Jauh di lubuk hatinya, Aria ingin pergi ke Capital untuk mendengar kabarnya tapi dia selalu mengurungkan niatnya dan tidak berani ke Capital untuk menghadap Dario. Takut dia hanya akan kecewa, apalagi jika mendengar kabar pertunangan atau pernikahan Dario dengan Hanna diadakan tanpa sepengetahuannya. Dia juga takut melihat berita di TV.
Namun Aria tidak bisa menahan kerinduannya untuk bertemu pria itu. Mungkin karena dia hamil anak pria itu, Aria sangat ingin bertemu dengan Dario.
“Bibi, apa masih belum ada kabar dari Dario?” Aria mendongak menatap Bibi Molly yang tengah menyajikan camilan di meja.
Bibi Molly menggelengkan kepalanya.
Aria menghela napas kecewa. Dia sungguh sangat merindukan pria itu. Keinginannya untuk bertemu dengan Dario semakin membesar setelah pria itu dua minggu tidak memberi kabar.
Aria terlihat berpikir sejenak sebelum berkata hati-hati, “Bibi, untuk pemeriksaan kandungan minggu ini, bisakah aku periksa ke
Pada akhirnya dia tidak bisa menahan keinginan hatinya dan bangkit dari tempat tidur.Aria mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih tebal dan mantel bulu serta syal. Dia mengambil tas dan memasukkan ponsel berserta dompet ke dalam tas.Aria turun dari lantai dua dan mencari Bibi Molly. Namun Bibi Molly sudah pergi ke pasar dan belum kembali.Aria menggigit bibir bawahnya sambil berpikir sejenaknya sebelum masuk ke dalam kamar Bibi Molly."Maafkan aku Bibi ....” Aria berkata dengan bersalah saat dia mengambil buku keuangan dari laci samping tempat tidur Bibi Molly. Ada beberapa lembar uang tunai dan kartu kredit di dalam buku itu.Aria tidak pernah diberi uang dan hanya diberikan barang-barang mahal oleh Dario. Di dengan terpaksa mengambil kartu kredit dan uang tunai dari buku keuangan Bibi Molly. Uang ini digunakan untuk memenuhi kebutuhannya dan vila.“Maaf Bibi, aku akan mengembalikan kartu kredit ini padamu nanti,&
“Ke rumah sakit saja, Pak.” Aria kemudian menyebutkan rumah sakit tempat Ramus di rawat. Hanya itu tempat yang bisa ditujunya. Dia tidak bisa menemui Hanna atau pergi ke kediaman Crowen.....“Apa kamu bilang Bibi?! Aria pergi dari vila?!’’ Di kantor CEO, Dario menggebrak meja kerjanya mendengar laporan Bibi Molly.“Maafkan saya Tuan Muda karena tidak mengawasi Nona Aria. Saya benar-benar ceroboh,” Bibi Molly berkata dengan menyesal.Dario mengatur napasnya yang agak panik. Dia pikir Aria melarikan diri dari vila. Apa Aria mendengar sesuatu dan memutuskan pergi?Dario agak panik. Dia sudah berusaha agar berita di ibu kota tidak terdengar oleh Aria.“Bibi, tolong jelaskan pelan-pelan apa yang terjadi?” kata Dario tergesa-gesa menahan amarah di dadanya.Bibi Molly agak takut mendengar suara Dario yang marab.“Awalnya tadi pagi Nona berkata sangat merindukanmu dan ingin p
“Aku ....” Aria tergagap. Entah mengapa merasa bersalah.“Maaf pergi tanpa izin. Aku datang karena merindukanmu,” setelah mengatakan itu dia membuang muka.“Jangan salah paham. Ini bukan keinginanku tapi anak-anakmu. Anak-anakmu yang merindukanmu,” ujarnya ketus.Kemarahan dan Dario mendadak hilang mendengar kata-kata Aria. Meski dia mengatakan itu karena anak-anaknya, dia tetap datang karena merindukannya.Dario menunduk dan melihatnya agak gemuk di balik mantel tebalnya. Dia menghela napas dan berkata lembut.“Jika kamu merindukan aku, kamu bisa meneleponku,” ujarnya lembut, sedikit tenang.“Bagaimana aku bisa meneleponmu jika kamu sendiri tidak meneleponku selama sebulan ini.”Dario terdiam dan menatap Aria lekat-lekat. Gadis itu menatap ke samping, tidak ingin melihatnya.Dario tertawa kecil dan mengulurkan tangannya pada Aria.“Maaf aku sibuk belakang
“Baiklah, aku akan menjenguk Ramus lain kali,” gumamnya pelan.Dario meliriknya sesaat. Entah apa yang dia pikirkan, tapi saat menatap Aria, ekspresi wajahnya tampak rumit. Dia dengan cepat mengalihkan pandangannya dan fokus menyetir....Begitu sampai di vila pribadi, Dario membawa Aria ke dalam rumah dan menghidupkan penghangat ruangan untuk menghangatkan tubuh mereka.Aria menatap ke sekeliling melihat interior ruangan sangat elegan dan maskulin. Tidak ada jejak seorang wanita tinggal di vila ini. Awalnya Aria takut, Dario sudah menikah dengan Hanna dan tinggal bersama di vila.Dia berpikir terlalu berlebihan.Tapi siapa tahu Dario memiliki banyak rumah. Dia dan Hanna tinggal di tempat lain.Aria berbalik menatap Dario yang sibuk menyalakan perapian sebelum bertanya ragu-ragu.“Dario ....” panggilnya dengan suara pelan.Dario mendongak dengan alis terangkat.“Ya?”Aria
