Share

Tidak Membutuhkan Mu

Author: Sayonk
last update Last Updated: 2023-07-08 08:46:39

Viona menyilangkan kedua tangannya, langkahnya berhenti sampai di anak tangga yang terakhir. 

Pemandangan ini tak pernah ia lewatkan selama kehidupan terakhirnya. Setelah menjalani kehidupan kedua kalinya, rasanya tidak mungkin kalau mereka akan jatuh cinta.

Perhatian Liliana pada Jaxon seperti seorang ibu kandung yang sangat menyayangi anaknya. Apa lagi Jaxon sangat dekat dengan Liliana dan setiap harinya Liliana akan membuatkan bekal dan mengatakan harus di makan siang, harus hati-hati dan segalanya dia perhatikan.

"Aku jadi kasihan kalau seandainya Liliana akan menangis dan kehidupan ini sama dengan kehidupan selanjutnya." Mungkin saat ini bagi Lilliana masih ada harapan, tapi ketika Beliana sudah datang Liliana pasti akan menangis. "Aku berharap kau bahagia Liliana, anggap saja aku masih berbaik hati pada mu agar dirimu tidak seperti ku."

Viona melihat ke bawah, tangan kanannya mengetuk dagunya seakan dia berpikir keras. 

"Aku harus mengatakan pada pengawal belakang, dia kan pengawal papa Ardey." 

Tanpa sadar kedua netra seorang pria menatapnya. Pria itu mengakui kecantikan Viona, tubuh mungil dan langsing, mengunakan dres berwarna maron selutut, membingkai tubuhnya itu. Wajahnya yang bersih dan halus dengan polesan make up sederhana, menambah kesan elegan dan kecantikan yang natural.

Dia memikirkan apa? Apa benar dia memikirkan Jaxon, tapi kenapa dia tidak kesini dan mengantarkan Jaxon batin Frank

"Ehem."

Tidak ada kesadaran pada Viona, dia masih mengetuk dagunya.

"Ehem."

"Vi.." Papa Ardeey memegang pelan pundak Viona. Sontak Viona menoleh dan tersenyum. 

"Kamu kenapa melamun?" Tanya papa Ardey. "Apa perasaan mu tidak nyaman?" Imbuhnya lagi.

Viona menggaruk kepalanya yang tak gatal. Dia tidak berani menatap Daddy Ardey. Selama ini, dialah yang menyusahkan sang Daddy mertua. Ia merasa, Daddy Ardey selalu memberikan nasihat padanya dan Frank. Namun nasihatnya sama sekali tidak berfungsi untuk Frank. 

Di kehidupan ini ia akan berbaik saja pada ayah mertuanya selagi ia belum pergi. "Aku baik saja Dad. Apa Daddy juga akan mengantarkan Jaxon?" 

"Tidak, Daddy ingin bersantai di sini dulu." Daddy Ardey mengusap pucuk kepala Viona. "Apa kau ingin mengantarkan Jaxon?"

"Tidak Dad."

Daddy Ardey mengangguk, ia paham kalau menantunya dan putranya belum bisa menjadi pasangan suami istri seperti yang lainnya. 

"Vi, tadi aku melihat betapa sayangnya Liliana pada Jaxon. Jaxon anak mu, sekarang kamu juga berhak memberikan perhatian. Apa lagi kamu adalah ibunya, jadi kamu juga berhak pada Jaxon." 

Ingin sekali Viona mengatakan kalau dia ingin bercerai. Dia tidak ingin terjatuh ke dalam jurang lagi. Dia harus mempersiapkan masa depannya. 

Maafkan aku Fi, aku harus mengikat mu dengan pernikahan putra ku. Karena aku yakin kamu akan menjadi ibu dan istri yang baik. Kamu orang yang sangat penyayang Fi. Semenjak aku bertemu dengan mu yang pertama kalinya. Keyakinan itu langsung muncul. Hanya waktu, waktu kebersamaan mu akan membuat mu mencintai putra ku dan cucu ku.

Jaxon menunduk dalam, sekali dia melirik Viona. Dia sangat takut pada mama tirinya itu. 

Viona berjongkok, dia menatap kedua netra Jaxon. "Bolehkah mama ikut mengantar mu?" Tanya Viona. Setidaknya di kehidupan ini dia berbuat baik pada Jaxon sebelum dia bercerai.

