“Aku bukannya tidak mengizinkan Anda menjenguk putra Anda Tuan Clark. Tapi kamu dan Nyonya Clara terus membuat kebisingan, ingin mengambil cap tangan Dario untuk menanda tangan surat pengalihan saham serta posisi ketua Clark Corporation, bagaimana aku bisa membiarkanmu masuk dan mengganggu istirahat Dario?”“Sebagai ayahnya, bukan mengkhawatirkan kondisi putramu, kamu justru mengambil kesempatan untuk mengambil posisi Dario dan Clark Corporation. Apa kamu menganggap Dario sudah meninggal?!”Wajah Kyle memerah kesal dan malu. Dia menatap Aria tajam, tidak bisa membalas ucapan Aria.“Dario sudah koma selama sebulan, sementara Clark Corporation harus terus berjalan. Dengan tidak adanya Dario, siapa yang harus membuat keputusan di perusahaan? Kita tidak bisa menunggu Dario sadar dari komanya. Kita tidak tahu kapan dia akan bangun. Bisa saja dia tertidur selamanya seperti itu. bahkan dokter tidak menjamin berapa lama dia akan bangun. Bukankah sama saja dia sudah mati?” kata Clara mencibir
Noah mengalihkan pandangannya menghindari tatapan Clara.“Maaf, Bu. Kurasa keputusan Nona Aria sudah benar dan aku setuju hanya jadi pengganti sementara saat kakak masih koma dengan Nona Aria sebagai pengawasku. Aku tidak berniat memimpin perusahaan Clark. Aku ingin tetap menjadi atlet basket.”“Dengar, Noah juga setuju,” kata Aria tersenyum pada Kyle dan Clara.“Selain itu ada Haris yang sudah berpengalaman bekerja pada Dario selama bertahun-tahun, dia akan membimbing Noah. Aku hanya akan mengawasi Noah dalam membuat keputusan di perusahaan.’Clara mengepalkan tangannya. Jari telunjuknya terangkat menunjuk wajah Aria.“Ka .. kamu— kamu tidak berhak! Kamu hanya orang luar, tidak berhak ikut campur dalam urusan keluarga Clark! Seharusnya Kyle, benarkan Kyle?” Dia menatap Kyle memelototinya agar setuju dengannya.“Kyle adalah ayah kandungnya dan masih anggota keluarga Clark. Dia yang seharusnya membuat keputusan dalam keluarga dan perusahaan Clark setelah Dario!”Sebelum Kyle membalas,
“Kumohon berhenti sampai di sini.”Noah menahan Clara dan menatap ibunya dengan tatapan memohon.Clara menggertak gigi, tidak bisa berdamai. Atas hak apa orang luat mengambil dan mengendalikan putranya yang berharga serta Clark Corporation.“Bagaimana aku bisa berhenti setelah semua penghinaan yang aku dapatkan.” Dia kemudian mengubah wajahnya dengan ekspresi sedih meraih tangan putranya penuh harap dan memohon.“Noah, kamu masih menganggap aku ibumu, kamu harus mendapatkan hak pewaris keluarga Clark, dengan begitu keluarga Wilson akan bangkit. Semua ini demi kamu agar kamu mendapat dukungan keluarga ibu yang kuat. Kita tidak boleh diremehkan dan membalas semua penghinaan yang dibuat Dario pada kita.”Noah menghela napas muram dan menarik tangannya dari Clara.“Ibu berhenti menjadikan aku sebagai alasanmu untuk melawan kakak. Aku sangat lelah terjepit di antara ibu dan kakak. Kumohon berhenti sampai sini, kakak sudah cukup menderita.”“Noah! Bagaimana kamu bisa memaafkan perlakuan Dar
“Ibu, kamu sudah bercerai dengan ayah. Kamu bisa menikah lagi atau pun memiliki anak. Aku sudah dewasa untuk memulai kehidupanku sendiri seperti kakak.” Noah menarik tangannya dari Clara.“Noah tolong jangan berkata seperti itu. Bagaimana ibu tahan berpisah denganmu setelah membesarkanmu sendirian selama ini.” Clara memeluk Noah erat.“Ibu akan berhenti. Ibu akan menuruti kemauanmu, tolong jangan meninggalkan ibu. Hanya kamu yang ibu punya.”Noah tidak berkata apa-apa membiarkan ibunya memeluknya.Sepertinya akan sulit untuk lepas dari ibunya yang protektif.....Aria duduk di sebelah ranjang pasien dan menggenggam tangan Dario. ruang perawatan Dario akhirnya tenang setelah Kyle dan Clara pergi.Haris kembali perusahaan untuk mengurus sisa pekerjaan. Sementara Noah membawa ibunya pergi.Aria menyuruh Jenny pergi untuk meninjau cabang toko MS. Quinzy.Hanya Aria sendirian yang berjaga di samping ranjang Dario. Ketika dia hanya sendirian bersama Dario, hati menjadi melankolis.Dario tid
