Share

Satu Meja

Ranum menghentikan tangis, lalu berdiri. Dia melangkah ke dekat laci, yang berada dekat tempat tidur. Ranum membuka laci sebelah kanan. Dari sana, wanita muda itu mengambil sebuah cincin berlian, yang diberikan Windraya di hari pernikahan mereka.

Ranum duduk termenung di tepian tempat tidur, sambil mengamati cincin berlian yang baru diambil dari laci. Perhiasan itu sangat indah dan berkelas. Ranum yakin harganya pasti lumayan jika dijual atau sekadar digadaikan. Namun, sayangnya dia tak memegang sertifikat keaslian perhiasan tersebut.

“Bagaimana ini?” Ranum teramat bimbang. Wanita muda itu berpikir beberapa saat, sebelum teringat akan sesuatu. “Juwita.” Satu nama terlontar dari bibirnya.

Tanpa pikir panjang, Ranum segera mengambil telepon genggam dari dalam tas. Dia menghubungi orang yang tadi disebut namanya.

“Halo. Ini dengan siapa?” tanya Juwita, dari seberang sana.

“Hai, Wit. Apa kabar? Ini aku. Ranum.” Ranum berbasa-basi terlebi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status