Share

Bab 3

Author: Senchaaa
last update Last Updated: 2023-03-29 21:30:41

Aya benar-benar tampil sempurna untuk pertemuan kali ini. Memilih gaun paling elegan yang dia miliki dan merias diri secantik mungkin tapi berusaha tetap natural. Setelah membuat kesepakatan dengan Alister satu minggu lalu, kini Aya melangkah ke jenjang berikutnya yaitu dikenalkan pada keluarga inti pria itu. Ya, kalian tidak salah dengar, Aya akan segera dikenalkan sebagai calon istri kedua Alister pada Reanaldy Byantara dan keluarga. Bukan hanya mereka sebenarnya, istri pertama Alister dan mertua pria itu pun dikabarkan akan turut hadir. Bisa dibayangkan semenegangkan apa suasana di sana nanti.

Jantung Aya serasa mau copot saking gugupnya. Ini jauh lebih menegangkan dibandingkan dengan berbagai ujian kedokteran yang pernah dia lakukan. Padahal, jauh sebelum hari ini datang, Alister sudah menceritakan segala rencananya pada Aya. Gadis itu juga sudah memprediksi reaksi dan masalah apa yang akan timbul dari keputusan Alister. Hampir 80% prediksi Aya menjadi kenyataan.

Keluarga Alister bingung akan kehadiran Aya, itu prediksi yang pertama. Istri dan mertua Alister melayangkan tatapan tajam dan penuh kecurigaan, itu prediksi yang kedua. Aya seperti sedang dikuliti habis-habisan oleh semua orang yang ada di sana. Dia menarik napas panjang dan berusaha tampil tenang agar penyamaran dan kegugupannya tidak terbaca orang-orang.

"Ali, kamu belum menjelaskan apa-apa sejak tadi. Siapa perempuan cantik yang datang bersamamu ini? Apa dia sekretaris barumu?" tanya Amanda, ibu dari Alister.

Alister menoleh sebentar pada Aya, gadis itu seolah bertanya melalui pandangannya, apa yang harus dia lakukan sekarang? Ali hanya membalas kebingungan Aya itu dengan senyum tipis—berusaha menenangkan.

"Dia Rayasa, Bu, kekasihku," jawab Alister penuh keyakinan.

Semua orang terperangah, merek menghentikan aksi makan malamnya walaupun ada sebagian orang yang sudah selesai. Fokus mereka hanya terpusat pada Alister dan Aya dengan berbagai reaksi. Ada yang kesal, marah, sedih, dan bingung seakan tak percaya pun ada.

"Alister, apa maksud kamu?!" sentak Heri, ayah mertua Alister.

"Lancang sekali kamu mengatakan hal seperti itu di hadapan kami semua. Tidak punya sopan santun!" ibu mertuanya juga ikut murka, sementara istri Alister diam saja.

Dia menatap suaminya nanar, Mila sudah curiga sejak awal kedatangan Alister. Pria itu tampak sangat perhatian dan akrab dengan Aya. Dan kini semua kekhawatirannya menjadi nyata. Dada Mila terasa sakit sekali, kenapa suaminya bisa setega ini?

"Maaf jika kabar ini mengejutkan Om dan Tante, mungkin apa yang akan kusampaikan berikutnya jauh lebih mengejutkan dari ini," kata Alister tenang.

Pria itu kemudian mengalihkan perhatiannya pada Reanaldy dan Amanda.

"Ayah, Ibu, aku sudah memutuskan akan menikahi Aya dalam waktu dekat. Aku sudah bicara dengan orang tuanya dan mereka setuju. Orang tua Aya tidak mempermasalahkan statusku yang masih memiliki istri."

Reanaldy menghirup udara sebanyak yang dia bisa. Tidak langsung merespons ucapan anaknya.

"Kurang ajar! Kamu mau menduakan anakku, begitu?!" bentak Heri lagi, dia benar-benar tidak bisa menerima keputusan Alister.

"Tenang dulu Mas Heri, mari kita dengarkan penjelasan Ali tentang masalah ini," ujar Amanda menenangkan.

