"Aku tidak berharap akan diterima di keluarga Garrett,” ujarnya dengan suara lemah.
Seth menghela napas.
“Jangan khawatirkan tentang itu, keluarga Garrett akan menerimamu. Kamu satu-satunya cucu perempuan di keluarga Garrett,” ujarnya menghiburnya.
Namun Aria tidak menjawab. Dia mendongak melihat dua orang pria mengenakan jas hitam masuk ke kamarnya.
“Nona Aria, mulai hari ini kami akan menjaga Anda di luar pintu atas perintah Tuan Clark. Jika Anda membutuhkan sesuatu Anda bisa memanggil kamu di luar pintu,” ujar salah satu pria dengan hormat lalu meninggalkan Aria, berjaga di luar pintu setelah memberi salam.
“Apa yang terjadi?” Seth mendengar kata-kata pengawal itu melalui telepon.
Ari tersenyum pahit.
“Dario mengutus penjaga untuk mengawasiku. Dia memperlakukan aku seperti tahanan,” ujarnya lelah.
“Bajingan itu—!“ Seth mendengar ucapan Aria.
&ldqu
Dario tiba-tiba meraih kerah jasnya.“Tutup mulutmu,” desisnya dengan suara mengancam.“Jangan berani mengatakan itu tentang kakekku. Jika sesuatu terjadi padanya, kamu dan keluargamu akan membayarnya.” Dia menatap dokter itu dengan tajam.Dokter itu ketakutan oleh ancaman Dario. cengkeramannya di keras bajunya hampir mencekiknya.“Ba ... baik Tuan Clark. Maafkan saya.” Dia buru-buru meminta maaf dengan tubuh berkeringat dingin.Dario mendengus dan melepaskan cengkeramannya dari keras baju dokter itu. dia mengalihkan pandangannya pada sosok tua kakek Igor yang berbaring lemah di atas kasur.“Apa yang terjadi pada kakekku? Aku mendengar berita Kakek muntah darah setelah meminum obat?” ujarnya dengan gigi terkatup, lalu menatap Clara di ambang pintu dengan dingin.Clara hanya tersenyum tenang. Nampan di tangannya berisi bubur dan satu botol obat untuk kakek Hendry.“Masalah Tu
Keluarganya sudah memperingatkannya untuk tidak memprovokasi Dario. Namun Clara tidak bisa menerima keadaannya dan sangat membenci Dario dalam hati.Dia jauh lebih benci pada Kyle yang memberikan hak waris pada bajingan itu dengan begitu mudah.Clara tidak ingin menyerah, dia ingin menggunakan kakek Igor menurunkan wasiatnya pada Noah. Bagaimana pun pemegang peran penting di keluarga Clark masihlah kakek Igor. Dario dan Kyle tidak akan bisa melawan jika Kakek Igor menurunkan wasiatnya pada Noah.“Ini peringatan terakhirku, jangan mencampuri urusan perawatan kakek.” Dario menatap Clara dengan pandangan mengancam sebelum mengalihkan pandangannya pada kepala pelayan di samping ranjang.“Kepala pelayan pecat semua pelayan dan perawat di sini. Siapa yang membuat mereka berkumpul dan membuat sesak dj dalam kamar saat kakek sakit,” desis Dario menatap mengancam para pelayan di dalam kamar.“Suruh Dokter Lee datang ke sini sek
“Di mana calon istri yang ingin kamu perkenalkan pada kakek? Kakek sangat ingin melihat seperti apa gadis yang kamu sukai.” Kakek Igor lega mendengar Dario memutuskan hubungannya dengan Hanna dan memilih gadis yang disukainya untuk menjadi calon istrinya.“Aria sedang sakit dan dirawat di rumah sakit, aku akan membawanya nanti malam untuk memperkenalkannya padamu.”“Oh, Aria sakit? Apa yang terjadi padanya?” Kakek Igor bertanya khawatir.“Hanya kecelakaan kecil dan sudah ditangani dengan baik. Aria sudah baik-baik saja dan hanya perlu beristirahat,” kata Dario tidak ingin membuat kakek Igor khawatir.“Syukurlah kalau dia baik-baik saja.”Dario kemudian mengobrol dengan kakek Igor selagi menunggu dokter Lee datang. Setelah memeriksa kondisi kakek Igor baik-baik saja, Dario keluar dari kamar dan meninggalkan kediaman Clark.“Tuan ....” Haris menunggunya di mobil dan segera
Tujuh tahun kemudian, Primary School.Sekelompok anak berlari keluar dari sekolah. Di depan gerbang beberapa kendaraan terparkir, para orang tua yang sudah menunggu menjemput anak-anak mereka.“Ibu!”“Ayah!”“Nenek!’Di bagian terakhir sepasang kakak beradik berjalan dengan wajah tanpa ekspresi.Yang paling mungil, gadis berusia enam tahun menoleh dengan ekspresi iri melihat anak-anak lain dijemput oleh ayah mereka. Fitur wajah gadis kecil itu sangat indah dan manis, rambut hitam diikat ekor kuda dengan pita hijau sebagai pemanisnya. Kulit putihnya sempurna dan halus.Dia mengenak rok cokelat dengan garis merah kotak-kotak. Blazer biru dongker menutupi tubuh kecilnya dengan sempurna.Bocah laki-laki di sebelahnya menyikut gadis itu dengan wajah tanpa ekspresi. Dia mengenakan seragam yang sama dengan gadis kecil itu dan celana hitam.“Delin, apa yang kamu lihat? Jangan membu
