Share

79. Memikirkan Syamil

"Assalamu'alaikum, Bu."

Hani menutup mulutnya saat suara Syamil terdengar semakin jelas di telinganya. Apa yang harus ia lakukan? Tidak mungkin ia membuka pintu'kan?

"Bu, assalamu'alaikum. Ada orang gak ya," gumam Syamil sambil mengetuk pintu rumah tetangganya. Hani menutup mulutnya dengan kepala baju kaus yang ia kenakan.

"Wa'alaykumussalam, ada apa, Mas? Saya baru aja mandi loh, masih pake sabun ini, ada apa? Kalau mau kasih berkat, taro di depan pintu aja!" Syamil melotot saat mendengar jawaban tetangganya.

"Oh, iya, Bu, maaf. Saya taruh di depan pintu ya. Selametan saya Bu."

"Saya gak nanya, Mas. Tapi makasih ya! Ayamnya keras gak tuh?" Syamil menggaruk rambutnya sambil tertawa.

Syamil kemudian melangkah pergi untuk berkeliling mengantar nasi kotak ke para tetangga. Baru saja ada pengajian terakhir sebelum acara pernikahannya, untuk itu kedua orang tuanya bersedekah nasi kotak. Semua warga sekitar pesantren kebagian. Ada lima ratus box yang Syamil dan santri, juga saudaranya y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Carla
bukan hanya syamil, para readers juga seketika sesaj napas deg2an nunggu saat itu tiba
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
kenapa pengantin perempuan nangis,,jangan macem - macem sya,,
goodnovel comment avatar
lampu petromax
ayo dong sya temuin Hani, biar gak ada penyesalan dikemudian hari
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status