"Bagaimana aku bisa tenang, Mbak?! Anakmu mau poligami! Dia mau menyakiti anakku secara terang-terangan. Aku tidak mungkin diam saja!" balas Heri penuh emosi.

"Iya, Mbak Amanda ini bagaimana sih, anaknya salah kok masih dibela. Poligami itu adalah aib bagi keluarga kita. Mau ditaruh di mana muka kami Mbak kalau keluarga besar tahu Mila akan dipoligami. Belum lagi omongan kerabat, rekan bisnis, dan media. Nama baik keluarga kita akan hancur! Bukan hanya Mila yang malu, tapi Alister juga akan dicap sebagai pengkhianat. Mbak harusnya memikirkan tentang itu!" balas mama Mila tak tertahan emosinya.

"Ma, sudah, tenang dulu," ucap Mila berusaha menenangkan ibunya, kebetulan mereka duduk berdampingan sementara Alister malah duduk di samping Aya. Memang laki-laki itu tidak punya hati!

"Tidak bisa, Mil! Pokoknya Mama tidak terima kalau kamu harus dimadu!"

Mama Mila sampai menggebrak meja mengekspresikan kemarahannya yang menggelora.

"Ali, tolong jangan bercanda, kenapa tiba-tiba kamu mau menikah lagi?" Reanaldy tetap tenang menghadapi situasi ini.

Dia tidak ingin menghakimi Alister sebelum tahu alasan dan latar belakang dari keputusan putranya ini. Reanaldy sangat mengenal kepribadian putranya. Dia tidak mungkin mengambil langkah besar jika tidak ada alasan kuat yang mendorongnya.

"Ini sama sekali tidak tiba-tiba, Yah. Aku sudah lama mengenal Aya. Dia adalah dokter kenalan Vincent. Kami dekat setahun terakhir dan memutuskan untuk pacaran. Aku mencintainya dan ingin hidup bersamanya. Maka dari itu, kuputuskan untuk menikahinya. Tidak ada yang salah dengan itu. Bukankah dulu Ayah sendiri yang bilang, suatu saat, jika aku kembali menemukan seseorang yang kucinta maka bawa perempuan itu pada ayah. Sekarang aku sudah melakukannya."

Aya diam saja, dalam hati dia memuji akting Alister yang begitu meyakinkan dan terdengar tulus. Seolah semua yang diucapkannya adalah kebenaran.

"Begitu rupanya, jadi semua ini berlandaskan rasa cinta?" ujar Reanaldy seperti menimbang sesuatu dalam pikirannya.

Alister tegas mengangguk sedangkan istrinya terdiam perih. Matanya telah berkaca-kaca.

"Baiklah, jika itu keputusanmu maka lakukanlah. Nikahi Aya sesuai keinginanmu," putus Reanaldy sekali lagi membuat seisi ruang makan ternganga.

"Mas Reanaldy, ini tidak benar! Mas tidak bisa memutuskan secara sepihak begini! Sebagai orang tua dari Mila, saya tetap keberatan dan tidak setuju Alister menikah lagi!" tentang pak Heri masih teguh dengan pendiriannya.

"Dasar pelakor! Orang tuamu tidak pernah mendidikmu dengan benar, ya? Sampai kamu berani berpacaran dengan suami orang."

"Maaf Tante, anda tidak punya hak mengatakan hal seperti itu tentang orang tua saya. Mereka orang baik yang tidak pantas direndahkan oleh siapa pun, terutama di depan saya," balas Aya tegas.

Ia tidak akan tinggal diam ketika kedua orang tuanya yang disenggol. Enak saja!

"Halah! Omong kosong! Kalau kamu dan orang tua kamu memang baik, kalian tidak mungkin berusaha menghancurkan rumah tangga orang lain. Ngakunya saja dokter tapi kelakuan jalang!"

"Mama udah, jangan bicara kasar begitu," Mila mengingatkan.

"Biarin aja, Mil, biar si pelakor itu tahu diri! Dia sama sekali enggak selevel sama kamu. Mata Alister aja yang rabun sampai mau nikahin gadis jalang kayak dia."

"Anjir nih mulut emak-emak! Minta gue robek apa gimana?!" omel Aya dalam hati.

