Noah berdiri dari tempat duduknya dan maju menuju podium samping kursi Aria.Dia menatap wajah para pemegang saham.“Terima kasih, aku akan berusaha yang terbaik menjalan tugas kakakku,” ujarnya singkat padat dan jelas.Wajah para pemegang saham tampak tidak puas. Namun tidak berkata apa-apa. Rapat pemegang saham pun berakhir. Semua orang meninggalkan kursi mereka dan keluar dari ruang rapat dengan wajah poker.Aria menyuruh Haris untuk membimbing Noah ke kantor Dario dan dia sendiri akan pergi ke perusahaan Quin bersama Jenny.Tiba-tiba seseorang memanggilnya.“Nona Aria.”Aria berbalik melihat seorang pria yang seusia Dario mendekatinya. Dia adalah yang termuda dilihat Aria di antara pemegang saham.Pria itu mengulurkan tangannya pada Aria.“Samuel Garrett, kamu bisa memanggilku Sam. Aku adalah sepupu Dario.” Dia tersenyum ramah pada Aria.“Kamu sungguh hebat hari ini,” lanjutnya memuji Aria.Aria menyambut uluran tangannya dengan sopan.“Tuan Clark, Anda memujiku berlebihan.”“Aku
Aria mencuci mukanya dan mendongak menatap refleksi Jenny yang berdiri di belakangnya dengan ekspresi aneh dalam cermin.“Ada apa?” Dia mematikan keran air dan berbalik menghadap Jenny.“Nona, apa kamu tidak terpikir sesuatu?” Jenny berkata dengan mata berkilau. Tatapannya turun dari wajahnya melirik perut Aria.Aria mengangkat alis mengikuti arah pandang Jenny pada penampilannya.“Ada apa dengan penampilanku? Apa bajuku kotor?”Jenny menggelengkan kepalanya lalu memperagakan tangannya membentuk perut ibu hamil.Aria sesaat blank, sebelum matanya melebar.“Ha ... hamil?” Dia tergagap.Jenny mengangguk antusias.Otak Aria mendadak kosong.Bagaimana dia bisa hamil?!....“Benar, Nona hamil. Umur kandungan Anda sudah mencapai delapan minggu. Selamat Nyonya,” kata dokter kandungan memberitahukan hasil kandungan Aria sambil tersenyum.Aria tidak bisa berkata-kata mendengar hasil pemeriksaan kandungannya.Suasana hatinya cukup rumit. Dia baru saja berpisah dengan anak-anaknya. Kini seorang
Waktu berlalu begitu cepat, tanpa terasa sudah hampir akhir tahun. Lima bula berlalu, usia kandungan Aria sudah memasuki umur tujuh bulan. Namun sampai saat ini Dario masih terbaring koma di ranjang pasien.Semua orang menyerah dan berkata tidak ada harapan bahwa Dario akan bangun. Bahkan Haris dan Jenny membujuk Aria untuk berhenti menunggu dan memikirkan dirinya.Mereka merasa iba Aria merawat Dario dalam keadaan perut hamil, dia bahkan bolak-balik perusahaan dan rumah sakit untuk mengurus pekerjaan. Kamar rawat Dario sudah menjadi seperti kamar mereka di rumah Aria.“Nona, kandungan mu sudah memasuki umur tujuh bulan, sudah saatnya Anda berhenti dari pekerjaan Anda sejenak.” Jenny mencoba membujuk Aria yang tengah meninjau laporan perhiasan MS. Quinzy yang akan launching malam ini di Hotel Beach untuk terakhir kalinya.“Jangan khawatir aku akan berhenti setelah acara peluncuran perhiasan MS. Quinzy,” kata Aria menutup laporan Jenny dan mengembalikan dokumen itu pada Jenny sambil be
“Tidak apa-apa Jenny, aku sebagai perancang MS. Quinzy bagaimana aku tidak bisa hadir dalam pesta peluncuran perhiasan MS. Quinzy yang kubuat,” kata Aria tanpa menatap Jenny memeriksa perhiasan dalam kotak beludru.Jenny masih terlihat cemas.“Nona tidak perlu bagi kamu datang ke pesta, pikirkan perut Anda. Para tamu akan mengerti mengapa tidak datang. Tapi jika Anda datang dan seseorang menyenggolmu atau kamu terjatuh? Bagaimana saya akan menjelaskan pada Nyonya Evelyn dan Tuan Seth.”“Jangan khawatir Jenny, aku yang akan menemani Aria.”Kedua wanita itu tersentak dan menoleh dengan cepat ke arah pintu.Seorang pria mengenakan tuksedo biru gelap bersandar di samping pintu dengan tangan di masukkan ke dalam saku celananya.“Seth!” Aria terkejut dan senang melihat sepupunya yang sudah lama tidak ditemuinya datang.Terakhir kali mereka bertemu saat dia mengantarnya ke bandara membawa anak-anaknya ke Meksiko. Mereka hanya berkomunikasi melalui telepon selama lima bulan ini.Dia berjalan
