Share

Tekad

Hugo menatap Candra saat air mata mengalir di pipi gadis itu. Dia menghela napas dan meremas bahunya lembut.

“Aku mengerti apa yang kamu rasakan, ini juga sulit bagiku untuk mengungkap hubungan kita karena aku pernah menjadi walimu. Tolong mengertilah. Bukankah aku sudah pernah bilang padamu? Jangan kekananakkan, okey.”

Candra menghapus air matanya dengan kesal.

“Benar, aku kekanakkan. Jadi mari akhiri saja hubungan ini. Aku tidak tahan menjadi kekasih gelap atau simpananmu. Semua orang juga menentang hubungan ini dan mencaciku.”

Hugo menatapnya dalam dengan tenang seolah melihat seorang anak yang merajuk. “Aku mengerti, aku akan membereskan semua ini, aku akan lebih sering meluangkan waktu untukmu,” ujarnya menepuk puncak kepala gadis itu menenangkan.

Itu membuat gadis itu kesal dan kecewa. Dia menepis tangan Hugo dan mengangkat kepalanya mencoba tegar.

“Aku serius, aku tidak ingin melanjutkan hubungan ini, Paman.” Dia berhenti sejenak dan menarik napas untuk menenangkan dirinya.

“Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rania Utami
naahhh gituuu candraaa, semangattt!! jadi wanita yang cerdas okeeeeyy??!!!!
goodnovel comment avatar
risky anggia
lanjut....tiap hari scroll nungguin hugo aja...kasian koinku nganggur
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status