Beranda / Pernikahan / Istri Pewaris Sebatas Status / Bab 36 - Diselidiki Devan.

Share

Bab 36 - Diselidiki Devan.

Penulis: Pena_ baru
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-25 22:54:50

Silvi terlihat senang saat Tuan Radit memanggilnya Nyonya. Dia semakin banyak mengeluarkan perhiasannya.

"Ini tambahannya!" Silvi menyerahkan kalung emas biasa tanpa ada tambahan permata.

"Baik! Saya pergi dulu!" pamit Tuan Radit. Dia pun tak kalah senang saat lagi-lagi mendapatkan perhiasan dari Silvi.

"Kali ini. harus berhasil. Lihat saja kau, Devi! Kau akan mendapatkan balasan karena sudah mempermalukan aku dulu. Setelah rumor tentangmu kembali mencuat, semua orang akan tertuju padamu dan lambat laun mereka akan melupakan gosip tentangku," gumamnya.

"Dasar wanita bod*h! Mau saja diperdaya! Hahaha...! Ternyata, meski kau sudah menjadi kesayangan Tuan Muda. Sikap bod*hmu itu tak pernah hilang ya!"

****

Keesokan harinya.

Tanpa diduga ternyata Devan kepikiran dengan ucapan Andini yang mengatakan kalau tidak mungkin kalung itu Silvi berikan kepada pengemis.

"Kau cari tahu! Siapa pengemis yang menerima kalung itu." Devan memerintahkan Erick untuk menyelidikinya.

"Baik, Tuan!"

"Kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 37 - Alasan Untuk Bertemu.

    "Hah...!" Silvi menghela nafas panjang. Wajahnya terlihat sangat murung. "Hey!" Rafael menyapa dan membuat Silvi terkejut. "Ah, Tuan Rafael!" Wajah Silvi masih ditekuk walau melihat kedatangan Rafael. Orang yang satu-satunya mau berteman dengannya. "Kenapa wajah anda seperti itu, Nona? Apa anda tidak senang melihat kedatangan saya? Saya baru keluar dari ruangan Tuan Muda. Lalu, malah melihat wajah anda yang terlihat ditekuk.""Bukan begitu,Tuan!""Apa sedang terjadi masalah dengan Tuan Muda?""Saya bingung, Tuan!""Bingung? Kenapa? Hal apa yang membuat Nona kita yang ceria ini menjadi bingung?""Begini, Tuan! Seminggu lagi Tuan Muda akan memberikan saya jatah rutin setiap bulannya.""Bagus dong! Kenapa anda malah bingung?""Tuan Muda akan memasukkan jatah saya setiap bulan sebagai anggaran perusahaan. Dan beliau akan mencatat semuanya.""Kenapa? Itu hal yang wajar terjadi di kalangan keluarga Tuan William, kalau anggaran untuk simpanan mereka, akan dicatat sebagai anggaran perusaha

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 38 - Peresmian Hubungan Devan dan Silvi.

    "Kecuali... Tuan Muda sendiri yang ingin menceraikan saya!"David terdiam. "Apa itu artinya dia masih punya kesempatan?" pikirnya. "Kalau begitu saya bersedia menjadi pria yang akan menggantikan Tuan Devan sebagai suami anda, Nyonya!" ujar David terang-terangan. Kali ini Andini yang terdiam. Kemudian dia tersenyum. "Baiklah, Tuan! Saat itu terjadi, saya akan menagih apa yang anda katakan saat ini!" Dia berpikir David sedang menghiburnya saja. "Baiklah! Saya akan menantikannya!" David membalas tersenyum. ****"Hah!" David menghela nafas setelah sampai di kantornya!""Kenapa, Tuan? Anda terlihat lelah sekali!" sindir Zack. David diam saja mendengar sindiran bawahannya itu. "Apa pertemuannya gagal, Tuan? Sehingga membuat anda murung?""Haaaa... Aku harus apa, Zack?""Harus apa, apanya, Tuan?""Harus apa untuk bisa memilikinya?""Yah... Mulai lagi!" ujar Zack dalam hati. Tiga hari sebelum pesta peresmian hubungan Devan dan Silvi. Kaisar yang ingin memberikan kejutan kepada adiknya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 39 - Pesta Peresmian

