Share

Mayla

Windraya memundurkan satu kursi dekat Nindira. “Duduklah,” bisiknya, sambil berdiri di belakang Ranum yang terlihat kikuk. Setelah berkata demikian, dia kembali ke tempatnya. Sambil melangkah di belakang Ranum, Windraya iseng menyentuh pinggul wanita muda itu.

Ranum menelan ludah dalam-dalam, menerima sentuhan nakal Windraya. Namun, dia segera menepiskan perasaannya. Ranum duduk di sebelah Nindira, yang langsung tersenyum.

Lain halnya dengan Mayla. Wanita cantik bertubuh sintal itu langsung kehilangan selera makan karena kehadiran Ranum dan Nindira. Namun, Mayla tak berniat pergi dari sana. Dia tidak ingin mengalah.

“Kamu pulang jam berapa, Win?” tanya Nindira, sambil menyantap menu yang sudah disajikan dalam piring.

“Setelah makan siang,” jawab Windraya, seraya mencuri pandang ke arah Ranum.

“Apa kamu dan Ranum pulang bersama?” tanya Nindira lagi.

“Tidak juga. Aku datang lebih dulu.” Windraya memasukkan satu suapan, meskipun tiba-tiba rasa makanan yang tengah dinikmatinya jad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status