“Nona, tolong kembali ke tempat tidurmu ....” dokter itu menghalangi jalannya dan mencoba membujuknya.
“Kubilang minggir! Aku ingin melihat adikku ....” Aria menggertakkan giginya. Dia tidak akan percaya dengan ucapan Hanna sebelum dia melihat sendiri adiknya.
“Nona kumohon ... Tuan Clark akan menghukumku.”
“Apa yang terjadi di sini?”
Aria dengan cepat menoleh dan melihat sosok Dario muncul di ambang pintu dengan ekspresi kusut.
“Tuan Clark ....” Dokter yang menghalangi Aria menghela napas lega.
“Syukurlah Anda datang. Nona Aria turun dari tempat tidur dan bersikeras keluar. Saya tidak bisa menghentikannya,” ujarnya menjelaskan.
Dario mengerutkan keningnya menatap Aria dengan tatapan khawatir sekaligus lega melihatnya sudah sadar.
Dia masuk mendekati Aria.
“Aria, kamu baru saja bangun. Kamu tidak seharusnya turun—“
Plak!
Aria dengan cepat melepas cincin di jari manisnya dan melemparkannya ke wajah Dario.Dario menatap cincin yang bergelinding di lantai dingin. Dia menatap Aria dengan tatapan dalam.“Aku tidak akan melepaskanmu meski kamu ingin pergi dariku.”“Kamu tidak bisa menahanku!” Aria kemudian dengan marah mendorong Dario menyingkir dari jalannya.“Aria, ke mana kamu pergi? Kamu masih sakit.” Dario menghalangi jalannya dan mencengkeram tangannya.“Lepaskan aku brengsek!” Aria berteriak marah menarik tangannya dari cengkeraman Dario.“Aku tidak akan membiarkanmu pergi. Kamu masih sakit pikiranmu tidak jernih.” Dario menariknya ke arah tempat tidur.“Lepaskan aku! Aku membencimu! Kamu seharusnya membiarkanku mati tenggelam di kolam!”Wajah raut wajah Dario berubah dengan cepat. Dia mencengkeram bahu Aria.“Aria, aku tidak akan membiarkanmu mati. Jangan ber
“Tunggu Aria, apa yang terjadi padamu? Apa kamu menangis?”Aria tidak menjawab selama beberapa saat.“Seth, apa kamu ingat beberapa bulan yang lalu kamu pernah berkata ingin membawaku ke keluarga Garrett.” Aria menarik napas dalam-dalam sambil mengambil menghapus air matanya.“Apakah sekarang ... kamu bisa membawaku ke keluarga Garrett?” bisiknya lirih.Terdengar hening di ujung telepon sebelum suara Seth terdengar cemas.“Aria, katakan apa yang terjadi padamu? Tiga bulan yang lalu kamu sempat meneleponku. Tapi saat itu aku meninggalkan ponselku apartemen sebelum pulang di Meksiko.”“Aku baru kembali sebulan yang lalu dan mencari keberadaanmu. Tapi aku tidak bisa menemukanmu. Aku baru tahu dari berita hari ini bahwa kamu akan menikah dengan Dario Clark. Aria, apa itu benar?”Aria menganggukkan kepalanya.“Ya, tapi sekarang aku tidak ingin menikah dengannya,
"Aku tidak berharap akan diterima di keluarga Garrett,” ujarnya dengan suara lemah.Seth menghela napas.“Jangan khawatirkan tentang itu, keluarga Garrett akan menerimamu. Kamu satu-satunya cucu perempuan di keluarga Garrett,” ujarnya menghiburnya.Namun Aria tidak menjawab. Dia mendongak melihat dua orang pria mengenakan jas hitam masuk ke kamarnya.“Nona Aria, mulai hari ini kami akan menjaga Anda di luar pintu atas perintah Tuan Clark. Jika Anda membutuhkan sesuatu Anda bisa memanggil kamu di luar pintu,” ujar salah satu pria dengan hormat lalu meninggalkan Aria, berjaga di luar pintu setelah memberi salam.“Apa yang terjadi?” Seth mendengar kata-kata pengawal itu melalui telepon.Ari tersenyum pahit.“Dario mengutus penjaga untuk mengawasiku. Dia memperlakukan aku seperti tahanan,” ujarnya lelah.“Bajingan itu—!“ Seth mendengar ucapan Aria.&ldqu
Dario tiba-tiba meraih kerah jasnya.“Tutup mulutmu,” desisnya dengan suara mengancam.“Jangan berani mengatakan itu tentang kakekku. Jika sesuatu terjadi padanya, kamu dan keluargamu akan membayarnya.” Dia menatap dokter itu dengan tajam.Dokter itu ketakutan oleh ancaman Dario. cengkeramannya di keras bajunya hampir mencekiknya.“Ba ... baik Tuan Clark. Maafkan saya.” Dia buru-buru meminta maaf dengan tubuh berkeringat dingin.Dario mendengus dan melepaskan cengkeramannya dari keras baju dokter itu. dia mengalihkan pandangannya pada sosok tua kakek Igor yang berbaring lemah di atas kasur.“Apa yang terjadi pada kakekku? Aku mendengar berita Kakek muntah darah setelah meminum obat?” ujarnya dengan gigi terkatup, lalu menatap Clara di ambang pintu dengan dingin.Clara hanya tersenyum tenang. Nampan di tangannya berisi bubur dan satu botol obat untuk kakek Hendry.“Masalah Tu
