Share

80. Syamil Pergi ke Rumah Hani

"Mas Ibnu yakin?" Syamil meminta tukang pijat untuk berhenti dengan kode tangan. Pemuda itu banget duduk untuk menatap Ibnu yang juga tengah menatap bingung pada calon pengantin.

"Iya, namanya Hani. Janda anak satu. Pindah kayaknya hari rabu kemarin deh." Syamil berdiri dan langsung menyambar ponsel yang ada di atas meja. Ia membuka galeri untuk mencari foto Hani yang pernah dikirimkan Hadi padanya. Foto saat Hani sudah memakai hijab.

"Ini bukan?" tanya Syamil memastikan.

"Gak tahu, Sya. Ga pernah keluar rumah dan saya gak pernah lihat, gak tahu kalau Pak Nurdin yang selalu jaga di depan." Syamil mendesah kecewa. Saat Ibnu menggeleng tidak kenal.

"Ya sudah, makasih, Mas Ibnu." Ibnu pun keluar dari kamar Syamil. Pemuda itu pun segera memakai kembali baju kausnya.

"Kek, udah selesai aja pijatnya ya. Saya ada urusan sebentar. Makasih banyak, Kek." Syamil mengepalkan uang seratus lima puluh ribu pada kakek tukang urut yang tiga hari ini rutin mengurutnya.

"Sama-sama Syamil. Semoga la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Tary Lestary
ikutan galau juga krna gk ketemu²
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
kasian banget syaa
goodnovel comment avatar
Winda Ajiwardhana
Zahra nangis karena apa Mak?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status