Share

113. Pak Rahmat ke Pesantren

"Papa mau ke mana?" tanya Zahra melihat Pak Rahmat sudah berpakaian rapi dan sedang memanaskan mobil.

"Mau ke pesantren Syamil. Mau minta maaf atas tingkah konyol kamu," jawab Pak Rahmat tanpa menoleh. Ia sibuk menyisir rambut di cermin hias yang ada di ruang tengah.

"Papa gak perlu ke sana. Papa gak perlu merendahkan harga diri Papa dengan meminta maaf. Memang Syamil bersalah, Pa." Zahra tetap pada pendiriannya, bahwa satu-satunya orang yang harus disalahkan dan mendapatkan hukuman adalah Syamil, bukan dirinya atau yang lain.

"Papa akan lebih gak ada harga diri sebagai seorang ayah, kalau Papa tetap di sini dan mengikuti semua tingkah kamu yang gak jelas. Sudah, Papa mau berangkat. Papa mau minta abahnya Syamil untuk tidak melaporkan kamu atas tuduhan pencemaran nama baik. Memalukan keluarga saja. Kamu seperti gak punya orang tua dan saudara, bertindak sesuka hati dan bikin malu." Zahra hanya bisa terdiam sambil menahan geram dalam hati.

Lagi-lagi karena Syamil, ia ditegur keras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Tony Wijaya
Kok nggak update lagi.........
goodnovel comment avatar
Anggit Ramara
update lagi dumbreng...dumbreng...update lagi...dumbreng...dumbreng...update lagi...dumbreng...dumbreng...update 5 chap lagi....dumbreng...dumbreng!!!!
goodnovel comment avatar
Yunita Anisyah
syamil gercep bgt deh. Kerrreeeennn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status