Share

77. Memberitahu Laila

Saya senang kalau kalian makin penasaran :)

Selamat membaca

"Bang, sejak awal Abah nikah sama Teh Nela saja saya udah gak setuju'kan? Tapi apalah saya yang hanya anak kecil, gak ngerti urusan orang dewasa. Lagian saat itu, saya masih dibikin rempong sama emak-emak kurang kasih sayang, ha ha ha ...." Syamil terbahak. Jika mengingat saat ia masih bersama Hani, rasanya sangat lucu dan satu-satunya wanita yang pernah menciumnya adalah Hani. Dicium pipinya saja, ia sampai sakit thypes, bagaimana kalau cium yang lain?

Astaghfirulloh, Sya!

"Duh, kalau lagi inget Hani, ampe lupa ada orang tua tampan di depan mata," sindir Didin sambil mencebik.

"Ngapah harus pakai kata tampan lagi setelah kata tua? Apa gak cukup dibilang tampan sama Teh Laila? Butuh pengakuan dari yang lain juga?" Syamil begitu puas setelH meledek Didin. Keduanya tertawa hingga suara tawanya terdengar sampai ke luar.

"Berarti kamu gak mau poligami?" tanya Didin lagi.

"Ya ampun, yang ini aja belom dimulai, udah nanya poligam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Deblo chenel
penasaran tapi koinnyh abis...‍...
goodnovel comment avatar
Christie
udah baca shay yg 10 jeti seminggu udah tamat thn kemaren ...
goodnovel comment avatar
Reyza Agung Riansy
saya udah tamat baca sepuluh juta satu minggu nya thor.. dan karena penasaran maka lanjut baca cerita ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status