Share

Istri Sah, sang Presdir Dingin
Istri Sah, sang Presdir Dingin
Author: Imgnmln

Bab 1

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2023-05-21 19:59:09

“Aku harus siap dengan semua resiko ini," sesosok wanita membuka membuka pintu ruang USG dan berjalan masuk ke dalam ruangan dengan hati yang risih.

"Tapi, apa yang akan terjadi jika hari ini aku masih saja tidak mendapatkannya?" lirihnya mengingat rentetan kalimat yang terus berdengung di telinganya.

Beberapa menit kemudian, wanita itu keluar dari dalam ruangan USG dengan menggenggam secarik kertas, tangannya yang sedikit gemetar menandakan betapa panik hatinya saat ini.

Saat melihat secarik kertas itu, dia merasa tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Ketika Tasya Ziudith menatap hasil pemeriksaan kehamilan, hatinya melonjak kegirangan. 'A-aku hamil?' gumamnya memegang secarik kertas itu dengan kuat di depan dadanya. 'Aku mengandung anak dari Pewaris Keluarga Wijaya!' dengan raut wajah yang penuh rasa senang yang menatap langit-langit koridor rumah sakit. 'Apakah ini mimpi!?' timpalnya kembali melihat secarik kertas itu dengan mata yang memerah.

Tasya menghela nafasnya dengan panjang. "Setelah menikah selama lima tahun, akhirnya aku berhasil mengandung anaknya."

Dengan hati yang gembira, dia membawa hasil pemeriksaan itu berjalan keluar dari koridor rumah sakit, wanita itu tidak sabar ingin memberitahukan kabar baik ini kepada sang suami. Namun, ketika wanita itu berbelok, dia melihat sesosok bayangan yang tidak asing di dalam ingatannya berlalu dengan cepat.

'Angelina Quade?!' Tasya tiba-tiba berhenti dan bersandar di dinding untuk bersembunyi. 'Apa yang dia lakukan di sini?' tatapannya penuh dengan rasa penasaran.

Tasya kemudian mengintip kembali langkah kaki Angelina, dan betapa terkejutnya dia saat mendapati seorang pria yang sedang menggandeng wanita itu. Pria itu memapahnya dengan wajah yang terlihat khawatir.

"Angkasa … terima kasih, kamu tidak perlu khawatir seperti itu," Angelina menatap mata Angkasa Wijaya, sang suami Tasya Ziudith, Angkasa terlihat khawatir dengan kandungan di dalam perutnya saat ini. "Aku baik-baik saja, anak ini akan lahir dengan sempurna," timpalnya mengusap perutnya yang terlihat besar itu.

Angkasa yang mendengar ucapan itu merasa sedikit tenang. "Aku harap begitu," namun raut wajahnya tetap terlihat sedikit khawatir. "Tapi, alangkah baiknya kita periksa dulu, anak dalam kandunganmu itu adalah cucu pertama keluarga Wijaya."

Angelina tersenyum mendengar ucapan pria itu, Angkasa yang pintar dan ketampanannya, sekaligus pewaris keluarga kaya raya dan juga sangat lembut membuat Angelina merasa bermimpi memiliki seorang pria sepertinya. Tasya yang melihat adegan ini, merasakan sakit yang mendalam menusuk hatinya sedalam-dalamnya.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" suaranya bergema di koridor rumah sakit dengan lantang.

Angkasa yang mendengar suara itu mengerutkan keningnya, suara yang sangat familiar di telinganya tiba-tiba terdengar dari arah belakangnya. Pria itu memalingkan wajahnya menatap sosok wanita cantik yang sedang berdiri menatap rumit ke arahnya. "Tasya? Kenapa kamu …"

Sebelum Angakasa selesai mengucapkan kalimatnya, Tasya memotong ucapannya. "Kenapa kalian ada di sini?" suaranya begitu dingin, suhu di sekitar mereka pun terasa ikut turun.

Raut wajah Angkasa menegang, kelembutan bak air yang tadi terpancar di matanya itu berubah menjadi merah padam. Melihat sikapnya sebelum dan sesudah, Tasya tak sabar untuk mendesaknya dengan rentetan pertanyaan yang terpampang dengan jelas di kepalanya.

