Delin mengangkat kepalanya melihat ke arah Aria, wajahnya masih sedih.“Tapi kapan Ibu akan jemput kita?” katanya dengan suara parau.Aria mencoba tersenyum.“Segera, Ibu akan menjemput kalian bersama Papa. Delin mau, kan?” ujarnya menatap putrinya.“Janji?” Delin dengan mata sembab dan wajah memerah menahan tangisnya mengulurkan jari kelingkingnya yang mungil pada Aria.Aria mati-matian menahan air matanya dan mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari mungil Delin.“Ibu, janji sayang.” Dia kemudian memeluk tubuh kecil Delin dan mencium keningnya kuat untuk beberapa saat.Dia kemudian melepaskan pelukannya dari tubuh kecil Delin sebelum berlutut memeluk tubuh putranya erat.“Maafkan Ibu Dixon,” bisiknya lirih memeluk Dixon erat. Hatinya sakit harus berpisah dengan anak-anaknya.Mata Dixon akhirnya berkaca-kaca. Dia tidak bisa menahan air matanya jatuh di pundak Aria. Dia balas memeluk ibunya erat.“Ibu harus menjemput kita dengan ayah,” bisiknya dengan suara serak menahan tangisnya.A
Di sebuah ruangan yang besar, sekelompok orang mengelilingi meja panjang berbahan mewah dengan ekspresi bosan, kesal dan tidak sabar di wajah mereka.Seorang wanita tua hampir berambut putih berkata dengan tidak sabar.“Nona Garrett ini hanya karena dia pemegang saham terbesar, dia berani mengumpulkan kita semua dan akhirnya datang terlambat. Apa dia masih menghormati kita?” Dia menatap wajah orang-orang yang mengeliling meja rapat.Salah pria setengah baya berkata dengan ekspresi tidak ramah.“Ada apa dengan Dario, membiarkan orang luar menguasai perusahaan kita dan berbuat semena-mena mengumpulkan kita di sini tanpa rasa hormat. Dia anggap apa kita di matanya?”“Jangan berkata seperti itu. Mau bagaimana pun kalian mengeluh, kalian tidak bisa mengubah kenyataan bahwa siapa pemegang saham terbesar di sini. Lagi pula, Nona Aria akan menjadi bagian dari keluarga kita, tunjukkan keramahan kalian pada Nona Aria. Jangan lupa Clark Corporation juga berhutang $100 miliar pada Nona Aria.” Seo
Semua orang di ruang rapat menoleh ke arah pintu melihat Aria dengan ditemani Haris dan Jenny di belakang memasuki ruang rapat.“Nona Garrett, kamu terlambat dan semua orang menunggumu. Kamu sangat sombong!” sembur Nyonya Garcia mencacinya.Pemegang saham yang lain mengangguk dan menatap Aria dengan pandangan kritis.“Ya, ketika Dario menjabat sebagai CEO, dia bahkan selalu tepat waktu dan tidak membiarkan kita menunggu. Tindakanmu ini, apa kamu tidak menghormati kami?!”“Kamu bahkan belum menjadi istri Dario, tapi sudah bersikap begitu sombong! Kamu anggap apa kami?!”Semua orang mengeluarkan kata-kata sinis untuk mengintimidasi Aria.Noah menatap Aria cemas, Clara menyeringai tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk membelanya.Jenny mengerucutkan bibirnya kesal. Kelompok keluarga Clark ini sungguh tidak tahu diri dan terima kasih.Nona Aria adalah pemegang saham terbesar di Clark Corporation dan mereka memiliki kerja sama dengan Brand terkenal MS. Quinzy, namun kerabat ini mencoba
Para pemegang saham berlomba-lomba menyuarakan ketidakpuasan mereka pada Aria.Aria mendengar kata-kata mereka dengan ekspresi tenang sebelum memukul meja mendiamkan mereka.Semua orang menoleh menatap Aria tajam.Aria balas menatap mereka dengan tatapan tak kalah mengintimidasi dengan Dario.“Aku memang belum menikah dengan Dario atau memiliki hubungan dengan keluarga Clark. Namun namaku tercatat sebagai pemegang saham terbesar kedua setelah Dario yang berarti aku lebih berhak daripada kalian di perusahaan Clark. Beraninya kalian mempertanyakan aku.”Para pemegang saham cemberut diam tidak bisa membantah kata-kata Aria.“Sebelum menyuruhku untuk menghormati kalian, sudahkah kalian menghormatiku?” lanjut Aria tajam.“Aku datang lebih awal dari waktu yang ditentukan sudah cukup menghormati kalian, tapi kalian hanya menuduhku tidak hormat karena terlambat dan mencaciku agar bisa menekanku agar tunduk pada kalian.”“Apa kalian pikir aku orang yang mudah digertak?” Aria menyapu wajah-waja