Wajahnya merah padam menahan kekesalan. Kalau saja saat ini dia tidak sedang berakting jadi calon menantu idaman, mungkin sudah Aya jambak mama Mila itu. Dia cari perkara dengan orang yang salah. Setelah ini, Aya pastikan orang tua menyebalkan itu akan mendapatkan balasannya.

"Tante saya peringatkan jangan pernah berkata seperti itu lagi tentang Aya. Dia perempuan baik-baik dan berasal dari keluarga terhormat, yang sangat mendukung apa pun yang diinginkan anaknya. Orang tuanya setuju dengan hubungan kami semata-mata karena mereka ingin putrinya bahagia dengan orang yang dia cinta."

Aya refleks menoleh pada Alister, takjub berulang kali dengan tipu daya laki-laki ini.

"Ini orang cocok banget jadi aktor. Yakin menang artist of the year, sih! Mulut manisnya itu, loh, kagak nahannn," batin Aya lagi-lagi memuji setengah menyindir.

"Apa kamu hanya bisa memikirkan kebahagiaan perempuan itu? Bagaimana dengan anakku, Alister? Bagaimana dengan Mila? Kamu sudah izin padanya untuk menikahi perempuan itu? Papa yakin kamu belum melakukannya."

"Aku tidak perlu izinnya untuk menikah lagi, Om."

Sesadis itu Alister, seperti tidak ada tenggang rasa sama sekali pada istrinya sendiri. Ada apa sebenarnya? Mengapa Alister tampak begitu membenci Mila? Dia bahkan masih memanggil kedua mertuanya dengan sebutan "Om" dan "Tante".

"Dalam rumah tangga, kamu tidak bisa memutuskan segala sesuatunya secara sepihak!"

"Kenapa tidak? Pernikahan kami juga  bermula dari keputusan sepihak, bukan? Lantas, apa salahnya jika sekarang aku melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan tiga tahun lalu?"

Orang tua Mila terdiam, begitu pun dengan putri mereka yang sudah menangis pilu sejak tadi. Dia tidak kuat menyaksikan ini semua. Melihat Alister yang mati-matian membela Aya teramat menusuk hati Mila.

"Tapi tetap saja kamu tidak bisa memperlakukan Mila seperti ini, Alister. Kalian sudah menikah selama tiga tahun! Bayangkan, tiga tahun, kurang apa Mila, hm? Sampai kamu harus cari perempuan lain seperti ini? Dia pintar, baik, taat sama suami, bisa masak, dia selalu melayani kamu dengan sepenuh hatinya. Tega kamu nyakitin dia kayak gini, Al?" Ratna masih ingin menantunya ini sadar.

"Mila memang sempurna sebagai perempuan tapi ada satu yang membuatnya menjadi tidak sempurna sebagai seorang istri. Dia tidak bisa mengandung cicitku, itu kesalahan fatal!" tambah seorang perempuan tua berusia sekitar 65 tahun yang juga ada di acara makan malam itu.

Sejak tadi dia hanya menyimak perdebatan yang bergulir tanpa berniat merespons. Menurutnya, ini saat yang tepat untuk buka suara agar cucu kesayangannya tidak terus-terusan disudutkan keluarga Mila.

"Alister, jangan memikirkan kata-kata mertuamu, lanjutkan saja rencanamu menikahi Aya. Yang meriah kalau perlu, biar semua orang tahu, istri pertamamu tidak bisa menjalankan kewajibannya dengan maksimal sampai kamu harus mencari perempuan lain."

Nenek Alister memang terkenal tegas, diktator, serta suka memaksakan kehendak. Tipikal nenek mertua yang sulit diluluhkan pokoknya.

"Badas juga nih si emak satu, mesti dijadiin sekutu fix buat bekingan," pikir Aya dengan segala akal bulusnya.

"Terima kasih, Oma, sebetulnya dengan atau tanpa persetujuan kalian, aku memang akan tetap menikahi Aya karena aku sangat mencintainya."

Secara tiba-tiba Alister menggenggam tangan Aya dan membuat gadis itu terenyak sesaat. Alister mencium punggung tangan Aya romantis, sementara gadis itu hanya tersenyum kaku.

