“Baiklah, aku akan menjenguk Ramus lain kali,” gumamnya pelan.
Dario meliriknya sesaat. Entah apa yang dia pikirkan, tapi saat menatap Aria, ekspresi wajahnya tampak rumit. Dia dengan cepat mengalihkan pandangannya dan fokus menyetir.
...
Begitu sampai di vila pribadi, Dario membawa Aria ke dalam rumah dan menghidupkan penghangat ruangan untuk menghangatkan tubuh mereka.
Aria menatap ke sekeliling melihat interior ruangan sangat elegan dan maskulin. Tidak ada jejak seorang wanita tinggal di vila ini. Awalnya Aria takut, Dario sudah menikah dengan Hanna dan tinggal bersama di vila.
Dia berpikir terlalu berlebihan.
Tapi siapa tahu Dario memiliki banyak rumah. Dia dan Hanna tinggal di tempat lain.
Aria berbalik menatap Dario yang sibuk menyalakan perapian sebelum bertanya ragu-ragu.
“Dario ....” panggilnya dengan suara pelan.
Dario mendongak dengan alis terangkat.
“Ya?”
Aria
Dario memutuskan rencana pernikahannya dengan Hanna dan tiba-tiba melamarnya. Siapa yang tidak akan terkejut ketika berada di posisinya.Aria menundukkan kepalanya menatap Dario dengan ekspresi kompleks.“Kamu ... apa yang sebenarnya kamu rencana?”Dia tidak percaya Dario akan mengubah hatinya secepat itu dan mengorbankan Hanna demi dirinya.Dia tidak tahu hubungan Dario dan Hanna sedalam apa, tapi kerja bisnis keluarga Clark dan Steward tidak bisa dianggap enteng. Dengan putusnya hubungan Hanna dan Dario, pasti menimbulkan masalah yang serius.Apa Dario rela berkorban sejauh itu demi dirinya?Aria tidak yakin dia sepenting itu di hati Dario.“Aku tahu aku sudah membuatmu bingung,” ujar Dario menghela napas dan bangkit.Dia menatap Aria dengan ekspresi sungguh-sungguh.“Aria, aku tidak tahu apa aku mencintaimu atau tidak. Tapi aku akan membebaskanmu dari status sebagai simpanan. Aku tidak ak
Aria sedikit mempercayainya meski dia merasa ragu-ragu.Dario meraih tangan Aria dan memakai cincin di jari manisnya untuk mengalihkan perhatian Aria.“Mulai sekarang, aku akan menikahimu. Kamu tidak boleh menolak demi anak-anak kita,” ujarnya sedikit menuntut.Aria menatap sedikit sebal.“kamu terlalu memaksa membuatku curiga.”Dario menyentil bahunya.“Kamu terlalu curigaan. Tidak akan ada yang terjadi,” bisiknya lembut.Aria membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu, namun Dario buru-buru menutupi bibirnya dengan ciuman.“Kamu membuatku sedih. Aku melakukan semuanya demi kamu dan anak-anak, kenapa kamu terus mencurigai aku,” bisiknya setelah melepaskan bibir AriaAria menghela napas.“Maaf, aku hanya saja aku merasa janggal.”“Kamu tidak perlu khawatir. Cukup tinggal di vila dan menjaga kesehatanmu demi anak-anak kita. Beberapa hari lagi,
Aria memandang dirinya di depan cermin. Tubuhnya menggemuk. Perutnya agak membuncit di balik gaun putih tipis yang dikenakannya.Dia meremas tangannya gugup. Kadang Aria merasa ini tidak nyata. Hubungannya dengan Dario berubah begitu tiba-tiba dan mereka akan mengumumkan pernikahan di depan seluruh keluarga kolongmerat di Capital.Dia tidak yakin dirinya layak menjadi istri seorang Dario Clark. Secara mereka berbeda status sosial. Keluarga Crowen hanya keluarga kaya yang baru muncul puluhan tahun silam, tidak seperti keluarga lain yang memiliki garis bangsawan yang sudah ada selama delapan generasi.Kehormatan dan kekayaan keluarga Crowen ada karena Delia Garrett. Belum lagi, pengaruh keluarga Crowen sudah lama memudar puluhan tahun silam setelah kematian Delia Garrett.“Apa yang kamu pikirkan?” Dario tiba-tiba muncul di belakangnya dan memandang Aria di cermin.“Aku tidak tahu ... aku hanya sedikit gugup,” ujar Aria meremas
