Beranda / Romansa / Istri Polos Mas Duda / Menjadi Mommy Sean

Share

Menjadi Mommy Sean

Penulis: Vitalyn
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-25 10:27:26

Malam sudah semakin pekat, Arkan masih betah berada di ruang kerjanya, pria dewasa itu masih saja sempat-sempatnya melakukan pekerjaannya di hari pernikahannya.

Sementara di dalam kamar Sean, Hanum duduk di tepi ranjang sambil menatap wajah anak sambungnya yang kini telah tertidur lelap. Hanum yang notabene-nya menyukai anak kecil, sangat menikmati moment pertamanya sebagai seorang ibu dengan membacakan dongeng untuk Sean.

Setelah puas menatap wajah lelap Sean, Hanum segera keluar dari kamar itu. Ia melangkah menaiki tangga dengan sejuta pertanyaan dan kemungkinan-kemungkinan memenuhi kepalanya.

Malam pertama seperti apa yang akan dia jalani bersama pria yang berprofesi sebagai dosennya itu kini sudah menjadi suaminya.

Langkah demi langkah Hanum tapaki hingga akhirnya sampai di depan kamar dengan pintu berwarna hitam. Sejenak ia mengatur degup jantungnya lebih dulu, lalu mulai membuka pintu.

Ceklek

Begitu pintu terbuka, harum maskulin menyapa indra penciumannya. Yang khas milik seorang Arkan membuat Hanum merasa nyaman.

Sesaat Hanum baru menyadari, Arkan ternyata tidak ada di kamarnya. Lalu ke mana perginya pria itu? – batin Hanum bertanya.

“tapi syukur saja, dia tidak di kamar. Aku akan lebih leluasa melakukan apapun,” ucap Hanum

Lalu segera berjalan ke kamar mandi. Ia akan membersihkan dirinya lebih dulu, setelahnya baru akan mulai tidur. Seharian sudah melakukan aktifitas melelahkan membuat tubuhnya terasa tidak nyaman.

Selagi Arkan masih belum ada, Hanum ingin bebas melakukan apa saja dalam kamar tersebut.

*****

Paginya Hanum terbangun dengan suara alarm dari ponselnya, matanya mengerjap melihat dari jendela di luar ternyata sudah terang. Akibat kelelahan kemarin ia jadi tidur seperti orang praktek meninggal saja.

Hanum terdiam sejenak untuk mengumpulkan kesadarannya, setelahnya baru ia beranjak dari tempatnya. Tapi tidak bisa karena ia merasa seperti ada sesuatu yang berat menimpa bagian tubuhnya.

Hanum langsung memeriksanya dan tersentak melihat ada sebuah tangan besar yang melingkar apik diperutnya.

"Aaaa—!!" Belum sepenuhnya suara jeritnya keluar tapi otaknya sudah membuat ia berpikir bahwa kemarin ia telah menikah dan menjadi istri dosennya.

Dengan pelan Hanum membalik tubuhnya dan langsung disuguhkan dengan wajah tampan tengah tertidur lelap dalam keadaan tubuh terbuka tanpa terusik olehnya.

"Bunda ... mata anakmu ternodai!!" jerit Hanum dalam hati.

Dengan segera ia bangun dan syukurnya Arkan tidak merasa terusik dengan gerakan spontan nya itu. Tanpa ingin melihat Arkan lebih lama lagi, Hanum segera ke kamar mandi.

Dikarenakan hari ini ia masih dalam masa cuti, jadinya ia berencana akan membuatkan Sean bekal untuk dibawa ke sekolahnya.

Hanum keluar dari kamar tanpa berniat membangunkan Arkan, biarkan saja mungkin suaminya juga sama dirinya merasa lelah karena pernikahan kemarin.

Berjalan turun ke bawah menuju dapur. Ia melihat Mama mertuanya di sana bersama Bibi Siti, asisten rumah tangga di rumah itu.

"Eh? Selamat pagi, Sayang. Pengantin baru kok sudah bangun saja?" ucap Stela tersenyum penuh arti.

"Pagi juga, Ibu," sahut Hanum dengan tersenyum canggung dan malu.

"Hanum butuh sesuatu? langsung minta Bi Siti buatkan ya, sekarang kamu udah jadi menantu di rumah ini tidak perlu takut," ujar Stela.