Jaxon mengangkat wajahnya dengan mata terbuka lebar. Dia merasa pendengarannya sedang bermasalah.

Viona mengelus kepala Jaxon. "Bolehkah Mommy ikut dengan mu?" 

"I-iya," ucap Jaxon. Kedua pipinya bersemu merah. Baru kali ini dia sedekat ini dengan Viona. Menatap dengan baik wajah sang ibu tiri. Ia akui, wajah mama tirinya sangat cantik melebihi kecantikan ibu kandungnya. Dia juga merasa Viona tidak terlalu buruk menjadi ibunya.

Dia langsung menyetujuinya karena merasakan kehangatan di setiap ucapan sang mama tiri tanpa ada ancaman.

"Cucu ku tersayang, kamu belajar dengan rajin ya," ucap Daddy Ardey sambil mengelus pucuk kepala Jaxon.

"Ya sudah, ayo berangkat! Nanti kamu telat Jaxon!"

Frank menengah, dia melirik Viona yang tersenyum. Jantungnya semakin berdebar-debar, kedua telinganya memanas. Dia pun melangkah pergi, meninggalkan Jaxon dan yang lainnya.

Sialan! Apa mau Viona? Dia berusaha mendekati tuan Frank

Viona membuang wajahnya keluar jendela. Kadang ia menggigit jarinya karena sedang memikirkan sesuatu. Sebelum pergi dia mengatakan pada pengawal belakang agar mengikutinya untuk mengawal Jaxon.

Hal itu jelas di larang keras oleh Frank, namun papa Ardey malah mengiyakannya. Papa Ardey justru mendukungnya. Viona membuktikan kalau dia memiliki sisi keibuan.

"Semua yang kau lakukan akan sia-sia. Kami ayah dan anak tidak akan berterima kasih." Frank merasa jengkel dengan Viona. 

Viona merasa jengah, ia tidak memperdulikan laki-laki yang tengah berbicara di depannya itu. 

Sedangkan Jaxon diam tak berkutik dan melirik Viona.

"Apa kamu pikir semuanya akan mengikuti mu?"

"Tidak! Kami tidak membutuhkan mu. Bagi kami sudah biasa hidup tanpa orang lain apa lagi orang asing."

Pura-pura tidak mendengar, namun sama saja telinganya mendengarkan perkataan Frank yang membuat gendang telinganya meledak.

"Aku tidak membutuhkan mu, tapi aku berusaha tidak merusak kepercayaan Daddy Ardey, terserah dirimu percaya atau tidak. Kita memang tidak saling membutuhkan." Tegas Viona. "Aku juga melakukannya bukan untuk mu, tapi untuk Jaxon. Setidaknya jika Beliana kembali dia akan berterima kasih pada ku."

"Apa Mommy akan meninggalkan ku?" Tanya Jaxon. Dia menatap nanar ke arah Viona. Dia di tinggalkan oleh ibunya, sekarang dia juga akan di tinggalkan lagi. "Apa Mommy sebegitu inginnya meninggalkan ku?"

"Iya," jawab Viona yang membuat Frank geram. 

"Viona sebaiknya kau keluar kalau kau ingin membuat Jaxon menangis dan mulai saat ini kau tidak perlu ikut mengantarkan Jaxon." 

"Sudah Dad, biarkan saja Mommy melakukannya." Jaxon menengah, ia pikir sang Mommy hanya ingin melakukannya saja. Namun ada rasa senang di hatinya, ibu tirinya kini perlahan melihatnya sekalipun ia harus mendengarkan ucapan yang menyakitkan.

Kalau sudah Jaxon yang berkata, Frank tidak akan berdalih lagi. Dia selalu menuruti apa perkataan Frank.

Drt

Drt

Frank mengangkat handphone yang berdering itu. Wajahnya langsung berubah geram, anak buahnya telah menghubunginya. Apa yang di katakan oleh Viona ternyata benar. 

Dia meminta pada pria di seberang sana untuk melakukan pengawalan ketat. Kali ini bagi seorang Frank terkecoh, ia tidak menyangka bisa kecolongan. 

Frank melirik Viona yang fokus ke arah luar jendela. Rasanya tidak mungkin seorang Frank berterima kasih, bisa-bisa menurunkan harga dirinya.