Dixon sangat cerdas dan brilian sejak muda. Sementara Delin manis dan tahu bagaimana mengambil hati orang-orang di sekitarnya, membuat semua keluarga Garrett mencintainya.“Ibu! Nenek!” Suara manis Delin terdengar mengalihkan Aria dari pikiran masa lalunya.Dia menoleh dan tersenyum melihat putra dan putrinya sudah pulang sekolah. Delin berlari dengan kaki kecilnya menghampirinya sambil tersenyum lebar.Di belakangnya Dixon mengikuti dengan langkah tenang, tidak berlari seperti Delin. Dixon mau tak mau mengingatkan Aria pada ‘pria itu’.Dellin dan Dixon bukan kembar identik. Delin mewarisi sebagian kecantikan Aria. Sementara Dixon seperti duplikat Dario. si kembar mewarisi rambut hitam ayah mereka.“Ibu, lihat apa yang diberikan paman James padaku ....” Delin dengan bersemangat menarik-narik lengan gaun Aria dan menunjukkan jepit rambut berlian di rambut hitamnya.Aria mengalihkan pandangannya dari Dixon d
Setelah pembicaraannya dengan Dixon, Aria tampak terganggu dia tidak berkonsentrasi dalam pekerjaannya.“Nona!”Pundak Aria ditepuk dengan keras dari belakang membuatnya tersentak. Aria mengerjap bingung. Asisten di sebelahnya meringis. Dia yang menepuk pundak Aria.Dia membungkuk dan berbisik di sebelah Aria.“Miss Quinzy, Nyonya Gregory bertanya pada Anda.”Miss Quinzy adalah panggilan untuk Aria sekaligus nama merek perhiasannya.Aria mengerjap tersadar melihat dua wanita yang tampak berumur tiga puluhan tahun di depan menatap Aria tidak senang. Aria merutuk dirinya sendiri karena ceroboh.“Kamu berniat mendesain kalung-ku atau tidak? Tolong cepat dan jangan membuang waktuku,” ujar salah satu wanita itu dengan tidak sabar dan angkuh.Aria meminta maaf dengan sopan. Dia buru-buru membuka buku sketsa perhiasannya dan menunjukkan pada dua wanita di depanya.“Maaf saya Nyonya Greg
Nyonya Davis masih tersenyum angkuh dan menerima nota dari Aria. Temannya mengintip melihat isi nota. Mata seketika melebar. Bahkan Nyonya Gregory tertegun hingga tidak bisa berkata-kata.“Ada apa? Apa ada yang salah pada harganya?” Aria tersenyum kecil menatap dua wanita di depannya.Nyonya Lawrence bergumam, “ini tidak masuk akal. Bahkan harga satu kalung di toko ini tidak semahal uang muka yang kamu berikan. Tidak peduli berapa kayanya Nyonya Gregory, dia tidak akan sanggup membayar dengan harga setinggi itu. Ibu mertuanya tidak akan mengizinkannya menggunakan uang sebanyak itu.Nyonya Gregory langsung menyikutnya dengan marah.Aria tersenyum tenang dan membuka catatannya.“Nyonya Gregory membuat permintaan yang sangat tinggi dan meminta waktu seminggu untuk mengirim pesanannya. Proses mendesain dan pembuatan tidak semudah itu dan membutuhkan proses lama. Kami sangat berhati-hati dalam proses pembuatan perhiasan berkualit
Tuan Gregory dan Ibu mertuanya akan membunuhnya jika Clayton sampai dikeluarkan dari sekolah.“Siapa kamu berani mengeluarkan anakku! Tak akan kubiarkan siapa pun menyakiti anakku atau pun mengeluarkannya dari sekolah!” teriak Nyonya Gregory.Untung mereka berada di ruang VIP hingga tidak mengganggu pelanggan lain.Aria menatapnya dingin.“Sekarang kamu mengerti bagaimana perasaanku saat kamu menghina anak-anakku.” Dia berjalan mendekat dan berhenti di depan Nyonya Gregory.Nyonya Gregory memelototinya namun tidak ada tatapan bersalah di matanya.Aria memperbaiki syal mahal di leher Nyonya Gregory.“Kamu seharusnya mendidik putramu dengan benar dan baik. Aku dengar Tuan Gregory akan memasukkan anak haramnya ke dalam keluarga dan Primary School. Anak haram Tuan Gregory sangat cerdas dan masuk akal tidak seperti Clayton. Dixon sering mengatakan Clayton bodoh, gemuk dan jelek ....”Aria mendesis