"Baik, Ibu. Tidak Ibu, Hanum ke dapur hanya ingin membuatkan Sean sesuatu," ucap Hanum.

"Hum, baiklah. lakukan saja sesuka mu, Sayang, Ibu yakin dia pasti akan senang karena sudah ada Mommy-nya yang sangat perhatian," kekeh Stela di akhir kalimatnya.

Hanum pun mulai berkutat dengan alat dapur, ia akan membuatkan sesuatu untuk Sean.

Bekal dengan gumpalan nasi yang ia bentuk menjadi karakter hewan itu menjadi pilihan Hanum, lalu dengan sedikit buah-buahan sebagai tambahan makanannya.

"Siap!" ucap Hanum ceria dengan senyum yang tidak pudar.

Kemudian ia membereskan sisa-sisa peralatan masak yang telah dia gunakan. Selesai beres-beres, tujuannya sekarang adalah ke kamar Sean.

Hanum akan membangunkannya dan menyediakan semua kebutuhan Sean. Kegiatan itu akan terus ia kerjakan mulai saat ini dan seterusnya.

Ceklek!

Hanum membuka pintu kamar Sean, dan nampak lah kamar dengan nuansa luar angkasa itu. Benar saja pikir Hanum, anak sambungnya masih dengan lelapnya tertidur.

"Sean, pangeran Mommy. Ayo, bangun Sayang," ucap Hanum sembari menyisir lembut rambut anaknya.

"Engghh ... Mommy," lenguh Sean dengan meliukkan tubuhnya, perlahan mata sipitnya itu terbuka.

Hanum terkekeh gemas melihatnya. "Iya, ini Mommy. ayo, Sean harus bangun pagi. Mandi, siap-siap lalu ke sekolah, Mommy juga tadi sudah buatkan Sean bekal," pinta Hanum sembari membantu Sean bangkit dari tempatnya.

Mendengar kata 'bekal' mata Sean langsung terbuka lebar." Benarkah?"

Lagi-lagi Hanum terkekeh gemas dengan wajah Sean yang sangat menggemaskan baginya. Mimpi apa ia di masa lalu hingga sekarang sudah memiliki anak yang sangat tampan dan menggemaskan saja.

"Sure! Mommy buatkan spesial hanya untuk Sean."

"Jadi sekarang Sean harus siap-siap dulu, takutnya nanti telat dan kesiangan, hm," lanjut Hanum.

"Baik! Sean akan langsung mandi sekarang." Dengan semangat Sean berlari ke kamar mandinya.

Sembari menunggu Sean siap dengan kegiatannya, Hanum membereskan tempat tidur putranya. tidak lupa juga ia menyiapkan satu set seragam sekolah yang akan Sean kenakan hari ini.

*****

Di meja makan sudah ada Ibu Stela dan Ayah Bagas, dengan Hanum yang kini tengah melayani sang suami juga anak sambungnya.

"Sean ingin sarapan dengan apa?" tanya Hanum.

"Roti dengan selai kacang saja, Mommy," sahut Sean.

"Baik. Bapak, mau apa? Roti juga?" kini Hanum bertanya pada Arkan.

"Hm," balasnya hanya mendehem.

Dengan telaten Hanum menyiapkannya, tak lupa ia juga mengambil untuk dirinya sendiri, bukan roti melainkan nasi goreng. memakan roti di pagi hari saja tidak akan membuat Hanum kenyang.

"Ini untuk Sean, dan ini untuknya Daddy," kata Hanum sembari memberikan roti berlapis selai pada Sean dan Arkan.

Stela dan Bagas hanya menarik seulas senyum melihat interaksi keluarga kecil itu yang kini telah lengkap. Stela dan Baga merasa aman sekarang karena Arkan kini sudah ada yang mengurusnya.

Sean juga tidak akan lagi merasa kesepian dengan adanya Hanum menjadi ibu sambungnya. Mereka berharap keluarga kecil itu selalu dilimpahkan oleh kebahagiaan, dijauhkan dengan kejahatan dan masalah berat.