“Ibu tidak menangis. Mata ibu hanya kelilipan,” ujarnya mengusap matanya.Dixon mengerucutkan bibirnya cemberut tidak bisa dibohongi. Dia kemudian melirik sosok ayahnya yang terbaring di atas tempat tidur.“Apa Ayah tidak capek tidur? Mengapa dia tidur terus. Ayah sangat pemalas.”Aria tersenyum agak sedih tidak bisa menjelaskan pada anak-anaknya bahwa Ayah mereka mati otak. Tidak ada jaminan bahwa dia akan bangun.“Yah, ayahmu pemalas. Karena itu dia tidak mau bangun,” ujarnya menatap sosok Dario.“Ibu jangan bersedih lagi. Begitu ayah bangun, ibu harus memberinya pelajaran,” kata Dixon dengan ekspresi serius mencoba menghibur ibunya.Wajah kekanakan Dixon yang mencoba terlihat serius dan dewasa sungguh lucu.Aria terkekeh.“Ya, ibu akan memberinya pelajaran agar tidak malas lagi bangun tidur.” Dia mengusap rambut Dixon yang seperti Dario dengan penuh sayang.Dixon sungguh mirip dengan ayahnya, keberadaan anak-anaknya cukup menghibur hatinya.“Dixon, kamu baru pulang dari sekolah. ka
“Kami juga tidak ingin memisahkanmu dengan si kembar. Tapi apa kamu punya pilihan lain? Kamu setiap hari di sibukkan dengan pekerjaanmu mengurus Perusahaan Quin, MS. Quinzy dan mengawasi Clark Corporation. Belum lagi harus merawat Dario sendirian,” ujarnya melirik sosok Dario.“Dengan segudang kesibukanmu ini, apa kamu memiliki waktu untuk merawat si kembar? Kamu bahkan belum merawat dirimu sendiri,” tegur Seth melihat penampilan Aria.“Tubuhmu menjadi lebih kurus dan tidak makan tepat waktu. Dengan kondisimu ini, apa kamu masih sanggup merawat kesehatan si kembar?”Aria tidak bisa berkata-kata atau membantah ucapan Seth yang ada benarnya. Sebagian waktu dia membiarkan Seth dan Evelyn membantunya menjaga si kembar.Dia tertunduk melihat penampilannya. Tubuhnya menjadi lebih kurus karena kurang istirahat dan makan pun tidak tetap waktu atau bahkan melewatkan beberapa waktu makan siang dan malam. Bagaimana dengan bisa merawat dan menjaga anak-anaknya jika dia sendiri tidak merawat tubuh
Aria tidak ingin anak-anaknya melihat bahwa ayah mereka sakit atau bertanya kapan Dario akan bangun dan mengantar mereka sekolah lagi.Aria ingin sekali mengatakan pada mereka bahwa ayah mereka akan bangun. Namun dia tidak ingin memberi harapan palsu pada mereka dan melihat ayah mereka tidak kunjung bangun.Aria membuka matanya membuat keputusan dalam hati. Dia dengan senyum paksa menatap Seth.“Baiklah Seth, aku menyerahkan perawatan anak-anakku padamu.”Ekspresi Seth melembut melihat tekad di mata Aria. Tidak mudah baginya merelakan anak-anak pergi dan berpisah. Namun ini demi kebaikan mereka sendiri.“Jangan khawatir, aku akan menjaga mereka seperti anakku.” Dia menariknya ke dalam pelukannya.Air mata mengalir di pipi Aria saat dia membenamkan wajahnya di dada Seth dan terisak.Hatinya sungguh sakit.Tidak ada yang menyadari bahwa Dixon mendengar semua percakapan mereka.....“Delin, tidak mau! Delin mau tinggal sama Ibu dan Papa! Huaaa ibu ....” Delin meronta menangis dalam peluk
Delin mengangkat kepalanya melihat ke arah Aria, wajahnya masih sedih.“Tapi kapan Ibu akan jemput kita?” katanya dengan suara parau.Aria mencoba tersenyum.“Segera, Ibu akan menjemput kalian bersama Papa. Delin mau, kan?” ujarnya menatap putrinya.“Janji?” Delin dengan mata sembab dan wajah memerah menahan tangisnya mengulurkan jari kelingkingnya yang mungil pada Aria.Aria mati-matian menahan air matanya dan mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari mungil Delin.“Ibu, janji sayang.” Dia kemudian memeluk tubuh kecil Delin dan mencium keningnya kuat untuk beberapa saat.Dia kemudian melepaskan pelukannya dari tubuh kecil Delin sebelum berlutut memeluk tubuh putranya erat.“Maafkan Ibu Dixon,” bisiknya lirih memeluk Dixon erat. Hatinya sakit harus berpisah dengan anak-anaknya.Mata Dixon akhirnya berkaca-kaca. Dia tidak bisa menahan air matanya jatuh di pundak Aria. Dia balas memeluk ibunya erat.“Ibu harus menjemput kita dengan ayah,” bisiknya dengan suara serak menahan tangisnya.A
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per