Share

Bab 72

"Ini mau ditanam di sini, Yah?" tanya Arya memastikan posisi lahan yang pas untuk menanam bibit pohon jeruk nipis milik ayahnya. Tangannya memegang sebuah cangkul, siap untuk menggali tanah.

"Iya, di situ aja." Hardi mengiyakan posisi yang sang putra tunjukkan.

Arya pun mulai mencangkul tanah.

Baru saja pria itu sekali mencangkul, tiba-tiba datang sebuah mobil memasuki halaman rumahnya.

"Aakh!"

"Arya!" teriak Hardi keras.

Tanpa sengaja Arya salah mengarahkan cangkul itu. Kaki kirinya terkena sabetan cangkul sedikit, tetapi cukup parah karena luka itu tampak cukup dalam. Darah pun mengucur dari kakinya yang terluka.

"Arya kenapa?! Kena cangkul?!" Ternyata yang barusan datang itu adalah Ardian dan juga Natasya di sana.

Natasya yang berada di belakang Ardian tampak meringis sekaligus bergidik ngeri melihat darah yang cukup deras mengalir di kaki Arya.

Hardi gegas berlari kencang ke arah dalam rumahnya. Tak lama kemudian pria paruh baya itu datang lagi dan langsung menumpahkan bubuk kop
Adny Ummi

Jangan lupa baca karya-karya aku yang lain yaa. Ada Wanita Dambaan Tuan Otoriter yang menjadi prekuel novel ini. Ada juga novel lain seperti Pengantin Titipan, Cinta Seorang Budak, dan Skandal Cinta Surrogate Mother yang nggak kalah seru looh! Jangan lupa tinggalkan jejak yaa. Biar aku tambah semangaaatt! Tengkyuuu!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status