Bab terkait

  • Istri Polos Mas Duda    Gigitan Maut Dari Istri

    "Sean, hari ini Mommy dan Daddy yang akan mengantar ke sekolah, tidak apa-apa, kan?" tanya Ibu Stela.Ibu stela hanya takut sang cucu akan keberatan karena biasanya Sean selalu menolak jika sang Daddy yang mengantarnya dan lebih memilih diantar oleh pak supir di rumah.Sean yang menyelesaikan dulu kunyahan makanan dalam mulutnya barulah ia menjawab. "No problem, Oma. Sean, tidak keberatan karena sekarang ada Mommy juga. Sebenarnya, Sean ingin Daddy menikahi Mommy bukan karena Sean yang mau punya Mommy saja, tapi ... Sean juga ingin Daddy bahagia. Daddy sudah punya semuanya, tapi tidak dengan istri. Sekarang karena semuanya sudah lengkap, Sean sangat bahagia." Ibu Stela seketika dibuat terpaku mendengar pengakuan dari sang cucu, termasuk tiga orang dewasa itu juga. Usia Sean sebentar lagi akan menginjak lima tahun, tapi pria kecil itu seolah sudah mengerti dengan keadaan disekitarnya saja hingga berkata demikian.Tumbuh tanpanya sosok ibu membuat Sean lebih peka dan menyadari apa yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Istri Polos Mas Duda    Keanehan Arkan Dibenak Hanum!

    "Dengan sigap, sang Tikus membantu Singa keluar dari jaring tersebut dengan menggerogoti jaring sampai terputus. Keduanya pun segera kabur dan menyelamatkan diri." Hanum menutup buku dongeng ketiga yang dia bacakan untuk Sean, hingga akhirnya pria kecil itu tertidur lelap.Hanum menggerakkan tangannya, mengusap kepala Sean dengan lembut. "Tampannya anak, Mommy. Semoga kamu selalu sehat Sayang dengan didatangi oleh kebahagiaan yang abadi, Mommy akan selalu menyayangi kamu meski kenyataannya kamu tidak terlahir dari rahimku." Hanum tersenyum lembut namun, pancaran matanya berkaca-kaca. Ia membayangkan satu hal jika itu terjadi di masa depan, seperti adanya perpisahan antara dirinya dan Sean nanti ketika ibu kandungnya datang dan meminta untuk kembalikan posisinya.Ia tahu itu pasti akan terjadi, karena Hanum yakin mantan istri Arkan tidak benar-benar pergi. Ini yang dia takutkan, alasan utama juga mengapa ia sangat menentang awal perjodohannya, apa lagi dengan seorang pria yang pernah m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • Istri Polos Mas Duda    Wanita Masa Lalu Arkan

    "Selamat datang, Nona." Seorang wanita cantik membuka kacamata hitam yang menutupi kedua mata cantiknya. Mantel tebal dan berbulu yang melekat pada tubuhnya, kini ia lepas dan diserahkan kepada seorang kepala maid yang menyambut kedatangannya."Suhu udara kota ini masih sama, bahkan setelah lima tahun berlalu. Di mana, Ayah?" "Tuan besar, sudah menunggu Anda diruang kerjanya, Nona," jawab kepala Maid tersebut."Baik! Bawakan semua barang ku ke kamar, saya akan menemui Ayah sebentar."Wanita itu melangkahkan kakinya menyusuri setiap sudut ruangn yang didominasi dengan warna putih dan gold. Hingga pada saat langkahnya terhenti tepat di depan sebuah pintu bercorak unik dengan warna coklat gelap.Ceklek.Tanpa mengetuknya, wanita itu langsung masuk ke dalam. Dari jarang beberapa langkah dia bisa melihat seorang pria paruh baya yang tengan duduk membelaki meja kerjanya dengan pandangan terarah di luar jendela kaca, pria itu tidak lain ialah sang Ayah."Hai, Ayah, long time no see. Kini p

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10
  • Istri Polos Mas Duda    Saya Bukan Bapak Kamu!