Dia berdiri di samping ranjang dan melihat kondisi Dario.Dalam lima bulan terakhir tubuh menjadi kurus dan kurang rona kehidupan.“Menyedihkan.” Seth berkata tanpa ekspresi.Tidak ada reaksi dari tubuh Dario.Dia membungkuk merendahkan tubuhnya berbicara pelan di dekat telinga Dario.“Meski kamu koma, aku berharap kamu masih bisa mendengarku.” Dia berkata dengan suara rendah.“Dario Clark, sudah enam bulan kamu belum kunjung bangun. Entah kapan kamu akan bangun. Tidak apa-apa jika kamu ingin tidur selamanya. Tapi ....” Dia melirik bulu mata Dario yang bergetar sambil berbisik di samping telinganya.“Aku tidak akan membiarkan Aria sendiri menunggumu bangun dari koma. Aku akan membuatnya menjadi milikku. Terima kasih sudah memberiku kesempatan. Kami berdua bisa merawatmu seumur hidupmu selama kamu tetap tidur selamanya.” Setelah mengatakan itu dia menyeringai sebelum menegakkan tubuhnya.Dia melirik layar monitor yang menampil grafik kerja otak Dario bergerak tidak stabil sesaat.“Ya,
“Anda bahkan cantik tanpa riasan wajah. Jika kamu muncul di pesta, pasti akan banyak pria yang jatuh cinta padamu,” goda Jenny mengedipkan sebelah matanya pada Aria“Apa yang harus kita lakukan jika ada yang tiba-tiba datang melamar.”Seth yang sedang membaca majalah bisnis, berhenti sejenak mendengar kata-kata Jenny, lalu melirik ke arah tempat tidur Dario.“Jangan bicara omong kosong. Itu mungkin tidak akan terjadi,” kata Aria mengerucutkan bibirnya.Siapa yang cukup waras melamar wanita hamil dan ibu dari dua anak?“Kan, siapa tahu. Dengan wajah cantik Anda, ada banyak pria yang mengantre untuk melamarmu atau menjadi kekasihmu,” kata Jenny dengan percaya diri menyisir rambut Aria.“Berhenti bicara. Dario bisa mendengarmu,” kata Aria menghentikan Jenny membicarakan topik ini.Sementara kedua wanita berbicara, mereka tidak memperhatikan monitor yang memantau aktivitas otak Dario bergerak tidak stabil. Hanya Seth yang menyadari itu.Namun dia tidak memberitahu Aria dan lanjut membaca
Pesta peluncuran perhiasan MS. Quinzy di adakan di hotel Beach pada pukul tujuh malam. Para tamu sudah berdatangan ketika Aria tiba bersama Seth.Ketika mereka memasuki aula pesta semua orang menoleh menatap Aria terpesona karena penampilan Aria sangat memukau, bahkan dengan perutnya yang menonjol tidak mengurangi kecantikannya.“Seperti biasa, kamu selalu muncul dengan penampilan memukau di setiap acara peluncuran MS. Quinzy.” Seorang pria tiba-tiba muncul di depan Aria sambil memegang segelas sampanye.“Tapi ada yang berbeda kali ini,” lanjutnya melihat perut buncit Ara.“Meski gemuk, kamu tetap cantik,” lanjutnya kemudian mengedipkan sebelah matanya pada Aria.“Terima kasih pujiannya, Sam,” balas Aria tersenyum sopan sambil mengelus perutnya dengan ekspresi tenang.Seth mengerutkan keningnya menatap pria di depannya dengan pandangannya menilai. Pria itu bersikap terlalu genit membuat Seth tidak menyukainya.“Oh, siapa pria yang kamu bawa ke pesta. Kupikir kamu akan datang sendirian
Aria tertegun sesaat, sebelum menoleh menatap Seth datar.“Seth, tolong jangan berkata seperti itu tentang Dario. tidak peduli seluruh dunia di penuhi dengan pria tampan, cantik, baik dan kaya, bagiku hanya ada satu Dario,” katanya menatap Seth tegas.“Aku tidak akan menyerah. Meski ... dia tidak akan membuka matanya selamanya.Senyum merekah di wajah Aria, namun di mata Seth terlihat menyedihkan a.Dia mengalihkan pandangannya. Tangannya terkepal di kedua sisi tubuhnya.Tidak ada yang berbicara di antara mereka.“Lihat, dia bahkan berani muncul dengan perut seperti itu di acaranya. Jika itu aku, aku akan sangat malu.”“Benar, hamil di luar nikah, dia masih tidak tahu malu muncul dengan percaya diri di depan semua orang. Jika itu aku, aku akan bersembunyi selamanya di kamarku.” Dua orang gadis lewat di sebelah Aria sambil berbisik dengan suara yang sengaja di keraskan agar di dengar Aria.“Siapa yang tahu, acara ini mengambil dana dari Clark Corporation, dengar-dengar dia yang mengen
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per