Mobil hitam itu berhenti di sebuah Taman Kanak-kanak. Viona langsung turun dan melihat keadaan sekitar. Ternyata sudah ada beberapa anak buah Frank yang menyebar. Sudah pasti kedua anak buah Derix itu di ringkus.

Jaxon menghampiri sang ayah, dia berpamitan sebelum memasuki gedung anak-anak itu.

Frank mencium pucuk kepala putranya, dia mencium kedua pipi gembulnya. "Ayah sangat menyayangi mu."

Jaxon mengangguk, dia beralih pada Viona. Keduanya saling memandang. Viona tersenyum, dia mencium pucuk kepala Jaxon. "Belajar yang rajin ya sayang."

Jaxon mengangguk, secepat kilat dia mencium pipi kanan Viona dan langsung berlari.

Viona tercengang, kemudian tersenyum. Di kehidupan lalunya, Jaxon memang anak yang penurut. Dia merogoh tasnya dan mengangkat handphonenya.

Viona mematikan handphonenya sesudah mengatakan keberadaannya. Dia melihat sebuah mobil berhenti dan Viona menyebrang jalan.

"Tunggu, kamu mau kemana?" Tanya Frank. Entah keberanian dari mana? Dia menanyakannya pada Viona.

"Aku mau keluar sebentar dengan teman ku." 

"Biar aku yang mengantarkan mu," tawar Frank. Anggap saja sebagai balasan rasa terima kasihnya tadi.

"Tidak perlu, o iya ini terkahir kalinya aku mengantarkan Jaxon." ucap Viona dengan nada ketus. Viona kembali melanjutkan langkah kakinya. Dia menyapa teman wanitanya itu. Memasuki mobil putih itu dan tidak menoleh pada Frank.

Apa aku keterlaluan padanya? Apa yang di katakannya memang benar, aku belum mengucapkan terima kasih.

"Nanti aku tanyakan saja pada Liliana. Dia kan wanita, mungkin dia tahu kesukaan seorang wanita." Gumam Frank.

Dia memasuki mobilnya kembali dan tersenyum tipis.

Sedangkan Viona, hatinya merasa lega telah menolong Jaxon. Hanya tersisa sedikit waktu lagi dia akan berpisah dengan mereka.

"Gimana Fi? Kamu bahagia gak dengan pernikahan mu ini sudah tiga bulan?"

"Bagaimana dengan pacar mu? Dia pasti sedih, kemarin dia menghubungi ku, katanya kamu tidak mengangkat panggilannya." Sebagai seorang teman, ia tidak ingin melihat temannya sebaik Viona harus terjebak pada pernikahan yang tidak bahagia. Layaknya burung yang berada di dalam sangkar emas.

"Entahlah, yang jelas aku akan bercerai dengannya. Beliana pasti akan kembali. Aku percaya itu."

"Vi, kamu tidak bahagia kan? Kamu mengatakan pada ku tentang Frank yang bersikap dingin pada mu." 

"Bagaimana kalau kamu berhubungan lagi dengan pacar mu? Lagi pula kan kamu hanya terpaksa, sama saja dengan Frank dia juga terpaksa."

Related chapters

  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Tidak Tertarik Dengan Kekasih Mu

    "Bagaimana kalau suatu saat aku atau kita saling mencintai?" Gumam Viona. Seandainya saja bisa, tapi sepertinya sudah tidak bisa. Hatinya terlalu sakit atas pengkhianatan Frank. Perhatian Frank yang membuatnya bagaikan Cinderella ternyata hanyalah kebohongan. Perkataan Viona langsung membuat jantung Anya berhenti, tanpa sengaja ia mengerem mendadak dan membuat kening Fiona terbentur."Anya, aku tidak mau mati dua kali!" Geram Viona. Dia mengusap dahinya yang terasa berdenyut nyeri."Maaf, maaf ini reflek saja. Perkataan mu yang tadi, apa kalian bisa jatuh cinta?" Tanya Anya dengan mata menyipit. "Katanya kau ingin bercerai.""Yah, ini hanya angan-angan ku saja. Kita tidak akan bisa saling mencintai." Anya kembali melihat ke depan dan menancapkan gas mobilnya. "Tapi bisa jadi, seperti di novel-novel yang benci lalu jatuh cinta.""Tidak akan Anya. Frank masih mencintai Beliana, mantan istrinya. Suatu saat nanti wanita itu akan datang." Sebuah keyakinan akan kedatangan Beliana tak bisa

