Beranda / Pendekar / Istri Terpilih Tuan Alpha / Bab 106 - Dermaga Villain

Share

Bab 106 - Dermaga Villain

Penulis: Davon Lastji
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-10 14:09:18
Kapal DR.MILLER memasuki sebuah peraian dangkal, ratusan atol berdiri angkuh di atas peraian, kabut tipis menyelimuti pagi, dikejauhan tidak terlalu mencolok aktfitas di sekitar dermaga. Kapal sauh jauh beberapa mil dari dermaga. Dan kapten sudah membuat kapal benar benar tenang.

Silveryn dan Dallas, berdiri di atas geladak, mereka bertukar omongan. Sebelum Ethan datang menyela percakapan mereka.

"Karena cuaca sangat buruk beberapa hari, kami perlu membeli bahan bakar dan perbekalan" ujar Ethan dengan sopan.

"Tidak masalah, aku mengenal dermaga Villain dengan baik, aku akan turun mencari bandar kapal yang bisa menyewakan kapalnya untuk kami berpisah di sini" Dallas menyambut Ethan dengan hormat.

"Ada sekoci di lambung kapal, kamu bisa memakainya untuk mencapai dermaga!"

"Terimakasih, sementara kami mencari kapal, aku minta izin Jack dan monster tetap di sini" Silveryn berkata dan dia tersenyum melihat Ethan mengangguk setuju.

Sebentar saja, Silveryn dan Dallas mengayuh sekoci de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 107 - Remdragon Penyihir Lembah Biru

    "Re-m!" suara terputus putus tiba tiba keluar dari mulut monster yang duduk di ujung geladak di bawah matahari pagi, bulunya kering dan berjuntai lebat, berwarna pucat putih keemasan. Matanya yang biru besar mengerjap ke arah Dallas. "Rr-eem!" katanya lagi, jarinya menunjuk pada dirinya sendiri. Dallas menggoyangkan kepalanya dan berpikir, "Rem, namamu Rem?" "Rem?" tanya Maroco sambil menyipitkan matanya karena matahari di tengah lautan mulai garang. Monster itu mengangguk, "Remm-d-raogon!" "Remdragon!" sahut Silveryn acuh tak acuh. Monster itu kembali tertawa senang, dia menunjuk Silveryn, bahunya dan bahunya. "Rem!" Sejauh ini Black Shadow hanya memahami monster itu sedang memperkenalkand dirinya sebagai Remdragon. Panatua, menyobek roti keras dan mencelupkan ke dalam sup asin berisi potongan ikan makarel kering, Rasa amis menyeruak di udara, namun mereka tetap harus makan. Di Villain, sayur mayur tidak tumbuh, daerah gugusan karang ini hanya bisa memuat ikan yang di asinkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 108 - Menara Sihir Lembah Sylin

    "Kaisar Rem adalah nama resmi dari penyihir Lembah Biru!" Silveryn membacakan portal dari Henrico. Perkamen itu hanya bisa ditemukan oleh keturunan langsung dari penyihir, "Wajar Panatua yang hidup saat ini tidak memiliki pengetahuan dengan Remdragon" sahut Silveryn lagi. "Tetapi apa hubungannya dengan keluarga Amorgas? Jika dia seorang Rem?" Jenson bertanya kebingungan, "Pohon keluarga di Lembah Biru sangat rapih, kita bisa melihatnya dari pokok sampai ke cabangnya!" "Jika ada campur tangan Malachi? Segala sesuatu menjadi mungkin" sahut Silveryn kesal. "Kita akan melacak dari sebelum pertempuran di Lembah Yordan, jika kita sudah sampai di Lembah Biru" "Langsung ke Lembah Serangga!" sebuah suara menganggetkan semua. "Ayah!" Dallas berlari menghampiri Jack yang terhuyung huyung menaiki geladak. Panatua bungsu menyambut Jack dan mengukur denyut nadinya, "Kamu masih terlihat lemah, butuh banyak istirahat" "Aku akan makan tidur di kabinku selama perjalanan kita menuju Lembah Serang