Sudah melihat Melissa, dia melihat penampilannya banyak berubah. Rambut pirangnya yang panjang dipotong pendek dan gaun yang dikenakannya merupakan gaun lama. Melissa selalu memakai gaun baru setiap kali ke pesta.Tapi sekarang dia memakai gaunnya yang lama. Tidak hanya gaun, perhiasan, tas dan sepatunya merupakan barang-barangnya yang lama.Kulitnya juga tidak mulus dan bercahaya seperti dulu. Tampaknya situasi keluarga Crowen tidak sebaik dulu.Melissa menyilangkan tangannya di depan dada dan memandang Aria dengan pandangan mencibir.“Aku sungguh tidak menyangka Dario Clark akan memutuskan hubungannya dengan Hanna. Tapi ternyata ... itu karena kamu.” Dia menurunkan pandangannya memandang perut Aria dengan jijik.“Kamu ternyata menggunakan cara kotor untuk memikat Tuan Clark, bahkan menghianati sahabat baikmu. Hanna benar-benar malang dipaksa putus dan dibuang oleh Dario, bahkan membuat keluarga Steward hampir bangkrut.&rdq
Di taman belakang hotel, Hanna berdiri di depan mengenakan gaun hitam dengan mantel menutupi bahunya.Aria dengan cepat berdiri dan menatap Hanna. Ada perasaan bersalah yang teramat besar menekan hatinya saat melihat wajah sahabatnya. Dia mengingat kata-kata Melissa dan menatap Hanna dengan perasaan bersalah.Aria melangkah ke depan.“Hanna aku ....”Plak!Hanna menampar wajahnya keras.Wajah Aria miring ke samping. pipinya terasa menyengat akibat tamparan Hanna. Dia memegang pipinya dan menoleh menatap Hanna. Matanya berkaca-kaca. Pipinya kirinya memerah dengan tanda telapak tangan“Hanna ....”“Jalang,” desis Hanna dengan suara sedingin es. Menatapnya dengan tatapan belati.“Hanna ... maafkan aku,” bisik Aria dengan pelan.“Maaf, aku benar-benar tidak tahu Dario akan membuangmu,” lanjutnya sambil menundukkan kepalanya.“Aku sungguh minta ma
Tubuh Aria membeku. Matanya melebar menatap Hanna dengan wajah pucat.“Ha ... Hanna ... kamu, kamu ... itu tidak mungkin, kan?” Dia terbata-bata menatap Hanna tidak percaya.Hanna tersenyum manis.“Kamu sungguh percaya aku menganggapmu sahabatku selamanya setelah tahu kamu tidur dengan pacarku?” cibirnya sinis.Aria tidak menjawab. Dia menatap Hanna dengan tatapan terluka. Dia tidak menyangka mendengar kebenaran itu dari mulut Hanna secara langsung. Dia pikir saat itu mungkin adalah suruhan Melissa atau pun Emily. Ternyata sahabatnya sendiri yang melakukannya.Dia menundukkan kepalanya berpikir dia pantas mendapatkannya. Dia tidur dengan pacar Hanna dan hamil dengan pria itu. Hanna pasti sungguh sangat membencinya dan ingin menyingkirnya.“Kamu sudah tahu selama ini ... tapi mengapa kamu berpura-pura tidak tahu dan masih membiarkanku tinggal di apartemenmu?” Aria menanyakan pertanyaan yang mengganjal hatin
Air mata mengalir di pipinya dan rasa sakit menyakitkan membengkak di dadanya.Ramus sudah meninggal.Adik satu-satunya, keluarga terakhirnya sudah meninggal.Aria bagai kesurupan dan tidak bisa menerima kenyataan.Suara lembut Hanna berbisik seperti bisikan iblis di telinganya.“Aria, kamu pembawa bencana. Ibumu meninggal, keluargamu membuangmu, kamu menghancurkan mimpiku dan adikmu ... Ramus meninggal karena kamu.”Aria menatap gadis di depannya dengan tatapan kosong.Hanna tersenyum dingin dan mengulurkan tangannya mendorong Aria ke kolam.Aria jatuh ke dalam kolam yang dingin. Matanya melebar menatap ke atas. Meski dingin menusuk tubuhnya, napasnya tertahan, dia tidak berusaha menyelamatkan diri.Matanya membelalak kosong. Ke sekelilingnya sunyi. Dunianya mendadak hening.Ibu ....Semua salahku. Aku tidak bisa menjaga Ramus.Air mulai memenuhi dadanya. Oksigen menepis. Rasa dingin men
“Nona, tolong kembali ke tempat tidurmu ....” dokter itu menghalangi jalannya dan mencoba membujuknya.“Kubilang minggir! Aku ingin melihat adikku ....” Aria menggertakkan giginya. Dia tidak akan percaya dengan ucapan Hanna sebelum dia melihat sendiri adiknya.“Nona kumohon ... Tuan Clark akan menghukumku.”“Apa yang terjadi di sini?”Aria dengan cepat menoleh dan melihat sosok Dario muncul di ambang pintu dengan ekspresi kusut.“Tuan Clark ....” Dokter yang menghalangi Aria menghela napas lega.“Syukurlah Anda datang. Nona Aria turun dari tempat tidur dan bersikeras keluar. Saya tidak bisa menghentikannya,” ujarnya menjelaskan.Dario mengerutkan keningnya menatap Aria dengan tatapan khawatir sekaligus lega melihatnya sudah sadar.Dia masuk mendekati Aria.“Aria, kamu baru saja bangun. Kamu tidak seharusnya turun—“Plak!