Share

109. Ide Brilian

"Aduh, mana bisa begitu, Bang!" Laila menggeleng tidak setuju.

"Sayang, dengerin Abang. Hani itu pelawak bagi Syamil. Dia pasti bisa menghibur adik kita. Nanti Syamil jadi senang dan gembira. Nikah siri dulu aja gak papa, setelah surat cerai Syamil beres, nanti baru nikah resmi. Abang jamin, Syamil pasti mau banget. Gimana? Kita bilang sama abah dan ummi besok pagi." Laila menatap wajah suaminya dengan wajah bingung.

Apakah boleh dan apakah tidak aneh? Belum satu minggu menikah sudah poligami? Apa kata orang nanti? Bukankah nanti aib yang harusnya ditutupi, malah terbongkar. Yang jelek adalah nama pesantren juga.

"Emang gak ada cara lain, Bang?" tanya Laila lagi.

"Gak ada. Nih, kalau kamu mau yakin, suruh Nela bawa Hani kemari besok, ajak sarapan di sini. Pasti Syamil terkejut dan dia senang." Laila merasa ide suaminya tidak masuk di akal, tetapi tidak ada salahnya mencoba.

"Ya sudah, nanti saya bilangin Mbak Nela deh."

Pukul empat subuh, Laila sudah bangun dan mandi. Suaminya p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Endah Setyawati
uhhuyyy gasken Hani..
goodnovel comment avatar
Anggit Ramara
ceu lu tega amad ... putus ditengah ... etdah
goodnovel comment avatar
Winda Ajiwardhana
baru 2x up Mak.. masih 1x lagi.. buat jatah minum obat bagian malem..wkwkwkkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status