Share

Carter Datang Lagi

Penulis: Queen Moon
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-14 23:07:55

Candra lega mendengar ucapan Joy. Dia meraih lengan gadis itu. “Aku mendukungmu, ayo ... aku akan mentraktirmu.”

Mata Joy langsung cerah dan langsung melupakan kekesalannya. “Ada kafe baru di depan kampus ....”

Candra terkekeh dan menggangguk. Keduanya mengobrol banyak hal keluar dari gerbang kampus.

“Candra!” seseroang memanggil Candra di dekat gerbang kampus.

Candra langsung berhenti. Matanya melebar melihat seorang pria paruh baya melambaikan tangannya padanya dengan senyum lebar di dekat gerbang.

Joy juga ikut berhenti dan memandang ke arah pria paruh baya itu.

“Siapa orang itu? Apa kamu mengenalnya?” tanya Joy.

Candra mengepalkan tangannya dan menoleh memandang Joy. “Joy, bisakah kamu duluan ke kafe. Aku akan menyusulmu nanti.”

“Oh okey ....” Joy memiringkan kepala memandang Candra khawatir tapi berjalan duluan meninggalkan Candra.

Setelah Joy pergi, Candra menarik napas dalam-dalam sebelum berjalan mendekati Carter.

“Apa yang kamu lakukan di sini? Bukankah aku sudah memperingatk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Kerja Tugas Kelompok

    Mata gadis itu terpenjam, tangannya menggaruk-garuk pelipis dan mengusap bibirnya. Dia mengernyit dan mengangkat kepala merasakan lengket di pipinya.Candra langsung tersentak dan bangun mengusap air liur di pipinya. Dia meringis menutup membersihkan air liur yang menempel di meja dan merenggangkan tubuhnya kerena tidur dengan punggung di tekuk. “Jam berapa sekarang ....” gumamnya.“Jam tujuh lewat tiga puluh menit.”Candra tersentak dan membuka matanya menatap orang di depannya.“L-Lorcan ... kapan kamu di situ?” bisiknya kaku menatap pemuda tampan yang duduk di depannya.Lorcan tersenyum. “Satu jam lalu.”“Oh ....” Candra tidak berkata apa-apa lagi dan buru-buru menutup mulutnya, takut ada jejak liur di sudut matanya. dia berdeham. “Apa sedang kamu kerjakan?” ujarnya basa-basi.“Tugas presentasi dari profesor Bill.”Candra tiba-tiba ingat bahwa mereka seharusnya mengerjakan tugas kelompok di perpustakaan. Dia dan Lorcan satu kelompok. Dia menunggu teman-teman kelompoknya untuk menge

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Kecemburuan Hugo

    “Terima kasih sudah membantuku mengerjakan bagian tugasku,” ujar Candra memasukkan barang-barang ke dalam tas.“Sama-sama.”Candra menggendong tasnya dan mengucapkan selamat tinggal pada pemuda itu sebelum berbalik pergi untuk mengembalikan buku-buku referensi.“Candra, tunggu ....” Lorcan menahan lengan gadis itu sebelum dia pergi.Candra berbalik. “Ya?”Lorcan berdeham dan menggaruk-garuk belakang kepalanya. “Bisakah ... bisakah kita berbicara?”Candra menatapnya dengan alis terangkat dan berbalik menghadap pria itu sepenuhnya.“Ya, tentu. Apa yang ingin kamu bicarakan padaku?”“Aku ... aku minta maaf karena sudah bersikap dingin padamu selama beberapa minggu ini. Aku ... aku ingin kita bicara dan berteman seperti biasa,” ujar Lorcan menatap Candra penuh harap.Candra terdiam sesaat sebelum berkata, “Kamu tidak salah kok. Kamu tidak perlu meminta maaf padaku. Dan ya ... kita selalu berteman.”Candra memang tidak ada masalah dengan Lorcan. Pria itu yang tidak ingin berbicara denganny