    Last Updated : 2023-07-08
  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Kau Bukan Ibunya Jaxon

    Frank menghentikan mobilnya di salah satu Restaurantnya. Selain ada perusahaan, Frank memiliki berbagai macam bisnis salah satunya di bidang Restaurant."Turunlah," titah Frank.Viona pun turun, dia mengekori Frank hingga ke sebuah ruangan VIP yang di khusukan untuknya sendiri. "Buatlah beberapa makanan untuk ku," ucap Frank. Dia masih kesal pada Viona yang masih meladeni mantan pacarnya. Kedua mata Viona terbelalak. Dia datang ke rumah Frank bukan sebagai pembantu. "Aku istri mu Frank, walaupun aku tidak memiliki status di hati mu."Frank tidak memperlihatkan wajahnya senang, kesal atau marah. Wajahnya bagaikan dinding yang sulit di tebak. "Aku bukan Beliana yang melayani mu.""Anggap saja hukuman untuk mu. Apa kau mau kakek Damian tau?""Frank!!" Viona menggebrak meja di depannya. Dadanya naik turun merasakan amarah yang meluap-luap di dadanya. "Kau mengancam ku?"Di kehidupan dulunya bagaimana hatinya bisa menyukai pria seperti Frank. Pria yang tidak memiliki perasaan, pria yang

    Last Updated : 2023-07-08
  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Mengharapkan Beliana

    Viona membaringkan tubuh Jaxon dengan pelan. Dia melepaskan sepatunya kemudian menaruhnya di lantai. Melihat tidur pulas Jaxon dia memperbaiki bantalnya agar tidak terlalu tinggi. "Apa yang kau rencanakan?" tanya Frank. Dia yakin Viona menginginkan sesuatu darinya. "Jangan memanfaatkan Jaxon untuk mendapatkan perhatian ku.""Frank kau tidak mungkin lupa dengan perkataan mu kan? kau sudah memberikan ku pada Arel. Jadi buat apa aku mencari perhatian mu." Viona memalingkan wajahnya. "Kau tidak akan melupakan perkataan mu kan?""Kau tidak perlu khawatir aku akan merebut posisi Beliana di hati Jaxon. Justru aku akan membantu mu untuk mendekatkan Jaxon pada Beliana."Frank memutuskan pandangannya. Dia melihat ke arah Jaxon. Putranya begitu kecil dan Beliana meninggalkannya hanya karena pekerjaannya. "Aku memang masih menginginkan Beliana, tapi sebagai ...."Hati Viona seperti di peras dan di hancurkan. Ternyata hatinya masih belum sembuh, luka yang menganga itu justru semakin lebar. "Kita

    Last Updated : 2023-08-29
  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Rencana Beliana

    Viona menuruni anak tangga dan melihat seorang wanita di lantai bawah. Dia menahan kedua kakinya dan sejenak melihat ke arahnya. Dia tidak boleh menghindarinya dan akan membuktikan kalau dia bisa berdiri. "Beliana."Viona melanjutkan langkahnya dan menyambut Beliana. "Kau ingin bertemu dengan Frank?" Beliana mengangguk, kedua matanya menangkap sosok anak kecil berlari menuruni tangga kemudian berhambur memeluk Viona. "Mommy ayo antar aku lagi ke sekolah." Seru Jaxon. Dia memeluk erat kedua kaki Viona.Viona menoleh ke arah Beliana. Ini pertama ibu dan anak seharusnya dia tidak mengganggunya kan?"Apa dia Jaxon?" tanya Beliana. Dia melihat putranya begitu mirip dengan Frank."Iya," ucap Viona dengan singkat dan padat. Beliana ingin mendekat, namun sepertinya Jaxon masih asing padanya. "Bisakah kau menemani ku bersama dengan Jaxon.""Mommy dia siapa?" tanya Jaxon. Dia mengerutkan keningnya merasa asing."Jaxon duduklah dulu," ajak Viona. Dia duduk di samping Jaxon menghadap ke arah

    Last Updated : 2023-08-30
  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Selamatkan Mommy

