Share

Penghibur Dixon

“Ibu tidak menangis. Mata ibu hanya kelilipan,” ujarnya mengusap matanya.

Dixon mengerucutkan bibirnya cemberut tidak bisa dibohongi. Dia kemudian melirik sosok ayahnya yang terbaring di atas tempat tidur.

“Apa Ayah tidak capek tidur? Mengapa dia tidur terus. Ayah sangat pemalas.”

Aria tersenyum agak sedih tidak bisa menjelaskan pada anak-anaknya bahwa Ayah mereka mati otak. Tidak ada jaminan bahwa dia akan bangun.

“Yah, ayahmu pemalas. Karena itu dia tidak mau bangun,” ujarnya menatap sosok Dario.

“Ibu jangan bersedih lagi. Begitu ayah bangun, ibu harus memberinya pelajaran,” kata Dixon dengan ekspresi serius mencoba menghibur ibunya.

Wajah kekanakan Dixon yang mencoba terlihat serius dan dewasa sungguh lucu.

Aria terkekeh.

“Ya, ibu akan memberinya pelajaran agar tidak malas lagi bangun tidur.” Dia mengusap rambut Dixon yang seperti Dario dengan penuh sayang.

Dixon sungguh mirip dengan ayahnya, keberadaan anak-anaknya cukup menghibur hatinya.

“Dixon, kamu baru pulang dari sekolah. ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siska Desiana Putr
seragam sekolah sekarang 1x pakai kali, masa bsok dipakai lg? Biasanya dikasih 5 set buat senin smpe jumat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status