“Sekarang papah mau bertanya sama kamu, kamu tau Andreas masih mencintai kamu. Lalu kamu mau kembali lagi dengan Andreas?” Bram menunggu beberapa saat namun Riana hanya terdiam tidak menjawab, “Riana! Papah bertanya sama kamu, kenapa kamu diam saja?” tanya Bram yang geram.“Menurut papah aku harus gimana? Jujur saja, aku masih ragu,” jawab Riana.“Kenapa kamu jadi bertanya sama papah? Aku yang seharusnya sudah bisa memantapkan hati kamu sendiri. Papah gak mau kejadian waktu itu terjadi kembali Riana. Pada saat itu kamu memaksa untuk bercerai dengan Andreas walaupun kamu belum tau dia benar atau enggak, dan papah gak mau hal itu terjadi lagi disaat hati kamu masih ragu!”“Riana masih membutuhkan waktu pah, Riana tidak mau terlalu terburu-buru memutuskan. Sama seperti halnya seperti papah, Riana pun tidak mau gegabah lagi karena itu akan berdampak pada Riana sendiri! Terutama itu akan berdampak pada anak Riana, “ jawab Riana.Bram sebenarnya mengerti kemana arah Riana berbicara. Namun,
Riana langsung melepaskan pelukan Eligo, Riana menatap Eligo dengan tatapan tidak percaya. Dari dulu dia percaya dengan Eligo, tetapi ternyata dia juga menjadi salah seorang yang membantu Kirana untuk menjauhkan dirinya dengan Andreas. “Aku gak nyangka kamu bisa lakuin hal itu sama aku Go! Aku pikir selama ini kamu emang tulus sama aku,” Riana berusaha untuk menahan tangisnya, “Tapi ternyata kamu malah nusuk aku dari belakang kayak gini.”Riana membayangkan semuanya yang telah dia lalui bersama dengan Eligo. Mulai dari dia yang selalu menemani Riana ketika Riana ada masalah dengan Andreas, bahkan saat pergi ke Sukabumi pun Eligo mengikutinya. Namun ternyata semuanya hanyalah sebuah rencana belaka. Riana terlalu bodoh sehingga dirinya tidak menyadari kalau semuanya sudah disusun rapih oleh Eligo dan Kirana.Riana memang sudah memaafkan Kirana, tapi dia sama sekali tidak menyangka kalau masih ada satu rahasia lagi yang ditutupi oleh Kirana, yaitu keterlibatan Eligo untuk menghancurkan r
Riana menatap Andreas, “Apa kamu tau soal fotoku dengan Eligo?” tanya Riana.Andreas tidak pernah melupakan saat Kirana memperlihatkan foto Riana dengan Eligo pada saat di rumah sakit. Mengingat hal itu membuat Andreas sakit hati, karena pada waktu itu hubungannya dengan Riana sedang merenggang, meskipun sekarang bisa dikatakan hubungannya cukup baik dengan Riana, tetapi masih belum ada hubungan yang jelas.“Kamu tau?” tanya Riana kembali.Andreas menganggukkan kepalanya, dengan sedikit kesal karena mengingatnya kembali. “Aku tau!”Riana sama sekali tidak terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Andreas, karena dirinya sudah menebak kalau Kiranalah yang memberitahu Andreas, “Sejak kapan?” “Sejak kamu terus-menerus meminta cerai, jujur saja pada saat itu aku kecewa padamu, karena pada saat kita baik-baik saja pun kamu malah pergi bersama dengan Eligo dengan alasan kamu kerja kelompok!”“Tapi aku mempunyai alasannya kenapa aku melakukan hal itu,” sesungguhnya Riana tidak enak hati ke
Riana menghentak-hentakkan kakinya kesal. Dengan seenaknya Andreas tetap membawanya ke tempat yang sudah Riana janji pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan kembali ke tempat ini lagi. Tetapi dengan seenaknya Andreas tetap memaksa Riana untuk mengajaknya kesini walaupun sudah berapa kali dia menolak tetap saja kalah. “Dasar pemaksa! Apa-apa maksa, gak ngerti apa kalau aku udah gak mau lagi kesini.. Cih dasar!” gerutu Riana. Andreas menggelengkan kepalanya saat melihat perilaku Riana yang menurutnya kekanak-kanakan namun terlihat menggemaskan juga, “Cewek kalau lagi hamil emang kayak gitu yah? Ngambeknya kayak anak kecil!” ujar Andreas sambil terkekeh.Riana yang mendengar ucapan Andreas sekitika menghentikan langkahnya lalu berbalik pada Andreas yang ada dibelakangnya, “Apa yang kamu bilang barusan?” tanya Riana jengkel.Andreas langsung gelagapan, dia tidak menyangka kalau Riana masih bisa mendengar ucapannya tadi padahal dia sudah berbicara dengan suara yang pelan, “Ah.. enggak k