    Seakan hawa kegelapan meliputi di sekitar Kaisar, begitulah saat ini yang dilihat Andini kala kakak lelakinya itu terdiam sambil memegang kertas yang berada di atas meja. "Kakak...!" Andini memanggil kakaknya. "Apa ini, Andini? Apa dia ingin meredahkanmu? Bukan hanya mengundangmu tetapi dia juga ingin kau yang mengurus acaranya?" ujar Kaisar geram. "Dasar lelaki brengs*k tidak punya ot4k! Sebenarnya dia menganggapmu apa?" Kaisar meremas kertas yang dia pegang tadi. "Kau akan datang ke sana, Andini?""Entahlah, Kak! Aku juga masih bingung?""Kau tidak usah datang! Apa dia ingin merendahkanmu di depan semua orang? Suami menikah lagi dan istri pertama tidak bisa berbuat apa-apa! Apa itu yang ingin ia tunjukkan kepada semua orang?" bentak Kaisar kemudian dia pergi berlalu dari kamar Andini. ****Keesokan harinya Tuan Radit kembali mendatangi Silvi. "Apa lagi yang kau inginkan?" Dengan ketusnya Silvi berkata. Tuan Radit menanggapi dengan santai ucapan ketus Silvi itu. Dia bahkan ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 40 - Tak Bisa Menjadi Penerus Keluarga

    "Maaf, Nona! Sebenarnya... Bagaimana ya! Saya tidak enak sebenarnya mengatakan hal ini!" Rafael terlihat ragu-ragu."Kenapa, Tuan? Katakan saja! Anda tidak perlu ragu-ragu.""Tapi, anda harus janji jangan menangis setelah saya mengatakan hal ini, ya?""Hem!" Silvi menganggukan kepalanya. "Sebenarnya bagi kalangan orang-orang seperti kami, memberikan hadiah ada maksud tersendiri.""Maksudnya, Tuan?" Silvi tidak mengerti. "Begini! Setiap hadiah yang kami berikan kepada si empunya acara ada artinya. Hadiah yang Nyonya Muda berikan kepada Nona memang hadiah yang mahal, tetapi hadiah seperti ini tidak ada gunanya. Dia memang cantik dan menawan tetapi hanya berguna sebagai pajangan saja tidak bermanfaat. Dengan kata lain, Nyonya Andini berharap anak anda cantik seperti hadiah ini namun tidak berguna bagi sekitarnya," terang Rafael. "Itu artinya, Nyonya Andini menghina Silvi, ya?" Matanya terlihat berkaca-kaca. "Yang sabar, ya!" Rafael mencoba menghiburnya. "Saya pikir, Nyonya Andini mu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 41 - Bertemu dengan Kaisar

    Tanpa menunggu lama. Dengan perasaan kalut, dia menghubungi Rafael untuk menemuinya. "Ada apa, Nona, memanggil saya?""Ada satu hal penting yang ingin saya katakan kepada anda, Tuan Rafael. Mari silahkan masuk dulu!""Apa tidak apa-apa saya masuk ke kamar anda, Nona? Maksud saya apa Tuan Devan tidak akan marah?""Tidak! Anda masuk saja! Ini sangat penting," desak Silvi. "Baiklah!" Rafael masuk ke dalam kamar Silvi kemudian menguncinya dari dalam. "Ada apa, Nona? Kenapa wajah anda terlihat murung dan kesal begitu?""Saya sangat sedih dan kecewa dengan Tuan Devan!""Kecewa? Kecewa kenapa? Bukannya Tuan Devan sudah menganggap anda sebagai istri secara resmi di depan semua orang?""Saya kecewa karena anak yang saya kandung ini tidak dianggap sebagai orang yang bisa menjadi penerus oleh Tuan Devan.""Saya tidak kaget karena itu sudah menjadi tradisi turun temurun di keluarga mereka. Anak dari wanita simpanan yang dinikahi secara siri, tidak bisa menjadi penerus bahkan pewaris. Mereka ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 42 - Cerita Silvi.