Keluarganya sudah memperingatkannya untuk tidak memprovokasi Dario. Namun Clara tidak bisa menerima keadaannya dan sangat membenci Dario dalam hati.Dia jauh lebih benci pada Kyle yang memberikan hak waris pada bajingan itu dengan begitu mudah.Clara tidak ingin menyerah, dia ingin menggunakan kakek Igor menurunkan wasiatnya pada Noah. Bagaimana pun pemegang peran penting di keluarga Clark masihlah kakek Igor. Dario dan Kyle tidak akan bisa melawan jika Kakek Igor menurunkan wasiatnya pada Noah.“Ini peringatan terakhirku, jangan mencampuri urusan perawatan kakek.” Dario menatap Clara dengan pandangan mengancam sebelum mengalihkan pandangannya pada kepala pelayan di samping ranjang.“Kepala pelayan pecat semua pelayan dan perawat di sini. Siapa yang membuat mereka berkumpul dan membuat sesak dj dalam kamar saat kakek sakit,” desis Dario menatap mengancam para pelayan di dalam kamar.“Suruh Dokter Lee datang ke sini sek
“Di mana calon istri yang ingin kamu perkenalkan pada kakek? Kakek sangat ingin melihat seperti apa gadis yang kamu sukai.” Kakek Igor lega mendengar Dario memutuskan hubungannya dengan Hanna dan memilih gadis yang disukainya untuk menjadi calon istrinya.“Aria sedang sakit dan dirawat di rumah sakit, aku akan membawanya nanti malam untuk memperkenalkannya padamu.”“Oh, Aria sakit? Apa yang terjadi padanya?” Kakek Igor bertanya khawatir.“Hanya kecelakaan kecil dan sudah ditangani dengan baik. Aria sudah baik-baik saja dan hanya perlu beristirahat,” kata Dario tidak ingin membuat kakek Igor khawatir.“Syukurlah kalau dia baik-baik saja.”Dario kemudian mengobrol dengan kakek Igor selagi menunggu dokter Lee datang. Setelah memeriksa kondisi kakek Igor baik-baik saja, Dario keluar dari kamar dan meninggalkan kediaman Clark.“Tuan ....” Haris menunggunya di mobil dan segera
Tujuh tahun kemudian, Primary School.Sekelompok anak berlari keluar dari sekolah. Di depan gerbang beberapa kendaraan terparkir, para orang tua yang sudah menunggu menjemput anak-anak mereka.“Ibu!”“Ayah!”“Nenek!’Di bagian terakhir sepasang kakak beradik berjalan dengan wajah tanpa ekspresi.Yang paling mungil, gadis berusia enam tahun menoleh dengan ekspresi iri melihat anak-anak lain dijemput oleh ayah mereka. Fitur wajah gadis kecil itu sangat indah dan manis, rambut hitam diikat ekor kuda dengan pita hijau sebagai pemanisnya. Kulit putihnya sempurna dan halus.Dia mengenak rok cokelat dengan garis merah kotak-kotak. Blazer biru dongker menutupi tubuh kecilnya dengan sempurna.Bocah laki-laki di sebelahnya menyikut gadis itu dengan wajah tanpa ekspresi. Dia mengenakan seragam yang sama dengan gadis kecil itu dan celana hitam.“Delin, apa yang kamu lihat? Jangan membu
Dixon sangat cerdas dan brilian sejak muda. Sementara Delin manis dan tahu bagaimana mengambil hati orang-orang di sekitarnya, membuat semua keluarga Garrett mencintainya.“Ibu! Nenek!” Suara manis Delin terdengar mengalihkan Aria dari pikiran masa lalunya.Dia menoleh dan tersenyum melihat putra dan putrinya sudah pulang sekolah. Delin berlari dengan kaki kecilnya menghampirinya sambil tersenyum lebar.Di belakangnya Dixon mengikuti dengan langkah tenang, tidak berlari seperti Delin. Dixon mau tak mau mengingatkan Aria pada ‘pria itu’.Dellin dan Dixon bukan kembar identik. Delin mewarisi sebagian kecantikan Aria. Sementara Dixon seperti duplikat Dario. si kembar mewarisi rambut hitam ayah mereka.“Ibu, lihat apa yang diberikan paman James padaku ....” Delin dengan bersemangat menarik-narik lengan gaun Aria dan menunjukkan jepit rambut berlian di rambut hitamnya.Aria mengalihkan pandangannya dari Dixon d