    Clara segera berbalik mengambil kunci mobil lalu melangkah pergi menuju pintu keluar kamar.Melihat kepergian sang istri, Arkan segera bergerak menyusul dan menghadang langkahnya. "Clara! Clara, tolong kamu jangan gegabah. Ingat, impian dan mimpi kecil yang telah kita susun dan akan lewati bersama dengan anak kita. Aku mencintaimu, tolong jangan pergi dan bertahanlah.""Aku muak, Arkan! Aku capek! Tapi kamu tidak pernah mengerti berada di posisi aku! Sekarang aku tanya dan minta kamu untuk memilih, kamu pilih aku atau anak itu dan kita bercerai?"Arkan terdiam terpaku, disaat dirinya langsung dihadapkan dengan dua pilihan yang sama beratnya. Arkan merasa kini semesta tak lagi berpihak kepadanya.Cintanya kepada Clara begitu besar, namun ia juga tidak bisa meninggalkan anaknya, darah dagingnya sendiri demi memenuhi keegoisan Clara yang sudah tak memiliki hati untuk keutuhan rumah tangganya. "Ayo jawab, kenapa hanya diam saja?"Kedua telapak tangan Arkan terkepal kuat, dia tertunduk me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Istri Polos Mas Duda    Bertemu dengan Mantan Istri!

    "Di sana dia, Nona."Clara yang sejak tadi melamun sendiri, kini segera melihat ke arah jendela mobil saat sang sopir menunjuk seorang anak laki-laki yang berjalan keluar dari bangunan sekolah bersama dengan seorang wanita, sepertinya itu guru.Sejenak Clara nampak terdiam, menatap minat pada bocah kecil itu. Ia terpana, ia terpana melihat ternyata bayi yang dulu pernah ia kandung dan lahirkan kini telah tumbuh menjadi anak laki-laki yang tampan, seperti Daddy-nya.Tanpa Clara sadari, dia menjatuhkan air matanya dengan tidak mengeluarkan suara isakan. Mungkin saat ini, wanita tersebut sedikit menyesal dengan karena telah meninggalkan keluarga kecilnya dulu.Lima tahun berlalu ia lebih memilih meninggalkan sang suami dengan anaknya yang saat itu lebih membutuhkannya, hanya karena ingin bebas hidup berkeliaran semaunya."Kau tunggu di sini, aku ingin bertemu dengannya sebentar," ucap Clara dengan sudah siap menarik tukas pintu mobil namu terhenti dengan ucapan sang sopir."Jangan, Nona.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Istri Polos Mas Duda    Pikiran-pikiran Sesat Hanum

    Keadaan loby kantor berubah jadi sangat menegangkan karena pertengkaran dua mantan pasangan itu.Para pekerja dan karyawan hanya mampu terdiam menyaksikannya, karena mereka sadar siapa itu Arkan. Pria yang diam-diam mereka takuti.Clara, wanita itu terdiam mendengar ucapan Arkan. satu kesalahan lagi yang ia lupakan begitu saja. Betapa bodohnya dia dulu hingga tega menghindari darah dagingnya sendiri.Hingga tanpa sengaja matanya bergulir menatap sosok kecil yang dulu ia tidak anggap, tepat di belakang Arkan, Sean."A—anak mama ..." lirihnya dengan tangan yang memnjulur, berusaha ingin menggapai tubuh kecil itu dalam dekapannya. Namun, Sean dengan spontan berbalik menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Hanum, kedua tangan kecilnya melingkar erat pada leher Hanum.Melihat reaksi Sean yang begitu menghindarinya tidak membuat Clara gencar ingin menggedong Sean. Namun tetap saja ia mendapat penolakan dari berontaknya sang empu.Arkan yang melihat sang anak tidak ingin disentuh Clara pun

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Istri Polos Mas Duda    Wanita yang Tidak Tahu Diri

    Di ruangannya yang nampak luas dan dominan itu Arkan tengah berkutat dengan semua berkas-berkas yang menumpuk. Itu karena dirinya yang sudah sangat lama meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang pemimpin perusahaan. Dan hari ini dia akan menyesuaikannya juga, dengan sengaja tidak masuk mengajar dulu.Tanpa ia ketahui di luar sedang ada keributan lagi setelah hari kemarin mantan istrinya, dan sekarang pun kembali berulah lagi.Beberapa saat terlihat seorang staf laki-laki memasuki ruangan dengan langkah tergesa-gesa. Ia segera menghampiri Arkan, dan membisikan sesuatu.Detik selanjutnya aura yang dikeluarkan Arkan sangat tidak biasanya, raut wajahnya mendatar dengan tangan yang terkepal kuat setelah mendengar apa yang disampaikan oleh salah satu staf senior tersebut. Arkan yang tadinya duduk kini segera berdiri dari posisinya. "Sekarang kamu keluar."Orang yang diperintahkan keluar itu langsung pergi tanpa melakukan protes apapun, ia masih sayang dengan nyawannya jika sudah melihat

