Air mata mengalir di pipinya dan rasa sakit menyakitkan membengkak di dadanya.
Ramus sudah meninggal.
Adik satu-satunya, keluarga terakhirnya sudah meninggal.
Aria bagai kesurupan dan tidak bisa menerima kenyataan.
Suara lembut Hanna berbisik seperti bisikan iblis di telinganya.
“Aria, kamu pembawa bencana. Ibumu meninggal, keluargamu membuangmu, kamu menghancurkan mimpiku dan adikmu ... Ramus meninggal karena kamu.”
Aria menatap gadis di depannya dengan tatapan kosong.
Hanna tersenyum dingin dan mengulurkan tangannya mendorong Aria ke kolam.
Aria jatuh ke dalam kolam yang dingin. Matanya melebar menatap ke atas. Meski dingin menusuk tubuhnya, napasnya tertahan, dia tidak berusaha menyelamatkan diri.
Matanya membelalak kosong. Ke sekelilingnya sunyi. Dunianya mendadak hening.
Ibu ....
Semua salahku. Aku tidak bisa menjaga Ramus.
Air mulai memenuhi dadanya. Oksigen menepis. Rasa dingin men
“Nona, tolong kembali ke tempat tidurmu ....” dokter itu menghalangi jalannya dan mencoba membujuknya.“Kubilang minggir! Aku ingin melihat adikku ....” Aria menggertakkan giginya. Dia tidak akan percaya dengan ucapan Hanna sebelum dia melihat sendiri adiknya.“Nona kumohon ... Tuan Clark akan menghukumku.”“Apa yang terjadi di sini?”Aria dengan cepat menoleh dan melihat sosok Dario muncul di ambang pintu dengan ekspresi kusut.“Tuan Clark ....” Dokter yang menghalangi Aria menghela napas lega.“Syukurlah Anda datang. Nona Aria turun dari tempat tidur dan bersikeras keluar. Saya tidak bisa menghentikannya,” ujarnya menjelaskan.Dario mengerutkan keningnya menatap Aria dengan tatapan khawatir sekaligus lega melihatnya sudah sadar.Dia masuk mendekati Aria.“Aria, kamu baru saja bangun. Kamu tidak seharusnya turun—“Plak!
Aria dengan cepat melepas cincin di jari manisnya dan melemparkannya ke wajah Dario.Dario menatap cincin yang bergelinding di lantai dingin. Dia menatap Aria dengan tatapan dalam.“Aku tidak akan melepaskanmu meski kamu ingin pergi dariku.”“Kamu tidak bisa menahanku!” Aria kemudian dengan marah mendorong Dario menyingkir dari jalannya.“Aria, ke mana kamu pergi? Kamu masih sakit.” Dario menghalangi jalannya dan mencengkeram tangannya.“Lepaskan aku brengsek!” Aria berteriak marah menarik tangannya dari cengkeraman Dario.“Aku tidak akan membiarkanmu pergi. Kamu masih sakit pikiranmu tidak jernih.” Dario menariknya ke arah tempat tidur.“Lepaskan aku! Aku membencimu! Kamu seharusnya membiarkanku mati tenggelam di kolam!”Wajah raut wajah Dario berubah dengan cepat. Dia mencengkeram bahu Aria.“Aria, aku tidak akan membiarkanmu mati. Jangan ber
“Tunggu Aria, apa yang terjadi padamu? Apa kamu menangis?”Aria tidak menjawab selama beberapa saat.“Seth, apa kamu ingat beberapa bulan yang lalu kamu pernah berkata ingin membawaku ke keluarga Garrett.” Aria menarik napas dalam-dalam sambil mengambil menghapus air matanya.“Apakah sekarang ... kamu bisa membawaku ke keluarga Garrett?” bisiknya lirih.Terdengar hening di ujung telepon sebelum suara Seth terdengar cemas.“Aria, katakan apa yang terjadi padamu? Tiga bulan yang lalu kamu sempat meneleponku. Tapi saat itu aku meninggalkan ponselku apartemen sebelum pulang di Meksiko.”“Aku baru kembali sebulan yang lalu dan mencari keberadaanmu. Tapi aku tidak bisa menemukanmu. Aku baru tahu dari berita hari ini bahwa kamu akan menikah dengan Dario Clark. Aria, apa itu benar?”Aria menganggukkan kepalanya.“Ya, tapi sekarang aku tidak ingin menikah dengannya,
"Aku tidak berharap akan diterima di keluarga Garrett,” ujarnya dengan suara lemah.Seth menghela napas.“Jangan khawatirkan tentang itu, keluarga Garrett akan menerimamu. Kamu satu-satunya cucu perempuan di keluarga Garrett,” ujarnya menghiburnya.Namun Aria tidak menjawab. Dia mendongak melihat dua orang pria mengenakan jas hitam masuk ke kamarnya.“Nona Aria, mulai hari ini kami akan menjaga Anda di luar pintu atas perintah Tuan Clark. Jika Anda membutuhkan sesuatu Anda bisa memanggil kamu di luar pintu,” ujar salah satu pria dengan hormat lalu meninggalkan Aria, berjaga di luar pintu setelah memberi salam.“Apa yang terjadi?” Seth mendengar kata-kata pengawal itu melalui telepon.Ari tersenyum pahit.“Dario mengutus penjaga untuk mengawasiku. Dia memperlakukan aku seperti tahanan,” ujarnya lelah.“Bajingan itu—!“ Seth mendengar ucapan Aria.&ldqu