"Ini orang hobi banget ngagetin gue! Adegan ini enggak ada di skenario, woi!" protes Aya lagi dan lagi hanya bisa membatin.

Related chapters

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 4

    "Busett ... ada gila-gilanya juga ya orang tua lo. Masa anaknya jadi pelakor malah direstuin," kaget Vincent setelah menerima laporan progres rencana Alister dan Aya."Gue juga kaget anjir, bisa-bisanya mereka kayak gitu. Tapi enggak mengherankan sih, siapa juga yang bakal nolak bermantukan Alister Byantara, ya, enggak?"Vincent angguk-angguk saja sambil memeriksa dokumen klien yang akan dibelanya di persidangan nanti siang. Aya yang memang tidak ada kerjaan iseng saja mampir ke kantor Vincent, selain untuk curhat masalah Alister dan rencana pernikahan mereka, ada hal penting lain yang ingin Aya bahas dengan Vincent."Beruntung banget lo, lagi ketimpa musibah eh malah dapat durian runtuh. Mau dinikahi anak konglomerat, bilang apa coba sama gue?""Hhh, galau gue, Vin, sumpah! Ada pergolakan batin gitu dalam hati gue. Tiap malam gue mikir keputusan ini udah tepat belum, ya? Gue dosa enggak sih ngancurin rumah tangga orang? Padahal gue enggak ada maksud kayak gitu tapi kesannya si Alister

    Last Updated : 2023-04-29
  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 5

    "Kamu memang sependiam ini, ya?" Aya memecah keheningan setelah hampir setengah jam Alister mendiamkannya.Mereka tidak sedang perang dingin atau marahan, memang dasar Alisternya saja yang terlalu kaku dalam membuka obrolan. Sudah mengenal Aya selama dua pekan dan bertemu beberapa kali, tapi keduanya masih terasa asing. Lebih tepatnya, Aya masih segan untuk mengakrabkan diri dengan pria itu. Alister tampak memberikan jarak yang cukup tegas di antara mereka.Mau inisiatif memulai keakraban lebih dulu namun Aya takut dia salah langkah. Gadis itu memang agak ceroboh, makanya Vincent bingung kenapa Aya bisa jadi dokter. Otaknya memang lumayan encer tapi sikap gegabahnya itu loh yang membuat Vincent angkat tangan. Sejujurnya Vincent tidak kaget mendengar Aya melakukan malpraktek. Kejadian itu sangat cocok dengan kebiasaan kawan gilanya."Tidak juga," jawab Alister datar.Dia berkata jujur, Vincent saksinya, saat bersama orang yang dekat dengannya tentu saja Alister tidak sependiam ini. Begi

    Last Updated : 2023-04-29
  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 6

    Alister tiba di rumah sekitar pukul tujuh malam. Begitu derap langkahnya terdengar di ruang tengah, Mila buru-buru turun tangga dan menyambut suaminya itu. berniat mengambil peralatan kerja sang suami meski selama ini Alister tidak pernah menggubris kehadirannya di rumah itu.“Tumben pulang telat Al, ada lembur ya di kantor?” tanya Mila ramah setelah berdiri di hadapan sang suami.Alister mengembuskan napas kasar, ia membuang muka sesaat lalu menatap istrinya dengan malas.“Enggak, tadi aku abis fitting baju sama Aya.”Satu kalimat singkat yang terlisan sempurna dari suaminya bak peluru panas yang sukses menembus ulu hati Mila. Sakit sekali rasanya. Senyum getir wanita itu tunjukkan, dia berusaha tenang dan menampilkan ekspresi biasa.“Kamu serius mau menikahi dia Al?” suara Mila mulai bergetar, berat rasanya mengajukan pertanyaan sederhana itu.“Kamu pikir aku lagi bercanda?” balasan tegas dan sengit semakin menambah kadar pedih pada perasaan Mila. Setega ini Alister padanya.“Aku han

    Last Updated : 2023-04-30
  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 7

