Aria bangun kesiangan dan tidak menemukan Dario di tempat tidur. dia mengerjap menatap ke sekeliling kamar yang kosong. Dia tidak menemukan keberadaan Dario.Aria mengusap kepalanya lalu melirik jam digital di samping meja samping tempat tidur.Dia terperanjat melihat sudah pukul delapan pagi. Aria panik turun dari tempat tidur dan mengikat rambutnya.Begitu kakinya menginjak lantai dan berdiri, dia langsung terjatuh terduduk di lantai.Aria meringis kesakitan meraba pergelangan kakinya yang terkilir. Air mata mengalir di pipinya. Dia lupa kakinya terluka.Dia mengusap pergelangan kakinya dan menunggu selama beberapa menit sampai nyeri di kakinya hilang. Dia mengambil kruk di samping tempat tidur sebelum kemudian berdiri dan berjalan dengan tertatih-tatih dengan bantuan 1 kruk kanan meninggalkan kamarnya. Turun dari lantai dua sungguh menyiksanya.“Bibi!” Panggil Aria tiba di ruang tamu melihat asisten rumah tangga sedang bersih-bersih di ruang tamu.“Ya, Nyonya?” Asisten rumah tangga
Hanna menatap penuh kebencian Aria yang berada di jalur tabrakannya. Dia menginjak pedal gasnya dengan kecepatan tinggi.Mata Aria melebar terpaku melihat mobil dengan kecepatan tinggi melaju ke arahnya. Dia tidak akan bisa menghindar ketika mobil menabrak tubuhnya. Dia memejamkan matanya takut. Hal terakhirnya yang dia ingat adalah raungan putus asa Dario.“Aria!”Dario memeluk Aria dari belakang ingin menariknya menjauh namun terlambat mobil sedan itu menabrak tubuh keduanya. Tubuh mereka terpanting menabrak kaca depan mobil sedan sebelum jatuh berguling-guling di halaman tempat parkir yang keras.“Nona Aria!”“Tuan Clark!”Aria mengerjap-ngerjapkan matanya masih setengah sadar. Dia meringis merasakan seluruh tubuhnya seperti diremukkan. Dengan susah payah dia mencoba bangun.Tiba-tiba terdengar suara merintih kesakitan. Aria tersadar dia berbaring di atas tubuh Dario dan mendongak dengan panik melihat wajah berdarah Dario dalam visinya.“Da ... Dario ....” tubuhnya bergetar.Dario
Tidak hanya dirinya, keluarga ibunya dan Steward akan selesai. Dia masih bisa menghadapi Dario, tapi keluarga Garrett ... bukan klan yang mudah dihadapi.Mereka memiliki pengaruh dan kekuasaan yang sangat besar cukup untuk menghancurkan SM Group dan perusahaan keluarga Steward.Hanna tidak peduli dengan keluarganya, dia harus menyelamatkan dirinya lebih dulu, pikirnya panik.Tanpa mengganti pakaian, dia membuka pintu kamarnya dan mengemas semua pakaiannya ke dalam koper.Teleponnya berdering.Hanna melihat ibunya menelepon.Dia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya sebelum menjawab panggilan ibunya.“Halo Bu ....”“Hanna, apa yang sudah kamu lakukan!”Hanna tersentak mendengar ibunya membentaknya. Jantung berdegup kencang gelisah dan panik jika ibunya tahu apa yang dia lakukan.“Ibu apa maksudmu? Aku tidak melakukan apa pun,” kata berkata dengan polos padahal jantungnya berdebar kencang.“Jangan berpura-pura bodoh! Media menyebar bahwa kamu membuat pembunuhan berencana p
“Selama kamu minta maaf dan mengakui kesalahanmu, kami akan membantumu keluar dari penjara.”“Tetap diam di tempatmu dan jangan ke mana. Ibu sudah memberi polisi alamat rumahmu. Jangan coba-coba untuk kabur!”Mata Hanna membelalak tidak percaya. Air mata panik dan sakit hati mengalir di pipinya.“Ibu, apa kamu membuangku sekarang?”“Ini tidak akan terjadi jika kamu tidak membuat marah keluarga Garrett. Seandainya ibu tahu kamu kembali ke Capital untuk membuat masalah, Ibu akan membiarkanmu tetap tinggal di luar negeri!”“Hanna, demi keluarga Steward dan Smith jangan kabur dan ikut kata polisi. Kamu harus mengakui perbuatanmu, dan jangan coba-coba kabur atau keluarga kita yang akan menanggung konsekuensinya!”“Ibu!” seru Hanna panik.Ting, tong, tong!Hanna tersentak menoleh ke arah pintu kamarnya yang terbuka mendengar suara bel apartemennya.“Sepertinya sudah datang.” Suara Nyonya Garrett terdengar bergumam di ujung telepon“Ibu, apa maksud kamu?” Hanna bertanya. “Apa Ibu tahu siapa