Tasya meremas hasil pemeriksaan kandungan di tangannya, jemarinya meremas kertas itu dengan kuat, namun tetap tak bisa menghilangkan rasa sakit di hatinya. Dia dinyatakan Infertilitasi sejak mereka menikah, namun demi memberikan seorang anak bagi Angkasa, selama lima tahun ini dia telah memakan berbagai macam obat, pergi ke berbagai rumah sakit, bahkan beberapa kali hampir membahayakan nyawanya. Namun, dia tak menyangka hari dimana dia dinyatakan hamil, justru mendapati Angelina tengah mengandung anak Angkasa.

Melihat Angkasa hanya terdiam, Tasya tersenyum penuh makna. "Kenapa aku di sini?" Suaranya seakan-akan menekan udara di area sekitar. "Angkasa, aku adalah istrimu, saat ini kamu sedang menemani selingkuhanmu memeriksa kandungan, dan kamu masih tidak malu untuk menanyakan kenapa aku di sini?" Pertanyaannya yang menyudutkan itu memancing perhatian orang-orang di sekitar.

Tiba-tiba Angelina meringis dengan tatapan yang menyedihkan. "Angkasa, maaf …" ucapnya dengan tatapan wajah yang tertunduk. "Aku telah membawamu ke dalam masalah, kalau saja aku tidak kembali dan tidak memberitahumu keberadaan anak ini, mungkin Tasya tidak akan salah paham. Maaf, semua ini salahku," selesai mengatakannya, Angelina berbalik dan berlari keluar dari rumah sakit.

Melihat Angelina yang tiba-tiba berlari, tatapan mata Angkasa menjadi suram. "Ethan, ikuti Angelina, hati-hati dengan kandungannya. Kalau sampai terjadi sesuatu kepadanya, kamu tahu apa yang akan terjadi!" Angkasa memerintahkan asistennya untuk mengejar wanita itu, suaranya terdengar sangat panik.

Ethan Daniel yang mendengar titah sang boss langsung segera mengejarnya.

Tasya yang melihat kepanikan dari wajah Angkasa merasa sulit bernafas, dia tidak pernah merasakan Angkasa memberikan perhatian seperti itu padanya.

"Angkasa, bajingan kau!" Tasya mengangkat tangannya dengan kuat.

Saat Tasya ingin menampar wajah lembut dan tampan milik Angkasa, tangannya ditahan oleh Angkasa. Tangan pria itu memegang tangan Tasya dengan sangat kuat. Merasakan genggaman yang kuat dari pria itu, Tasya meringis kesakitan.

"Tasya, lima tahun yang lalu, kamu menggunakan cara licik dan naik ke atas ranjangku, kamu memaksaku untuk mau tak mau untuk menikahimu!" Tatapan mata Angkasa terlihat datar, amarah dari dalam tubuhnya menguar dengan hebat. "Seharusnya, kamu tahu dari pernikahan ini aku tak mungkin memberikan cinta seperti yang kamu inginkan!" ujarnya dengan suara yang mendominasi. "Kuperingati kamu, anak dalam kandungan Angelina sangat berharga, dan itu adalah darah daging keluargaku! Kalau kamu berani melakukan hal buruk padanya, jangan salahkan aku yang tak peduli lagi dengan hubungan kita sebagai suami istri," timpalnya dengan datar, Angkasa menghempaskan tangan Tasya dengan kuat.

Tasya yang berdiri tidak stabil akhirnya terjatuh karena itu. "Angkasa, kamu akan menyesali perbuatanmu!"

Dengan wajah yang meringis kesakitan, Tasya melemparkan secarik kertas yang dia pegang kepada Angkasa.

