Dixon bersandar di dinding tampak sedang merokok. Jas hitamnya hilang entah ke mana hingga hanya menyisakan kemeja putih yang sudah kusut. Tiga kancing atasnya terlepas memperlihatkan separuh dada bidangnya.Regina menegang. jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Dia gugup dan cemas jika harus melewati pria itu. Dixon adalah calon kakak iparnya, namun Freya melarikan diri di hari pernikahannya yang membuat keluarganya harus menanggung amarah dari keluarga Clark, terutama Dixon.Dixon takut untuk bertemu pria itu mengingat reputasinya di kalangan elite Capital, bahkan ayahnya segan pada pria itu.Mengingat Freya sudah mempermalukan Dixon dengan meninggalkan di hari pernikahan mereka dan melarikan diri dengan pria lain, Dixon pasti memendam amarah pada keluarga Hadley. Jika dia melihatnya, Regina takut pria itu akan melampiaskan amarah padanya.Regina menggigit bibir bawahnya berdebat dengan dirinya sendiri apa dia harus berbalik pergi atau tetap melewati pria itu. sial lagi pintu kamar
Mata Regina membelalak ngeri merasakan tubuhnya berputar, punggungnya menghantam permukaan kayu dan tubuh kekar menekannya ke pintu. “Aaaaa ... lepaskan!” Regina menjerit panik mendorong dada bidang Dixon. Dixon mendesis mencengkeram lengannya dengan tangan satunya sebelum menekan kedua tangan Regina di atas kepalanya. “Diam,” desisnya dingin. Regina meronta panik menendang kakinya, ketakutan dan kepanikan memenuhi dirinya. “Lepaskan aku! lepaskan aku!” “Kubilang diam!” Salah satu tangan Dixon meninju daun pintu di sebelah kepala Regina dan menekan tubuhnya dengan kuat tubuh wanita itu. Regina berhenti meronta, tubuhnya gemetar. Mata-matanya berkaca-kaca mendongak menatap pria di depannya dengan takut. Pria itu sangat tinggi tampak mengintimidasi baginya. matanya yang gelap menusuknya dengan tatapan tajam. Regina menundukkan kepalanya takut. Matanya terpejam berusaha menahan kecemasan dan air matanya. “A-apa yang kamu inginkan? Kumohon lepaskan aku,” bisik Regina lirih. Sudu
Malam belum berakhir. Tempat tidur tampak berantakan. Beberapa potongan baju berserakan di lantai. Aktivitas di atas ranjang telah berhenti sejam yang lalu menyisakan dua orang dengan perasaan berkecamuk. Regina menarik selimut menutupi tubuh menatap kosong dinding di depannya. Jejak air mata membasahi pipinya. Bercak merah menyebar di kulit leher dan pundaknya menunjukkan tanda kepolosannya telah hilang.Pada saat itu pintu kamar mandi terbuka dan sosok pria keluar dengan handuk menutupi pinggangnya. Tubuh Regina sesaat menegang, tanpa berbalik untuk melihat pria itu dia mencengkeram erat selimut di depan dadanya. Matanya bengkak dan memerah berusaha untuk tidak menangis lagi.Dixon mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kering. Dia sesaat melirik punggung Regina yang memunggunginya. Dari tubuhnya yang tegang, dia dapat mengetahui bahwa gadis itu tidak tidur. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun atas tindakannya yang memperkosa gadis malang itu.Suasana sangat hening, tida
PLAKK!!!Bunyi tamparan keras bergema di ruang tamu keluarga Hadley.“Apa kamu sudah tidak waras?!” Harion mengamuk menampar sang putri dan melempar sebuah majalah koran ke wajah Regina. Majalah itu meluncur jatuh di bawah kakinya.Di belakang, Georgina tidak berani menyela kemarahan suaminya dan menonton bagaimana dia memarahi Regina.Wajah Regina miring ke samping dengan bekas tanpa merah di pipinya akibat tamparan sang ayahnya. Matanya menatap kosong majalah yang jatuh di kakinya.Majalah itu memuat foto-foto dirinya bersama Dixon tampak intim di luar kamar hotel dan sampai kemudian foto dirinya mereka masuk ke dalam kamar. Majalah itu memuat berita skandal dirinya dan Dixon yang menghabiskan cinta satu malam.Setelah sang Kakak yang melarikan diri, Regina Hadley mengambil kesempatan untuk merayu calon ipar miliarder yang terpuruk. Isinya penuh dengan penghinaan dan cemooh pada Regina alih-alih Dixon.Regina tak menyangka seseorang mengambil foto dirinya bersama Dixon menjadikannya