    “Aya bisa kita bicara sebentar?” panggil ayah Rayasa ketika melihat sang putri menyelonong melewati ruang tamu, hendak menuju kamarnya di lantai atas.“Ada apa, Yah?” balas Aya berdiri di depan tangga tanpa berniat mendekati sang ayah yang masih duduk bertumpang kaki di sofa.Di sana juga ada perempuan bersanggul tinggi yang tampak asyik menikmati teh hijau hangat.“Tidak sopan bicara dengan orang tua seperti itu, cepat sini dan duduk di depan ayah.”Aya mengembuskan napas kasar, malas nih dia kalau sudah begini. Berbagai asumsi pertanyaan yang akan diajukan sang ayah sudah terbesit di benak perempuan itu. Aya lelah sekali malam ini, dia tidak ingin melakukan sesi wawancara dengan siapa pun apalagi jika topik pembahasannya tentang Alister. Dia muak dengan pria itu. seharian bepergian dengannya membuat tensi Aya meningkat. Di harus minum obat pereda stres setelah ini. Ya, Aya sudah merencanakannya.Enggan menimbulkan perdebatan dan huru-hara panjang malam ini, Aya langsung menghampiri a

    Last Updated : 2023-04-30
  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 8

    “Ya ampun Ay ... lo beruntung banget, bisa nikah sama pak Alister. Lo tahu enggak, pas undangan lo nyampe ke anak-anak di RS, beuh ... mereka heboh, gonjang-ganjing dunia persilatan. Termasuk si Sarah juga kepanasan tuh denger lo dinikahin anak keluarga Byantara,” cerita Dewi heboh.Saat ini Dewi sedang berkunjung ke kamar rias pengantin yang ada di salah satu hotel bintang lima taraf internasional. Rencana pernikahan kedua Alister memang digelar dengan begitu mewah meski dengan waktu persiapan yang relatif singkat.Aya masih mematut diri di cermin, menatap datar pada dirinya yang sebentar lagi akan resmi dipersunting suami orang. Benarkah Aya akan tetap melanjutkan kegilaan ini demi uang 10 miliar? Mendadak hati wanita itu jadi gusar. Terlebih usai melihat respons orang tuanya tempo hari, mereka seperti tidak peduli pada bagaimana perasaan Aya. Selagi pernikahan ini menguntungkan mereka maka hal lainnya tidak penting lagi.“Rumah sakit gonjang-ganjing heboh nyinyirin gue, gitu maksudn

    Last Updated : 2023-05-01
  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 9

    “Saya mengambil engkau Rayasa Meirani menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan dan inilah janji setia saya yang tulus.”Ikrar suci pernikahan itu begitu mulus dilisankan oleh Alister tanpa ada sedikit pun keraguan atau rasa takut. Aya heran bukan main, apakah pria itu sama sekali tidak merasa takut telah mempermainkan Tuhan? Dia telah mengucapkan janji palsu di hadapan semua orang. mengatakan dusta yang entah seberapa berat timbangan dosanya. Ya, katakanlah Aya munafik karena masih mempermasalahkan dosa di saat dirinya pun sengaja membuat dosa yang mungkin tak termaafkan.Mempermainkan pernikahan, oh, Aya benar-benar baru ketakutan sekarang. Di saat dia sudah berdiri tegap di samping Alister dan menghadap seorang pendeta. Di saat semua orang

    Last Updated : 2023-05-03
  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 10

    “Ini akan menjadi kamar kita di rumah ini,” kata Alister setelah ia dan Aya memasuki kamar utama yang telah didesain sedemikian rupa untuk pengantin baru.Aya perlahan mengekori suaminya memasuki kamar. Mengedarkan pandangan untuk kemudian terhanyut selama beberapa detik usai melihat semewah apa hunian barunya. Kamar Rayasa di rumahnya juga bagus tapi kamar barunya ini berada di level yang berbeda. Dari luasnya saja sudah sangat jauh, kamar mandi di kamar ini mungkin sebanding dengan keseluruhan kamar lama Aya. Bisa dibayangkan bukan sejauh apa perbandingannya.“Pakaian kamu sudah disusun rapi di lemari sebelah sana. Perlengkapan seperti aksesoris dan sepatu juga sudah disiapkan di walking closet itu. Tapi itu bukan khusus untukmu, kita akan menggunakan walking closet-nya bersama,” Alister menjelaskan tanpa melihat Aya.Dia sibuk melepas jam tangan dan melonggarkan dasi. Resepsi panjang yang sudah mereka lalui hari ini benar-benar menguras tenaga. Pria itu ingin bergegas menanggalkan s