Aria menyeringai miring, tidak memojokkannya lagi.“Karena kamu adalah tetua, aku melupakan kekasaranmu Nyonya Garcia. Lain kali aku tidak akan mentolerir ketidaksopananmu seperti hari ini.”Nyonya Garcia menoleh memelototinya dengan tatapan permusuhan. Namun tidak mengatakan apa pun.Aria mengalihkan pandangannya pada pemegang saham yang lain.“Apa ada lagi yang membuat kalian tidak puas?”Para pemegang saham saling pandang dengan tatapan enggan di mata mereka harus tunduk pada Aria.“Tidak ada. Mari kita mulai rapat ini. Apa tujuan Anda mengumpulkan kita semua di sini?” kata salah satu pria paruh baya bertanya.Clara mengerucutkan bibirnya agak kesal para pemegang saham yang keras kepala dan angkuh begitu tunduk pada Aria.Dia hanya memiliki sebagian kecil saham, bahkan tidak bisa berbicara xi meja ini.Tunggu saja sampai Noah mengambil alih perusahaan Clark, dia akan membuat mereka tunduk padanya.Tidak ada yang peduli dengan pikiran picik Clara dan fokus pada kata-kata Aria.“Sepe
Noah berdiri dari tempat duduknya dan maju menuju podium samping kursi Aria.Dia menatap wajah para pemegang saham.“Terima kasih, aku akan berusaha yang terbaik menjalan tugas kakakku,” ujarnya singkat padat dan jelas.Wajah para pemegang saham tampak tidak puas. Namun tidak berkata apa-apa. Rapat pemegang saham pun berakhir. Semua orang meninggalkan kursi mereka dan keluar dari ruang rapat dengan wajah poker.Aria menyuruh Haris untuk membimbing Noah ke kantor Dario dan dia sendiri akan pergi ke perusahaan Quin bersama Jenny.Tiba-tiba seseorang memanggilnya.“Nona Aria.”Aria berbalik melihat seorang pria yang seusia Dario mendekatinya. Dia adalah yang termuda dilihat Aria di antara pemegang saham.Pria itu mengulurkan tangannya pada Aria.“Samuel Garrett, kamu bisa memanggilku Sam. Aku adalah sepupu Dario.” Dia tersenyum ramah pada Aria.“Kamu sungguh hebat hari ini,” lanjutnya memuji Aria.Aria menyambut uluran tangannya dengan sopan.“Tuan Clark, Anda memujiku berlebihan.”“Aku
Aria mencuci mukanya dan mendongak menatap refleksi Jenny yang berdiri di belakangnya dengan ekspresi aneh dalam cermin.“Ada apa?” Dia mematikan keran air dan berbalik menghadap Jenny.“Nona, apa kamu tidak terpikir sesuatu?” Jenny berkata dengan mata berkilau. Tatapannya turun dari wajahnya melirik perut Aria.Aria mengangkat alis mengikuti arah pandang Jenny pada penampilannya.“Ada apa dengan penampilanku? Apa bajuku kotor?”Jenny menggelengkan kepalanya lalu memperagakan tangannya membentuk perut ibu hamil.Aria sesaat blank, sebelum matanya melebar.“Ha ... hamil?” Dia tergagap.Jenny mengangguk antusias.Otak Aria mendadak kosong.Bagaimana dia bisa hamil?!....“Benar, Nona hamil. Umur kandungan Anda sudah mencapai delapan minggu. Selamat Nyonya,” kata dokter kandungan memberitahukan hasil kandungan Aria sambil tersenyum.Aria tidak bisa berkata-kata mendengar hasil pemeriksaan kandungannya.Suasana hatinya cukup rumit. Dia baru saja berpisah dengan anak-anaknya. Kini seorang
Waktu berlalu begitu cepat, tanpa terasa sudah hampir akhir tahun. Lima bula berlalu, usia kandungan Aria sudah memasuki umur tujuh bulan. Namun sampai saat ini Dario masih terbaring koma di ranjang pasien.Semua orang menyerah dan berkata tidak ada harapan bahwa Dario akan bangun. Bahkan Haris dan Jenny membujuk Aria untuk berhenti menunggu dan memikirkan dirinya.Mereka merasa iba Aria merawat Dario dalam keadaan perut hamil, dia bahkan bolak-balik perusahaan dan rumah sakit untuk mengurus pekerjaan. Kamar rawat Dario sudah menjadi seperti kamar mereka di rumah Aria.“Nona, kandungan mu sudah memasuki umur tujuh bulan, sudah saatnya Anda berhenti dari pekerjaan Anda sejenak.” Jenny mencoba membujuk Aria yang tengah meninjau laporan perhiasan MS. Quinzy yang akan launching malam ini di Hotel Beach untuk terakhir kalinya.“Jangan khawatir aku akan berhenti setelah acara peluncuran perhiasan MS. Quinzy,” kata Aria menutup laporan Jenny dan mengembalikan dokumen itu pada Jenny sambil be