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Istri Polos Mas Duda    Hanum Mulai ada Perubahan Baik

    Hari sudah berganti dengan malam. Hanum kini tengah di kamar sang anak, karena memang sekarang sudah memasuki waktu untuk Sean tidur. Hanum dan keluarga kecilnya masih menetap di rumah kedua orang tua Arkan, ia tidak berani bertanya pada suaminya apakah mereka akan tetap menetap di rumah tersebut atau akan berpindah memiliki rumah sendiri. Hanum hanya akan mengikut ke mana Arkan membawanya saja.Sean sudah tertidur, dan waktu sebentar lagi akan memasuki pukul sepuluh malam, namun Hanum masih belum melihat adanya tanda-tanda Arkan akan pulang dari kantor."Sudah pukul sepuluh tapi dia masih belum pulang?" ujar pelan Hanum sembari jalan keluar dari kamar Sean. Entah kenapa Hanum kini memiliki rasa khawatir pada Arkan. Apakah pria itu masih mengerjakan pekerjaannya dijam segini? Apa dia sudah makan malam? Mungkin sekarang dia sedang makan di suatu restoran? Atau mungkin dia sedang di jalan pulang ke rumah? Begitu banyak pertanyaan-pertanyaan yang mulai muncul dalam pikiran Hanum untun

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06

Bab terbaru

  • Istri Polos Mas Duda    Hanum Mulai ada Perubahan Baik

    Hari sudah berganti dengan malam. Hanum kini tengah di kamar sang anak, karena memang sekarang sudah memasuki waktu untuk Sean tidur. Hanum dan keluarga kecilnya masih menetap di rumah kedua orang tua Arkan, ia tidak berani bertanya pada suaminya apakah mereka akan tetap menetap di rumah tersebut atau akan berpindah memiliki rumah sendiri. Hanum hanya akan mengikut ke mana Arkan membawanya saja.Sean sudah tertidur, dan waktu sebentar lagi akan memasuki pukul sepuluh malam, namun Hanum masih belum melihat adanya tanda-tanda Arkan akan pulang dari kantor."Sudah pukul sepuluh tapi dia masih belum pulang?" ujar pelan Hanum sembari jalan keluar dari kamar Sean. Entah kenapa Hanum kini memiliki rasa khawatir pada Arkan. Apakah pria itu masih mengerjakan pekerjaannya dijam segini? Apa dia sudah makan malam? Mungkin sekarang dia sedang makan di suatu restoran? Atau mungkin dia sedang di jalan pulang ke rumah? Begitu banyak pertanyaan-pertanyaan yang mulai muncul dalam pikiran Hanum untun

  • Istri Polos Mas Duda    Wanita yang Tidak Tahu Diri

    Di ruangannya yang nampak luas dan dominan itu Arkan tengah berkutat dengan semua berkas-berkas yang menumpuk. Itu karena dirinya yang sudah sangat lama meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang pemimpin perusahaan. Dan hari ini dia akan menyesuaikannya juga, dengan sengaja tidak masuk mengajar dulu.Tanpa ia ketahui di luar sedang ada keributan lagi setelah hari kemarin mantan istrinya, dan sekarang pun kembali berulah lagi.Beberapa saat terlihat seorang staf laki-laki memasuki ruangan dengan langkah tergesa-gesa. Ia segera menghampiri Arkan, dan membisikan sesuatu.Detik selanjutnya aura yang dikeluarkan Arkan sangat tidak biasanya, raut wajahnya mendatar dengan tangan yang terkepal kuat setelah mendengar apa yang disampaikan oleh salah satu staf senior tersebut. Arkan yang tadinya duduk kini segera berdiri dari posisinya. "Sekarang kamu keluar."Orang yang diperintahkan keluar itu langsung pergi tanpa melakukan protes apapun, ia masih sayang dengan nyawannya jika sudah melihat