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Lelah Bertengkar

    Lorcan terdiam menatapnya dengan tatapan aneh, lalu melirik Candra yang memandang Hugo tanpa ekspresi. Entah mengapa dia merasa suasana di antara keduanya terasa dingin. Apa mereka bertengkar.“Dia temanku dan ketua kelasku,” balas Candra mengerut kening.“Kalian dari mana saja? Mengapa kamu baru pulang jam segini?” tanya Hugo lagi dengan suara dingin.Candra menatapnya sebal merasa sedang diinterogasi. “Kami dari perpustakaan, kerja tugas kelompok,” ujarnya tidak sabar lalu menatap Lorcan yang mengamati mereka dengan tatapan ingin tahun.Candra tidak ingin Lorcan melihat hubungan atau bertengkarannya dengan Hugo.“Terima kasih sudah mengantarku Lorcan, maaf sudah merepotkanmu. Apa kamu tidak pulang ke asrama?”“Ah, aku baru akan pergi,” kata Lorcan sambil tersenyum pada Candra. “Sampai jumpa besok Candra,” lanjutnya melambaikan tangan dan menatap Hugp sopan sebelum masuk ke dalam mobilnya.Candra menyaksikan mobil Lorcan pergi meninggalkan gedung asrama wanita sebelum mengalihkan pan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Istri Presdir yang Berkuasa   10 juta Dolar

    Candra Joy keluar dari kafe sambil cekikikan mendiskusikan menu dan pelayan kafe laki-laki yang tampan.Joy mentraktirnya makan di kafe untuk merayakan mobil barunya yang diberi oleh orang tuanya.Keduanya hendak masuk ke dalam mobil saat seorang pria tiba-tiba mendekat dan menarik lengan Candra.“Kyaaa!l” Candra tersentak ketika tangannya ditarik dengan paksa saat dia keluar dari kafe bersama Joy.“Candra, ini Ayah.” Carter berkata menenangkan Candra yang kaget.Candra berhenti berterika dan memandang orang yang menarik lengannya.“Apa yang kamu lakukan? Lepaskan!” Candra menarik lengannya dengan paksa dari pria paruh bayah itu.Joy mendengar teriakan Candra bergegas mendekati mereka dan mendorong pria berpakaian lusuh menjauh dari Candra.“Kamu baik-baik saja? Siapa dia?” Joy berbisik memandang Carter waspada. Dia mengernyit melihat penampilan pria itu sangat lusuh dan berbau alkohol. Dia menjauh sedikit karena baunya yang menyengat seolah pria itu tidak mandi berhari-hari.Dia per

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Ayah yang Mengerikan

    “Candra!”Candra memejamkan mata dan menggeleng kepala putus asa terus berlari menjauh dari Carter. dia menabrak beberapa orang yang dia lewati tanpa meminta maaf.“Dasar anak sialan!” Suara Carter meraung di belakangnya membuatnya gemetar ketakutan. Candra melihat ke depan melihat Lorcan dan beberapa teman-temannya baru keluar dari kafe. Dia bergegas berlari ke arah Lorcan.“Lorcan!”Lorcan segera menoleh dan terkejut melihat Candra berlari ke arah dengan wajah bengkak.Candra langsung memeluk pria itu dan bersembunyi di belakangnya. “Tolong aku,” bisiknya terisak bersembunyi di belakang punggung Lorcan.Lorcan sangat terkejut. Keterkejutan langsung terjawab ketika seorang paruh bayah berhenti di depan mereka dengan wajah marah.“Anak kurang aja! Beraninya kamu kabur dariku!” Carter meraung murka mengulurkan tangannya untuk menarik Candra dari Lorcan.Lorcan langsung melindungi Candra di belakang punggungnya dan menepis tangan pria paruh baya berpakaian lusuh. Teman-temannya yang la

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-16
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Tuduhan Hugo

    “Candra, kamu sebaiknya mengambil cuti kuliah. Ayahmu sudah tahu kamu kuliah di kampus ini dan akan terus mendatangimu di kampus,” ujar Lorcan begitu mereka sampai di depan gedung apartemen Marcus sesuai yang diminta Candra. Dia tidak ingin kembali ke kampus di mana Carter bisa mendatanginya kapan saja. Candra mengangguk lemah. “Ya, terima kasih sudah mengantarku, Lorcan.” Lorcan menatapnya prihatin. “Apa sungguh tidak ingin di periksa ke rumah sakit? Wajahmu membengkak, bibirmu juga berdarah,” ujarnya dengan ekspresi serius menatap pipi kiri Candra yang memar dan serta sudut bibirnya robek di bawah penerangan lampu parkiran. Bengkak di wajah gadis itu terlihat mengerikan membuat siapa pun yang melihat meringis.“Tidak perlu, aku hanya perlu mengompres dan bengkaknya akan hilang,” balas Candra meraba pipinya yang masih terasa menyengat akibat pukulan Carter.Dia memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam. Carter sungguh ayah kejam. Andai Marcus ada di sini, tidak akan mengalami

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-17
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Aku Merindukanmu