    Last Updated : 2024-02-02
  • Istri Settingan 10 Miliar   Prolog

    "Bayar aku sepuluh miliar maka aku akan menerima tawaranmu," putus Aya mantap.Dia menatap serius lawan bicaranya, tak peduli jika nominal yang dia patok terlampau tinggi. Aya bukan gadis sembarangan, harga dirinya bahkan jauh lebih mahal dari itu sebenarnya. Sepuluh miliar itu terbilang cukup worth it dalam negosiasi ini. Mengingat misi yang diembankan padanya benar-benar harus mempertaruhkan kehidupan pribadinya.Pria itu mendecih mendengar permintaan fantastis gadis di hadapannya. Ia mengambil cangkir berisi espresso kesukaannya lalu menyesap minuman itu sedikit demi sedikit. Entah mengapa Aya sebal melihat pria itu bersikap demikian. Pria itu belum memberi tanggapan apa pun tapi Aya merasa dirinya sudah dihina habis-habisan."Kamu mahal juga ternyata,” tandas pria bernama Alister itu usai menyimpan kembali cangkir minumannya."Kurasa nominal itu sama sekali tidak ada artinya bagi keluarga Byantara."“Memang, keluarga kami terkenal sangat loyal dalam berbisnis. Jika ada hal yang bis

    Last Updated : 2023-03-29

Latest chapter

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 10

    “Ini akan menjadi kamar kita di rumah ini,” kata Alister setelah ia dan Aya memasuki kamar utama yang telah didesain sedemikian rupa untuk pengantin baru.Aya perlahan mengekori suaminya memasuki kamar. Mengedarkan pandangan untuk kemudian terhanyut selama beberapa detik usai melihat semewah apa hunian barunya. Kamar Rayasa di rumahnya juga bagus tapi kamar barunya ini berada di level yang berbeda. Dari luasnya saja sudah sangat jauh, kamar mandi di kamar ini mungkin sebanding dengan keseluruhan kamar lama Aya. Bisa dibayangkan bukan sejauh apa perbandingannya.“Pakaian kamu sudah disusun rapi di lemari sebelah sana. Perlengkapan seperti aksesoris dan sepatu juga sudah disiapkan di walking closet itu. Tapi itu bukan khusus untukmu, kita akan menggunakan walking closet-nya bersama,” Alister menjelaskan tanpa melihat Aya.Dia sibuk melepas jam tangan dan melonggarkan dasi. Resepsi panjang yang sudah mereka lalui hari ini benar-benar menguras tenaga. Pria itu ingin bergegas menanggalkan s

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 9

    “Saya mengambil engkau Rayasa Meirani menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan dan inilah janji setia saya yang tulus.”Ikrar suci pernikahan itu begitu mulus dilisankan oleh Alister tanpa ada sedikit pun keraguan atau rasa takut. Aya heran bukan main, apakah pria itu sama sekali tidak merasa takut telah mempermainkan Tuhan? Dia telah mengucapkan janji palsu di hadapan semua orang. mengatakan dusta yang entah seberapa berat timbangan dosanya. Ya, katakanlah Aya munafik karena masih mempermasalahkan dosa di saat dirinya pun sengaja membuat dosa yang mungkin tak termaafkan.Mempermainkan pernikahan, oh, Aya benar-benar baru ketakutan sekarang. Di saat dia sudah berdiri tegap di samping Alister dan menghadap seorang pendeta. Di saat semua orang