Dia menatap orang tuanya dengan mata memerah menahan tangis. Kejadian semalam sungguh menimbulkan trauma baginya dan mengungkap traumanya pada orang tua yang tak pernah perhatian dan peduli padanya hanya membuatnya putus asa.Menahan tangis di tenggorokannya, dia berbisik lirih.“Dixon memperkosaku. Malam itu dia mabuk dan aku kebetulan lewat karena harus mengambil dokumen ayah.” Regina menunduk mati-matian menahan tangisannya agar tidak pecah. Bayangan dilanggar oleh calon kakak iparnya bergema di kepalanya.Georgina dan Harion saling pandang, tidak berbicara selama beberapa saat.Regina tetap menundukkan kepalanya, dia terlalu takut untuk melihat kekecewaan dan kemarahan di mata orang tuanya.Georgina menatap suaminya sambil meremas tangannya.“Sayang, ini tidak sepenuhnya salah Regina. Dixon yang lebih dulu melanggarnya. Bagaimana kalau meminta tanggung jawabnya dan membiarkannya melupakan masalah Freya? Jika Dixon melupakan masalah Freya melarikan diri dengan pria lain, putri kita
Satu tahun berlalu sejak Regina tinggal di Inggris—lebih tepatnya dibuang oleh ayahnya— untuk menghindari dipermalukan lebih lanjut jika masih tinggal di Capital. Sejak skandal dia tidur Dixon, Regina menjadi bahan lelucon di masyarakat kelas atas Capital dan membuat malu nama keluarga Hadley.Pada awal tinggal di Inggris, Regina tidak bisa beradaptasi dan sangat kesepian. Dia tidak memiliki teman atau kenalan di Inggris. Kepribadiannya yang pendiam tidak memungkinkannya untuk bergaulHidupnya di Inggris sangat monoton. Orang tuanya jarang menanyakan kabarnya dan hanya mengirim uang setiap bulan. Hati Regina mati rasa untuk mengharapkan kepedulian dari orang tuanya. Dia berusaha melupakan masa lalunya di Capital dan pria itu .... Dixon yang telah melanggarnya.Dia sangat kesepian dan ... terbuang. Kadang-kadang di malam dingin, dia mengkhayalkan sebuah kehidupan yang lebih baik dari kepribadiannya yang lemah dan pengecut.Puk.Regina tersentak tersadar dari lamunannya merasakan tepuka
“A ... aku ....” Dia terbata-bata dan gugup. Dia sangat membenci penyakit gagap dan pemalunya.“Nona entah harus membayar belanjaan Anda atau kembali ke tempat Anda mengambilnya.” Kata-kata kasir itu semakin membuat Regina malu.Dia meremas tangannya panik, merasa sangat malu dan tak berdaya.“Tolong minggir, Antrean sangat panjang di belakangmu,” usir kasir itu sebelum melanjutkan kalimatnya dengan kasar.“Dan jangan lupa kembalikan tempat di mana Anda mengambil barang-barang itu. lain kali sebelum belanja cek kembali apa kamu punya uang atau tidak.” Kasir itu berkata dengan kasar sebelum mengembalikan kartu kredit Regina ke tangannya.Mata Regina memanas melihat ke sekelilingnya melihat orang-orang melihatnya dengan tatapan mencemooh dan kasihan.Regina sungguh merasa sangat malu. Dia adalah Nona Muda dari keluarga yang lumayan kaya. Namun di sini dia, di Negara asing seperti orang miskin.“Maaf,” bisik Regina mencicit keluar dari barisan antrean.“Tunggu sebentar.” Pria di belakan
Regina seketika menatapnya waspada. Kata-kata pria itu sering digunakan untuk menggoda seorang wanita. Regina tidak memiliki kenalan dan sangat waspada karena dia tinggal sendiri di negara asing, apalagi berkenalan dengan pria asing yang tak dikenalkan.Regina buru-buru mengeluarkan gelang di tangannya dan menyerahkan pada pria itu. gelang itu sangat mahal karena dari brand terkenal. Meski Regina tidak terlalu menonjolkan kehidupan orang kaya dengan memakai barang-barang mewah, dia cukup menghargai gelang ini karena pemberian dari ibunya untuk pertama kalinya dan selalu mengenakannya.Regina enggan berpisah dengan gelang berharganya. Namun dia tidak punya pilihan lain.“Ini adalah gelang berharga yang diberikan ibuku. Anggap sebagai ganti bayaran belanjaanku,” ujarnya menyerahkan gelang itu ke tangan pria itu sebelum kemudian meninggalkannya dengan tergesa-gesa.Pria itu agak terkejut dan tidak bisa mencegah Regina karena itu pergi dengan cepat meninggalkannya.Dia menatap punggung Re
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per