Related chapters

  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 2

    Melihat secarik kertas yang melayang ke arahnya, Angkasa menunduk dan mengambil secarik kertas itu, setelah melihatnya dia mengerutkan keningnya. "Kamu …" ekspresi terkejut terlihat dari tatapan mata Angkasa. "Apakah ini milikmu? Kamu hamil?""Hahaha …" Tasya yang mendengar pertanyaan konyol itu kemudian tertawa, air mata yang mengalir tak terasa dari sudut matanya membasahi pipi manisnya. "Apa kamu buta? Lima tahun lalu aku telah menjelaskannya padamu, tapi kamu tetap tidak percaya padaku!" Suara bergetar seakan menahan rasa sakit di hatinya. "Tidak peduli bagaimana aku berusaha merebut hatimu, kamu tidak pernah melihatnya. Bahkan, sekarang cinta pertamamu akan memberimu seorang anak," ujarnya dengan senyuman yang menyakitkan tersungging di bibirnya.Melihat ekspresi wajah Angkasa yang datar, Tasya kembali berkata dengan gemetar. "Angkasa, aku memang mencintaimu, tapi aku juga punya harga diri! Aku akan menggugurkan anak ini. Hubungan di antara kita sudah berakhir," timpalnya yang ke

    Last Updated : 2023-05-24
  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 3

    Enam tahun kemudian ...."Tuan Angkasa, ini adalah dokumen yang kita terima dari Star Company, Prancis. Dan, kebetulan orangnya telah sampai di Bandung," Ethan menatap Angkasa yang sedang menatap ke arah jendela dengan tatapan kosong. "Tuan, apakah kita mau menyuruh orang untuk menjemputnya?"Seorang pria duduk di atas kursi kerjanya dengan tatapan kosong memandangi ke arah jendela luar kantor. Dari belakangnya, seorang pria berjalan menghampiri dengan membawa beberapa dokumen di tangannya. Ethan Daniel, asistennya memberikan sebuah dokumen berisi data pribadi seseorang kepada Angkasa.Angkasa sama sekali tidak menghiraukan Ethan. Melihat tuannya yang terdiam tanpa jawaban, Ethan kembali berkata dengan raut wajah yang bingung. "Kudengar, desainer ini sangat terkenal di luar negeri, hasil rancangan fashionnya sangat sulit didapatkan. Kalau bukan karena mereka bekerjasama dengan Star Company kali ini, mereka pasti tidak akan meminta desainer itu ke tempat kita untuk mengadakan pelatihan

    Last Updated : 2023-06-16
  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 4

    Dalam hati Tasya tertawa dingin. Saat ini wajahnya dengan yang dulu jauh berbeda. Dia masih ingat rasa sakit yang tak tertahankan ketika api membakar kulitnya, masih ingat bagaimana dia harus menahan sakit selama sembilan bulan demi menjaga anak dalam kandungannya, dan setelah melahirkannya barulah dia menjalankan operasi plastik.Siang dan malam, dia selalu dihantui mimpi buruk, dan setiap mengungat itu, air matanya membasahi bantalnya. Saat ini dalang dari kecelakaan yang menimpanya ada di depan matanya. Wanita itu tak tahan lagi ingin mencabik-cabik wajahnya, merobek hatinya dan melihat sebenarnya apa isi hatinya itu, dan yang lebih ingin dia tanyakan adalah, apakah dia punya hati?Tangan Tasya menggenggam ponsel sambil sedikit gemetar. Dia menatap raut wajah Angkasa yang dingin, berkata sambil tersenyum. "Maaf, barusan aku sungguh tidak melihatmu," Tasya sedikit menundukkan kepalanya. "Jas milikmu jadi kotor karena minuman yang aku bawa. Lebih baik aku ganti yang baru, bisakah aku

    Last Updated : 2023-06-17
  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 5

    Mata Zayn bersinar kegirangan, namun dia tetap berkata sambil berpura-pura menangis. "P-paman, aku akan keluar, tapi jangan pukul aku ya?" suaranya bergetar seakan-akan dia ketakutan. "Anggap saja kamu sedang dipipisi oleh anakmu sendiri. Aku benar-benar tidak sengaja. Juga jangan beritahu Mama, ya? Dia akan menghajarku!" Zayn terus berkata sambil mengeluarkan nada tangis pura-puranya itu.Angkasa kembali terdiam membeku dan menghentikan apa yang sedang dilakukannya. 'A-anak sendiri?''Jika Tasya tidak meninggal, mungkin anakku juga sebesar ini sekarang?' Angkasa menatap pantulan dirinya sendiri di cermin.Pria itu tidak pernah terlihat begitu menyedihkan, rambutnya basah dan menempel di dahinya, kedua matanya yang menekuk ke atas memancarkan kemarahan.'Mata bocah itu ….' Mendadak Angkasa sadar bahwa anak itu juga memiliki sepasang lipatan mata yang sama persis dengan miliknya.Pantas saja, dia merasa anak itu tidak asing, ternyata karena kedua matanya. Di seluruh Bandung, orang yang