  • Istri Polos Mas Duda    Pikiran-pikiran Sesat Hanum

    Keadaan loby kantor berubah jadi sangat menegangkan karena pertengkaran dua mantan pasangan itu.Para pekerja dan karyawan hanya mampu terdiam menyaksikannya, karena mereka sadar siapa itu Arkan. Pria yang diam-diam mereka takuti.Clara, wanita itu terdiam mendengar ucapan Arkan. satu kesalahan lagi yang ia lupakan begitu saja. Betapa bodohnya dia dulu hingga tega menghindari darah dagingnya sendiri.Hingga tanpa sengaja matanya bergulir menatap sosok kecil yang dulu ia tidak anggap, tepat di belakang Arkan, Sean."A—anak mama ..." lirihnya dengan tangan yang memnjulur, berusaha ingin menggapai tubuh kecil itu dalam dekapannya. Namun, Sean dengan spontan berbalik menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Hanum, kedua tangan kecilnya melingkar erat pada leher Hanum.Melihat reaksi Sean yang begitu menghindarinya tidak membuat Clara gencar ingin menggedong Sean. Namun tetap saja ia mendapat penolakan dari berontaknya sang empu.Arkan yang melihat sang anak tidak ingin disentuh Clara pun

  • Istri Polos Mas Duda    Bertemu dengan Mantan Istri!

    "Di sana dia, Nona."Clara yang sejak tadi melamun sendiri, kini segera melihat ke arah jendela mobil saat sang sopir menunjuk seorang anak laki-laki yang berjalan keluar dari bangunan sekolah bersama dengan seorang wanita, sepertinya itu guru.Sejenak Clara nampak terdiam, menatap minat pada bocah kecil itu. Ia terpana, ia terpana melihat ternyata bayi yang dulu pernah ia kandung dan lahirkan kini telah tumbuh menjadi anak laki-laki yang tampan, seperti Daddy-nya.Tanpa Clara sadari, dia menjatuhkan air matanya dengan tidak mengeluarkan suara isakan. Mungkin saat ini, wanita tersebut sedikit menyesal dengan karena telah meninggalkan keluarga kecilnya dulu.Lima tahun berlalu ia lebih memilih meninggalkan sang suami dengan anaknya yang saat itu lebih membutuhkannya, hanya karena ingin bebas hidup berkeliaran semaunya."Kau tunggu di sini, aku ingin bertemu dengannya sebentar," ucap Clara dengan sudah siap menarik tukas pintu mobil namu terhenti dengan ucapan sang sopir."Jangan, Nona.

  • Istri Polos Mas Duda    Saya Bukan Bapak Kamu!

    Clara segera berbalik mengambil kunci mobil lalu melangkah pergi menuju pintu keluar kamar.Melihat kepergian sang istri, Arkan segera bergerak menyusul dan menghadang langkahnya. "Clara! Clara, tolong kamu jangan gegabah. Ingat, impian dan mimpi kecil yang telah kita susun dan akan lewati bersama dengan anak kita. Aku mencintaimu, tolong jangan pergi dan bertahanlah.""Aku muak, Arkan! Aku capek! Tapi kamu tidak pernah mengerti berada di posisi aku! Sekarang aku tanya dan minta kamu untuk memilih, kamu pilih aku atau anak itu dan kita bercerai?"Arkan terdiam terpaku, disaat dirinya langsung dihadapkan dengan dua pilihan yang sama beratnya. Arkan merasa kini semesta tak lagi berpihak kepadanya.Cintanya kepada Clara begitu besar, namun ia juga tidak bisa meninggalkan anaknya, darah dagingnya sendiri demi memenuhi keegoisan Clara yang sudah tak memiliki hati untuk keutuhan rumah tangganya. "Ayo jawab, kenapa hanya diam saja?"Kedua telapak tangan Arkan terkepal kuat, dia tertunduk me

  • Istri Polos Mas Duda    Wanita Masa Lalu Arkan

    "Selamat datang, Nona." Seorang wanita cantik membuka kacamata hitam yang menutupi kedua mata cantiknya. Mantel tebal dan berbulu yang melekat pada tubuhnya, kini ia lepas dan diserahkan kepada seorang kepala maid yang menyambut kedatangannya."Suhu udara kota ini masih sama, bahkan setelah lima tahun berlalu. Di mana, Ayah?" "Tuan besar, sudah menunggu Anda diruang kerjanya, Nona," jawab kepala Maid tersebut."Baik! Bawakan semua barang ku ke kamar, saya akan menemui Ayah sebentar."Wanita itu melangkahkan kakinya menyusuri setiap sudut ruangn yang didominasi dengan warna putih dan gold. Hingga pada saat langkahnya terhenti tepat di depan sebuah pintu bercorak unik dengan warna coklat gelap.Ceklek.Tanpa mengetuknya, wanita itu langsung masuk ke dalam. Dari jarang beberapa langkah dia bisa melihat seorang pria paruh baya yang tengan duduk membelaki meja kerjanya dengan pandangan terarah di luar jendela kaca, pria itu tidak lain ialah sang Ayah."Hai, Ayah, long time no see. Kini p

  • Istri Polos Mas Duda    Keanehan Arkan Dibenak Hanum!

