Share

106. Kantor Polisi

"Gak boleh bawa abang Syam! Abang, masuk! Bial Syam aja yang dibawa! Di sana ada mainan tembakan kan Om Polisi? Syam mau main tembakan," ujar Syam dengan lucunya. Dua anggota polisi tertawa, tetapi tidak dengan wajah Ibnu dan Syamil yang masih sama ketatnya.

"Baik, Pak, saya boleh ganti baju dulu. Tidak, maksudnya saya ganti sarung saja." Kedua polisi itu saling pandang. Lalu salah satu diantara mereka mengangguk.

"Baik, terima kasih Pak." Syamil pun masuk ke dalam rumah untuk mengganti sarung dengan celana panjang berwarna hitam. Saat ia turun dari tangga, Laila dan abah keluar dari pintu kamar masing-masing. Ibnu yang memberikan pesan pada abah dan kakak Syamil agar segera keluar rumah untuk melihat Syamil dibawa polisi.

"Ada apa ini, Sya?" tanya abah bingung. Ada getar pada suaranya. Antara ingin marah dan juga menangis.

Syamil mendekati abahnya dan juga Laila. Pemuda itu mencium punggung tangan keduanya. Laila sudah menangis. Ia sempat diceritakan oleh abah tentang ketakutan i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
untungnya ada yg waras dkeluarga Zahra. pak rahmat, sehat² nggih pak
goodnovel comment avatar
Endah Setyawati
bener.. itu gara² zahra.. syamil cuma perantara..
goodnovel comment avatar
Winda Ajiwardhana
Zahra Denial teros.. g mau mengakui kl dialah akar dr segala masalah dan musibah yg terjadi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status