    Last Updated : 2023-06-17
  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 6

    'A-Apa maksudnya ini?'Mata indah Zayn memerah, ingin rasanya dia membakar wajah Angkasa yang muncul di layar komputer itu.Tampaknya, dia memberi pelajaran terlalu kecil di bandara tadi. Zayn mengeluarkan sebuah kamera dari saku bajunya, lalu memasukan SDCard ke komputer. Anak kecil itu segera mengupload video berisi Angkasa yang dipipisi olehnya tadi.Setelah selesai, Zayn tersenyum, dia kembali menyelidiki sejenak tentang David, didapatinya ternyata dia bersekolah di TK Semesta."Sepertinya Taman Kanak-kanak di Bandung cukup bagus."Zayn tersenyum getir, setelah dia menghapus jejak di komputer itu dengan bersih, anak kecil itu mematikan komputer lalu bangkit berdiri dan mulai membantu Tasya membereskan kopernya. Tubuh yang kecil itu membuatnya sedikit kesulitan untuk menggantungkan baju di lemari.Zayn melihat kaki kecilnya itu dengan kesal. "Aku akan makan yang banyak! Dan segera tumbuh besar, dengan begitu aku bisa melindungi Momy," dengusnya menggerutu.Sadar dirinya kesusahan,

    Last Updated : 2023-07-06
  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 7

    Tasya dan Adelia mengobrol tanpa henti melepas rindu mereka sambil memasak bersama di dapur."Tasya, coba lihat ini!" sahut Adelia menyodorkan ponsel miliknya sambil tertawa. "Ini lucu sekali! Memang, orang jahat harus mendapatkan balasan yang setimpal!"Zayn yang mendengar suara tawa itu mengerutkan keningnya. "Tante, kenapa tawamu begitu cempreng?" ujarnya dengan nada kesal. "Pantas saja kamu masih melajang setua itu!"Mendengar itu Adelia terkejut bukan main. "Hei bocah, apa katamu? Sekali lagi bilang, aku akan menciumu tanpa henti."Zayn menatapnya dengan nyinyir dan segera berjalan ke tempat Tasya, namun raut mukanya berubah dalam sekejap. "Mama, biar aku saja yang bereskan, kamu duduk dan istirahat saja di ruang tamu."Melihat Zayn yang begitu lugu dan juga baik terhadap ibunya, emosi Adelia mereda. "Bocah, untung saja kamu sangat baik terhadap ibumu, jika tidak, aku akan mencabik mulutmu!""Berisik!" gerutu Zayn dengan kesal. "Wanita tua yang bahkan tidak mengerti bagaimana mem

    Last Updated : 2023-07-07
  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 8

    Tasya menarik napas dalam-dalam, lalu berkata datar. "Zayn bukan anak yang akan membiarkan dirinya ditindas, tenang saja.""Ya, untuk satu hal ini aku mengakuinya." Adelia dan Tasya terus mengobrol tanpa henti.Sementara Angkasa, pria itu sedang mengamuk hebat di dalam kantornya."Siapa yang menyebarkannya di internet?!""Apakah orang-orang yang dibayar untuk menjaga privasi terhadap publik itu hanya makan gaji buta, tidak bisa melakukan apa-apa? Video seperti ini bisa beredar di internet, apa yang mereka lakukan?" Angkasa melemparkan ponsel di hadapannya itu ke arah Ethan.Ethan berkeringat dingin.Dia juga baru menemukan video itu, ketika ingin menghapusnya, video itu sudah terlanjur menyebar. "Tuan Angkasa, kami juga sedang berusaha membereskannya, tapi sepertinya pihak yang menyebarkan itu menambahkan virus di dalamnya. Sehingga komputer kami terjangkit virus, saat ini teknisi IT sedang memperbaikinya," jawab Ethan dengan gemetar.Melihat Angkasa yang hanya terdiam, Ethan kembali

    Last Updated : 2023-07-07
  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 9

