Share

AK 96

-YUK BANTU LIKE DAN KOMEN UNTUK CERITA LEA AGAR SEMAKIN MENARIK.-

:)

Perlahan Lio membuka matanya, namun ia sama sekali tak bisa melihat sekitarnya. Matanya tertutup sebuah kain hitam, menjadi penghalau bagi dirinya melihat disekitar.

“Brengsek kalian! Beraninya main belakang.” Umpatnya.

Namun hening tak ada sahutan, seolah Lio ditinggal di tempat itu sendirian.

Lio berusaha melepaskan diri, ia bergerak secara acak demi bisa melepas ikatan pada tangannya. Namun semakin ia bergerak, tali itu seakan semakin mencengkeram pergelangan  tangannya.

Begitu sakit, hingga terasa perih pada kulit.

Lio hanya bisa mendesah frustasi, ia berusaha tenang namun bayangan wajah Lea membuatnya dilemma.

Ia sendiri tak tahu, sudah berapa lama sejak ia meninggalkan rumah Lea. Hanya satu kekhawatirannya kali ini, keselamatan Lea.

Lio merapalkan doa, ia memohon agar Lea marah padanya hingga ia tak mence

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status