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 109 - Henrico Bocah Tengil

    Dua hari kemudian di perairan Lembah Sylin. Bao Ceng, kapten kapal Lembah Biru sudah membawa kapalnya memasuki perairan Lembah Sylin dan bersiap melempar sauh. Henrico bergidik melihat penampakan dermaga Lembah Sylin seperti tidak ada kehidupan diselimuti kabut putih kekuningan. Dermaganya kecil berupa kayu oak yang ditancapkan begitu saja. Tidak ada bendera Lembah Syilin yang berkibar. Uap belerang menyeruak sangat pekat. "Kita sauh di sini!" Henrico memberi perintah. Bao Cang terkekeh-kekeh, "Jangan katakan, kamu sedang bersiasat jahat!" "Setidaknya aku belajar, bukan untuk menjadi ayam sayur!" Henrico mendengus kesal. "Bermainlah aman! Pamanmu hanya setengah hari perjalanan, bahkan gunturnya sudah kita dengar dari sini!" Henrico melepaskan gunturnya yang menggelegar dan melompat dari kapal besar ke atas sekoci, tongkatnya sesekali di ayun sebagai dayung. Dia tinggal selangkah lagi untuk menambatkan sekocinya, waktu sekelompok manusia tanpa wajah muncul di hadapannya dalam sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 110 - Membunuh Monster Basilik

    "Oh, dia bukan monster sepertinya, tetapi bangsa siluman!" pekik seorang pengawal Black Shadow. "Aku tidak makan daging siluman! mereka mahluk menjijikkan!" teriak yang lainnya. "Ayolah, kita ambil sisiknya saja untuk tirai di rumah kita!" ajak yang lainnya. Henrico dan Bao Ceng berhenti berkelahi, "Diam kalian semua!" teriak mereka berdua kompak. Gedebuk, Bao Ceng tiba tiba terjatuh! Semuanya kaget dan melihat di kejauhan formasi para penyihir Lembah Sylin semakin banyak. Bao Ceng terkena mantra tidur panjang. Pengawal Black Shadow segera mengiris pergelangan tangan Bao Ceng dan darah mengalir deras. "Cari yang melemparkan mantra ini!" Pengawal itu menarik darah Bao Ceng dan meniupnya dari atas geladak. Seberkas sinar merah melesat sangat cepat, dari sepuluh formasi sosok berjubah di atas sampan. Seorangnya menggeliat kesakitan. Pengawal Black Shadow serempak mengirim sinar merah dari tongkatnya dan puluhan jarum beracun melesat tanpa ampun ke arah sosok itu. Karena panik soso

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 111 - Remdragon Hilang

    3 jam kemudian kapal benar benar berguncang dan mesin mati total. Terumbu karang menahan badan kapal seperti menggantungnya. Para ABK menjadi panik dan berlarian di atas geladak. Silveryn sudah tidur sejenak, dia merasakan kapal berhenti dan bergegas keluar. "Kapal tersangkut terumbu karang!" seru kapten. "Ini bukan jalur yang harus kamu lalui kan?" tanya Marroco curiga. Kapten kapal pucat pasi, "Aku mengikuti peritah bandar kapal untuk melewati atol ini, aku sudah memberi tahu resikonya!" "Brengsek!" Jenson menarik krah baju bandar kapal yang akan membantah omongan kapten. "Kamu coba coba menipu kami?" "Tenang!" Jack bersuara, dia membunyikan peluitnya dan terdengar pluit balasan. "Kita hanya berjarak beberapa mil dari atol ini, lemparkan sekoci dan biarkan ABK turun!" Bandar kapal berlari setelah lepas dari cengkraman Jenson, "ABK tidak bisa berpindah kapal!" ABK yang melempar sekoci berhenti sejenak, "Tugas kami sudah selesai menghantarkan kapalmu di Lembah Sylin!" "Kita be

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 112 - Portal Darah Mencari Remdragon

    Lima belas menit kemudian, Bao Ceng mengatakan, "Benda mengapung itu sisa komposit dari tambak ikan, seorang kapten kapal memberikan informasi di radio!" Dallas tampak terlihat pasrah "Aku hanya khawatir seseorang akan membunuhnya karena dia monster!" "Buka portal darah!" Silveryn mengangkat tongkatnya, "Kita berharap liontin itu belum hilang dan belum tercemari dengan darah Remdragon" Dallas langsung bersemangat, dia menusukkan jarinya dengan belati baja yang sangat lancip. Darahnya tumpah di lantai dan seluruh Black Shadow mengarahkan tongkat mereka, darah yang melayang sebelum jatuh ke lantai langsung menguap membentuk butiran kristal dan Panatua bungsu melakukan rapal mantra. "Temukan!" Dalam remangnya malam, terlihat kumpulah kristal bertebaran di udara di atas lautan yang gelap. Remdragon tetap mengapung dengan tenang, dia kelelahan. Tidak berani memakan apapun yang bergerak di sekitarnya karena dia kehausan. Matanya terpenjam dan pendengarannya cukup waspada. Ombak menyent