    Beliana tersenyum, dia pun mengikuti mobil iti ke salah satu gedung. Tanpa mereka sadari Viona membuntutinya mobil yang menculik Jaxon. Viona menghubungi Frank, dia sangat khawatir pada Jaxon. "Cepat Anya," ucap Viona.Niat hati tadi dia menjemput Jaxon dan mengajak Anya."Lapor polisi, lapor polisi," ucap Anya. Dia terus mengikuti mobil itu dan tanpa sadar memasuki sebuah hutan. Mobil yang di tumpangi oleh Jaxon berhenti di sebuah rumah tua. Anya pun menghentikan mobilnya di dekat pohon besar. Tidak bisa menghubungi Frank, dia pun menghubungi Arel."Aku keluar dan mengulur waktu, kau harus mencari bantuan," ucap Viona. Dia melihat sebuah rumah tua. Viona berlari dan masuk. "Kemana dia membawa Jaxon?" Viona melihat sekeliling rumah tua yang terbengkalai tersebut. Kedua matanya melihat sekeliling rumah itu dan menaiki anak tangga, dia yakin Jaxon berada di lantai atas."Kenapa ada Viona?" Beliana keluar dari mobilnya. Dia melihat Viona berlari. "Baiklah, karena kau masuk sendiri ke

    Last Updated : 2023-08-31
  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Kesedihan Viona Dan Kematian Arel

    Arel meninju habis-habisan dua preman itu hingga wajahnya mereka babak belur. Pria itu seperti kesetanan melihat Viona terluka dan di perlakukan kasar. Ia tidak terima melihatnya.Setelah melihat dua preman itu terkapar. Dia menghampiri Viona dan memeluknya dengan erat.Viona menangis dalam pelukannya. Arel membantu Viona berdiri dia merangkul Viona dan tanpa di sadari satu preman itu menusuk Arel dengan pisau. Anya berteriak nama Arel sedangkan Viona mematung. Dia memeluk tubuh Arel. "Arel, Arel ...."Perlahan tubuh Arel merosot. Viona menahan tubuhnya. Darah segar mengalir dari perutnya. "Arel sadarlah, kau harus membuka kedua mata mu."Sedangkan Frank dan beberapa pengawalnya hendak meringkus dua preman itu namun seseorang menembak mereka."Beliana apa yang kau lakukan?!" Sentak Frank. Dia belum mengintrogasi mereka dan mencari tau siapa dalangnya yang menyentuh putranya."Frank mereka berbahaya," ucap Beliana. Dia yang tidak pernah membunuh orang kini harus membunuh orang. Sejuju

    Last Updated : 2023-08-31
  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Kau Anak Baik, Bukan?

    Kakek Damian menghapus air matanya, ia tidak tega melihat Viona terus menerus mengeluarkan air matanya, wajah pucatnya membuat sesak di dadanya. Ia tidak menyangka jika cinta Viona sedalam itu pada Arel. Ada rasa bersalah di hatinya."Viona." Viona tak mampu menahan tangisnya, dia memeluk batu nisan Arel. Rasa sakitnya seperti ribuan tombak yang menusuk tubuhnya. Rasanya sangat sakit seperti di hempaskan begitu saja sampai ke dalam jurang seakan ia tak mampu lagi untuk keluar. "Vio sudah, ayo kita pulang." Ajak kakek Damian."Tidak Kek, aku ingin tetap di sini. Kakek saja yang pulang. Vio masih ingin di sini, di sini." Frank memegang sebelah bahu kakek Damian. Dia menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Biarkan saja Kek, Vio butuh waktu. Aku yang akan menemaninya di sini."Kakek Damian mengangguk. Dia cukup tenang jika ada Frank yang menjaga cucunya. "Terima kasih Nak, tolong jaga Viona."Anya masih setia berada di samping Viona. Dia cukup terpukul dengan kepergian Arel."Seharusnya

    Last Updated : 2023-08-31
  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Perhatian Frank