    "Wanita itu bisa berbuat hal yang di luar dugaan!" "Huh! Aku akan beritahu kakak sedikit. Kemarin saja, Devi menjadi bahan gosip orang-orang. Dan bahkan sampai membuat suaminya salah paham. Dan wanita itu penyebabnya.""Wanita itu pintar sekali memanipulasi orang dengan perkataan polosnya. Aku takut itu akan terjadi pada Kakak!""Aku tidak takut! Sekali lagi wanita itu menghinamu, aku akan melakukan sesuatu yang tidak bisa dia bayangkan."****Di dalam kamar di rumah kedua, Silvi terlihat terbaring lemas dengan wajah yang pucat. "Silvi! Kau harus hati-hati bicara saat berhadapan dengan Kaisar. Dia itu pria yang kasar dan pemarah. Apalagi kalau menyangkut soal Andini, adiknya." Devan menegur Silvi yang terlihat syok."Kenapa anda memarahi saya, Tuan? Padahal mereka sendiri yang memulai duluan.""Hah!" Devan menghela nafas berat. "Aku dengar dari para pelayan, mereka mendengar kau duluan yang memulai dan mengatakan Andini mandul.""Tapi... Tuan, Nyonya sendiri yang memulai menyakiti s

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03
  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 43 - Meninggalnya Tuan Steven.

    "Katakan padaku apa yang kau dapatkan tentang wanita itu?" Kaisar mendesak Tomi untuk mengatakannya. "Sabar! Aku akan mengatakannya setelah ini!" Tomi meneguk habis minumannya yang tersisa sedikit. GLEK... GLEKK... "Wanita itu dulunya adalah pembantu.""Pembantu?""Iya! Kau tau, Tuan Radit?" "Iya, aku tau! Aku pernah melihatnya sekali sebelum aku pergi ke luar kota.""Nah! Wanita itu adalah mantan pembantu di rumahnya.""Wah! Benarkah?""Iya! Entah karena masalah apa wanita itu kabur dari rumah Tuan Radit. Dan saat di pesta Tuan David, mereka bertemu dan Tuan Radit mengatakan di depan semua orang kalau wanita itu mantan pembantunya yang kabur. Saat orang-orang penasaran dengan apa yang terjadi sehingga membuatnya kabur, sebelum Tuan Radit mengatakan alasannya, wanita itu malah pingsan.""Apa kau sudah dapat apa alasan wanita itu kabur dari sana?""Belum! Tetapi aku sedang menyuruh orang mencari tau.""Keesokan harinya Tuan Radit dipanggil oleh Tuan Devan ke mansionnya dan Tuan Rad

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 44- Disalahkan.

    "Siapa wanita itu? Apa salah satu wanita yang ingin mencari perhatian kepada David?" tanya Camelia dalam hati. Dia pun memutuskan untuk mendekati mereka berdua. "Hey, David! Siapa wanita ini?" tanya Camelia ramah. "Oh! Ini Nyonya Andini, Bu! Dia salah satu rekan bisnisku!" sahur David. Meski panggilan 'Ibu' terdengar tidak enak di telinganya. Camelia tersenyum saja. "Oh, benarkah? Aku pikir salah satu perempuan yang ingin kau goda! Ingat, permintaan Ayahmu, Vid!" Camelia seolah terlihat baik menegur David tentang janjinya kepada ayahnya agar berhenti merayu perempuan. Dan mulai fokus mencari istri. "Haha..." David tertawa santai. "Aku ingat, Bu!""Kau harus mulai fokus mencari istri 'kan?""Ah, benarkah itu, Tuan David?" Andini terkejut dengan berita yang ia dengar."Haha... Iya, Nyonya! Saya harus segera mencari pendamping dan membantu saya bekerja mengurus perusahaan Ayah!" David bercanda seperti biasa. "Semoga anda lekas menemukan wanita itu, Tuan!" Andini mendo'akan. "Saya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14