    Candra membelalak menatapnya kesal. Ucapan Hugo seolah menuduhnya berselingkuh. “Memangnya apa pedulimu? Kita sudah berakhir! lepaskan aku!” serunya berusaha melepaskan tangan Hugo dari pinggangnnya dan meronta dalam pelukan tubuh pria itu.Hugo sangat kuat dan tidak melepaskannya. Candra bertubuh mungil dan pendek. Hugo hanya seperti memeluk boneka pandang besar. perlawanan Candra hanya menggelikan Hugo.Hugo tiba-tiba menangkup belakang kepala Candra sebelum menunduk mencium bibir gadis itu tanpa ragu-ragu.Rasanya sudah lama sekali sejak dia mencium bibir lezat gadis itu. Hugo dapat merasakan kerinduan langsung meluap ketika menyentuh bibir lembutnya. Dia tidak bisa berhenti ketiak bibir mereka bersentuhan. Gadis itu sangat manis, bibirnya lembut dan lezat. Dia menghisap bibir Candra sebanyak dia merindukannya hingga terasa menyakitkan.Hugo hampir dia menghisap kedua bibirnya dan menciumnya terus menerus dengan agresif seolah-olah dia ingin memakan bibir gadis itu. Hugo menciumnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-17
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Pagi yang Indah

    “Tidak, aku ingin kamu tetap di sisiku, Candra.” Hugo sudah membesarkan gadis kecilnya dari umur 12, bagaimana dia bisa rela gadis itu pergi darinya? Dia adalah miliknya. “Lalu apa yang kamu berikan padaku, Paman?” Candra berkata putus asa. “Kamu akan menikah dan memiliki anak sendiri. Aku tidak mau menjadi simpanan,” desisnya. Entah harus berapa kali dia membahas ini, Candra sudah sangat lelah. Hugo tiba-tiba membalikkan tubuhnya hingga mereka saling berhadapan. “Apa yang inginkan? Aku akan memberikan apapun padamu selama kamu tetap di sisiku.” Candra tersenyum pahit. Apa yang dia inginkan, pria itu tidak akan bisa memberikannya. “Kamu tahu jelas apa yang aku inginkan, Paman,” bisiknya lirih. Hugo memandang sesaat sebelum menundukkan kepalanya. bibirnya berhenti beberapa inci di atas bibir gadis itu. “Aku tidak akan menikah dengan Liera. Aku tidak akan menikah Candra. Jika kamu ingin aku memperkenalkanmu sebagai kekasihku, akan kulakukan. Tetaplah di sisiku, Candra,” bisiknya men

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-17

Bab terbaru

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Akhir

    Mereka pun telah selesai makan malam bersama. Lily dan Candra melangkah menuju ke arah ruang tamu. Sementara itu Aurelio sudah terlelap di kamarnya. Candra sengaja menemani putra tunggal Hugo hingga ia terlelap agar dirinya bisa pergi meninggalkan Aurelio tanpa merasa terbebani oleh rasa bersalah, karena sang putra tak ingin melepaskannya. “Candra apakah kamu yakin tetap balik hotel malam ini? Sudah larut malam Candra, apa tidak sebaiknya besok pagi-pagi sekali kamu kembali ke hotel. Kurasa belum terlambat jika kamu memang akan kembali besok ke Italia.” Ucap Lily seraya melangkah di sisi Candra. “Sekali lagi aku minta maaf Bibi Lily. Aku harus kembali malam ini ke hotel, jika aku harus menginap malam ini di sini dan kembali pagi harinya ke hotel, rasanya aku tak punya banyak waktu untuk berberes-beres barang-barangku yang berada di hotel, karena besok pagi aku harus segera berangkat ke Italia.” Jelas Candra menanggapi tawaran dari nyonya Wallington. “Ya sudah. Jika memang demikian,

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Makan Malam Bersama

    Lily mengerucutkan bibirnya melihat sikap dingin Hugo. Dia menatap Candra dan menepuk lengannya menenangkan.“Jangan berkecil hati. Hugo selalu seperti ini.”Candra mengangguk, dia tidak mengambil sikap dingin Hugo, apalagi setelah mendengar kata-kata Aurelio bahwa Hugo menyimpan foto dirinya.Lily menyruh pelayan menyiapkan camilan ringan dan menghabiskan waktu mengobrol bersama Candra dan bermain dengan Aurelio.Sepanjang hari itu Hugo tidak turun dan berada di ruang kerjanya. Entah dia sengaja untuk menghindari Candra atau pria itu memang seperti itu. Candra tidak terlalu memikirkannya. Dia menikmati bermain dengan Aurelio. Candra tampak bahagia ia menikmati kebersamaannya bersama Aurelio di rumah Hugo Wallington. Meskipun Hugo terlihat cuek tak mengacuhkannya, namun Candra tidak mempedulikannya.Ia justru semakin akrab dan dekat dengan putra tunggal CEO berwajah tampan tersebut.Lily menyukai Candra, setelah melihat ketika Candra begitu pintar mengambil hati cucunya. Ini peluang te