    Jaxon ketakutan melihat wajah ibunya yang menyeramkam, seperti menargetkan sesuatu. "Tante mau apain Mommy?" tanya Jaxon. Dia takut terjadi sesuatu lada ibu tirinya. Beliana berjongkok, dia memeluk Jaxon. "Mommy bisa melakukan apa pun jadi turuti perintah Mommy, kau bisa kehilangan ibu kesayangan mu itu."Jaxon ketakutan, ia tidak ingin terjadi sesuatu pada ibunya. "Jangan lakukan apa pun pada ibu ku."Beliana mengangguk dan tersenyum. "Baiklah sayang tidak akan terjadi sesuatu pada ibu mu." Jaxon mengepalkan kedua tangannya. Dia berjanji akan melindungi ibunya. "Apa mau Tante?" tanya Jaxon. "Jangan panggil aku Tante, panggil aku Mommy, Mommy Beliana."Jaxon merasa tertekan, ibunya seperti ingin memangsanya. Dia mengangguk dengan hati ragu. ...Beliana menyiapkan makan malam, dia tersenyum melihat hidangan tertata rapi di meja makan. Dengan tangannya sendiri ia memasak dan di bantu oleh beberapa pelayan. Malam ini terasa begitu indah baginya, kebetulan Viona tidak pulang, ia berha

    Last Updated : 2023-08-31

Latest chapter

  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Hari Bahagia

    Hari silih berganti, bulan pun berganti, kini tak terasa sudah setahun berlalu, Viona dengan telaten menemani Jaxon ke sekolah, layaknya seperti ibu. Kini ia sepenuhnya memaafkan Frank dan menerima kehadirannya kembali di kehidupan. Sedangkan Belian telah di penjara di ruangan khusus yang Frank buat sendiri karena telah terbukti kecelakaan yang menimpa Arel itu ulah dari Beliana.Lika liku kehidupan dan tancapan tajam yang telah mereka lalui kini telah sirna dengan ucapan janji setia kedua. Pernikahan keduanya hanya di hadiri oleh beberapa saudara. Padahal Frank meminta pernikahan mereka di meriahkan, namun Viona begitu enggan untuk di meriahkan. Ia tidak mempermasalahkannya jika harus sederhana. Frank menarik pinggang Viona dan kemudian mencium bibirnya. "Aku akan memintanya lagi."Jaxon, kakek Damian dan tuan Ardey tersenyum bahagia. Mereka kini bisa melihat bersatunya Frank dan Viona dengan landasan cinta. Mereka berharap Viona dan Frank bahagia hingga akhir hayatnya. Sedangkan A

  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Permohonan

    "Aku tidak bisa melindungi mu, maafkan aku. Kau tak perlu memaafkan aku, tapi aku mohon akuilah Jaxon sekalipun dia bukan anak kandung mu. Aku hanya meminta mu memperhatikan Jaxon."Air mata Viona menetes keluar. Sesaknya seakan menghentikan detakan jantungnya. Frank menggenggam tersenyum, ia pun memalingkan wajahnya ke arah kanan. Ia memejamkan kedua matanya hingga air matanya mengalir lewat sudut kedua matanya itu.Viona menggigit bibir bawahnya. Tangannya gemetar ingin menyentuh pipi Frank. Ternyata selama ini ia salah paham pada Frank dan ternyata Frank kembali ke masa lalu.Viona beranjak ia meninggalkan Frank dan duduk di kursi tunggu, ia butuh ketenangan di hatinya. Ia pun menutupi wajahnya."Viona. " Kenan memegang bahu Viona. "Kau kenapa? bagaimana dengan Frank?""Dia tidak apa-apa, bagaimana keadaan Axel?""Dia baik-baik saja dan keadananya baik. Dua hari lagi Axel akan operasi, sahabat ku sudah menemukan pendonor.""Viona terima kasih karena sudah menyayangi Axel. Kau ibu t

  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Tiga Hari Kemudian

    Tiga hari kemudian.Jaxon begitu senang bertemu dengan ibunya diam-diam walaupun ia harus mendapatkan sindiran pedas dari Axek, ketidaksukaannya padanya. Tiap ke sekolah dan pulang sekolah, Viona, Axel dan Kenan mengajaknya jalan-jalan. Ayahnya pun beberapa sudah membaik. Namun masih terkadang menangis dalam diam.Frank menyandarkan kepalanya ke dinding, hatinya merasakan kesakitan mendengarkan obrolan Viona dan putranya. Ia bersyukur Viona kembali, ia berharap apa yang ia lihat adalah Viona.Begitu obrolan Jaxon berakhir, Frank bergegas pergi ke kamarnya. Ia menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang menunggu Jaxon berpamitan padanya."Daddy." Jaxon berlari ke arah Frank. "Jaxon berangkat dulu Dad, biarkan sopir nanti yang menjemput Jaxon. Daddy istirahat saja."Frank mengangguk dan mencium kening Jaxon. "Ya, Daddy menyayangi mu."Sesampainya di sekolahnya, ia bertemu dengan Viona, Aleta, Axel dan Kenan. Viona memang sengaja menunggu kedatangannya sebelum masuk ke sekolahnya."Sayan