Dario tiba-tiba meraih kerah jasnya.“Tutup mulutmu,” desisnya dengan suara mengancam.“Jangan berani mengatakan itu tentang kakekku. Jika sesuatu terjadi padanya, kamu dan keluargamu akan membayarnya.” Dia menatap dokter itu dengan tajam.Dokter itu ketakutan oleh ancaman Dario. cengkeramannya di keras bajunya hampir mencekiknya.“Ba ... baik Tuan Clark. Maafkan saya.” Dia buru-buru meminta maaf dengan tubuh berkeringat dingin.Dario mendengus dan melepaskan cengkeramannya dari keras baju dokter itu. dia mengalihkan pandangannya pada sosok tua kakek Igor yang berbaring lemah di atas kasur.“Apa yang terjadi pada kakekku? Aku mendengar berita Kakek muntah darah setelah meminum obat?” ujarnya dengan gigi terkatup, lalu menatap Clara di ambang pintu dengan dingin.Clara hanya tersenyum tenang. Nampan di tangannya berisi bubur dan satu botol obat untuk kakek Hendry.“Masalah Tu
Keluarganya sudah memperingatkannya untuk tidak memprovokasi Dario. Namun Clara tidak bisa menerima keadaannya dan sangat membenci Dario dalam hati.Dia jauh lebih benci pada Kyle yang memberikan hak waris pada bajingan itu dengan begitu mudah.Clara tidak ingin menyerah, dia ingin menggunakan kakek Igor menurunkan wasiatnya pada Noah. Bagaimana pun pemegang peran penting di keluarga Clark masihlah kakek Igor. Dario dan Kyle tidak akan bisa melawan jika Kakek Igor menurunkan wasiatnya pada Noah.“Ini peringatan terakhirku, jangan mencampuri urusan perawatan kakek.” Dario menatap Clara dengan pandangan mengancam sebelum mengalihkan pandangannya pada kepala pelayan di samping ranjang.“Kepala pelayan pecat semua pelayan dan perawat di sini. Siapa yang membuat mereka berkumpul dan membuat sesak dj dalam kamar saat kakek sakit,” desis Dario menatap mengancam para pelayan di dalam kamar.“Suruh Dokter Lee datang ke sini sek
“Di mana calon istri yang ingin kamu perkenalkan pada kakek? Kakek sangat ingin melihat seperti apa gadis yang kamu sukai.” Kakek Igor lega mendengar Dario memutuskan hubungannya dengan Hanna dan memilih gadis yang disukainya untuk menjadi calon istrinya.“Aria sedang sakit dan dirawat di rumah sakit, aku akan membawanya nanti malam untuk memperkenalkannya padamu.”“Oh, Aria sakit? Apa yang terjadi padanya?” Kakek Igor bertanya khawatir.“Hanya kecelakaan kecil dan sudah ditangani dengan baik. Aria sudah baik-baik saja dan hanya perlu beristirahat,” kata Dario tidak ingin membuat kakek Igor khawatir.“Syukurlah kalau dia baik-baik saja.”Dario kemudian mengobrol dengan kakek Igor selagi menunggu dokter Lee datang. Setelah memeriksa kondisi kakek Igor baik-baik saja, Dario keluar dari kamar dan meninggalkan kediaman Clark.“Tuan ....” Haris menunggunya di mobil dan segera
Tujuh tahun kemudian, Primary School.Sekelompok anak berlari keluar dari sekolah. Di depan gerbang beberapa kendaraan terparkir, para orang tua yang sudah menunggu menjemput anak-anak mereka.“Ibu!”“Ayah!”“Nenek!’Di bagian terakhir sepasang kakak beradik berjalan dengan wajah tanpa ekspresi.Yang paling mungil, gadis berusia enam tahun menoleh dengan ekspresi iri melihat anak-anak lain dijemput oleh ayah mereka. Fitur wajah gadis kecil itu sangat indah dan manis, rambut hitam diikat ekor kuda dengan pita hijau sebagai pemanisnya. Kulit putihnya sempurna dan halus.Dia mengenak rok cokelat dengan garis merah kotak-kotak. Blazer biru dongker menutupi tubuh kecilnya dengan sempurna.Bocah laki-laki di sebelahnya menyikut gadis itu dengan wajah tanpa ekspresi. Dia mengenakan seragam yang sama dengan gadis kecil itu dan celana hitam.“Delin, apa yang kamu lihat? Jangan membu
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per