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertamu di Kediaman Keluarga Wallington

    “Tidak kok nyonya. Aku tidak memikirkan apapun, dan aku baik-baik saja kok nyonya,” ucapnya kembali berbohong menutupi jika sesungguhnya pikirannya justru melayang ke arah Hugo berada.“Candra. Aku minta maaf, jika selama ini sikapku sudah sangat keterlaluan padamu. Aku sadar, seharusnya aku tak memperlakukanmu seperti itu, hingga akhirnya kamu pergi meninggalkan putraku Hugo. Aku berharap kamu bisa memaafkanku Candra, meskipun aku akui kesalahanku mungkin sudah terlalu besar terhadapmu.”Candra tak menyangka, jika nyonya Wallington bisa berkata demikian padanya. Mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahan yang pernah ia lakukan terhadap Candra.Candra menyentuh tangan nyonya Wallington, seraya menganggukkan kepalanya pelan. Candra tersenyum begitu juga dengan nyonya Wallington.“Iya nyonya. Aku sudah memaafkanmu nyonya, jauh sebelum nyonya minta maaf padaku,” jawab Candra seketika membuat nyonya Wallington berbinar-binar wajahnya.“Sungguhkah? Kamu memaafkanku Candra..? Kam

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Lily

    "Ya, ibu bantu cari pengasuh yang lebih kompenten.”“Kamu tidak butuh pengasuh untuk Aurelio, tapi seorang ibu untuk anakmu,” ujar Lily melirik Hugo dengan hati-hati.“Ibu ....” Hugo menatap ibunya tidak suka topik itu di bahas lagi.“Kamu tidak berniat mencari ibu untuk Aurelio? Apa karena kamu tidak bisa melupakan Candra?”Hugo terdiam, pikirannya kembali memikirkan Candra. Wanita itu memperlakukan Aurelio dengan baik saat itu dan dia pula yang menemukan putranya.Hugo menggelengkan kepala mengusir bayangan gadis itu dan berpura-pura mengetik sesuatu di laptop. "Aku sibuk, tolong tinggalkan aku, Bu.”Lily mendesah pasrah dan meninggalkan Hugo untuk mengurus pekerjaannya.....Beberapa hari kemudian sejak pertemuannya dengan Paman Hugo, Candra masih tidak memiliki keberanian mencari pria itu.Gadis berparas manis itu, bolak-balik tak jelas dan gelisah di ruang tamu kamar hotelnya seolah-olah mengukur ruang luas di kamar hotel tempat ia menginap selama berada di kota tersebut. Pikira

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Pernikahan yang Batal

    Candra merasa sedih atas sikap Hugo Wallington bersikap dingin dan mengabaikannya. Dia meninggalkan taman hiburan dan kembali ke hotel tempat dia menginap. Candra gelisah terus memikirkan pertemuannya dengan Hugo. Dia berusaha menahan diri untuk tidak mencari tahu tentang pria itu selama lima tahun sejak dia meninggalkannya. Pada akhirnya dia tidak bisa menahan keinginannya dan menelepon seorang asisten yang mengurus semua keperluannya. Dia menyuruh asistennya mencari tahu tentang Hugo selama lima tahun ini. Setelah itu Candra menunggu informasi dari asistennya semalaman. Beberapa jam kemudian asistennya datang ke kamar hotelnya. “Bagaimana, Vivi?” Candra bertanya gelisah meraih tangan wanita itu. “Nona muda, Tuan Wallington tidak pernah menikah, tapi dia memiliki seorang anak yang sampai saat ini masih dia sembunyikan dari mata publik. Ibu dari anak itu, mantan pelacur Tuan Wallington meninggal saat melahirkan.” Mata Candra melebar, jantung berdegup kencang merasa senang karena

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Lagi dengan Soerang Kenalan Lama