  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Biarkan Aku Hidup Dengan Perasaan Bersalah

    Pada malam harinya, Viona telah sampai di mansion Frank. Dia bergegas masuk dan berlari. Ia tidak sabar melihat Jaxon."Viona.""Kakek." Viona memeluk kakek Damian dengan erat. "Dimana Jaxon?" tanya Viona."Dia ada di kamar Frank." Viona bergegas ke kamar Frank. Dia membuka pintu kamarnya dan melebarkan kedua matanya. Ia melihat Frank di tahan oleh kedua penjaga. Sedangkan Jaxon menangis. "Daddy.""Aku harus menolong Viona!" teriak Frank. Dia menendang salah satu penjaga yang menahan di lengan kanannya. "Daddy." Tanpa sadar Jaxon terjatuh ke lantai akibat Frank yang menepis tangannya. Frank memukul penjaga yang menahan lengan kirinya dan berlari, namun langkahnya berhenti ketika melihat Viona di ambang pintu."Viona." Suaranya merendah. Tidak ingin membuang kesempatan. Ia berlari meneluk Viona dengan erat. "Viona kau selamat, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku. Sungguh aku tidak melakukannya, aku fi jebak oleh Beliana. Aku tidak melakukannya. Aku mohon percaya pada ku." Seoran

  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Menggila

    Satu Bulan Kemudian.Kakek Damian menatap mansion mewah didepannya. Sebenarnya ia begitu enggan untuk menginjakkan lagi kadua kakinya ke mansion mantan menantunya. Seandainya bukan karena Viona yang kemarin menyuruhnya melihat keadaan Jaxon karena anak itu tidak bisa di hubungi sama sekali, bahkan Viona menanyakannya pada Aleta dan Aleta mengatakan Jaxon menjauhinya serta kadang tidak masuk sekolah, hasilnya pun tidak mendapatkan jawaban apa pun."Tuan." Sapa seorang pelayan. Dia tersenyum ramah pada mertua majikannya. "Apa Jaxon di dalam?" tanya kakek Damian.Ketua pelayan itu melirik pelayan di sampingnya. "Ada tuan, silahkan tuan masuk."Kakek Damian pun masuk, ia duduk di ruang tamu sambil menunggu kedatangan Jaxon. Sedangkan di tempat lain.Jaxon menggenggam tangan seorang pria. Pria itu seperti orang linglung, dia hanya diam dan di suapi makannya dan kadang tidak memakannya. Kadang dia menangis dan tidak ada yang bisa menghentikannya."Daddy sampai kapan seperti ini?" tanya Ja

  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Keterpurukan Frank Ed Gilson

    "Frank aku sudah memaafkan mu, tapi tolong jangan mengganggu hidup ku lagi." Viona mengatupkan kedua tangannya seraya memohon kepada pria di depannya."Viona." Sapa seorang pria dari arah pintu. Dia terkejut melihat semua adegan di depannya itu. Ia pun melangkah menghampiri Viona, niat hati ingin melihat keadaan Viona. Ia takut terjadi sesuatu pada Viona yang melihat wajahnya terlihat layu.Viona melihat ke arah lainnya. Kenan menatap pria di depannya yang terlihat persis seperti Jaxon. "Siapa dia Viona?""Dia mantan suami ku," jawab Viona dengan jelas.Kenan tidak tau apa yang harus ia lakukan. Ia bingung harus menempatkan posisinya di masa lalu Viona. "Maaf aku datang di waktu yang salah." Ia memutuskan untuk pergi dan memberikan ruang pada mereka."Tunggu Kenan." Viona menahan langkah kaki Kenan. "Aku harus memperkenalkan mu.""Frank berdirilah, rasanya tidak sopan jika aku memperkenalkan mu seperti ini. Kenan kau duduklah temani Frank."Kenan menoleh, ia tidak yakin dengan perkata

