Share

Dia Istriku

“Aku ....” Aria tergagap. Entah mengapa merasa bersalah.

“Maaf pergi tanpa izin. Aku datang karena merindukanmu,” setelah mengatakan itu dia membuang muka.

“Jangan salah paham. Ini bukan keinginanku tapi anak-anakmu. Anak-anakmu yang merindukanmu,” ujarnya ketus.

Kemarahan dan Dario mendadak hilang mendengar kata-kata Aria. Meski dia mengatakan itu karena anak-anaknya, dia tetap datang karena merindukannya.

Dario menunduk dan melihatnya agak gemuk di balik mantel tebalnya. Dia menghela napas dan berkata lembut.

“Jika kamu merindukan aku, kamu bisa meneleponku,” ujarnya lembut, sedikit tenang.

“Bagaimana aku bisa meneleponmu jika kamu sendiri tidak meneleponku selama sebulan ini.”

Dario terdiam dan menatap Aria lekat-lekat. Gadis itu menatap ke samping, tidak ingin melihatnya.

Dario tertawa kecil dan mengulurkan tangannya pada Aria.

“Maaf aku sibuk belakang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status