    Sudah begitu lama Angkasa tidak semarah itu, bahkan sudah lama dia tidak turun tangan untuk membereskan masalah seperti ini. Mau tak mau dia mengakui, ahli IT di pihak sana sangat hebat, namun dia dapat melihatnya, pihak lawannya ini kurang berpengalaman.Melihat dirinya tidak bisa bergerak lagi di layar, Zayn tahu dirinya sudah dikunci. "Kacau!" dengusnya sembari terus menerus mengetik di laptop yang dia gunakan.Zayn ingin keluar dari database milik Wijaya Company, saat ini layarnya tidak bisa dikontrol olehnya sendiri. 'Bagaimana ini?' kebingungan terpancar di wajah Zayn.'Ini berbahaya! Pria bajingan itu bisa mengetahui posisiku!' Zayn segera bergerak, secepat kilat menghubungkan alat lain ke komputer.Tiba-tiba laptop di hadapan Zayn berkedip tanpa henti, layar biru bergaris hitam memenuhi laptop itu. Virus itu telah didobrak semuanya, dan mereka telah berhasil mengunci alamat IP nya.Angkasa semakin bingung melihat alamat IP yang tertera di depan matanya. "Ethan!"Mendengar Angk

    Last Updated : 2023-07-08

Latest chapter

  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 188

    "Tuan Angkasa!" Ethan menerobos pintu kamar dengan terburu-buru. "Tuan, aku mendapatkannya!"Ethan berlari mendekati Angkasa sembari memberikan secarik kertas kepada Angkasa. Melihat kertas itu, raut wajah Angkasa berubah, dia terlihat sangat gembira dan berkata. "Bagus! Bagus sekali! Tapi, kenapa orang ini tidak menginginkan imbalan sama sekali? Siapa dia?!"Pertanyaan itu membuat Ethan tertegun, dia menarik nafas dalam-dalam kemudian berkata. "Aku tidak tahu, Tuan, pria itu tidak ingin memberikan identitasnya, dia hanya menelpon dan ingin memberikan ginjalnya kepada Putri, namun, siapakah Putri?""Nanti aku jelaskan, untuk sekarang jangan banyak bertanya!" Angkasa mengerutkan keningnya, dia terus berpikir namun tidak menemukan jawaban apapun. Kemudian dia berkata, "Apakah dia mau datang ke rumah sakit?"Ethan terkejut, dia tidak berani bertanya lebih banyak lagi dan berkata. "Ya, tapi dia tidak ingin bertemu denganmu, dia hanya berkata 'Jika menginginkan Putri selamat, jangan mencari

  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 187

    Melihat ibu dan putranya yang sama-sama menangis, membuat Ethan merasa sedih. Da melangkahkan kakinya dan berkata, "Nyonya, Tuan Muda, Tuan Angkasa telah memperhatikan kalian selama ini. Enam tahun yang lalu, saat tubuh Nyonya tidak ditemukan, Tuan Angkasa tidak mengizinkan siapa pun untuk membangun makam untuk Anda. Dia bersikeras mengatakan bahwa jika tubuh istrinya tidak ditemukan, itu berarti istrinya masih hidup. Selama enam tahun terakhir, Tuan Angkasa telah mengubah dirinya menjadi sebuah mesin yang bekerja tanpa henti seperti robot," Ethan menghela nafas panjang. "Tak ada kesedihan, kegembiraan, maupun kebahagiaan. Meskipun dia membawa Nona Angelina ke rumah Keluarga Wijaya, dia juga merawat dan memperhatikan Tuan Muda Kedua dan ibunya. Meskipun demi mengembalikan identitas dan perkembangan Tuan Muda Kedua, tapi Tuan Angkasa sama sekali tak ada perasaan khusus kepada Nona Angelina."Ethan terdiam beberapa saat, kemudian melanjutkan. "Tuan Angkasa bahkan tidak membiarkan Nona A