  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Pertemuan Kedua

    Keesokan harinya.Viona membawa Axel, Aleta dan Jaxon ke tempat bermain anak-anak. Ketiga bocah itu senang sekali bermain bola kecil dan beberapa mainan lainnya. Sedangkan Daniel dan Kenan pun ikut megawasi serta kedua pria itu terkadang ikut bermain dengan anak-anak. Viona duduk di sebuang kursi berwarna cokelat, ia menatap Jaxon dan jantungnya terasa panas. Ada sakit namun tak terlihat. Axel mengikuti pandangan Viona. Ia semakin tak suka dengan Jaxon, timbul rasa benci di hatinya. Dengan hati kesal ia mendekat ke Jaxon. Ia tidak ingin perhatian Viona tertuju pada Jaxon. "Jaxon bagaimana kalau kita bermain mobil?" tanya Axel. Ia ingin sekali membuat Jaxon kalah padanya."Aku tidak mau bermain," ucap Jaxon. Awalnya ia memang tidak ingin bermain namun karena di paksa oleh Axel ia pun ikut bermain. Tidak ingin beradu mulut, ia pun pergi menghampiri Viona."Mommy." Sapa Jaxon. Dia duduk di samping Viona. "Sudah capek sayang." Viona membawa sebuah kain untuk mengelap keringat Jaxon d

  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Bertemu Kembali

    Kenan menatap jauh Viona dan Jaxon, ia merasa aneh dengan kedua orang itu. Seolah mereka saling mengenal. Ia merasa keduanya tidak asing lagi, bahkan saat melihat wajah Viona tadi yang terkejut ia merasa Viona sangat mengenal Jaxon."Siapa Jaxon?" Ia bertanya-tanya, mungkin nanti ia akan bertanya pada Viona."Daddy." Axel menatap Viona dan Jaxon. Ia cemburu pada Jaxon yang dekat dengan Viona, ia takut Viona akan di rampas olehnya. "Sayang.""Daddy aku tidak suka dengan Jaxon. Dia mengambil Mommy," tuturnya dengan pipi mengembang.Kenan membawa Axel ke dalam pelukannya dan menggendongnya. "Kenapa? Jaxon datang kesini bersama dengan Aleta, dia membawa kado untuk mu.""Aku tidak peduli, Mommy terlalu dekat dengannya. Sebaiknya Daddy usir saja dia.""Aleta akan sedih jika Axel seperti ini. Apa Axel mau Aleta sedih?"Axel menggelengkan kepalanya. Namun ia sangat khawatir ibunya akan pergi."Sudah sayang, jangan khawatir. Daddy akan berbicara dengan Mommy dan Mommy tidak akan meninggalkan

  • Istri Reinkarnasi Daddy Yang Kejam   Kota Cambrige

    "Viona kau tidak perlu terburu-buru, aku akan menunggu jawaban mu." Kenan bangkit dari kursinya menuju ke arah Axel. "Tunggu, bagaimana dengan ulang tahun Axel?" tanya Viona."Aku sudah mempersiapkannya, tiga hari lagi. O iya akan ada teman ku yang datang dari luar kota. Mungkin Axel juga merindukan temannya." Senyum merakah menghiasi wajah Kenan, pria itu terlihat tampan dan manis.Kenan kembali melangkah pergi meninggalkan Viona.Keesokan harinya.Jaxon mendekati anak perempuan yang duduk sendiri dan memakan bakalnya. Ia tersenyum melihat anak perempuan manis itu seandainya bukan karena informasi, ia tidak mungkin mau untuk mendekatinya."Kau sendiria?" tanya Jaxon. Setelah kepergian Viona. Ia tidak pernah membawa bekal lagi."Iya, kau mau?" tawarnya. Dia memperlihat sandwich satunya yang berada di kotak bekalnya. Jaxon menggelengkan kepalanya. "Tidak, oh iya kamu tidak menghubungi teman mu lagi, yang kemarin?" tanya Jaxon. Ia ingin tau bagaimana keadaan ibunya.Anak bernama Aleta

DMCA.com Protection Status