Dario memutuskan rencana pernikahannya dengan Hanna dan tiba-tiba melamarnya. Siapa yang tidak akan terkejut ketika berada di posisinya.Aria menundukkan kepalanya menatap Dario dengan ekspresi kompleks.“Kamu ... apa yang sebenarnya kamu rencana?”Dia tidak percaya Dario akan mengubah hatinya secepat itu dan mengorbankan Hanna demi dirinya.Dia tidak tahu hubungan Dario dan Hanna sedalam apa, tapi kerja bisnis keluarga Clark dan Steward tidak bisa dianggap enteng. Dengan putusnya hubungan Hanna dan Dario, pasti menimbulkan masalah yang serius.Apa Dario rela berkorban sejauh itu demi dirinya?Aria tidak yakin dia sepenting itu di hati Dario.“Aku tahu aku sudah membuatmu bingung,” ujar Dario menghela napas dan bangkit.Dia menatap Aria dengan ekspresi sungguh-sungguh.“Aria, aku tidak tahu apa aku mencintaimu atau tidak. Tapi aku akan membebaskanmu dari status sebagai simpanan. Aku tidak ak
Aria sedikit mempercayainya meski dia merasa ragu-ragu.Dario meraih tangan Aria dan memakai cincin di jari manisnya untuk mengalihkan perhatian Aria.“Mulai sekarang, aku akan menikahimu. Kamu tidak boleh menolak demi anak-anak kita,” ujarnya sedikit menuntut.Aria menatap sedikit sebal.“kamu terlalu memaksa membuatku curiga.”Dario menyentil bahunya.“Kamu terlalu curigaan. Tidak akan ada yang terjadi,” bisiknya lembut.Aria membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu, namun Dario buru-buru menutupi bibirnya dengan ciuman.“Kamu membuatku sedih. Aku melakukan semuanya demi kamu dan anak-anak, kenapa kamu terus mencurigai aku,” bisiknya setelah melepaskan bibir AriaAria menghela napas.“Maaf, aku hanya saja aku merasa janggal.”“Kamu tidak perlu khawatir. Cukup tinggal di vila dan menjaga kesehatanmu demi anak-anak kita. Beberapa hari lagi,
Aria memandang dirinya di depan cermin. Tubuhnya menggemuk. Perutnya agak membuncit di balik gaun putih tipis yang dikenakannya.Dia meremas tangannya gugup. Kadang Aria merasa ini tidak nyata. Hubungannya dengan Dario berubah begitu tiba-tiba dan mereka akan mengumumkan pernikahan di depan seluruh keluarga kolongmerat di Capital.Dia tidak yakin dirinya layak menjadi istri seorang Dario Clark. Secara mereka berbeda status sosial. Keluarga Crowen hanya keluarga kaya yang baru muncul puluhan tahun silam, tidak seperti keluarga lain yang memiliki garis bangsawan yang sudah ada selama delapan generasi.Kehormatan dan kekayaan keluarga Crowen ada karena Delia Garrett. Belum lagi, pengaruh keluarga Crowen sudah lama memudar puluhan tahun silam setelah kematian Delia Garrett.“Apa yang kamu pikirkan?” Dario tiba-tiba muncul di belakangnya dan memandang Aria di cermin.“Aku tidak tahu ... aku hanya sedikit gugup,” ujar Aria meremas
Sudah melihat Melissa, dia melihat penampilannya banyak berubah. Rambut pirangnya yang panjang dipotong pendek dan gaun yang dikenakannya merupakan gaun lama. Melissa selalu memakai gaun baru setiap kali ke pesta.Tapi sekarang dia memakai gaunnya yang lama. Tidak hanya gaun, perhiasan, tas dan sepatunya merupakan barang-barangnya yang lama.Kulitnya juga tidak mulus dan bercahaya seperti dulu. Tampaknya situasi keluarga Crowen tidak sebaik dulu.Melissa menyilangkan tangannya di depan dada dan memandang Aria dengan pandangan mencibir.“Aku sungguh tidak menyangka Dario Clark akan memutuskan hubungannya dengan Hanna. Tapi ternyata ... itu karena kamu.” Dia menurunkan pandangannya memandang perut Aria dengan jijik.“Kamu ternyata menggunakan cara kotor untuk memikat Tuan Clark, bahkan menghianati sahabat baikmu. Hanna benar-benar malang dipaksa putus dan dibuang oleh Dario, bahkan membuat keluarga Steward hampir bangkrut.&rdq
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per