Bab terbaru

  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 51 (Dijadikan Nyonya utama)

    "Silvi! Ada yang ingin aku bicarakan denganmu!" "Apa itu, Tuan? Silvi jadi penasaran," ujarnya dengan nada yang dibuat manja. "Apa... Apa kamu bersedia untuk menjadi Nyonya utama di rumah ini?" Silvi terkejut. Pertanyaan Devan membuatnya tercengang. "Apa Tuan serius? Atau pertanyaan Tuan ini hanya ingin mengetes saya saja?" Silvi ragu sebab di awal pertanyaan, Devan seperti ragu saat mengatakannya. "Tidak! Saya serius. Apa kamu mau?" Silvi menunduk. Dia ragu ingin menjawab apa. "Semua wanita, siapa pun itu. Pasti tak akan menolak untuk menjadi pendamping Tuan Devan dan menjadi Nyonya utama. Saya pun begitu, tetapi... Apa Tuan yakin untuk menjadikan saya Nyonya utama?" lirih Silvi. Lain di mulut, lain di hati. Itulah yang saat ini Silvi katakan. Dia berusaha menarik ulur agar bisa memastikan kalau pertanyaan Devan benar-benar serius memintanya untuk menjadi Nyonya utama. Devan gemas. Dia takut kalau Silvi menolak, terpaksa dia harus mencari wanita lain lagi untuk

  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 50 ( Rencana Devan)

    Devan diam tak berkutik. Dia tak bisa membela Silvi sama saat seperti mamanya memojokkan Silvi waktu itu. "Ingat, Devan! Kamu tau 'kan peraturan mutlak di rumah ini? Anak dari hasil hubungan gelap maupun anak dari istri kedua tidak akan bisa menjadi penerus. Hanya anak dari istri sah dan pertama saja yang bisa diangkat menjadi penerus keluarga." Nenek Grace menekankan. "Benar, Devan! Meski wanita itu sudah kamu nikahi secara sah sekalipun, anak yang ada di dalam kandungannya tidak bisa menjadi penerus. Apalagi wanita itu hanya kamu nikahi secara siri." Kakek Devan ikut menimpali. "Segeralah lakukan pemeriksaan dan fokus untuk memberikan keluarga ini seorang penerus. Kami berharap banyak padamu." Setelah mengatakan itu, Tuan Bill dan Nyonya Grace pergi begitu saja. Devan terduduk. Tenaganya seakan terkuras habis dengan kedatangan mendadak nenek dan kakeknya. Erick menghampiri Devan yang shock. "Tuan Muda tidak apa-apa?" "Tak apa. Aku hanya shock dengan kedatangan merek

  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 49 ( Keberanian Silvi)

    Silvi yang terbawa emosi, menampar wajah Rania dengan keras. Hingga meninggalkan bekas merah di pipinya. "Kauuu!" desis Rania. Dia mengangkat tangan ingin membalas tamparan Silvi, namun dengan cepat Rania berhasil mengendalikan emosinya. "Sifat burukmu itu memang tidak bisa diperbaiki. Baru menjadi 'mainan baru' Tuan Devan saja, sudah berani bersikap kurang ajar! Ternyata bukan hanya sifatmu saja yang jelek, kau juga wanita murahan.""Dasar Kau memang wanita rendahan!" Rania pun berlalu meninggalkan Silvi. Tangan Silvi gemetaran setelah menampar pipi Rania. Dia begitu ketakutan. "Bagaimana ini? Apa yang akan dilakukan Tuan Radit kepadaku?" Saking takutnya, tanpa sadar dia menggigit kuku jarinya. Keesokan harinya Tuan Radit kembali mendatangi Silvi setelah mendapat laporan dari anaknya kalau wanita itu menamparnya. "Apa yang kau lakukan kepada anakku, Rania?" Wajahnya terlihat sangat marah. "Itu salah anakmu sendiri. Kenapa dia tak bisa menjaga mulutnya." Silvi berkata dengan ra

