksa Riana menggungunakan baju milik mamahnya yang menurut Riana cocok dengan dirinya.Riana melirik kearah jam sudah menunjukkan pukul empat sore namun Andreas sama
“Loh itu bukannya si wanita gak tau diri itu yah?”Tentu saja semua orang yang ada disana langsung melihat ke balik kaca, disana terlihat Kirana bersama dengan Gibran sedang berjalan.Mirna tersenyum sinis, “Gitu tuh kayaknya selama bersama kamu Dre, kelakuannya pasti gak jauh. Pantesan aja sampe hamil anak orang!” Mirna yang sedari awal tidak menyukai Kirana, rasa tidak sukanya semakin bertambah ketika mendengar Kirana mengandung anak orang lain bukan anak Andreas. “Mamah marap kamu segera menceraikan wanita itu, mamah tidak sudi lagi. Muka mamah malu banget pas temen-temen mamah tau hal itu!”“Sudah mah, yang penting semuanya akan segera beres!” ujar Aldi.Riana masih melihat kearah Kirana. Sambil berfikir apakah Kirana sudah membuka hatinya untuk Gibran. Karena yang Riana tau Kirana hanya menganggap Gibran sebagai sahabatnya. Tetapi saat mendengar ucapan mamah Andreas itu seperti cerminan untuk dirinya sendiri, Riana menerima ajakan Andreas untuk makan malam bersama disaat Andreas
“Sekarang papah mau bertanya sama kamu, kamu tau Andreas masih mencintai kamu. Lalu kamu mau kembali lagi dengan Andreas?” Bram menunggu beberapa saat namun Riana hanya terdiam tidak menjawab, “Riana! Papah bertanya sama kamu, kenapa kamu diam saja?” tanya Bram yang geram.“Menurut papah aku harus gimana? Jujur saja, aku masih ragu,” jawab Riana.“Kenapa kamu jadi bertanya sama papah? Aku yang seharusnya sudah bisa memantapkan hati kamu sendiri. Papah gak mau kejadian waktu itu terjadi kembali Riana. Pada saat itu kamu memaksa untuk bercerai dengan Andreas walaupun kamu belum tau dia benar atau enggak, dan papah gak mau hal itu terjadi lagi disaat hati kamu masih ragu!”“Riana masih membutuhkan waktu pah, Riana tidak mau terlalu terburu-buru memutuskan. Sama seperti halnya seperti papah, Riana pun tidak mau gegabah lagi karena itu akan berdampak pada Riana sendiri! Terutama itu akan berdampak pada anak Riana, “ jawab Riana.Bram sebenarnya mengerti kemana arah Riana berbicara. Namun,
Riana langsung melepaskan pelukan Eligo, Riana menatap Eligo dengan tatapan tidak percaya. Dari dulu dia percaya dengan Eligo, tetapi ternyata dia juga menjadi salah seorang yang membantu Kirana untuk menjauhkan dirinya dengan Andreas. “Aku gak nyangka kamu bisa lakuin hal itu sama aku Go! Aku pikir selama ini kamu emang tulus sama aku,” Riana berusaha untuk menahan tangisnya, “Tapi ternyata kamu malah nusuk aku dari belakang kayak gini.”Riana membayangkan semuanya yang telah dia lalui bersama dengan Eligo. Mulai dari dia yang selalu menemani Riana ketika Riana ada masalah dengan Andreas, bahkan saat pergi ke Sukabumi pun Eligo mengikutinya. Namun ternyata semuanya hanyalah sebuah rencana belaka. Riana terlalu bodoh sehingga dirinya tidak menyadari kalau semuanya sudah disusun rapih oleh Eligo dan Kirana.Riana memang sudah memaafkan Kirana, tapi dia sama sekali tidak menyangka kalau masih ada satu rahasia lagi yang ditutupi oleh Kirana, yaitu keterlibatan Eligo untuk menghancurkan r