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 8

    “Ya ampun Ay ... lo beruntung banget, bisa nikah sama pak Alister. Lo tahu enggak, pas undangan lo nyampe ke anak-anak di RS, beuh ... mereka heboh, gonjang-ganjing dunia persilatan. Termasuk si Sarah juga kepanasan tuh denger lo dinikahin anak keluarga Byantara,” cerita Dewi heboh.Saat ini Dewi sedang berkunjung ke kamar rias pengantin yang ada di salah satu hotel bintang lima taraf internasional. Rencana pernikahan kedua Alister memang digelar dengan begitu mewah meski dengan waktu persiapan yang relatif singkat.Aya masih mematut diri di cermin, menatap datar pada dirinya yang sebentar lagi akan resmi dipersunting suami orang. Benarkah Aya akan tetap melanjutkan kegilaan ini demi uang 10 miliar? Mendadak hati wanita itu jadi gusar. Terlebih usai melihat respons orang tuanya tempo hari, mereka seperti tidak peduli pada bagaimana perasaan Aya. Selagi pernikahan ini menguntungkan mereka maka hal lainnya tidak penting lagi.“Rumah sakit gonjang-ganjing heboh nyinyirin gue, gitu maksudn

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 7

    “Aya bisa kita bicara sebentar?” panggil ayah Rayasa ketika melihat sang putri menyelonong melewati ruang tamu, hendak menuju kamarnya di lantai atas.“Ada apa, Yah?” balas Aya berdiri di depan tangga tanpa berniat mendekati sang ayah yang masih duduk bertumpang kaki di sofa.Di sana juga ada perempuan bersanggul tinggi yang tampak asyik menikmati teh hijau hangat.“Tidak sopan bicara dengan orang tua seperti itu, cepat sini dan duduk di depan ayah.”Aya mengembuskan napas kasar, malas nih dia kalau sudah begini. Berbagai asumsi pertanyaan yang akan diajukan sang ayah sudah terbesit di benak perempuan itu. Aya lelah sekali malam ini, dia tidak ingin melakukan sesi wawancara dengan siapa pun apalagi jika topik pembahasannya tentang Alister. Dia muak dengan pria itu. seharian bepergian dengannya membuat tensi Aya meningkat. Di harus minum obat pereda stres setelah ini. Ya, Aya sudah merencanakannya.Enggan menimbulkan perdebatan dan huru-hara panjang malam ini, Aya langsung menghampiri a

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 6

    Alister tiba di rumah sekitar pukul tujuh malam. Begitu derap langkahnya terdengar di ruang tengah, Mila buru-buru turun tangga dan menyambut suaminya itu. berniat mengambil peralatan kerja sang suami meski selama ini Alister tidak pernah menggubris kehadirannya di rumah itu.“Tumben pulang telat Al, ada lembur ya di kantor?” tanya Mila ramah setelah berdiri di hadapan sang suami.Alister mengembuskan napas kasar, ia membuang muka sesaat lalu menatap istrinya dengan malas.“Enggak, tadi aku abis fitting baju sama Aya.”Satu kalimat singkat yang terlisan sempurna dari suaminya bak peluru panas yang sukses menembus ulu hati Mila. Sakit sekali rasanya. Senyum getir wanita itu tunjukkan, dia berusaha tenang dan menampilkan ekspresi biasa.“Kamu serius mau menikahi dia Al?” suara Mila mulai bergetar, berat rasanya mengajukan pertanyaan sederhana itu.“Kamu pikir aku lagi bercanda?” balasan tegas dan sengit semakin menambah kadar pedih pada perasaan Mila. Setega ini Alister padanya.“Aku han

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 5

    "Kamu memang sependiam ini, ya?" Aya memecah keheningan setelah hampir setengah jam Alister mendiamkannya.Mereka tidak sedang perang dingin atau marahan, memang dasar Alisternya saja yang terlalu kaku dalam membuka obrolan. Sudah mengenal Aya selama dua pekan dan bertemu beberapa kali, tapi keduanya masih terasa asing. Lebih tepatnya, Aya masih segan untuk mengakrabkan diri dengan pria itu. Alister tampak memberikan jarak yang cukup tegas di antara mereka.Mau inisiatif memulai keakraban lebih dulu namun Aya takut dia salah langkah. Gadis itu memang agak ceroboh, makanya Vincent bingung kenapa Aya bisa jadi dokter. Otaknya memang lumayan encer tapi sikap gegabahnya itu loh yang membuat Vincent angkat tangan. Sejujurnya Vincent tidak kaget mendengar Aya melakukan malpraktek. Kejadian itu sangat cocok dengan kebiasaan kawan gilanya."Tidak juga," jawab Alister datar.Dia berkata jujur, Vincent saksinya, saat bersama orang yang dekat dengannya tentu saja Alister tidak sependiam ini. Begi