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 113 - Undead Black Shadow

    Tubuh Remdragon sudah menghilang jauh ke dalam lautan. Pertarungan melawan kelalawar siluman menghabiskan energy dari tubuh Jack, bibirnya mulai membiru. "Black Shadow kehilangan Remdragon dan masih menghadapi siluman yang tangguh!" Napas Jack tersengal sengal. "Bao Ceng berapa jarak yang yang tersisa dengan lokasi Black Shadow?" "Tuan, ini aman untuk kalian terbang, aku bisa menyusul setelahnya!" "Ayo pergi! Aku titip Dallas dan Jack, Panatua bungsu akan menemanimu!" Silveryn membentuk formasi rasi bintang, "Bersiaplah kita terbang sekarang!" Henrico melihat mereka melesat di kejauhan, "Aku akan kembali!" "Kamu tidak bisa pergi kemana pun!" Panatua bungsu mencegah Henrico. "Kakek, santai! Aku hanya menguji kemampuan visionku!" jawab Henrico dan dia melesat tanpa bisa dicegah. Black Shadow mendengar guntur dari kejauhan, tak lama guntur dari arah Lembah Sylin juga terdengar bergemuruh. "Siapa yang menuju Lembah Sylin?" "Itu bocah tengil Henrico!" "Aku akan menyusul dia, ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 114 - Menutupi Harta Karun

    Di Lembah Serangga, "Raja Abigail sudah sandar di pelabuhan Arden!" Kepala pelayan di kediaman El Wongso memberi kabar. "El Wongso, sudahkah kamu membuat pengaturan untuk kerajaan Skydra?" tanya Nenek Monica kaget dengan kedatangan Raja Abigail yang lebih awal, "Acara masih akan berlangsung 5 hari kedepan tetapi beberapa tamu sudah datang lebih awal. Kita tidak memberikan penghormatan di depan?" "Aku akan menemui para tamu secara pribadi, jika kedatangan mereka lebih awal dan memberitahu kita!" El Wongso beranjak dari ruang pertemuan dengan wajah gelisah. Daisy dan Ajeng juga kaget dengan pemberitahuan yang mendadak, mereka menunggu kabar dari kerajaan Skydra tetapi canary yang dikirim tidak mendapatkan jawaban. Clara terbaring di ranjangnya dengan perut yang kian membesar, tubuhnya terlihat ringkih dan matanya semakin merah. Kulitnya sudah hitam bersisik sempurna. Daisy agak takut melihat penampilan Clara, tetapi dari penelusuran panatua bahwa sihir ini bersifat sementara dan bis

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17

Bab terbaru

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 136 - Remdragon Ambruk

    Clara yang menggembung dalam balutan jubah besar berdiri dengan susah payah dekat meja perjamuan. Dia tersenyum dengan getir, kalau bukan karena Dallas yang bersusah payah memintanya bertemu di tengah malam, Clara tidak menerima tamu sampai dia selesai masa persalinan. Perutnya membuncit dan kencang mencirikan kelemahan dia sebagai seorang wanita dan Clara tidak ingin ada yang tahu bahwa bayi dalam perutnya setiap hari membuatnya tersiksa.Tiap langkah dari Remdragon membuat bayi dalam perutnya gelisah, dia menggeliat dan menendang dengan keras. Clara menutupinya dengan senyum kaku, sesekali dia meringis kesakitan. Mengapa bayinya sangat gelisah di pagi ini?Raja Abigail menyambut Jack dan panatua Saddie di teras aula, sikapnya sangat anggun dan terhormat. Jack menyukai raja ini, terlihat tulus dan polos namun tetap dengan sikap seorang raja yang tinggi dan terhormat. Panatua Saddie memegang tengkuknya dengan susah payah, dia merasakan sakit yang menusuk pada area lehernya, terasa be

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 135 - Henrico Tersandera Rasa

    Di dalam bunker tempat Black Shadow menginap, Jenson masih murung dan merasa kesal karena bodoh tidak menyadari adanya jamur beracun di tanah terlarang klan El Wongso. Silveryn memegang sebuah bambu kecil berwarna gading yang berkilau. Bambu Albutar yang tumbuh di dataran tandus Lembah Yordan berusia seribu tahun, ujungnya keriput seolah lengah dengan keberadaan dunia fana ini mengeluarkan kepulan asap tipis, samar samar Dallas merasa pusing berada di samping Jenson. Silveryn mencibirkan bibirnya. "Enyahlah! Jika engkau lemah terhadap asap racun!" Dallas mendelikkan matanya, kakak tertuanya ini sepertinya semakin memperolok kemampuan tubuhnya dalam mengatasi racun, "Aku hanya sedikit pusing bukan mati!" Jenson tersenyum kecut, "Jangan kau sindir aku!" lenguhnya semakin marah. Silveryn menyanyat kecil pada lengan atas Jenson dan meneteskan darahnya dalam mangkok keramik. Darah berwarna merah terang mengucur perlahan. Jack terhenyak, "Mengapa seperti ini?" Panatua Saddie yang sejak