    "Dengan sigap, sang Tikus membantu Singa keluar dari jaring tersebut dengan menggerogoti jaring sampai terputus. Keduanya pun segera kabur dan menyelamatkan diri." Hanum menutup buku dongeng ketiga yang dia bacakan untuk Sean, hingga akhirnya pria kecil itu tertidur lelap.Hanum menggerakkan tangannya, mengusap kepala Sean dengan lembut. "Tampannya anak, Mommy. Semoga kamu selalu sehat Sayang dengan didatangi oleh kebahagiaan yang abadi, Mommy akan selalu menyayangi kamu meski kenyataannya kamu tidak terlahir dari rahimku." Hanum tersenyum lembut namun, pancaran matanya berkaca-kaca. Ia membayangkan satu hal jika itu terjadi di masa depan, seperti adanya perpisahan antara dirinya dan Sean nanti ketika ibu kandungnya datang dan meminta untuk kembalikan posisinya.Ia tahu itu pasti akan terjadi, karena Hanum yakin mantan istri Arkan tidak benar-benar pergi. Ini yang dia takutkan, alasan utama juga mengapa ia sangat menentang awal perjodohannya, apa lagi dengan seorang pria yang pernah m

  • Istri Polos Mas Duda    Gigitan Maut Dari Istri

    "Sean, hari ini Mommy dan Daddy yang akan mengantar ke sekolah, tidak apa-apa, kan?" tanya Ibu Stela.Ibu stela hanya takut sang cucu akan keberatan karena biasanya Sean selalu menolak jika sang Daddy yang mengantarnya dan lebih memilih diantar oleh pak supir di rumah.Sean yang menyelesaikan dulu kunyahan makanan dalam mulutnya barulah ia menjawab. "No problem, Oma. Sean, tidak keberatan karena sekarang ada Mommy juga. Sebenarnya, Sean ingin Daddy menikahi Mommy bukan karena Sean yang mau punya Mommy saja, tapi ... Sean juga ingin Daddy bahagia. Daddy sudah punya semuanya, tapi tidak dengan istri. Sekarang karena semuanya sudah lengkap, Sean sangat bahagia." Ibu Stela seketika dibuat terpaku mendengar pengakuan dari sang cucu, termasuk tiga orang dewasa itu juga. Usia Sean sebentar lagi akan menginjak lima tahun, tapi pria kecil itu seolah sudah mengerti dengan keadaan disekitarnya saja hingga berkata demikian.Tumbuh tanpanya sosok ibu membuat Sean lebih peka dan menyadari apa yan

  • Istri Polos Mas Duda    Menjadi Mommy Sean

    Malam sudah semakin pekat, Arkan masih betah berada di ruang kerjanya, pria dewasa itu masih saja sempat-sempatnya melakukan pekerjaannya di hari pernikahannya.Sementara di dalam kamar Sean, Hanum duduk di tepi ranjang sambil menatap wajah anak sambungnya yang kini telah tertidur lelap. Hanum yang notabene-nya menyukai anak kecil, sangat menikmati moment pertamanya sebagai seorang ibu dengan membacakan dongeng untuk Sean.Setelah puas menatap wajah lelap Sean, Hanum segera keluar dari kamar itu. Ia melangkah menaiki tangga dengan sejuta pertanyaan dan kemungkinan-kemungkinan memenuhi kepalanya.Malam pertama seperti apa yang akan dia jalani bersama pria yang berprofesi sebagai dosennya itu kini sudah menjadi suaminya.Langkah demi langkah Hanum tapaki hingga akhirnya sampai di depan kamar dengan pintu berwarna hitam. Sejenak ia mengatur degup jantungnya lebih dulu, lalu mulai membuka pintu.CeklekBegitu pintu terbuka, harum maskulin menyapa indra penciumannya. Yang khas milik seoran

DMCA.com Protection Status