Posisi ini sangat memalukan seperti dia adalah penjahat besar.Hanna menjerit marah.“Tutup mulutnya dengan lakban. Suaranya sungguh mengganggu.”Hanna tersentak dan mendongak melihat Haris, asisten Dario bersedekap menatapnya acuh tak acuh.“Haris! Apa yang kamu lakukan lepaskan aku!” serunya marah.“Nona, kamu ditangkap atas percobaan pembunuhan pada Nona Aria Garrett. Kami akan membawamu ke kantor polisi untuk penyelidikan. Bawa dia.” Seorang kepala petugas polisi memberi instruksi.Kedua tangan Hanna dicengkeram, dia ditarik berdiri dengan kasar.“Arrgghh aku tidak melakukan kejahatan apa pun! Kalian tidak bisa menangkapku seenaknya! Panggilkan pengacaraku!”“Dia berisik. Tutup mulutnya,” perintah Haris dingin.“Haris beraninya kamu! Aku akan menuntutmu!”“Silakan, aku dengan senang hati menunggumu di pengadilan!” balasnya kasar.“Tunggu Tuan Clark sadar, lihat bagaimana dia akan berurusan denganmu,” desisnya muram.Selama Dario terbaring di meja operasi, dia akan menjalankan urus
Aria mencabut jarum infus di tangannya dengan paksa menyebabkan darah menyembur keluar dari lengan.“Aria, hentikan kamu masih sakit!” Evelyn berkata cemas dan kaget buru-buru menghentikan Aria.Aria keras kepala mencoba turun dari tempat tidurnya. Namun tubuhnya lemah, ketika dia menginjak lantai dia terhuyung ke depan hampir jatuh ke lantai jika Evelyn tidak menahan tubuhnya.“Gadis bodoh, mengapa kamu keras kepala dan menyakiti diri sendiri,” tegurnya membantu Aria duduk di tempat tidurnya.Aria meraih lengan Evelyn dan menatap neneknya dengan mata berkaca-kaca.“Nenek, aku harus melihat Dario. aku mohon ... bawa aku padanya.” Air mata mengalir di pipinya. Dia tidak bisa melupakan pemandangan Dario yang terluka berbaring di genangan darahnya sendiri.Dia takut.Dia takut kehilangannya.“Nenek ... tolong katakan padaku, dia baik-baik saja, kan?” dia menatap Evelyn dengan tatapan memohon.Evelyn menghela napas menepuk punggung tangannya menenangkan.“Tenanglah, dia baik-baik saja. Ha
Dia merendahkan tubuhnya memeluk anak-anaknya erat. Mereka pasti ketakutan setelah mendengar kecelakaannya dengan Dario.“Maafkan ibu sayang.” Dia mencium ubun-ubun Delin dan Dixon.“Anak-anak ketakutan setelah mendengar kalian di bawa ke rumah sakit dan terus menangis. Aku menjelaskan pada mereka bahwa kalian baik-baik saja hanya sakit. Aku membawa mereka keluar untuk camilan agar mereka tenang,” kata Seth memberitahu Aria dengan tenang.Aria menatapnya dengan penuh terima kasih.“Terima kasih, maaf sudah merepotkanmu.”“Mereka adalah keponakanku, sudah sewajarnya aku membantu mereka,” balas Seth lalu menatapnya khawatir.“Mengapa kamu keluar? Tubuhmu masih lemah dan sakit, kamu harus beristirahat. Kembalilah ke kamarmu.”Evelyn maju untuk mengambil si kembar.“Anak-anak, ibu kalian masih sakit. Ayo sini sama nenek ....”Si kembar melepaskan pelukan Aria dan menatapnya dengan tatapan khawatir.“Ibu baik-baik saja.” Aria tersenyum menenangkan.“Apa kalian sudah melihat ayah kalian?”M
“Tunggu sebentar, kami akan memberitahu Tuan Haris.” Salah satu pengawal berkata kemudian masuk ke dalam kamar rawat.Aria menunggu dengan cemas di luar bersama Seth.Tak lama kemudian seorang pria keluar dari kamar rawat tersebut.Dia adalah Haris bersama pengawal tadi. Raut wajah Haris tampak lelah. Ketika dia melihat Aria bersama Seth di luar pintu, dia buru-buru minta maaf dan membuka pintu.“Nona Aria, aku minta maaf. Silakan masuk.” Dia mempersilakan Aria dan Seth masuk.Seth tanpa mengucapkan sepatah katamu mendorong kursi roda Aria masuk ke kamar rawat VIP yang luas.“Nona Aria maafkan aku. Beberapa jam yang lalu, Tuan Kyle dan Nyonya Clara datang membuat ulah untuk mengambil cap tangan Tuan Dario agar bisa mengalihkan kepimpinan perusahaan. Padahal Tuan Dario masih belum sadar, ingin mereka sudah buru-buru ingin mengambil alih perusahaan. Saya harus memasang pengawal untuk berjaga di luar, tidak sempat memberitahu mereka tentang mereka,” kata Haris dengan suara lelah saat mer