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 134 - Tak Mungkin Dia

    Setelahnya penjaga tanah keluarga Dharmaraya berlari ketakutan, dia tidak menyadari sepasang mata merah dengan geram melihatnya tanpa berkedip.'Apa yang dicari Black Shadow di tanah ini?' Pikirannya segera bekerja cepat, kakak keempatnya terluka tadi malam dan ular kesayangannya mati mengenaskan, tidak mungkin Black Shadow yang melukainya bukan? Karena kakak keempatnya tidak bercerita tentang penyerangan. "Apa?!" Seruni terlonjak dari duduknya, "Tidak mungkin itu dia!" serunya dengan panik. "Cepat bawa kakak keempat kemari!"Seruni baru saja akan mencicipi sepotong iga panggang madu sebagai menu sarapannya, dia menyukai aroma dan penampilan iga panggang yang berkilat keemasan dalam balutan madu yang sangat lengket. Sejak adik seperguruannya melaporkan bahwa kedatangan Black Shadow ke dalam komplek villa yang mereka sewa, iga panggang itu kehilangan kecantikannya, rasa yang menggugah berubah menjadi sia-sia."Penjaga kita melaporkan guntur di atas villa ini tidak hanya faktor kebetul

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 133 - Jenson Terluka

    Di pagi hari yang lembab, matahari samar samar meluaskan sinarnya. Sekelompok penunggang kuda dengan jubah berkibar terlihat keluar dari istana klan El Wongso, kelompok berkuda ini langsung menarik perhatian sebagian penduduk Lembah Serangga yang sedang memulai aktifitas pagi hari. Bau udara laut tipis menusuk hidung dan Marroco yang memimpin perjalanan, dia terus menajamkan penciumannya.Beberapa petani yang melihat mereka melintasi tepian sawah tercengang, sekalipun topeng perak terpasang pada wajah wajah misterius, dari rahangnya yang menonjol fitur ketampanan dan pesona yang memancar tak hilang dibalik topeng tersebut,"Aku kira tamu tamu klan El Wongso memang menakjubkan, siapa mereka ini?" Seorang petani tua terkagum terkagum dengan tampilan pria muda berjubah besar dan menunggangi kuda Ferdhana milik El Wongso."Sepertinya mereka mencari sesuatu, lihat gerakan pemimpin di depannya yang terus mengangkat wajahnya!""Ugh! Jangan Kau bilang ada penyusup yang melintasi area terlara

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   132 - Kemana Jenson Pergi?

    Karena hari sudah larut, lampu jalan temaram dan ada beberapa yang berkedip, umurnya sudah mendekati kematian. Sesosok tubuh tinggi besar terbatuk batuk di tengah gelapnya malam. Angin yang mendesir diantara ranting ranting pohon jeruk emas. Sosok itu dengan langkah terburu buru pergi mencapai pintu sebuah bangunan dan menggedor kaca yang buram karena embun malam.Sekelompok pria yang duduk di ruang tunggu berdiri sigap dan melihat pada bayangan di kaca buram."Mungkin kakak keempat yang datang. Cepat buka pintunya!""Aku kakak keempat!" Suara serak terdengar dari luar, seolah mengkonfirmasi kecanggungan di dalam ruangan.Pintu kayu yang berat berderit terbuka setengahnya. Tampak sepasang mata merah dengan rambut tak beraturan muncul dari balik pintu. Matanya cukup waspada melihat pada gelapnya malam. Dan dia segera menarik sosok tinggi yang terlihat lemah di hadapannya."Kakak keempat?!" Pekik khawatir muncul dari mulut mereka."Istana El Wongso memiliki prajurit tanpa bayangan yang

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 131 - Alpha Menemukan Remdragon