  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 186

    Tasya menepis keraguannya, kemudian mendengar rekaman itu.[Angkasa, kamu sungguh keji! Tasya, kamu brengsek! Apakah kamu tidak melihatku di matamu, selama wanita ini ada? Aku kembali enam tahun yang lalu untuk mendapat status sebagai Nyonya Wijaya?! Angkasa, apakah kamusungguh-sungguh tak tahu? Aku melahirkan David untuk bisa bersamamu. Tapi, mengapa hanya ada Tasya di hatimu? Itu kejadian enam tahun yang lalu, dan enam tahun kemudian juga masih seperti itu! Kamu yang memaksaku, Angkasa, kamu memaksaku!][Enam tahun lalu, aku menyuruh seseorang membakar Tasya hingga mati. Enam tahun kemudian, bahkan aku juga membuat hidup Tasya jauh lebih buruk!]Saat dia mendengar apa yang dikatakan Angelina, ekspresi wajahnya mendadak berubah. Ternyata kebakaran enam tahun lalu diatur oleh Angelina! Dengan kata lain, Angkasa benar-benar tidak tahu apa-apa pada saat itu.Apakah justru dia yang selalu menyalahkan Angkasa? Meskipun Tasya sudah mulai percaya kepada Angkasa, tapi ketika bukti sudah ada

  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 185

    Zayn rasanya ingin sekali menghajar Decky, tapi Ethan lebih cepat darinya. Saat Angkasa melangkah mundur, dia langsung meninju mata pria itu. Decky merasa kepalanya pusing. Ethan memelintir lengannya tepat di belakangnya dan mengambil alih kembali.Ethan menendang tempurung lutut Decky dan berkata dengan dingin, "Decky, siapa yang mengajarimu keahlian ini? Kamu sungguh tak tahu berterima kasih karena hari ini kamu berurusan dengan Tuan Angkasa. Apakah kamu tidak punya hati?"Decky tahu bahwa dia sudah kalah, dia tidak bisa berjuang lebih jauh lagi. Namun, dia berpikir, 'Apakah Kokom sudah membuangku saat ini?'Decky tidak tahu dan tidak berani bertanya, dia hanya berharap Kokom bisa melarikan diri dari dunia ini. Meskipun kemungkinannya sangat rendah, memiliki harapan masih lebih baik daripada tak punya harapan.Dimas yang berada di luar juga bergerak cepat. Dia sudah berurusan dengan tim di bagian depan dan segera berkumpul menuju ke tempat Angkasa berada."Angkasa, Zayn!" Tasya berl

  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 184

    Saat Kokom melihat Angkasa, mereka berdua bingung. Dia menarik Decky, kemudian berbalik dan pergi. Namun dia mendengar Angkasa berkata dengan nada dingin, "Kalian kira kalian bisa pergi ke mana? Salon ini dikepung oleh orang-orangku. Apa kalian yakin kalian bisa kabur?"Decky langsung menghentikan langkahnya saat itu juga. Sebenarnya, Angkasa bisa dianggap sebagai penyelamatnya. Dalam Keluarga Wijaya, selama ini Angkasa sangat baik kepadanya, tapi ... Decky menghentikan langkahnya dan memandang Angkasa.Dia merendahkan suaranya dan berkata, "Tuan Angkasa ... Kupikir Anda meninggal dalam kebakaran enam tahun yang lalu. Ternyata aku sangat naif. Anda melewati hidup Anda dengan baik saat ini. Tapi Tasya telah berubah karena kebakaran itu. Dapatkah Anda memberi tahu saya apa yang terjadi kemudian?"Wajah Angkasa berubah menjadi dingin, raut wajahnya tak sebaik sebelumnya.Decky tahu bahwa persahabatannya dengan Tuannya, Angkasa dan asisten rumah tangganya, telah memburuk sejak enam tahun

  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 183

    Decky buru-buru kembali. Saat dia melihat seseorang membuat keributan, dia merasa sedikit gugup. Namun, dia tak berani tinggal di situ dan segera berbaur dengan kerumunan orang yang berjalan ke arahnya.Sebelum Angelina keluar, Decky ditarik seseorang begitu dia melalui pintu."Siapa?" Decky sangat waspada."Ini aku, Kokom." Mata Kokom hanya dibalut secara sederhana, tapi luka itu masih terasa sakit.Melihat kondisi Kokom, Decky menjadi makin khawatir. "Bagaimana kamu bisa jadi seperti ini?""Bocah ingusan itu! Kami semua membenci anak itu. Decky, dengarkan aku. Zayn kabur. Meskipun aku tahu dia masih di salon kecantikan ini, tapi aku sangat kesal dan tidak tenang. Bukan suatu kebetulan jika seseorang membuat masalah di luar tanpa alasan. Kemungkinan kita semua akan terlibat!" Ujarnya dengan panik. "Dengarkan aku. Jangan menemui Angelina sekarang. Ayo kita pergi. Aku khawatir orang-orang Angkasa ada di luar sekarang. Ketika kita ingin lari, kita sudah tidak bisa lari lagi." Kokom berk