    “Kamu tidak usah takut dengan kakak. Kakak tidak jahat kok, jadi adik kecil jangan menangis lagi ya. Tenang saja, Kakak akan bantuin kamu kok.” Candra terus mengajak anak kecil tersebut berbicara, meskipun ia tetap bungkam tak mau bicara sepatah kata pun.“Ayo sini..! Ikut dengan kakak. Kita cari keberadaan orang tua kamu ya,” ujar Candra mengulurkan tangannya pada anak kecil itu.Anak itu seolah mengerti dan menghapus air matanya. dia mengulurkan tangan kecilnya meraih tangan wanita di depannya.Candra tersenyum hangat meremas tangan kecilnya. Dia pun menggendong dan mengajaknya menuju ke arah ruangan bagian informasi. Candra berpikir jika anak tersebut adalah anak hilang, mungkin dengan bantuan bagian informasi dapat mempertemukan kembali anak kecil yang terpisah dari orang tuanya bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.Anak kecil tersebut saat ini berada dalam gendongan Candra tidak menangis dan memeluk leher Candra saat dibawa masuk ke pusat informasi taman hiburan.Candra mendeka

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Lima tahun kemudian

    Lima tahun kemudian.Langit biru cerah dan angin bertiup lembut. Taman hiburan tampak hidup dan meriah.Gadis itu memandang langit musim panas dan memejamkan mata menikmati sinar matahari bersinar cukup cerah.Dia cantik berada di usia muda 25 tahun, kecantikannya mekar dengan indah. Jejak naif dan polos seorang gadis memudar dengan kecantikan wanita dewasa. Dia menarik perhatian beberapa pria yang lewat.Candra memuka mata, memperlihat matanya yang cerah dan cemerlang, namun menyimpan jejak kesedihan.Lima tahun telah berlalu, kota ini tak begitu banyak perubahannya. Kerinduannya begitu besar terhadap kota ini, begitu banyak kenangan yang tak mudah dilupakan di sini. Candra telah kembali ke kota di mana dulu ia memiliki story dan kenangan yang begitu membekas untuk dirinya.Bagaimana kabarnya kamu paman Hugo?Pasti saat ini dia sudah bahagia menikah dengan perempuan itu.Candra mendesah. Tak ada gunanya lagi mengingat semuanya jika saat ini paman Hugo sudah menjadi milik perempua

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Selamat Tinggal

    Candra tidak menjawab, dia menatap bibir tipis Hugo sebelum menundukkan kepala mencium bibirnya. Ciumannya agak grogi dan gugup. Hugo merasa terkejut. Sudah lama sekali Candra tidak mengambil inisitif menciumnya. Tapi dia tidak membalas ciuman Candra dan menahan keinginannya untuk melumat bibirnya menggoda. Dia harus memberinya pelajaran hari ini. Merasa Hugo tidak membalas ciumannya membuat Candra agak cemas dan malu. Tapi Hugo tidak mendoronya. Candra agak berani memperdalam ciumannya, bibir menghisap bibir bawah pria itu dan menyapu lidahnya di sepanjang bibir Hugo. Hugo mengerang pelan dalam bibirnya, tangannya mencengkeram pinggang ramping gadis itu. Candra semakin berani menyelipkan lidahnya menggoda bibir Hugo, tanganya mengusap-ngusap dada pria itu dengan gerakan menggodanya. Pinggulnya mengosok pangkal paha Hugo, menggoda ‘junior’ pria itu. Napas Hugo semakin dalam, dia mengcengkeram pinggang gadis itu semakin erat. Salah satu tangannya meremas pantat Candra di balik cel

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Waktu Terakhir

    “Tidak,” balas Candra serak dan menundukkan kepala agar Hugo tidak melihat dia menangis.“Benarkah?” Hugo meraih dagu gadis agar mendongak menatapnya. Dia melihat mata Candra berkaca-kaca dan basah. “Kamu menangis? Mengapa kamu menangis?” tanyanya dengan kening berkerut.Candra menggelengkan kepala. “Tidak, aku hanya mengantuk kok.”Candra mengusap matanya dan berpura-pura menguap. “Aku tidak tidur nyenyak semalam dan bangun pagi-pagi sekali untuk membuat bubur.”Hugo menatapnya lekat-lekat seolah mencari kebohongan dari mata gadis itu.Candra menguap hingga air matanya keluar. “Aku mengantuk. Bangunkan aku jika makan malam sudah selesai ....” Lalu dia dengan hati-hati memeluk pinggang Hugo agar menekan luka di perutnya dan bersandar di dada Hugo. Matanya terpenjam, dalam hitungan beberapa menit, dia sudah tertidur.Hugo mengamati gadis yang tertidur itu dan mendesah memeluk kepalanya di dadanya. Dia mencium kepala Candra dan memejamkan mata mencoba untuk tidur.Satu jam kemudian, Hug

DMCA.com Protection Status