  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 48 - Gertakan Andini

    "Tuan Radit kembali menemui Nona Silvi, Nyonya!" ujar pengawal Andini. "Dia menemuinya lagi?""Iya!""Apa yang sedang mereka lakukan, ya? Semenjak kejadian itu mereka menjadi sering bertemu. Apa Tuan Radit sedang mengancamnya?" pikir Andini. "Baiklah! Terimakasih. Kau boleh pergi."Setelah pengawal itu pergi, Bu Dewi berkata, "Apa besok karena Nyonya ingin berbicara secara pribadi dengan Nona Rania?""Wanita itu memanggil Tuan Radit pasti ingin menyuruh Nona Rania diam. Dasar wanita licik!" sambung Lia geram. "Yang aku inginkan bukan itu." Andini tersenyum. "Pancingan ku berhasil. Kalau sampai wanita itu takut seperti ini, pasti ada yang dia sembunyikan. Tapi... Apa ya?" pikir Andini. "Kalau bukan untuk mengorek informasi dari Nona Rania. Apa yang membuat Nyonya mewawancarai Nona Rania secara khusus?" Lia heran karena tidak biasanya Nyonya Mudanya ini berbuat begitu. "Seperti ini saja sudah cukup bagiku. Menekannya seperti ini." Bu Dewi dan Lia saling pandang mereka tidak menger

  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 47 - Bertemu Dilan.

    "Saat itu aku sangat ketakutan. Berbeda denganmu, kau tidak akan kehilangan apa-apa.""Heh! Kau memang lelaki egois.""Aku..." Pria itu tak dapat membalas. "Aku tidak ingin membahas masa lalu. Kalau begitu sekarang kau mengerti dengan posisiku 'kan, Dilan? Karena saat itu kau juga merasakannya." Silvi memandang sinis kepada mantan majikannya ini, anak Tuan Radit. "Kau bisa membuatku kehilangan segalanya sekarang. Jadi, berpura-puralah tidak mengenaliku dan urus adikmu yang tidak tau sopan santun itu," ujarnya tegas. Silvi berlalu meninggalkan Dilan seorang diri. "Sekarang aku bukan wanita yang lemah. Aku bahkan bisa berkata tegas kepada seseorang yang dulunya majikanku," ujarnya dalam hati sembari menyeringai. Silvi berjalan angkuh, mengangkat wajahnya. Selayaknya seorang Nyonya.Dilan memandang sendu dengan kepergian Silvi. Tak ada lagi sikap polos dan lembut dari diri wanita itu. ****Keesokan harinya Silvi mengajak Rafael bertemu. "Ada apa Nona mengajak saya bertemu?" Rafael

  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 46 ( Sengaja)

    Devan mengepalkan tangannya, kesal. "Kau terlalu menganggap harga dirimu terlalu tinggi hingga enggan untuk mengakui kesalahan.""Seorang pemimpin perusahaan sepertiku harus mengganggap dirinya tinggi, tetapi bukan berarti aku bisa seenaknya menuduh orang tanpa bukti. Hanya menyimpulkan berdasarkan kejanggalan dan prasangka." Andini menjawab dengan tenang dan datar. Andini berusaha tidak menghiraukan Devan, namun pria itu terus saja mengganggunya. "Kalau aku sudah bilang menyelidiki tapi tidak mendatangimu untuk meminta maaf, itu berarti aku tidak menemukan kalau anggota keluargaku pelakunya." Andini meninggalkan Devan yang masih kesal. Dia memutuskan untuk bersantai sejenak di taman bagian samping yang tak biasa dilalui oleh orang. Berdebat dengan Devan membuat moodnya menjadi semakin jelek. "Hah! Aku tak tau apa yang ada di pikirannya sehingga senang sekali mengaitkan apapun yang terjadi kepada wanita itu denganku." Andini bergumam dengan menghela nafas berat. Devan yang kesal