Gibran menatap ayah Kirana. Walaupun ragu, dia tetap harus terlihat bahwa dirinya layak untuk Kirana, “Kalau keluarga saya sudah merestui niat saya dengan Kirana. Mungkin mereka juga tidak ingin menanggung malu kembali karena saya tidak bertanggung jawab atas apa yang telah saya perbuat,” Gibran meneduhkan pandangannya, “Saya berharap, om bisa memberikan restu om untuk kami berdua!”Ayah Kirana merasakan kebingungan yang sangat besar, disatu sisi dia tidak ingin Kirana melahirkan tanpa adanya seorang suami, tapi disatu sisi dia pun kecewa atas apa yang telah mereka lakukan, terlebih ayah Kirana belum terlalu jauh mengenal Gibran. Ayah Kirana menghela nafasnya panjang, “Baiklah!”Mendengar perkataan yang ambigu dari ayah Kirana membuat Kirana dan Gibran kebingungan untuk mengartikan apa yang diucapkan oleh ayah Kirana, “Maksud om bagaimana?” tanya Gibran memastikan.Ayah Kirana kembali menghela nafasnya, keputusan ini sangat berat untuknya. Namun, ayah Kirana tidak ingin kembali egois
“Eligo!” panggil Riana.Ketiga orang itu langsung menoleh saat Riana memanggil Eligo. Riana dan Andreas pun berjalan menghampiri Eligo.“Syukurlah kamu belum berangkat!” ujar Riana.Eligo sangat terkejut ketika Riana datang, “Ri lo..” Eligo awalnya berpikir bahwa dia tidak akan pernah melihat Riana kembali karena Eligo sangat sadar akan kesalahannya pada Rana. Namun, kini dia dapat melihat Riana kembali.“Iya aku datang, sama mas Andreas!”Eligo melirik kearah Andreas, “Lo, udah… maafin gue?” tanya Eligo terbata-bata.Kirana pun langsung menoleh pada Riana yang berada disampingnya itu, “Ri gue minta maaf sama lo!” ucap Kirana dengan mata yang berkaca-kaca, “Gue terlalu banyak salah sama lo Ri, sampe gue malu sama diri gue sendiri!” Gibran merangkul Kirana, dia memberikan dukungan moril pada Kirana karena dia sudah mau meminta maaf pada Riana. lalu Riana menatap Andreas, “Aku juga minta maaf sama kamu Dre, maaf karena aku udah bikin rumah tangga kalian jadi hancur.”Riana langsung meme
Riana hari ini hanya menghabiskan waktunya di kamar dan memikirkan apa yang terjadi belakangan ini. Dia berfikir kalau hidupnya ternyata bisa dikatakan seperti sinetron dimana dia dijodohkan dengan pacar sahabatnya lalu sahabatnya balas dendam padanya dan berakhir dengan kepergian Eligo beberapa hari yang lalu. Kepergian Eligo membuat Riana sadar bahwa tidak semuanya dia harus miliki, termasuk dengan Eligo walaupun awalnya niat dia terkesan jahat namun lama kelamaan dia terjebak sendiri lalu dia memutuskan untuk pergi karena dia sadar kalau Riana tidak pernah memberikan hatinya untuk Eligo. Riana tentu saja sangat sedih ketika harus berpisah dengan salah satu teman yang selalu menemaninya itu, namun Riana tidak bisa berbuat apa-apa, karena itu adalah keputusan dari Eligo yang tidak bisa Riana ganggu, yang terpenting hubungannya dengan Eligo dan Kirana kini semakin membaik walaupun harus dengan jarak yang sangat jauh.Tadi pagi, Eligo sempat melakukan video call dengannya, hanya sekeda
Andreas yang melihat hal itu tepat didepan matanya, lalu berlari menghampiri Riana yang sudah tergeletak dijalanan.“Riana!” teriak Andreas.“Mas Andreas?” ucap Riana sambil melambai-lambaikan tangannya dihadapan wajah Andreas. Riana mengguncangkan bahu Andreas, “Mas kok ngelamun sih?”Andreas tersadar dari lamunannya, dia menghembuskan nafasnya lega karena itu suma khayalannya saja bukan kenyataan. “Riana?” untung saja itu cuma khayalan, kalau itu benar terjadi mungkin saat ini Andreas sudah menangisi Riana.“Kamu ngelamunin apa sih mas? Jadi gak nih periksa kandungannya?” tanya Riana.Andreas melebarkan senyumannya, “Tentu saja jadi, gak mungkin juga enggak sayang!”Riana mengerutkan keningnya, “Lagian kamu ngelamunin apa sih?” tanya Riana penasaran.“Ah enggak kok!” lalu Andreas segera membukakan pintu untuk Riana masuk ke dalam mobilnya. “Ayo masuk!”Riana pun masuk ke dalam mobil. Sebenarnya dia sangat penasaran apa yang membuat Andreas melamun, karena tidak biasanya lelaki itu s