  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 182

    Tangan Angkasa gemetar. Ketika Tasya mendengarnya, fia dengan cepat mendekati Angkasa. Ketika dia melihat deretan kode di ponsel Angkasa, dia bertanya dengan bingung, "Di mana ini? Mengapa semuanya begitu acak?"Angkasa dengan bangga berkata, "Anak kita sungguh genius! Ini adalah kode jaringan antara dia dan aku. Zayn telah memberi tahu aku lokasi tepatnya. Ethan, beri aku alat pelacak lokasi."Karena Ethan tahu teknologi komputer Zayn, sehingga dia tidak meragukannya lagi. Ethan menyerahkan alat pelacak lokasi kepada Angkasa. Angkasa mencari sesuai dengan posisi yang diberikan oleh Zayn, dan akhirnya lokasinya terlacak di sebuah kamar di lantai pertama barat laut sebuah salon kecantikan."Di sana! Zayn ada di salon itu! Tunjukkan padaku bagaimana cara masuk ke lubang ventilasi. Yang lain bekerja sama dengan Tasya. Ethan, suruh Agung untuk menutup jaringan internet. Semua orang yang berada di luar, hari ini, tak peduli siapa yang ada di dalam sana, aku tak akan membiarkannya kabur!""

  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 181

    Setelah Zayn bersembunyi di bawah tempat tidur di ruang VIP, dia tiba-tiba melihat sebuah lubang kecil yang didalamnya terdapat kamera. Dia tidak mengerti mengapa benda itu ada di sana, tetapi baginya, itu merupakan kesempatan.Zayn tersenyum tipis. Dengan cepat, dia melihat ke arah kamera, dan menemukan bahwa ini hanyalah mesin yang terhubung, dan ada mesin kontrol utama di luar untuk mengendalikannya.'Bagaimana aku bisa melewati semuanya di sini?' Zayn merasa bahwa ini agak merepotkan.Jika dia mematikan kamera ini, pasti akan menarik perhatian semua orang, sekaligus memberitahu semua orang bahwa dia ada di sini. Zayn menjulurkan kepalanya dan melihat ke arah kamar mandi. Orang di dalamnya masih mandi dan bahkan tidak memperhatikan dia masuk.Zayn pelan-pelan merangkak ke luar, mencari saklar listrik, tapi dia tidak bisa menemukannya. Dia tiba-tiba menyadari bahwa saklar biasanya ada di luar, dan dia akan tertangkap jika dia keluar.'Bagaimana aku bisa mematikan listrik untuk semen

  • Istri Sah, sang Presdir Dingin   Bab 180

    Tasya menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan nada marah, "Salon kecantikan macam apa ini? Kalian mengintimidasiku seperti orang asing? Baiklah! Di seluruh Bandung, tak hanya ada salon kecantikan ini saja. Kamu benar-benar menganggap dirimu sampah. Aku tak perlu membuang waktuku di sini."Setelah berkata demikian, Tasya menendang kursi, mengambil tas miliknya, dan meninggalkan salon kecantikan itu. Pelayan itu tidak menahan kepergian Tasya, tapi dia merasa lega."Pergi dan periksalah. Apakah orang-orang di belakang sudah menemukan si kecil brengsek itu? Sekarang, pasanglah tanda di luar untuk menutup toko. Jangan biarkan seorang pun masuk lagi, atau sesuatu akan terjadi." Seorang Manajer salon kecantikan itu berkata dengan tenang.Para pelayan lainnya melakukan titahnya dengan cepat.Tasya memperhatikan bahwa saat dia keluar, para pelayan salon kecantikan itu tiba-tiba menggantung tanda 'TUTUP'.Tiba-tiba, dia merasa dugaannya semakin kuat. Saat Angkasa melihat Tasya keluar, di

DMCA.com Protection Status