    Marroco bersungut dan tidak yakin apakah seorang El Wongso akan datang dengan cepat, ini dinihari, sebagai Alpha di Lembah Serangga siapa yang berani membangunkannya?Jadi Marroco hanya bisa pasrah, dia tidak mungkin menerobos area terlarang di kediaman El Wongso. Dia yakin, penjagaannya sangat ketat dan jika terjadi keributan, Black Shadow pasti akan mengetahui dengan cepat. Karena percaya dengan pengaturan dari klan El Wongso, Marroco duduk di sofa besar yang ada di ruang tunggu, seorang staff sudah menghantarkan sepoci teh oolong yang harum dan kudapan kering. Rasa kantuk menyerangnya dan Marroco memejamkan mata di sofa yang nyaman.BAM....Marroco tersentak kaget, suara pintu kaca terbanting karena angin, dia melirik jam di atas meja kopi. Waktu sudah menunjukkan pukul 3 dinihari, teh yang disajikan masih mengepul hangat. Dia hanya tertidur sebentar. Staff yang ramah masih orang yang sama datang menghampirinya."Tuan! Anda sudah bangun? Maaf karena pintu ini terbanting!"Marroco

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 130 - Remdragon Tersesat

    Dallas tersentak kaget melihat Henrico berjalan tertatih tatih keluar dari kamarnya. Dia segera menopang tubuh keponakannya itu dan menariknya untuk duduk di sofa besar di ruang tamu. Tetapi Henrico melawan, mendorong Dallas dengan kencang. Perlawanannya membuat gaduh dan terdengar oleh sebagian Black Shadow yang akhirnya mereka terbangun lalu keluar dari kamar masing masing.“Apa yang terjadi?” Marroco membantu Dallas menahan gerakan Henrico.“Sepertinya ada kekuatan dari luar yang menarik dirinya” Dallas memukul tengkuk Henrico, pemuda tanggung itu terjatuh duduk di sofa.Titik akupuntur yang dikeluarkan oleh Dallas menelan suara Henrico, dengan santainya Dallas mengembalikan posisi Henrico karena sebagian Black Shadow menjaga pemuda itu.“Aku ingin mencari aroma persik yang membuat kepalaku sakit!” Henrico menggerutu kesal.Dallas menuangkan segelas air putih untuk dirinya dan mengambil sebotol arak beras untuk dibagikan kepada keluarganya. “Suhu menjadi sangat dingin, minumlah dul

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 129 - Percikan Api

    Melintasi komplek istana klan El Wongso, formasi terbang mengapit Jack yang luka dalam. Dalam perlintasan, Marroco menceracau dan terlempar keluar dari formasi. Silveryn membuka Qi untuk melihat energy yang menariknya ke selatan. Jenson lebih dulu melihat,“Ada bangunan utama di selatan formasi!”“Itu tempat tinggal putri El Wongso!” Dallas berseru, lukanya terus mengeluarkan darah“Saddie teruslah bergerak menuju bunker, aku akan menarik Marroco kembali” Silveryn mengayunkan tongkatnya dan melesat ke arah Marroco yang tertarik energy besar di depan mereka.Penindasan terasa disekujur tubuh Silveryn dan dia oleng, rasa sakit seperti ribuan jarum menancap dalam lubang hidung yang mengeluarkan darah karena daya tarik aroma persik yang terlalu kuat.Marroco mengeluarkan darah dari ujung matanya, nafasnya tersengal sengal dan dia terus menceracau memanggil nama pemimpin terkuat Black Shadow. Silveryn yang menggunakan Qi dan berhasil menarik tubuh Marroco, lalu melesat ke bunker penginapa

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 128 - Muntah Darah

    Wajah Silveryn terasa terbakar dibalik topengnya. Dia memaksakan dirinya untuk terlihat tenang. Dengan bibir bergetar suaranya tenang tanpa riak seperti danau Lembah Biru. “Apa kabar tuan Draken Book?” Ethan menundukkan kepalanya sedikit rendah dan dengan senyum yang terlihat dipaksakan memberikan kabarnya, dia memuji keramahan Black Shadow, “Sungguh indah petir di kegelapan malam!” “Sebentar lagi Dewi Bulan bercahaya, petir kami hanyalah hiasan bagi langit yang luas. Anda menari di bawah Dewi Bulan, bukan?” Ethan melengkungkan bibirnya, “Terakhir kali purnama, saya ikut bersenandung bersama dengan Anda dan tidak ada kendala untuk berikutnya, saya penganggum keindahan Dewi Bulan!” Dallas tertawa ringan dengan tubuhnya yang masih ringkih, “Tuan Draken Book sangat rendah hati, Remdragon merindukan Anda!” “Oh, di mana dia berada? Dan sepertinya beberapa anggota keluarga Anda terluka?” “Ehmm, Remdragon masih di kapal bersama pengawal kami!” sahut Dallas. “Kami terluka karena perta

DMCA.com Protection Status