  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 45 ( Menyelidiki)

    "Heh, aku kira kau sudah pergi. Ternyata masih menunggu di sini! Harga dirimu tinggi juga, ya?" sinis Devan. Andini tersenyum, "Ini 'kan yang kau inginkan dariku?"Devan menyinggungkan bibirnya. "Kau memang wanita yang penuh dengan kejutan, ya? Tentang Silvi maupun yang ini.""Kau terlalu cepat menyimpulkan. Mengaitkan tentang Silvi.""Sekarang bukan waktunya untuk mengelak. Aku sudah berbaik hati menutupi masalah ini karena kakakmu yang terlibat.""Apa kau yakin pelakunya adalah Kaisar?" tanya Andini dengan wajah yang datar. "Menurutmu? Kau tentu tau, siapa yang nekat melakukan hal seperti ini kalau bukan kakakmu yang tempramen itu? Bahkan semua kejanggalan mengarah padanya. Dia akan melakukan apapun untuk adiknya ini, bukan?" Bukannya marah, Andini malah menatap Devan dengan pandangan datar. "Jadi, kau mengira kakakku pelakunya hanya karena sebuah kejanggalan?""Apa itu artinya kau masih bersikera

  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 44- Disalahkan.

    "Siapa wanita itu? Apa salah satu wanita yang ingin mencari perhatian kepada David?" tanya Camelia dalam hati. Dia pun memutuskan untuk mendekati mereka berdua. "Hey, David! Siapa wanita ini?" tanya Camelia ramah. "Oh! Ini Nyonya Andini, Bu! Dia salah satu rekan bisnisku!" sahur David. Meski panggilan 'Ibu' terdengar tidak enak di telinganya. Camelia tersenyum saja. "Oh, benarkah? Aku pikir salah satu perempuan yang ingin kau goda! Ingat, permintaan Ayahmu, Vid!" Camelia seolah terlihat baik menegur David tentang janjinya kepada ayahnya agar berhenti merayu perempuan. Dan mulai fokus mencari istri. "Haha..." David tertawa santai. "Aku ingat, Bu!""Kau harus mulai fokus mencari istri 'kan?""Ah, benarkah itu, Tuan David?" Andini terkejut dengan berita yang ia dengar."Haha... Iya, Nyonya! Saya harus segera mencari pendamping dan membantu saya bekerja mengurus perusahaan Ayah!" David bercanda seperti biasa. "Semoga anda lekas menemukan wanita itu, Tuan!" Andini mendo'akan. "Saya

  • Istri Pewaris Sebatas Status   Bab 43 - Meninggalnya Tuan Steven.

    "Katakan padaku apa yang kau dapatkan tentang wanita itu?" Kaisar mendesak Tomi untuk mengatakannya. "Sabar! Aku akan mengatakannya setelah ini!" Tomi meneguk habis minumannya yang tersisa sedikit. GLEK... GLEKK... "Wanita itu dulunya adalah pembantu.""Pembantu?""Iya! Kau tau, Tuan Radit?" "Iya, aku tau! Aku pernah melihatnya sekali sebelum aku pergi ke luar kota.""Nah! Wanita itu adalah mantan pembantu di rumahnya.""Wah! Benarkah?""Iya! Entah karena masalah apa wanita itu kabur dari rumah Tuan Radit. Dan saat di pesta Tuan David, mereka bertemu dan Tuan Radit mengatakan di depan semua orang kalau wanita itu mantan pembantunya yang kabur. Saat orang-orang penasaran dengan apa yang terjadi sehingga membuatnya kabur, sebelum Tuan Radit mengatakan alasannya, wanita itu malah pingsan.""Apa kau sudah dapat apa alasan wanita itu kabur dari sana?""Belum! Tetapi aku sedang menyuruh orang mencari tau.""Keesokan harinya Tuan Radit dipanggil oleh Tuan Devan ke mansionnya dan Tuan Rad

DMCA.com Protection Status