Share

Hidup Seperti Dongeng

Marcus menatapnya dengan mata menyipit. “Setelah acara ini, pulanglah. Kakak akan mengantarmu ke bandara besok. Jangan meninggalkan kuliahmu lebih lama ataupun mengecewakan Tuan Hugo.”

Candra menatapnya cemberut. “Kakak menyebalkan sekali.” Dia mengambil gelas sampanye dari pelayan yang lewat.

“Jangan minum, kamu belum cukup umur.” Marcus merebut sampanye dari tangan Candra.

Candra mengerang kesal. “Ayolah, aku sudah berumur 19 tahun bukan anak di bawah umur.”

“Tetap tidak boleh. Kamu tidak diizinkan minum alkohol sampai usia 21 tahun.”

“Membosan,” balas Candra memutar matanya, tapi tidak berani melawan kakak laki-lakinya dan memandang ke arah Hugo.

Kedua kakak-beradik itu saling bergantung satu sama lain meski mereka selalu tidak akur. Candra ingat ketika dia masih berusia 12 tahun, ibu mereka meninggal karena menderita kekerasan dari ayahnya. Ayah mereka pecandu judi hendak menjualnya untuk membayar hutang. Marcus membawanya kabur dari rumah dan hidup terluntang-luntang di jalanan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status