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 4

    "Busett ... ada gila-gilanya juga ya orang tua lo. Masa anaknya jadi pelakor malah direstuin," kaget Vincent setelah menerima laporan progres rencana Alister dan Aya."Gue juga kaget anjir, bisa-bisanya mereka kayak gitu. Tapi enggak mengherankan sih, siapa juga yang bakal nolak bermantukan Alister Byantara, ya, enggak?"Vincent angguk-angguk saja sambil memeriksa dokumen klien yang akan dibelanya di persidangan nanti siang. Aya yang memang tidak ada kerjaan iseng saja mampir ke kantor Vincent, selain untuk curhat masalah Alister dan rencana pernikahan mereka, ada hal penting lain yang ingin Aya bahas dengan Vincent."Beruntung banget lo, lagi ketimpa musibah eh malah dapat durian runtuh. Mau dinikahi anak konglomerat, bilang apa coba sama gue?""Hhh, galau gue, Vin, sumpah! Ada pergolakan batin gitu dalam hati gue. Tiap malam gue mikir keputusan ini udah tepat belum, ya? Gue dosa enggak sih ngancurin rumah tangga orang? Padahal gue enggak ada maksud kayak gitu tapi kesannya si Alister

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 3

    Aya benar-benar tampil sempurna untuk pertemuan kali ini. Memilih gaun paling elegan yang dia miliki dan merias diri secantik mungkin tapi berusaha tetap natural. Setelah membuat kesepakatan dengan Alister satu minggu lalu, kini Aya melangkah ke jenjang berikutnya yaitu dikenalkan pada keluarga inti pria itu. Ya, kalian tidak salah dengar, Aya akan segera dikenalkan sebagai calon istri kedua Alister pada Reanaldy Byantara dan keluarga. Bukan hanya mereka sebenarnya, istri pertama Alister dan mertua pria itu pun dikabarkan akan turut hadir. Bisa dibayangkan semenegangkan apa suasana di sana nanti.Jantung Aya serasa mau copot saking gugupnya. Ini jauh lebih menegangkan dibandingkan dengan berbagai ujian kedokteran yang pernah dia lakukan. Padahal, jauh sebelum hari ini datang, Alister sudah menceritakan segala rencananya pada Aya. Gadis itu juga sudah memprediksi reaksi dan masalah apa yang akan timbul dari keputusan Alister. Hampir 80% prediksi Aya menjadi kenyataan.Keluarga Alister b

  • Istri Settingan 10 Miliar   Bab 2

    Brakkk!Dokter Rasyad menggebrak meja sangat keras sampai dada Aya dan Dewi tersentak. Di ruangan itu hanya ada tiga orang, dokter Rasyad berdiri frustrasi dengan keadaan yang terjadi. Sedangkan Aya dan Dewi duduk tegang menyaksikan kemarahan direkturnya itu.“Apa kalian sudah benar-benar gila? Kepalanya penuh darah dan kalian malah menyuruhnya pulang?!” sentak dokter Rasyad semakin tinggi saja nada bicaranya.“Saya tidak melihat tanda-tanda pembengkakan pembuluh darah di kepalanya, Dok.”Dokter Rasyad ternganga mendengar pembelaan Aya. Apa barusan dia tidak salah dengar?“Bagaimana bisa ada seorang dokter yang mengatakan hal konyol seperti itu? Kamu sadar dengan apa yang barusan kamu katakan, hah?! Itu semakin menegaskan bahwa omongan orang-orang itu benar. Kamu dokter yang tidak profesional dan tidak becus dalam bekerja. Salah diagnosis pasien di saat rekanmu mengatakan bahwa kondisi penyakitnya serius tapi dengan enteng kamu mengatakan bahwa kondisinya baik-baik saja?!”Aya diam saj

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status